Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/69

e-BinaAnak edisi 69 (27-3-2002)

Paskah - Menggunakan Metode Bercerita

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                       Edisi 069/Maret/2002
-----------
      o/ SALAM DARI REDAKSI
      o/ ARTIKEL             : Prinsip untuk Bercerita Secara Efektif
      o/ BAHAN CERITA PASKAH : Kebangkitan Yesus
      o/ STOP PRESS          : Konser Paskah GKBJ Chamber Chorus
                                Jakarta -- Children Chorus
      o/ DARI ANDA UNTUK ANDA: Ingin Sharing Permasalahan dalam SM,
                                Bagaimana PI untuk Anak-anak Pemulung?

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

   Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus,

   Selama bulan Maret 2002, e-BinaAnak telah menampilkan 4 edisi
   PASKAH berturut-turut. Edisi kali ini adalah edisi PASKAH yang
   terakhir. Setelah menyajikan bahan-bahan PASKAH yang menggunakan
   1) metode boneka, 2) metode diskusi dan 3) metode alat peraga,
   maka yang terakhir ini adalah dengan 4) metode bercerita.

   Bahan cerita PASKAH yang kami pilihkan ini merupakan contoh
   bagaimana mengembangkan sebuah cerita dengan sangat kreatif.
   Kami yakin GSM dapat belajar dari contoh yang kami sajikan ini.

   Akhir kata, segenap redaksi mengucapkan:

                   S E L A M A T   P A S K A H   2002 !!!

   Dalam kasih-Nya,
   Tim Redaksi

   "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia
   tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-
    Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak
      Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan
         disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga."
                            (Lukas 24:5-7)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Luk+24:5-7 >

*********************************************************************
o/ ARTIKEL

  Redaksi:
  Menguasai teknik bercerita adalah salah satu kemampuan yang harus
  dimiliki oleh seorang guru Sekolah Minggu (GSM) yang baik. Bagaimana
  membuat sebuah cerita menarik dan bagaimana menangkap perhatian anak-
  anak agar mereka dapat terus tertarik mendengarkan cerita anda
  memang bukan hal yang mudah. Selain kemauan yang kuat dari seorang
  guru, diperlukan juga pengetahuan, ketrampilan dan latihan. Pada
  kesempatan ini kami akan menyajikan beberapa prinsip bercerita yang
  dapat dipakai untuk menolong GSM yang ingin mengembangkan
  kemampuannya dalam bercerita, yang kami ambil dari buku "Sunday
  School Smart Pages". Selamat belajar!


                PRINSIP-PRINSIP BERCERITA YANG EFEKTIF
                ======================================

  Banyak guru (terutama guru baru) yang takut untuk bercerita di depan
  kelas, karena selain ia harus bisa membuat ceritanya menarik, guru
  juga harus bisa mempesona anak sehingga mereka mau mendengarkan
  cerita hingga selesai. Bercerita sebenarnya adalah suatu ketrampilan
  yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh semua orang. Kalau guru
  mengerti dan menguasai prinsip-prinsip bercerita yang efektif, maka
  bercerita di depan kelas seharusnya tidak akan menjadi sesuatu yang
  menakutkan lagi.

  Berikut ini adalah beberapa prinsip sederhana untuk dapat bercerita
  dengan baik:

  1. Milikilah keyakinan bahwa cerita anda patut didengarkan
     -------------------------------------------------------
     Tanyakan pada diri anda:
       - Mengapa cerita ini penting untuk didengarkan?
       - Hal apa yang sangat menarik dalam cerita ini?
       - Bagian mana dari cerita ini yang dapat menarik perhatian?
       - Hal apa yang dapat membuat anak-anak tertarik dan berminat
         ketika mendengarkan cerita anda?

     Ajukan pertanyaan itu pada diri anda sendiri untuk meyakinkan
     diri anda bahwa cerita tersebut punya nilai bagi kelas anda. Jika
     anda merasa percaya bahwa cerita yang akan anda sampaikan itu
     bernilai dan menarik untuk didengarkan, maka kemampuan anda dalam
     bercerita tidak lagi menjadi hal yang utama untuk diperhatikan.

  2. Siapkan cerita dan berlatihlah bercerita
     ----------------------------------------
     Empat langkah untuk mempersiapkan anda dalam bercerita:
     a. Identifikasi cerita.
        Anda perlu mengetahui dengan jelas tujuan cerita anda.

     b. Membuat garis besar cerita.
        Anda mengidentifikasi peristiwa-peristiwa utama dalam cerita
        anda.

     c. Review fakta-fakta dalam cerita.
        Dengan demikian setiap poin dalam garis besar dapat
        mengingatkan anda pada detail-detail cerita yang terjadi
        di dalamnya.

     d. Berlatihlah bercerita dengan suara keras sesuai dengan garis
        besar cerita yang telah anda buat. Anda dapat berlatih di
        depan anggota keluarga, di depan cermin, atau dengan
        merekamnya.

  3. Tangkaplah perhatian anak-anak dari sejak dari awal
     ---------------------------------------------------
     Permulaan yang bagus sangat penting sebab lebih mudah menangkap
     perhatian para pendengar pada awal cerita daripada menarik
     perhatiannya setelah perhatian mereka mengembara ke mana-mana.

     Bagi anak-anak, cara terbaik untuk memulai cerita adalah dengan
     menanyakan pengalaman-pengalaman menarik yang mereka alami, yang
     dapat dihubungkan dengan beberapa aspek dalam cerita, misalnya:

     - Pertanyaan tentang sesuatu yang pernah dilihat dan dikerjakan
       anak-anak. Anda juga dapat mensharingkan pengalaman anda
       sendiri kepada mereka.

     - Berikan ilustrasi yang jelas untuk memulai cerita, dapat berupa
       kejadian yang anda alami atau dari sesuatu yang pernah anda
       baca.

     - Libatkan anak-anak dalam aktivitas yang anda persiapkan untuk
       mendukung cerita anda, seperti permainan, menggambar,
       mendengarkan lagu, dsb.

  4. Identifikasi tingkat pengenalan/pemahaman anak terhadap cerita
     --------------------------------------------------------------
     GSM menghadapi tantangan saat menceritakan cerita Alkitab kepada
     anak-anak. Di satu sisi, ada anak-anak yang sama sekali belum
     mengetahui cerita tersebut. Di sisi yang lain, ada anak-anak yang
     sudah sering mendengar cerita itu dan kemungkinan besar mereka
     akan menunjukkan kebosanan saat mendengar cerita itu lagi.

     Pertama-tama sebelum menceritakan narasinya, jelaskan terlebih
     dulu bagian-bagian yang kemungkinan besar tidak mudah dipahami
     oleh anak-anak yang belum pernah mendengar cerita itu. Kedua,
     tunjukkan bahwa anda tahu ada beberapa anak yang sudah pernah
     mendengar cerita tsb. tapi jelaskan nilai pentingnya cerita itu
     sehingga perlu diceritakan lagi.

  5. Fokuskan cerita anda
     --------------------
     GSM harus benar-benar mengetahui tujuan cerita yang disampaikan.
     Cerita-cerita dalam Alkitab bertujuan untuk membuat orang
     memikirkan tentang pelajaran yang diberikan, lalu bagaimana cara
     meresponnya/menerapkannya.

     Setelah itu, GSM menjelaskan tujuan itu kepada anak-anak. Supaya
     tidak bertele-tele bercerita, jadikan tujuan itu sebagai fokus
     cerita. Jika tujuan utamanya lebih dari satu, pilih salah satu
     saja dan ceritakan dengan jelas. Satu tujuan utama yang
     diceritakan dengan jelas lebih baik daripada menceritakan banyak
     poin tetapi tidak ada yang akan diingat.

  6. Tentukan plot cerita
     --------------------
     Setiap cerita memiliki 5 unsur penting:
     a. Setting (Lokasi cerita).
        Setting biasanya menjadi unsur yang tidak terlalu dianggap
        penting. Namun, dalam cerita-cerita Alkitab, setting menolong
        anak-anak untuk menyadari bahwa cerita itu terjadi di dunia
        nyata.

     b. Karakter (Tokoh utama dalam cerita).
        Bila tokoh utamanya punya nama atau pekerjaan yang tidak
        dikenal anak-anak, jelaskan hal itu terlebih dulu sebelum
        bercerita. Ceritakan secara rinci tentang tokoh utama itu
        sehingga anak-anak mengetahui peristiwa apa yang dialaminya.

     c. Problem (Peristiwa yang dialami tokoh utama).
        Buat anak-anak tertarik untuk mengetahui apa yang dialami
        tokoh utamanya.

     d. Aksi (Respon dari tokoh utama).
        Jika anak-anak tertarik dengan apa yang dialami tokoh utamanya
        maka mereka akan secara otomatis ingin mengetahui apa yang
        akan dilakukan tokoh utama dalam situasi yang telah
        diceritakan tadi.

     e. Hasil dari aksi yang dilakukan tokoh utama.
        Untuk anak-anak kelas kecil, cerita dapat disampaikan dengan
        plot yang berurutan. Untuk kelas besar, GSM dapat membuat
        variasi dari kelima unsur tersebut.

  7. Libatkan anak-anak
     ------------------
     Untuk anak-anak yang sudah bisa menggunakan Alkitab, berikan
     kesempatan kepada anak-anak untuk membuka Alkitab mereka baik
     sebelum, selama ataupun sesudah bercerita. Bantulah anak-anak
     untuk:

     - Mencari alamat ayat dari cerita tersebut.
       Hal ini membuat anak-anak menyadari bahwa cerita itu benar-
       benar dari Alkitab (bukan imajinasi GSM) dan membangun percaya
       diri untuk mempelajari Alkitab.

     - Membaca apa yang dikatakan Alkitab.
       Selain membaca ayat, anak-anak dapat diminta untuk menemukan
       informasi yang ada dalam ayat tersebut, seperti nama orang,
       jawaban pertanyaan, pernyataan, dsb.

     - Memahami apa yang dibaca.
       GSM dapat memandu anak-anak untuk memahami ayat yang dibacanya.
       Caranya yaitu dengan mengajukan pertanyaan: "Adakah cara lain
       untuk mengatakan ayat itu?" atau "Bagaimana caramu menjelaskan
       ayat ini kepada seorang temanmu?"

  Nah ... selamat mempraktekkan!

  Bahan di atas diterjemahkan dan diringkas dari sumber:
  Judul Buku: Sunday School Smart Pages
  Editor    : Wes & Dheril Haystead
  Penerbit  : Gospel Light, USA, 1992
  Halaman   : 149 - 151


*********************************************************************
o/ BAHAN CERITA PASKAH

                          KEBANGKITAN YESUS
                          =================

  Sesudah Tuhan Yesus dikuburkan, murid-murid-Nya berkumpul bersama-
  sama, mereka berkabung. Aduhai, hatinya seperti diiris sembilu,
  terlalu pedih rasanya. Mereka tak dapat berpikir lagi. Bingung,
  terlalu bingung memikirkan kematian Tuhan Yesus.

  Mereka bertopang dagu, tak ada yang berkata-kata. Apa gunanya hidup
  lagi? Sekarang tak ada lagi Pemimpinnya, yaitu Tuhan Yesus. Musuh-
  Nya ternyata lebih kuat daripada-Nya. Hidup murid-murid terasa tak
  ada artinya lagi. Lebih baik mereka mati bersama-sama dengan Tuhan
  Yesus itu ... Aduhai ... sedihnya ...!

  Tapi ada beberapa perempuan yang ada di situ yang tidak putus asa.
  Mereka besok pergi ke kubur Tuhannya dan meminyaki mayat-Nya. Kali
  ini mereka akan melakukannya lebih sungguh-sungguh dari sebelumnya.
  Ketika matahari terbenam dan hari Sabat sudah lampau, mereka membeli
  rempah-rempah lagi. Dan pada hari Minggu pagi-pagi sekali mereka
  sudah pergi ke kubur. Mereka sama sekali tidak tahu, bahwa kubur itu
  dijaga oleh prajurit-prajurit Romawi.

  Matahari sudah terbit ketika mereka masuk ke dalam taman milik Yusuf
  dari Arimatea itu. Langit terang, cuaca cerah, indah permai suasana
  di sekelilingnya. Burung-burung berkicau di mana-mana. Seluruh alam
  cemerlang dalam sinar matahari yang baru terbit itu. Di mana-mana
  terang-benderang.

  Di mana-mana? Tidak. Pikiran perempuan-perempuan yang berjalan di
  taman itu sama sekali tidak terang-benderang dan rasanya takkan
  terang lagi untuk selama-lamanya. Dalam mukanya tersirat kesedihan
  yang amat sangat, jalannya bungkuk. Maria Magdalena, isteri Kleopas,
  Salome serta Yohana, isteri Kusas. Makin dekat mereka kekubur, makin
  sedih hatinya.

  Tiba-tiba mereka berhenti dan berpandang-pandangan, karena bukankah
  kubur itu ditutup batu. Siapa yang akan menggulingkan batu dari muka
  kubur itu, kalau tidak ada murid-murid laki-laki yang bersama
  mereka?

  Yah ... siapa? Batu itu terlalu berat, terlalu besar. Tak mungkin
  mereka menggulingkan itu. Meskipun mereka belum tahu, entah
  bagaimana menggulingkannya, namun mereka terus juga berjalan. Batu
  besar itu adalah urusan belakang.

  Tiba-tiba mereka ... seakan-akan terpaku ketanah. Matanya terbelalak
  karena terperanjat. Mereka memandang liang kubur yang sudah terbuka!
  Dinding kubur yang putih itu bersinar-sinar ditimpa matahari pagi.
  Batu penutup sudah digulingkan, tetapi siapa yang menggulingkannya?
  Liang yang gelap gulita itu ternganga. Siapa yang menggulingkan batu
  itu? Siapa yang telah mencuri badan yang amat mereka kasihi itu?

  Apakah kepala-kepala imam serta ahli-ahli Taurat itu masih juga
  belum puas dengan kematian-Nya? Apakah benci mereka kepada Tuhan
  Yesus tak ada batas, hingga mayat-Nya pun harus turut mengalaminya?
  Siapa lagi yang berani mengambil tubuh Tuhan Yesus itu? Kemarin hari
  Sabat. Orang-orang tak boleh bekerja. Tidak salah lagi, pasti para
  imam serta ahli-ahli Taurat yang telah mencuri mayat itu.

  Maria Magdalena yakin, bahwa musuh-Nya yang menyembunyikan mayat
  Yesus. Perempuan-perempuan itu menangis tersedu-sedu. Kehabisan
  akal. Sambil menangis tersedu-sedu, Magdalena bergegas-gegas kembali
  ke kota untuk memberitahukan kabar sedih itu kepada murid-murid
  Yesus.

  Sementara itu perempuan-perempuan yang lain mendekati kuburan yang
  ternganga itu. Dengan hati yang berdebar-debar mereka masuk ke dalam
  liang yang samar-samar itu.

  Baru saja mereka maju beberapa langkah, nampaklah suatu makhluk
  yang berkilau-kilau. Seorang muda berjubah putih yang indah
  kemilau duduk di tempat Tuhan Yesus berbaring dulu.

  Mereka menunduk kepadanya dengan penuh khidmat bercampur takut.
  Mereka yakin, bahwa makhluk itu seorang malaekat. Tetapi terdengar
  suara yang lemah lembut berkata: "Apakah sebabnya kamu mencari Yang
  Hidup di antara yang mati?"

  Keheran-heranan mereka menengadah ke atas. Kelihatan seorang
  malaekat lagi. Dua pesuruh Tuhan Allah yang berjubah putih yang
  indah kemilau berdiri di samping mereka.

  Katanya kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah terkejut. Kamu
  mencari Yesus, orang Nazaret yang tersalib itu. Ia telah bangkit, Ia
  tidak ada disini, lihatlah tempat bekas Dia diletakkan."

  Segera perempuan-perempuan itu datang mendekat. Benarlah, tempat itu
  kosong. Perempuan itu berpandang-pandangan. Hampir-hampir tak
  percaya apa yang dilihatnya. Mimpikah mereka itu?

  Ooh, mereka bingung karena girangnya. Matanya yang tadi berat karena
  sedih, sekarang terbuka lebar-lebar. Mukanya berseri-seri. Dengarlah
  pesuruh Allah itu menyambung: "Tetapi pergilah, katakanlah kepada
  para murid-Nya dan kepada Petrus, bahwa Ia mendahului kamu ke
  Galilea. Disanalah kamu akan melihat Dia, seperti yang telah
  dikatakan-Nya kepada kamu."

  Mereka mengangguk saja, tak dapat berkata-kata karena girangnya.
  Perlahan-lahan mereka maju selangkah demi selangkah keluar. Mereka
  tak sabar lagi untuk mengabarkan bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit
  dari tengah-tengah orang mati, mereka bergegas-gegas pulang ke
  Jerusalem.

  Karena cepatnya mereka tak menoleh ke kiri maupun ke kanan. Tiba-
  tiba mereka terkejut. Siapakah yang sekonyong-konyong berdiri di
  mukanya? .... Suara yang dikenalnya benar-benar terdengar berkata:
  "Sejahteralah kamu!"

  Wah, orang yang berdiri di hadapannya itu ialah Yesus. Tuhannya yang
  telah bangkit dari kematian. Mereka terus berlutut hendak memeluk
  kaki-Nya.

  Kata Tuhan Yesus kepadanya: "Janganlah kamu takut. Pergilah kamu
  memberitakan ini kepada segala saudara-saudara-Ku, supaya mereka
  pergi ke Galilea. Di sanalah kelak mereka itu akan melihat Aku."

  Ketika mereka memandang ke atas, kepada-Nya, Yesus sudah tidak ada
  lagi. Dengan ajaib Ia tiba-tiba berdiri di hadapan mereka, dengan
  ajaib pula Ia meninggalkan mereka.

  Mimpikah mereka? Apakah yang dilihatnya itu hanya khayalan belaka?
  Tidak, bukan khayalan. Yesus sudah bangkit. Perempuan-perempuan itu
  yakin bahwa yang dilihatnya itu bukan mimpi.

  Lebih cepat mereka berjalan supaya lekas dapat membawa kabar itu
  kepada para murid. Mereka hampir berlari-lari, karena tak sabarnya.
  Tidak berapa lama kemudian mereka bertemu dengan beberapa murid
  Yesus. Perempuan-perempuan itu berceritera, sambil menangis dan
  berseru karena girangnya. Mereka menceritakan tentang kubur yang
  terbuka, tentang malaikat-malaikat itu, tentang Tuhan Yesus sendiri.

  Tetapi murid-murid itu dengan heran memandang kepada perempuan-
  perempuan yang terharu, yang sebentar menangis, sebentar berseru
  memuji Tuhan itu.

  Digelengkannya kepala mereka. Tidak beres lagi otak perempuan itu.
  Mereka terlalu sedih. Karena itu khayalan yang tidak-tidak terbayang
  di mukanya.

  Makin murung muka mereka, hatinya bertambah sedih. "Tak mungkin!"
  Kasihan, perempuan itu kehabisan akal. Mereka terlalu sedih. Karena
  itu bermacam-macam hal yang tidak menentu timbul dalam pikiran
  mereka.

  Mereka tak percaya. Ini tak dapat masuk dalam akal mereka, bahwa
  kesedihannya tiba-tiba sudah tak beralasan lagi. Bahwa mujizat
  sudah terjadi. Mujizat bahwa Tuhannya sudah bangkit dari kematian.
  Tapi mereka tak dapat menerimanya, karena mujizat itu terlalu besar,
  terlalu indah.

  Kepala-kepala imam yang menghukum mati Tuhan Yesus, musuh-Nya itu,
  percaya akan kabar itu. Mereka takut amat takut.

  Waktu hari masih pagi-pagi benar, ketika mereka menginjak halaman
  Bait Suci, beberapa prajurit datang mendapatkannya. Mukanya pucat
  pasi. Mereka gemetar karena takutnya, padahal seharusnya prajurit
  yang tak pernah takut melihat musuhnya. Tidak semua penjaga itu yang
  pergi melapor kepada imam itu yang lain kucar-kacir, entah kemana
  larinya. Giginya gemeletak gemeletuk waktu menceritakan pengalamnnya
  di taman itu. Mereka tak malu. Coba saja, siapa yang tak takut
  melihat makhluk yang luar biasa itu? Siapa berani tinggal di situ?
  Makluk yang amat mendasjatkan ... berkilau-kilau ... turun dari
  langit.

  Imam-imam itu tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun, demikian
  terperanjatnya mereka mendengar laporan prajurit-prajurit itu.
  Segera dipanggilnya imam-imam lainnya untuk mengadakan rapat. Mereka
  harus cepat bertindak.

  Sedikit pun mereka tak sangsi tentang kebenaran pengalaman prajurit-
  prajurit itu. Meskipun begitu keras hatinya, tak mau berobah. Mereka
  tak mau tunduk juga. Malah makin benci kepada Tuhan Yesus itu.
  Sekarang mereka tak berpikir panjang lagi. Karena takut mereka mulai
  mencari akal busuk untuk mencegah tersebarnya berita ini. Jangan
  sampai kabar itu tersiar kemana-mana. Rakyat tidak boleh tahu itu.
  Kabar itu harus  dirahasiakan sebisa-bisanya.

  Dari perbendaharaan Bait Suci mereka mengambil uang yang besar
  jumlahnya. Uang emas yang berkilat-kilat yang mendering waktu
  diletakkan di muka prajurit itu.

  Kata imam-imam itu: "Nah, sekalian uang ini adalah untukmu! Tetapi
  jangan ceritakan kepada siapapun juga, apa yang terjadi tadi.
  Katakan saja bahwa murid-murid-Nya mencuri mayat Yesus waktu kamu
  tidur. Kamu tak usah kuatir takkan dihukum kamu karena tertidur
  waktu jaga. Kalau kabar itu sampai kepada wali negara, kami akan
  membereskannya. Jangan takut, kamu takkan beroleh gangguan suatu apa
  pun!"

  Prajurit itu setuju saja. Mereka tak pusing menyiarkan kabar bohong
  itu, apalagi kalau sudah disuap. Masa bodoh! Pembesar-pembesar itu
  harus tahu sendiri. Mereka tinggal menurut saja.

  Sambil menyeringai diterimanya uang itu meskipun tangannya masih
  gemetar waktu memegang uang itu.

  Di tengah jalan mereka menyampaikan kabar bohong itu kepada siapa
  saja yang bertemu dengan mereka.

  Dusta yang bodoh sekali! Mana boleh mereka tahu, bahwa murid-murid-
  Nya yang mencuri mayat-Nya, padahal mereka tidur nyenyak! Lagi pula
  masakan mereka berani memberitahukannya padahal mereka akan dihukum
  mati, kalau ketahuan bahwa mereka tertidur sewaktu jaga.

  Tetapi orang-orang yang mendengar kabar itu tak berpikir panjang.
  Asal mendengar saja. Sampai sekarang masih ada orang-orang Yahudi
  yang berpendapat, bahwa mayat Tuhan Yesus itu dicuri murid-murid-Nya
  dan dipindahkan ke tempat yang lain, bahwa tidak benar Ia sudah
  bangkit dari kematian.

  Dan bagaimana murid-murid-Nya? Ah, mereka sekali-kali tak terpikir
  kepada kebangkitan. Mereka tak percaya apa yang dikatakan oleh
  perempuan-perempuan itu.

  Akan tetapi mereka harus percaya, karena hari itu juga mereka akan
  melihat Tuhan Yesus dengan mata kepala mereka sendiri ....

  Sumber:
  Judul Buku: Tjerita-tjerita Alkitab Perjanjian Baharu
  Pengarang : Anne De Vries
  Penerbit  : Balai Alkitab dan Badan Penerbit Kristen, Jakarta
  Halaman   : 241 - 244


*********************************************************************
o/ STOP PRESS

      KONSER PASKAH GKBJ CHAMBER CHORUS JAKARTA (CHILDREN CHORUS)
      ==========================================-----------------

  HADIRILAH!!!

  Konser Paskah yang diselenggarakan oleh GKBJ Chamber Chorus Jakarta
  (Gereja Kristen Babtist Jakarta) pada:
     Hari / Tanggal : Jumat / 05 April 2002
     Waktu          : Pkl. 19.30 WIB
     Tempat         : GRAHA GEPEMBRI
                      Jl.Boulevard Barat XV/4
                      Kelapa Gading Permai
                      Jakarta Utara.

  Acara ini menampilkan:
  Bintang Tamu : Penabur Children Chorus dan Meilisa Hoesin
                 (guitarist)
  Composers    : J.S.Bach, G.F.Handel, Antonio Lotti, William Byrd,
                 Peter Phillips, Morten Lauridsen, John Rutter,
                 Albert Hay Malotte, Georges Bizet
  Conductor    : Jimmy Setiawan
  Pianists     : Flora dan Liana Lioe.

  Undangan ini berlaku bagi siapa saja, dan ... GRATIS!


*********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Rosiana < ros14na@ >
  Dear staf redaksi,
  >Apakah e-BinaAnak menyediakan kolom khusus bagi para GSM yang ingin
  >mencurahkan masalah yang dihadapi dalam mengajar dan melayani di
  >SM. Apakah kalau saya ingin menanyakan permasalahan saya bisa
  >melalui surat seperti yang saya kirimkan ini? Kalau ada alamat
  >e-mail yang lain tolong segera konfirmasikan kepada saya. Terima
  >kasih.
  >GBU,
  >Rosiana

  Redaksi:
  Terima kasih atas e-mail Anda. Dalam e-BinaAnak tersedia kolom
  Sharing GSM yang memuat kesaksian, pertanyaan-pertanyaan umum
  seputar pelayanan SM, pendapat/opini para GSM mengenai suatu
  permasalahan, dsb.
  Silakan kirimkan melalui e-mail permasalahan yang ingin anda
  sharingkan ke alamat < staf-BinaAnak@sabda.org > dan kami akan
  memuatnya dalam kolom Sharing GSM tersebut, sehingga para pembaca
  e-BinaAnak yang lain dapat merespon dan membantu anda dalam
  memecahkan permasalahan yang dihadapi.

  Jika Anda ingin berdiskusi, sharing atau berbagi masalah seputar SM;
  Anda juga dapat bergabung dengan milis diskusi e-BinaGuru. Di milis
  ini anda bisa mengajukan masalah anda dan akan ada banyak guru SM
  lain yang pasti dengan senang hati menolong anda. Bagaimana caranya
  bergabung? Mudah sekali, silakan Anda mengirim e-mail kosong ke:
==>  < subscribe-i-kan-BinaGuru@xc.org >.
  Untuk melihat arsip diskusi e-BinaGuru silakan kunjungi :
==>  http://purcell.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaGuru
---------

  Dari: <angel_rafael_63@>
  >Syalom saudara/i kekasih dalam Kristus,
  >Selama beberapa bulan terakhir ini saya menjalin hubungan dengan
  >beberapa anak-anak pemulung sekitar rumah kami, saya sangat menaruh
  >perhatian pada anak-anak terlantar, tetapi saya tidak punya cukup
  >pengalaman untuk membawa anak-anak ini masuk ke dalam kerajaan
  >surga, jadi selama ini saya berusaha untuk membina suatu hubungan
  >yang berdasarkan kasih saja, sambil saya mendengar tuntunan roh
  >kudus, tetapi saya merasakan gerakan saya terlalu lambat, saya
  >minta tolong kepada sdr/i yang telah banyak pengalaman dalam hal
  >ini untuk berbagi dengan saya. Rahmat Tuhan senantiasa beserta
  >kita.
  >r e m y

  Redaksi:
  Bertepatan dengan PASKAH tahun ini, anda bisa mulai mengenalkan
  Yesus kepada anak-anak pemulung itu. Anda bisa menggunakan cerita
  dalam edisi ini untuk menceritakan tentang Yesus kepada mereka.

  Bagi para pembaca e-BinaAnak yang bisa menolong atau memberi saran
  untuk saudara Remi dalam membina anak-anak pemulung itu, silakan
  hubungi Redaksi e-BinaAnak di alamat :
==>     < staf-BinaAnak@sabda.org >


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
**********************************************************************
            Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org