Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/690

e-BinaAnak edisi 690 (29-10-2014)

Kebutuhan Anak di Era Globalisasi (III)



e-BinaAnak -- Kebutuhan Anak di Era Globalisasi (III)
690/Oktober/III/2014

Shalom,

Membimbing anak-anak pada era globalisasi bukanlah hal yang mudah. Ada
banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama tantangan dari diri
sendiri. Saat ini, banyak orang tua sudah terlalu sibuk dengan
aktivitas di luar rumah, seperti bekerja, pelayanan, bisnis, dll.
sehingga beberapa orang tua kurang memberi perhatian atau bimbingan
kepada anak-anak mereka. Sayangnya, kesadaran akan hal ini tidak
selalu ditanggapi dengan tindakan positif, tetapi dengan tindakan yang
cenderung menggantikan perhatian atau bimbingan orang tua dengan
barang-barang, makanan, mainan, dll.. Kita sebagai orang Kristen,
tentunya akan dengan mudah menyimpulkan bahwa tindakan ini salah.
Namun, sudahkah kita secara pribadi melakukan yang terbaik bagi
keluarga kita? Marilah kita belajar bersama untuk menjadi orang tua
yang bertanggung jawab atas anugerah Tuhan, melalui pribadi anak-anak
kita. Bagaimana caranya? Bacalah seluruh sajian e-BinaAnak edisi ini
dan dapatkan berkatnya. Bagikanlah berkat yang Anda pelajari dari
edisi ini kepada orang lain supaya mereka juga ikut diberkati. Selamat
membaca, Tuhan memberkati pelayanan Anda. Amin.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/ >


          KESAKSIAN: JANGAN GANTIKAN PERHATIAN DENGAN BARANG!
                        Ditulis oleh: Santi T.

Suasana ramai terdengar dari meja sebelah ketika saya makan di sebuah
rumah makan sederhana di pinggir jalan. Ternyata, suara ramai itu
muncul dari "tablet" yang dipegang seorang anak kecil dan dari telepon
genggam seorang pria separuh baya  --  mungkin ayahnya. Belum ada
makanan di atas meja mereka, hanya ada sekotak tisu dan sekotak tusuk
gigi. Sepertinya, mereka berdua sedang bermain game (dengan  "volume"
yang keras) untuk mengisi waktu senggang menunggu pesanan makanan
datang. Mereka sangat menikmati sekali petualangan/pengalaman bermain
game di gadget mereka. Mereka begitu serius, hampir jarang berkedip,
dan sangat fokus. Tiba-tiba, seorang wanita  (mungkin ibunya) datang
dengan membawa beberapa botol minuman, lalu ia meletakkannya di meja.
Tak ada respons, pandangan anak dan ayah itu tetap terfokus pada layar
gadget mereka. Wanita itu hanya mengembuskan napas pendek dan
mengernyitkan dahi, tanda kurang senang dengan keadaan itu.

"Aduh! Sayang sekali!" kata pria itu sembari tangan kanannya memegang
 kepala.
"Kenapa?" tanya wanita itu.
"Baterainya habis," jawab pria itu dengan nada menyesal.
"Baguslah!" kata wanita itu.

Akhirnya, mereka bertiga makan dengan perbincangan yang sangat minim
sekali. Mereka menikmati makanan, tetapi tidak menikmati kebersamaan.
Sangat terlihat betapa jauhnya relasi mereka dan begitu dekatnya
gadget mereka. Aneh memang, tetapi inilah kenyataannya. Bahkan, anak
kecil itu pun sudah terbiasa dengan keadaan ini. Dia sangat asyik
dengan tabletnya, dan ketika tablet itu diambil darinya, ia berteriak
dan memberontak sembari menarik tablet itu. Karena tak berhasil, ia
terdiam, cukup lama ... hanya memandangi orang-orang yang berjalan di
sekitar tempat itu. Terlihat sekali betapa jenuhnya anak itu karena
orang tua mereka hanya bicara berdua, itu pun si wanita yang banyak
bicara. Anak itu gelisah dan terlihat tidak nyaman. Akhirnya, bukan
pelukan hangat atau cerita menarik yang didapat si anak, tetapi
secangkir es krim warna-warni, di atasnya penuh cokelat, dan
bertaburkan puding kotak-kotak kecil. Perhatian orang tua yang
tercurah melalui secangkir es krim sepertinya tak melenyapkan
kegelisahan dan kebosanan anak itu.

Peristiwa singkat yang saya temui di sebuah rumah makan sederhana ini
menarik, tetapi juga tragis. Saya berpikir bahwa orang tua zaman
sekarang sudah terjebak dalam  "menyenangkan anak"  atau memerhatikan
anak dengan cara yang salah. Memang, siapa pun anak itu, kalau
dibelikan gadget, es krim, dan barang-barang yang mereka sukai pasti
akan sangat senang, dan mungkin akan menceritakan hal itu kepada siapa
saja yang mereka temui. Namun, setiap anak memerlukan perhatian yang
sesungguhnya dari orang tua mereka. Setiap anak memerlukan kasih
sayang, komunikasi yang baik, bimbingan rohani yang bertanggung jawab,
dan perhatian yang meluap dari hati orang tuanya.

Saya pikir orang tua yang berhasil adalah orang tua yang bisa
menanamkan konsep bahwa kepuasan hidup manusia bukan bersumber dari
hal-hal materi, melainkan dari hal-hal rohani. Orang tua yang bisa
membimbing dan memerhatikan anak-anak mereka dengan kasih yang telah
mereka terima dari Allah, akan jauh lebih baik daripada orang tua yang
hanya berfokus menyediakan segala fasilitas untuk menunjang kehidupan
anak supaya anak tidak ketinggalan zaman. Kehadiran orang tua, baik
secara fisik maupun psikis, akan sangat memengaruhi proses
perkembangan anak, seperti cara berpikir, berkomunikasi, berelasi,
menyelesaikan masalah, dll.. Untuk itu, marilah kita, terutama para
orang tua dan pelayan anak, meminta pertolongan Tuhan supaya kita bisa
lebih peka dan intens dalam membimbing dan memperhatikan anak. Kita
juga harus senantiasa bersandar pada Tuhan karena Dialah yang
memampukan kita untuk bisa mengasihi anak-anak kita dengan tulus.


                    POJOK MULTIMEDIA: MIDI NATAL

Kehadiran Kristus ke dunia menjadi hadiah terindah bagi hidup kita.
Kehadiran Kristus ini harus kita sambut dengan penuh sukacita  -
- sukacita yang bisa Anda luapkan dengan menyanyikan berbagai lagu
pujian bertema Natal. Yayasan Lembaga SABDA  (YLSA)  turut berbagi
sukacita dengan Anda, dengan menyediakan kumpulan midi Natal yang bisa
Anda unduh di situs media.sabda.org. Dalam situs ini, Anda bisa
mendapatkan midi-midi Natal dalam bahasa Inggris, dengan judul lagu
yang sudah diurutkan sesuai abjad. Ajaklah orang-orang untuk memuji
Tuhan pada Natal tahun ini, dengan membagikan tautan   <
http://media.sabda.org/natal/midi/  >   kepada mereka. Kiranya ini
menjadi berkat dan semakin memperlengkapi Natal Anda pada tahun ini.
(Santi T.)

--> http://media.sabda.org/natal/midi/


           POKOK DOA: PERAN ORANG TUA DALAM MEMBIMBING ANAK

1. Saat ini, banyak orang tua yang terjebak dalam kesibukan  -- sibuk
 bekerja, pelayanan, bisnis, dll. sehingga mereka menomorduakan
 anak. Akibatnya, banyak anak yang kurang kasih sayang,
 perhatian, dan bimbingan dari orang tua mereka. Keadaan ini
 menyebabkan anak menjadi lebih mudah untuk berontak, tidak
 bisa mengatur waktu, sulit berkomunikasi dan berelasi, dan
 terjebak dalam komunitas yang tidak baik. Marilah kita berdoa
 kepada Tuhan Yesus agar para orang tua, khususnya orang tua
 Kristen, diberi hikmat oleh Tuhan sehingga mereka bisa bijaksana
 dalam mengatur waktu untuk keluarga dan bekerja. Kiranya kasih
 Tuhan menolong mereka untuk memulihkan relasi orang tua dan anak,
 sehingga anak bisa dibimbing oleh orang tua dengan baik.

2. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar setiap orang tua dapat membimbing
 anak-anak mereka dengan standar yang benar, sesuai dengan
 prinsip  -prinsip firman Tuhan. Kiranya setiap orang tua
 selalu memiliki kerinduan untuk menggali firman Tuhan setiap
 hari sehingga mereka boleh bertumbuh di dalam Tuhan. Berdoalah
 pula agar usaha setiap orang tua dalam membangun hubungan dengan
 Kristus, baik melalui persekutuan di gereja maupun mezbah
 keluarga, terus diberkati sehingga keluarga mereka senantiasa
 berjalan sesuai kehendak Tuhan.

3. Berdoalah kepada Tuhan Yesus agar anak-anak Kristen dapat menjadi
 garam dan terang bagi dunia. Kiranya mereka memiliki gaya
 hidup seturut kehendak Tuhan sehingga di mana pun mereka
 berada, mereka dapat menjadi berkat. Berdoalah pula agar anak
   -anak Kristen tidak hanya mendapatkan bimbingan yang baik dari
 orang tua, tetapi mereka juga bisa menolong teman-teman mereka
 untuk hidup di jalan yang benar dan menjadi saksi Kristus di
 tengah-tengah masyarakat.


        STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA

Anda membutuhkan bahan-bahan Natal untuk persiapan Natal Anda tahun
ini? Yayasan Lembaga SABDA  (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan
seputar Natal di Situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal.

Situs Natal berisi Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian
Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal,
Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll..
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio
dari SABDA melalui Youtube, serta bergabung dengan komunitas Facebook
Natal sehingga Anda dapat berbagi hal-hal seputar Natal dan menambah
relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera
kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA!

--> Situs Natal: http://natal.sabda.org/
--> Youtube:
      1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg
      2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY
      3. Carita Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU
      4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8
--> Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org