Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/7 |
|
e-BinaAnak edisi 7 (14-5-2000)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 007 Mei/2000 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Syarat-syarat Bagi Pelayan Anak o/ TIPS MENGAJAR : Menciptakan Keakraban Antara Guru dan Anak o/ SERBA SERBI : Membuat Pembatas Alkitab Yang Manis o/ DARI ANDA UNTUK ANDA *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Tabita <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Syallom, Untuk dapat diterima bekerja di suatu perusahaan sekular yang baik tidak mudah, karena pelamar harus memenuhi persyaratan tertentu dan harus lulus menjalani test-test masuk yang diberikan. Kalau di dunia sekular pekerja dituntut untuk memenuhi persyaratan tertentu mengapa gereja sering kali tidak berani untuk menuntut persyaratan tertentu dari para pelayannya? Bukankah Tuhan adalah Tuan (Majikan) kita dan kita adalah pekerja-pekerjaNya? Bukankah sudah sepantasnya Tuhan memilih pekerja-pekerja yang berkualitas dan memenuhi persyaratan yang sesuai dengan yang dihendakiNya? Syarat-syarat apakah yang Tuhan tuntut dari guru-guru SM? Simaklah sajian artikel utama kami pada Edisi 007 ini. Tuhan Memberkati, Redaksi! "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya padaKu, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia ditenggelamkan ke laut." Matius 18:6 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Mat/Mat18.htm 18:6 *********************************************************************** o/ ARTIKEL SYARAT-SYARAT BAGI PELAYAN ANAK Apakah untuk menjadi guru Sekolah Minggu (SM) dituntut persyaratan tertentu? Jawabannya dari pertanyaan ini adalah, tergantung dari hasil bagaimana yang diharapkan? Jika puas dengan hasil yang asal- asalan maka guru SM tidak perlu memenuhi persyaratan tertentu. Tetapi jika menginginkan hasil yang baik dan berkenan kepada Allah, maka guru SM perlu dituntut untuk memenuhi persyaratan tertentu agar memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Ada satu anggapan keliru yang beredar di kalangan masyarakat Kristen, bahwa siapa saja bisa menjadi pekerja/pelayan Tuhan, karena Tuhan maha kasih maka Ia mau menerima siapa saja untuk melayani Dia. Ini biasanya diartikan bahwa Tuhan tidak hanya memilih orang yang pandai, yang cakap, yang kaya dan yang mampu saja, karena Tuhan juga menerima orang yang bodoh, yang tidak cakap dan miskin. Di satu sisi anggapan itu bisa betul, tapi bisa salah jika kita tempatkan pada sisi yang lain hal ini menjadi sangat salah, karena bisa diartikan juga bahwa Tuhan menerima orang yang malas, tidak setia, yang suka mencuri dan ang tidak takut akan Tuhan. Apakah betul demikian? Pernahkah anda membaca dan merenungkan ayat-ayat berikut ini? "janganlah banyak orang diantara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat." (Yakobus 3:1) "Mereka (diaken/pelayan Tuhan) juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat." (1 Timotius 3:10) "sebagai pangatur rumah Allah seorang penilik jemaat (pelayan Tuhan) harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah......" (Titus 1:7) "Seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan lemah lembut menuntun orang yang suka melawan," (2 Timotius 2:24) Masih ada ayat-ayat lain yang senada, yang memberikan peringatan akan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi pelayan/hamba Tuhan. Bukankah guru-guru SM adalah hamba-hamba Tuhan? Maka berarti syarat- syarat di atas juga berlaku bagi guru SM. Seperti kita ketahui Allah memberi penghargaan yang besar, tapi sekaligus juga tanggungjawab yang berat kepada pelayan Tuhan dan guru SM. Di atas bahu guru SM inilah tergantung masa depan generasi penerus gereja Tuhan. Yang menjadi syarat bukan masalah pandai atau bodoh, kaya atau miskin, tapi masalah hati. Jika seseorang telah menyerahkan hatinya kepada Tuhan maka Tuhan akan membentuk dan memperlengkapi mereka dengan kemampuan yang sesuai dengan panggilan yang Tuhan berikan. Hati yang bagaimanakan yang diinginkan oleh Tuhan? 1. Hati yang Baru Guru SM haruslah seorang yang sudah lahir baru, yang rohnya telah dibaruhi oleh Roh Kudus. Guru memiliki kewajiban untuk memperkenalkan Kristus pada anak-anak. Hal ini hanya akan mungkin terjadi bila guru telah mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. Hanya guru yang telah mengenal Allah dengan sungguh-sungguh dan mengalami kasihNya yang luar biasa, yang dapat memberikan gambaran yang benar tentang Allah (Yohanes 3:3; 1 Korintus 2:14; 2 Korintus 5:17). 2. Hati yang Lapar Pelayan anak dan guru Sekolah Minggu haruslah seorang yang memiliki hati yang selalu lapar dan haus akan Firman Tuhan. Dari persekutuan dengan Firman Tuhan, guru akan bertumbuh dan selalu siap memberi berkat karena dengan berakar di dalam Firman Tuhan maka hidupnya akan menjadi seperti aliran air hidup yang tidak akan menjadi kering (1 Petrus 2:2; Yohanes 6:35). 3. Hati yang Taat Panggilan menjadi guru untuk mengajar Firman Allah bukanlah tugas yang optional, karena mengajar adalah ketaatan menjalankan Amanat Agung Yesus Kristus. Hidup seorang pelayan Tuhan adalah hidup dalam ketaatan, ia rela menjalankan kehendak Tuhan karena hidupnya adalah milik Kristus (Filipi 1:21-22; Galatia 2:20-21). 4. Hati yang Disiplin Guru SM harus mempunyai hati yang disiplin dan tidak mudah putus asa karena kesulitan. Guru juga harus bisa memaksa diri untuk tidak hanyut dalam kejenuhan karena rutinitas mengajar dan belajar. Hati yang disiplin menolong kita untuk senantiasa melayani secara konsisten, berapi-api dan tanpa pamrih (Roma 12:11; 2 Korintus 4:8). 5. Hati yang Mengasihi Pelayan anak dan guru SM yang telah mengalami kasih Tuhan akan sanggup mengasihi anak-anak didiknya, sekalipun kadang mereka nakal, bandel dan sulit dikasihi. Setiap anak adalah berharga di mata Tuhan. Oleh karena itu Tuhan ingin supaya kita mengasihi mereka sebagaimana Tuhan mengasihi kita. Kasih Tuhan memungkinkan kita mau berkorban memberikan yang terbaik bagi Tuhan dan anak didik kita (Yohanes 3:16; Efesus 4:1-2). 6. Hati yang Beriman Pelayan anak dan guru SM harus senantiasa bersandar pada Tuhan dan bukan kepada kekuatan sendiri, karena Dialah yang memimpin dan menolong kita (Amsal 3:5; 2 Timotius 1:12). 7. Hati yang Mau Diajar Sebelum pelayan anak dan guru SM melayani dan mengajar anak-anak, mereka harus terlebih dahulu mau belajar dan dilatih dengan pokok- pokok kebenaran Firman Tuhan dan juga ketrampilan mengajar. Guru yang baik biasanya adalah juga murid yang baik dalam kebenaran. Oleh karena itu guru harus rendah hati, termasuk mau dikritik dan ditegur supaya ia bisa terus belajar (Yesaya 50:4; 1 Timotius 4:6). 8. Hati yang Suci Hidup suci adalah modal utama bagi seorang pelayan Tuhan yang ingin memberikan teladan hidup yang benar dan berkenan kepada Tuhan. Ia tidak akan membiarkan hidupnya dikotori oleh kebiasan buruk dan perbuatan-perbuatan dosa yang akan memalukan nama Tuhan (1 Petrus 1:15; 1 Timotius 4:12). Sedemikian tingginyakah syarat-syarat yang diberikan oleh Tuhan bagi pelayan-pelayanNya? Ya, namun Tuhan tidak menuntut kita memiliki semua itu dalam waktu seketika. Kita semua ada dalam proses. Roh Kudus akan terus menerus memimpin hidup kita supaya hidup kita semakin hari menjadi semakin sempurna seperti Kristus. yo/tr ************************************************************************ o/ TIPS MENGAJAR Bagaimanakah Menciptakan Keakraban Antara Guru Dengan Anak ---------------------------------------------------------- Untuk anak-anak dapat belajar kebenaran Alkitab dengan baik, maka diperlukan situasi dan kondisi yang kondusif untuk belajar. Salah satu kondisi yang kondusif tsb. adalah dengan menciptakan suasana yang nyaman dan akrab, baik antara guru dengan anak, ataupun antara anak yang satu dengan anak yang lain. Bagaimana cara guru menciptakan suasana keakraban antara guru dan anak di SM? 1. Membuka diri untuk dikenal Apabila anda adalah guru baru, maka sejak pertama kali masuk di kelas itu anda perlu memperkenalkan diri (atau diperkenalkan oleh guru lama) kepada kelas. Berikan senyum yang ramah dan suara yang cukup keras agar semua anak bisa mendengarnya. Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertanya tentang diri anda. Jawablah pertanyaan mereka dengan santai. Jika ada pertanyaan yang mungkin anda anggap kurang sopan, janganlah ditanggapi dengan serius, tetapi alihkan dengan membetulkan pertanyaannya, dan anggaplah sebagai ketidaksengajaan dan tetaplah ramah. 2. Menghafal nama anak Setelah anda tidak menjadi guru baru lagi, usahakan anda untuk selalu menyapa anak-anak terlebih dahulu dengan memanggil namanya. Untuk itu anda harus hafal nama anak-anak didik anda. Dan carilah kesempatan untuk bisa berbicara secara pribadi kepada mereka dan ingatlah baik-baik apa yang anda bicarakan dengan mereka (kalau perlu dicatat) supaya anda ada bahan/topik pembicaraan apabila bertemu dengan mereka lagi. Kesempatan berbicara dengan mereka harus diciptakan (tidak datang dengan sendirinya), misalnya anda perlu datang lebih awal, dan pulang lebih lambat. 3. Pelajarilah kemampuan membuat humor (rasa humor) Guru yang paling diakrabi oleh anak biasanya adalah guru-guru yang memiliki rasa humor yang tinggi. Dunia anak-anak adalah dunia yang ceria dan penuh tawa. Oleh karena itu jika bergaul dengan anda melenyapkan keceriaan mereka, maka mereka tidak akan bergaul dengan anda lagi. 4. Jangan mahal memberi pujian yang tulus Anak belum mempunyai banyak pengalaman, dalam melakukan kegiatan apa saja anak membutuhkan konfirmasi dari orang dewasa bahwa apa yang mereka lakukan adalah baik. Untuk itu ia senang mencari pujian untuk membangun kepercayaan dirinya. Oleh karena itu tidak heran guru yang pelit dengan pujian tidak disukai anak. Guru perlu membuka mata dan telinga lebar-lebar agar anda bisa menemukan pujian yang tulus untuk diberikan kepada anak-anak didik anda. Demikian hal-hal yang dapat anda lakukan untuk membangun keakraban anda dengan anak-anak di sekolah minggu anda. Selamat mempraktekkan! ************************************************************************ o/ SERBA-SERBI Membuat Pembatas Alkitab yang Manis ----------------------------------- Anda dapat mengajak anak-anak untuk membuat pembatas Alkitab yang manis, dengan cara sebagai berikut: Bahan-bahan yang diperlukan: - Kertas manila atau kertas asturo (atau yang sejenis) - Gunting dan lemb kayu - Pensil Warna atau Boxy/spidol warna - Bunga kering dan daun kering - Pita dan benang warna warni - Gambar binatang atau bunga yang kecil-kecil Cara membuat: 1. Guntinglah kertas sesuai dengan bentuk yang dikehendaki, jangan terlalu besar tapi juga jangan terlalu kecil. Bentuk kertas bisa persegi panjang dengan lebar 5 Cm, panjang 15 Cm; atau bentuk hati; atau bentuk bulat; atau bentuk-bentuk lain yang disukai yang baik untuk menjadi pembatas buku Alkitab. 2. Buat lobang dengan menggunakan pelobang kertas pada potongan kertas yang telah dibentuk pada bagian pinggirnya. Masukkan pita berwarna atau benang berwarna ke dalam lobang sebagai penghias pembatas Alkitab. 3. Di satu sisi kertas yang sudah dibentuk tsb. tuliskan nats ayat Alkitab, bisa dengan menggunakan pensil warna, boxi atau spidol berwarna. 4. Di sisi sebaliknya, hiasilah kertas itu dengan bunga kering atau daun kering (tapi harus yang rata/tidak menonjol). Tempelkan bunga atau daun kering itu dengan lem kayu. Atau bisa juga dihias dengan tempelan gambar-gambar/stiker kecil seperti bunga-bunga, atau binatang atau bintang dll. Aturlah hiasan-hiasan tsb. agar tampak manis dilihat. 5. Agar lebih rapi anda dapat melapisi kertas pembatas Alkitab ini dengan plastik press atau dilaminating. Selamat mencoba! ************************************************************************ o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Setio Hartanto >Halo Redaksi e-BinaAnak, >Salam Dalam Kasih kristus, >Ada satu pertanyaan buat eBinaAnak sbb: >Apakah diperbolehkan edisi eBinaAnak, kami ... cetak menjadi buku >buletin untuk dibagikan ke tiap guru sekolah minggu di gereja kami, >apakah ada ijin khususnya? Mengingat tidak semua guru sekolah minggu >mempunyai fasilitas e-mail. >Atas jawaban yang akan diberikan, terimakasih. Dari: Yanti >Terima kasih untuk Milis ini. Sayang saya ketinggalan Edisi yang >pertama. Dapatkah Redaksi mengirimkannya kepada saya? Saya ingin >mencetak dan memperbanyak selengkapnya untuk Sekolah Minggu kami, >dan untuk seterusnya setiap edisi akan saya bagikan demikian. >Semoga karya para Redaksi e-Bina Anak ini berbuah dalam kehidupan >nyata anak-anak kita! God Bless You all. Redaksi: Untuk mendapatkan arsip-arsip e-BinaAnak anda bisa mendapatkan sendiri di alamat: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak Jika ingin memperbanyak untuk dibagikan, anda cukup memberitahukan kepada kami, tapi syaratnya: mencantumkan sumber asli pemegang Hak Cipta bahan dan YLSA sebagai penerbitnya. Juga dilarang dijual! ************************************************************************ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ************************************************************************ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |