Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/707

e-BinaAnak edisi 707 (17-6-2015)

Pengajaran atau Alat Peraga? (II)


e-BinaAnak -- Pengajaran Atau Alat Peraga? (II)
Edisi 707/Juni/II/2015

Salam sukacita,

Sajian e-BinaAnak kali ini akan semakin mempertajam iman kita dalam 
melayani anak. Masih dalam tema pengajaran atau alat peraga, kami 
mengajak para pelayan anak untuk senantiasa berfokus pada firman Allah 
daripada pada alat peraga. Alat peraga hanyalah alat bantu. Anak-anak 
harus dibimbing untuk melihat ke sumber pelajaran, yaitu Alkitab. 
Selama Anda bercerita, peganglah Alkitab Anda, bukan hanya alat peraga 
Anda. Bagaimana menggunakan alat peraga dengan efektif sebagai alat 
bantu untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan? Silakan simak 
jawabannya dalam tip edisi ini. Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-BinaAnak,
Santi T.
< http://pepak.sabda.org/>


"Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti 
palu yang menghancurkan bukit batu?" (Yeremia 23:29)


           TIP: KREATIF MENGGUNAKAN GAMBAR CERITA DAN PETA

1. Gambar Cerita

Gambar merupakan alat peraga yang paling dikenal dan paling sering 
dipakai di sekolah minggu. Mengapa? Gambar diperoleh dalam keadaan 
"siap dipakai" dan tidak menyita waktu persiapan. Gambar disenangi 
oleh anak dari segala umur. Pemakaian gambar sedemikian menarik 
sehingga bila guru mulai menggunakannya, ia sendiri tertarik pada 
media itu.

Meskipun alat peraga gambar sangat menarik bagi semua anak, jika 
diselidiki dengan rinci, gambar untuk anak kecil, tengah, dan besar 
sebaiknya berbeda.

Gambar untuk anak kecil lebih sederhana. Seperti perbendaharaan kata 
mereka terbatas, terbatas pula pemahaman dari apa yang terlukis. 
Lukisan untuk anak kecil sebaiknya sesuai dengan dunia sekitar anak, 
dan anak sendiri terdapat di dalamnya.

Anak kelas tengah sudah lebih luas pemahamannya terhadap suatu 
peristiwa. Mereka senang "berjalan dengan mata" dari peristiwa ke 
peristiwa, sehingga gambar boleh menunjukkan beberapa kejadian 
sekaligus.

Anak kelas besar sudah dapat mengerti konsep yang jauh lebih luas. 
Peristiwa Raja Daud dilukis dalam konteks kebudayaan orang Israel. 
Raja Daud menyanyi penuh sukacita di hadapan Tabut Allah yang 
disaksikan oleh pegawai dan para tentaranya, dan juga oleh Mikha yang 
menghina kelakuan raja.

Pemakaian media gambar.

Bila guru sekolah minggu membawa sebuah gambar ke kelas, sebaiknya 
dipikirkan cara pemakaian gambar itu. Apakah gambar itu dipakai untuk 
mengulangi cerita minggu yang lalu? Jika demikian, gambar harus 
dipasang di dinding sebelum anak datang. Apakah gambar akan digunakan 
sementara guru bercerita? Bila demikian, tempelkan gambar tepat pada 
saat peristiwa yang dilukis di gambar itu disampaikan. Kalau gambar 
akan digunakan untuk memperdalam cerita, pasanglah di dinding sesudah 
bercerita.

Setelah gambar terpasang di dinding atau diperlihatkan, guru perlu 
mengingat bahwa anak membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk 
menikmatinya. Beberapa pertanyaan dapat menolong untuk membahas sebuah 
gambar.

Misalnya:

Apa yang kamu lihat di situ?
Siapa yang kamu lihat? Peristiwa apa yang digambarkan di sana?
Apa yang terjadi sebelumnya? Apa yang terjadi sesudahnya? Mengapa 
orang berbuat seperti itu?
Satu cerita Alkitab mulai hidup di depan mata anak melalui sebuah 
gambar yang diperlihatkan. Gambar itu merangsang dan mengembangkan 
imajinasi anak. Dan, imajinasi yang kaya merupakan langkah pertama 
untuk menjadi kreatif

2. Peta

Peta adalah media mengajar yang hanya dipakai untuk kelas besar. 
Melalui peta, mereka mengerti mengenai tempat yang disebut dalam 
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Di sekolah, anak besar belajar 
sejarah dan ilmu bumi sehingga di sekolah minggu anak dapat memahami 
tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan melalui peta Alkitab. Ada 
anak yang berpikir bahwa Yerusalem letaknya di surga karena tidak 
dijelaskan hubungannya dengan dunia pada masa Perjanjian Lama dan 
Perjanjian Baru dan dengan masa kini. Sebuah peta memberi pengertian 
yang betul.

Paling sedikit, empat peta dibutuhkan oleh guru sekolah minggu:
- Mesopotamia dan Kanaan pada masa Abraham.
- Pembagian tanah Kanaan pada kedua belas suku.
- Palestina pada masa Tuhan Yesus.
- Asia Kecil dan Eropa pada masa perjalanan misi Paulus.

Pemakaian Peta

Peta dipasang pada dinding sebelum anak masuk ke kelas sehingga guru 
dengan bebas dapat menunjukkan tempat yang disebut pada waktu 
menyampaikan cerita.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Pedoman Pelayanan Anak
Judul bab: Mengajar dengan Alat Peraga
Judul asli artikel: Jenis-Jenis Alat Peraga dan Cara Memakainya
Penulis: Ruth Laufer dan Anni Dyck
Penerbit: Bahtera Grafika
Halaman: 107 -- 108 dan 112 -- 113


       BAHAN MENGAJAR: MEMAHAMI FIRMAN TUHAN DENGAN ALAT PERAGA

Tujuan:
1. Anak mengenal Alkitab.
2. Anak senang mendengar cerita dari Alkitab.

Lagu Tema:
1. Alkitab Bukunya Tuhan
2. Baca Kitab Suci Doa Tiap Hari

Aktivitas:
1. Alkitab Langkah Pertama dan Alkitab Orang Dewasa (LAI)
2. Maria dan Marta
3. Roti dan 2 Ikan
4. Yunus

Dekorasi:
1. Gambar Maria dan Marta.
2. Gambar anak membawa 5 roti dan 2 ikan.
3. Gambar ikan besar (dan ada pintunya yang bisa dibuka -- di dalamnya 
   ada Yunus).

Alat peraga:
1. Perpustakaan -- buku-buku cerita Alkitab.
2. Gambar Maria dan Marta, (pola) baju Maria dan Marta.
3. Lima roti 2 ikan sungguhan, snacks bentuk 5 roti dan 2 ikan.
4. Ikan besar dan boneka Yunus (kecil -- supaya bisa masuk ke ikan 
   besar).

Penjelasan:
Tema tentang Kitab Suci ini merupakan kelanjutan dari tema bulan lalu 
"Bertumbuh Seperti Yesus". Masih tetap dengan lagu tema "Baca Kitab 
Suci Doa Tiap Hari". Namun, ditambahkan lagi 1 lagu khusus tentang 
Kitab Suci (Alkitab, Alkitab Bukunya Tuhan. Alkitab, Alkitab Buku 
Kesayangan, Buku Kesayangan).

I. Alkitab Langkah Pertama dan Alkitab Orang Dewasa (LAI)

Firman Tuhan: Anak-anak ini adalah Alkitab (tunjuk Alkitab LAI). Ini 
juga Alkitab untuk anak-anak, banyak gambarnya (tunjuk Alkitab Langkah 
Pertama). Ini banyak buku cerita Alkitab lainnya (tunjuk buku-buku 
lain). Anak-anak boleh membaca buku-buku ini. Tuhan Yesus senang bila 
anak-anak rajin membaca Alkitab.

Pesan pada orang tua:
1. Agar memiliki Alkitab untuk anak di rumah masing-masing. Atau, bila 
   tidak ada, gunakan Alkitab LAI untuk menceritakan.
2. Membangun kebiasaan membaca Alkitab dimulai sejak anak masih dini, 
   bahkan saat anak masih belum bisa membaca.

Pusat aktivitas: Perpustakaan
Dorong anak untuk memilih buku yang disukainya dan minta orang 
tua/pengasuh untuk membacakan cerita di dalam buku tersebut.

II. MARIA DAN MARTA

Firman Tuhan: Anak-anak, ini adalah Maria dan Marta (angkat peraga 
Maria dan Marta). Maria dan Marta adalah teman Tuhan Yesus. Hari ini, 
Tuhan Yesus mau datang ke rumah Maria dan Marta. Tuhan Yesus mau 
cerita firman Tuhan. Wah, Maria senang sekali (tunjuk mulutnya yang 
tersenyum). Waktu Tuhan Yesus datang, Maria duduk dekat Yesus karena 
Maria senang mendengar firman Tuhan. Marta tidak senang mendengar 
firman Tuhan (tunjuk mulutnya yang cemberut). Marta sibuk ke sana 
kemari (gerakkan Marta ke sana kemari). Marta tidak mau mendengar 
firman Tuhan. Tuhan Yesus senang pada Maria yang mau mendengar firman 
Tuhan. Tuhan Yesus juga senang pada anak-anak yang mau mendengar 
firman Tuhan. Tempel peraga Maria dan Marta di papan/tembok yang bisa 
dilihat dengan mudah oleh anak. Lalu, ajak anak melakukan aktivitas 
hari ini.

Pusat aktivitas: Menempel gambar baju Maria dan Marta. (Guru sudah 
mengguntingnya, anak tinggal menempel bersama orang tua/pengasuh, 
kemudian melengkapi gambar wajahnya. Ingat: Maria tersenyum dan Marta 
cemberut). Anak yang sudah selesai boleh membaca buku cerita Alkitab 
di perpustakaan mini.

Pesan pada orang tua: Gambar Maria dan Marta ditempel di tempat yang 
sering anak lihat di dalam rumah. Setiap kali, ingatkan anak untuk 
menjadi seperti Maria yang senang mendengar firman Tuhan. Sekali lagi, 
dorong anak untuk rajin dan suka membaca Alkitab (tentu dengan 
pendampingan dan pengarahan orang tua).

III. Roti dan 2 Ikan

Firman Tuhan: Anak-anak, hari ini Tuhan Yesus bercerita kepada orang 
banyak. Tuhan Yesus senang menceritakan firman Tuhan pada orang 
banyak. Hari ini, ada banyak sekali orang yang berkumpul untuk 
mendengarkan firman Tuhan. Tuhan Yesus melihat ada Selly, Doni, Ela, 
Brian (sebutkan nama anak satu per satu) .... Wah, Tuhan Yesus senang 
sekali bila anak-anak semua mau mendengar firman Tuhan.

Tak terasa, hari sudah siang ... lalu sore ... semua mulai lapar 
(pegang perut dan minta anak-anak menirukan). Namun, tidak ada makanan 
di sini. Bagaimana ini?

Ada seorang anak laki-laki yang berkata kepada Yesus, "Tuhan Yesus aku 
punya makanan, tadi dibawakan oleh mamaku. Ini bekalku." (angkat 
tempat bekal dan tunjukkan ada apa di dalamnya). Ayo kita hitung 
bersama-sama. Ini ada ROTI ... berapa jumlahnya? Satu, dua, tiga, 
empat, lima. (tunjukkan 5 jari, minta anak menirukan). Ini ada IKAN 
.... Berapa jumlahnya? Satu, dua (tunjukkan 2 jari dan minta anak 
menirukan).

Tuhan memberkati 5 roti dan 2 ikan. Ajaib, .... Rotinya sekarang jadi 
banyak dan ikannya juga jadi banyak. Semua orang bisa makan sampai 
kenyang. Ajak anak-anak menyanyi: 5 Roti dan 2 Ikan.

"Lima roti dan dua ikan, Tuhan Yesus yang memberkati
Lima roti dan dua ikan, Tuhan memberkati"

Nah, sekarang anak-anak cuci tangan, kita mau makan 5 roti 2 ikan.

Pusat aktivitas: Makan bersama snack 5 roti dan 2 ikan. Ingatkan anak 
untuk menghitung dahulu 5 roti dan 2 ikan. Lalu, berdoa sebelum makan. 
Bila anak minta tambah, selalu berikan paket 5 roti dan 2 ikan. Bila 
anak tidak suka, jangan paksa untuk makan. Namun, tetap berikan 5 roti 
2 ikan tersebut supaya mereka ingat akan pelajaran hari ini. Bila anak 
sudah selesai makan, mereka boleh kembali membaca buku cerita Alkitab.

Firman Tuhan: Anak-anak, ini Yunus (tunjukkan boneka kecil Yunus). 
Tuhan menyuruh Yunus untuk pergi ke kota Niniwe. Tuhan ingin agar 
Yunus menyampaikan firman Tuhan kepada orang-orang di Niniwe. Namun, 
Yunus tidak mau. Yunus tidak mau "nurut", Yunus tidak taat kepada 
Tuhan. Yunus malah pergi naik kapal (tunjukkan gambar kapal). Lalu, 
Tuhan membuat Yunus jatuh ke laut dan ditelan oleh ikan yang besar 
(tunjukkan gambar ikan besar "memakan" Yunus). Di dalam perut ikan, 
Yunus berdoa minta Tuhan tolong. Tuhan mendengar doa Yunus, akhirnya 
Tuhan membuat ikan besar itu muntah di pantai sehingga Yunus bisa 
keluar dari perut ikan. HOEK ... HOEK ... ikan besar muntah, dan Yunus 
keluar dengan selamat. Terima kasih Tuhan sudah menolong Yunus. Nah, 
makanya Yunus (kata guru sambil berbicara kepada boneka Yunus) lain 
kali "nurut" sama Tuhan ya?

Pusat aktivitas: Mengecap jari jempol anak sebagai ikan kecil dan 
telapak tangan anak sebagai ikan besar. Orang tua memberi gambar Yunus 
di dalam perut ikan besar. Bila anak sudah selesai dengan aktivitas, 
boleh kembali membaca buku cerita Alkitab.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: HAPPYLAND e-Learning Center
Alamat URL: http://www.oocities.org/meilania90/bayikitabsuci.htm
Judul asli artikel: Kitab Suci
Penulis artikel: Meilania
Tanggal akses: 25 Mei 2015


                    MUTIARA GURU: ALAT YANG TEPAT

Secara tak sengaja, saya menemukan sebuah pohon tumbang yang bisa 
menjadi kayu api yang sangat baik untuk kompor besi dalam ruangan 
kami. Gergaji mesin saya memotongnya dengan rapi menjadi potongan-
potongan kayu sekitar 45 cm. Akan tetapi, potongan-potongan kayu 
berdiameter 50 cm ini masih perlu dibelah. Oleh karena itu, saya mulai 
mengayunkan kapak. Tak ada yang terjadi -- kecuali mata kapak itu 
terjepit pada kayu. Kapak saya tajam, tetapi tidak cukup kuat untuk 
membelah kayu tersebut.

Setelah frustrasi selama satu jam, saya mengemudikan mobil menuju toko 
besi dan membeli sebuah peralatan yang lebih besar dan berat bernama 
palu pembelah. Alat ini memiliki mata kapak pada satu sisinya dan mata 
untuk memalu pada sisi lainnya. Dengan alat yang benar, saya segera 
mendapatkan setumpuk kayu api belah yang baik dan kering untuk tahun 
berikutnya.

Terkadang, saya berusaha melakukan pekerjaan Allah dengan menggunakan 
alat yang salah. Saya hebat dalam memberikan pendapat saya untuk 
menolong seseorang memecahkan masalah, tetapi sering kali tidak banyak 
yang terjadi sebelum saya mencari dan menerapkan kebenaran Allah pada 
situasi tersebut.

Yeremia mengutuk nabi-nabi palsu di Israel karena mereka menggunakan 
apa yang salah -- kata-kata, mimpi, dan penglihatan mereka sendiri --
untuk memengaruhi dan menyesatkan rakyat (Yeremia 23:16, Yeremia 25-27,
Yeremia 31-32).

Marilah kita melakukan pekerjaan Tuhan dengan alat yang benar, yakni 
kuasa dan kekuatan dari firman Allah yang hidup.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=2051
Penulis renungan: DCE
Tanggal akses: 11 Mei 2015


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org