Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/72 |
|
e-BinaAnak edisi 72 (17-4-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 072/April/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Merencanakan Satu Jam Pelajaran o/ TIPS MENGAJAR : Persiapan Pelajaran untuk Sekolah Minggu o/ BAHAN MENGAJAR : Kunci ke Surga o/ SHARING GURU SM : Kelas Persiapan Pelajaran Bagi GSM o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Informasi Papan Flanel Bergambar ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Keberhasilan seorang guru Sekolah Minggu dalam mengajar tidak hanya ditentukan oleh buku pedoman apa yang ia pakai, tetapi ditentukan oleh bagaimana dia "Membuat Rencana Pelajaran" dan mempersiapkannya. Buku pedoman (yang kita bahas pada Edisi 71 minggu lalu) akan menolong guru untuk mengetahui pokok-pokok pengajaran dan aktivitas apa yang dapat diberikan kepada murid-murid. Tetapi buku pedoman tidak menjamin guru akan menyampaikan pengajarannya dengan baik di kelas. Persiapan guru sebelum mengajar adalah yang lebih penting, karena tanpa persiapan maka pelajaran yang disampaikan hanya bersifat mekanikal saja. Banyak guru tidak menyadari bahwa waktu untuk persiapan mengajar harus jauh lebih banyak dari waktu mengajarnya sendiri! Ketika mempersiapkan pelajaran guru harus memikirkan baik-baik semua hal (menyangkut rencana pelajaran yang akan disampaikan) yang akan dikerjakan selama dia berdiri di depan kelas. Oleh karena itu ingatlah: sangat salah sekali kalau guru baru mempersiapkan pelajaran "in the last minutes" ("saat-saat terakhir") atau pada hari Sabtu (hanya sehari sebelum mengajar). Untuk mempersiapkan pelajaran dengan baik guru sudah harus mulai memikirkan dan "Membuat Rencana Pelajaran" seminggu sebelum Anda mengajar. Mengingat pentingnya topik ini maka kami akan menyajikannya dalam dua edisi berturut-turut. Pada edisi kali ini tentang "Membuat Rencana Pelajaran" dan minggu depan tentang "Persiapan Mengajar". Harapan kami melalui dua edisi ini, guru-guru Sekolah Minggu dapat lebih disiplin dan bertanggungjawab dalam merencanakan/mempersiapkan pelajarannya. Selamat membaca. Tim Redaksi "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Rom+12:11 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL MERENCANAKAN SATU JAM PELAJARAN =============================== MEMAHAMI TUJUAN Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam tiap jam pelajaran, satu tujuan harus sudah dirumuskan terlebih dahulu dengan seksama. Tujuan itu seperti pusat atau poros dari seluruh jam pelajaran dan ikut menentukan tiap-tiap unsur jam pelajaran itu. Sebelum memahami tujuan pelajaran tersebut, guru harus sudah mempelajari pokok Firman Tuhan yang akan disampaikan, menyelidiki latar belakang cerita dan membaca bahan ceritanya. Sekarang tibalah waktunya guru memahami tujuan yang diberikan dalam bahan pelajaran. Guru harus bertanya: - Apakah tujuan itu jelas bagi saya? - Apakah tujuan itu realistis untuk anak kelas saya? - Apakah yang harus disesuaikan? Dalam perencanaan satu jam pelajaran guru secara aktif akan berusaha agar anak mencapai tujuan pelajaran. Karena itu guru sendiri harus meyakini tujuan pelajaran itu terlebih dahulu. Jika penyesuaian tujuan perlu diusahakan, guru mencari pengganti unsur tertentu yang menyebabkan tujuan dirasakan terlalu berat atau terlalu ringan. GARIS BESAR PEMBAGIAN SATU JAM PELAJARAN Kerangka satu jam pelajaran dapat terdiri dari tiga bagian, yaitu: 1. Pembukaan : dalam Pembukaan guru menjemput anak dimana mereka berada saat tiba di Sekolah Minggu. 2. Cerita Alkitab : anak dibawa pada Firman Allah yang merupakan satu cerita penuh dinamika. 3. Penerapan/Respons: anak disiapkan untuk bertindak atas dasar Firman Allah dalam kehidupan sehari-hari. 1. Pembukaan --------- Pembukaan merupakan jembatan dari dunia anak kepada Firman Tuhan. Anak biasanya datang dengan berbagai perasaan. Hati dan perasaan mereka mencerminkan apa yang baru mereka alami. Ada anak yang baru menonton satu program TV yang sangat menarik. Ia sebenarnya ingin meneruskannya, namun disuruh orangtua ke Sekolah Minggu. Dalam hatinya anak itu merasa kesal karena program yang ditontonnya tidak dapat diselesaikan sampai akhir. Lain anak tiba dengan kusut hati, karena baru bertengkar dengan adiknya, atau dimarahi orangtua atau kakaknya. Ada anak datang dengan sangat gembira karena rindu datang ke Sekolah Minggu. Bagaimana semua dapat dipersatukan dalam waktu yang sangat singkat? Pembukaan perlu menimbulkan rasa ingin tahu serta mengarahkan pikiran anak pada tujuan pelajaran, tanpa melepaskan isi cerita. Unsur-unsur pembukaan: - ucapan "Selamat Datang" - anak diterima dengan penuh perhatian - menyanyi bersama - doa pembukaan - persembahan (bagian ini lebih awal dengan anak dari orang dewasa; uang dalam tangan anak mudah jatuh dan mengganggu acara) - mengingat hari ulang tahun anak - penyembahan - cerita sehari-hari - percakapan untuk menerangkan satu istilah - mengulangi satu bagian dari pelajaran minggu yang lalu (menyanyikan nyanyian yang baru diajarkan, ucapkan ayat hafalan bersama, lihat kembali gambar dari cerita dll.) - menyanyi satu lagu yang mengantarkan mendengar cerita. Mengingat bahwa pembukaan hanya kira-kira lima belas menit, guru akan memilih unsur pembukaan dengan saksama. Tidak semua unsur yang disebut di atas bisa masuk pada tiap perencanaan pembukaan. Unsur-unsur itu merupakan variasi untuk dipilih darinya. Biasanya Pedoman Mengajar juga mengusulkan unsur yang berkaitan dengan pelajaran. Namun guru tetap harus memilih nyanyian dan menyusun pembukaan sehingga anak dalam waktu sesingkat mungkin dipersatukan dan dipersiapkan untuk mendengar cerita. Ada gereja yang mengadakan pembukaan bersama dengan semua kelas, dan anak baru diajar terpisah pada waktu masuk cerita. Keuntungannya adalah pembukaan lebih meriah, penyembahan lebih bersemangat. Kesulitannya adalah cara itu membutuhkan lebih banyak waktu, karena guru harus ciptakan suasana tenang lagi sesudah anak tiba pada kelas masing-masing. 2. Cerita ------ Satu jam pelajaran ini sangat penting, sama pentingnya dengan khotbah dalam kebaktian. Namun daya konsentrasi anak masih terbatas. Khususnya anak Kelas Kecil tidak berkonsentrasi terlalu lama. Dalam perencanaan satu jam pelajaran bagian cerita dapat dijadwalkan seperti berikut: - Kelas Batita kurang lebih 5 menit - Kelas Kecil antara 7-10 menit - Kelas Tengah antara 10-15 menit - Kelas Besar antara 20-25 menit Mengimbangi pendeknya waktu konsentrasi, anak kecil senang mendengar cerita kesukaannya berulang kali, asal disela-selanya ada kesempatan berdiri sebentar, menyanyi dengan gerakan tangan, atau melakukan satu aktivitas lain. Kemudian cerita dapat diulangi dengan cara tertentu yang sudah disiapkan, umpamanya: - melihat sebuah gambar bersama - menonton guru melukiskan cerita di papan tulis - mengalami cerita melalui guru mengulangi dalam boks pasir - melihat guru menempel unsur pada gambar berkembang Cerita Alkitab merupakan "makanan rohani" untuk anak. Firman Tuhan berkuasa mengubah kehidupan mereka. Karena itu penting sekali disampaikan dengan saksama, sehingga anak jangan bosan atau jemu, melainkan sangat suka waktu guru bercerita. 3. Penerapan/Respons ----------------- Dalam bagian ini Firman Tuhan akan diperdalam dan anak diantarkan untuk memberi satu jawaban terhadapnya. bagian ini penuh interaksi antara guru dan murid. Anak dibimbing memberi respons melalui berbagai kegiatan, umpamanya: - mengerjakan gambar dinding - melukis satu bagian dari cerita - merobek kertas bentuk orang-orangan dan menempelkannya - menjawab pertanyaan - mengulangi cerita dengan memakai wayang/alat peraga - mengadakan persekutuan doa bersama - mempelajari nyanyian baru - menghafal ayat dari Alkitab - dll. Semua aktivitas yang diusulkan dalam Pedoman mengajar erat berkaitan dengan cerita. Sebagian dari aktivitas akan menolong sehingga anak bersatu dengan cerita, sebagian akan menggerakkan emosi dan kehendak anak dalam arah tindakan, dan sebagian merupakan tindakan baru, umpamanya: persekutuan doa anak. Di sini anak belajar berdoa dengan kata-kata sendiri. Ini satu respons terhadap Tuhan sendiri. Untuk memungkinkan anak belajar berdoa, tiap doa guru perlu singkat, dengan kata-kata sederhana tetapi penuh hormat dan keyakinan bahwa Tuhan mendengar dan menjawabnya. Berhasil tidaknya guru dalam bagian ini akan menentukan sikap anak terhadap pelajaran berikut. Jika Firman Tuhan disampaikan menyebabkan satu perubahan terjadi dalam kehidupan anak sehari- hari, anak akan selalu lapar dan haus untuk mendengar cerita berikutnya. Sebaliknya, jika anak merasa bosan, mereka akan datang lagi pada minggu berikutnya dengan perasaan jemu. Lama- kelamaan anak hanya ingin menjadi anak besar sehingga tidak harus mengikuti Sekolah Minggu lagi. Sikap ini sangat merugikan suasana kelas dan kerohanian anak. 4. Penutup Pelajaran ----------------- Penutup pelajaran harus singkat dan hanya membutuhkan beberapa menit saja. Isinya: - pengumuman - doa berkat Setelah itu anak dilepaskan di bawah berkat perlindungan Tuhan. 5. Kesimpulan ---------- Kita sebagai guru Sekolah Minggu sebenarnya kaya. Bahan kita, yaitu Firman Tuhan, terdiri dari banyak cerita, sehingga tiap- tiap minggu sesuatu yang baru dapat disajikan. Metode dan media mengajar dapat sedemikian bervariasi sehingga setiap minggu ada sesuatu yang menimbulkan rasa ingin tahu. Melalui pengalaman mengajar, kita mengerti kesanggupan penerimaan anak, sehingga mereka tidak akan dituntut berlebihan dan tidak dibiarkan tanpa tantangan sehingga bosan. Guru yang berpengalaman akan merencanakan jam pelajarannya tiap minggu bahkan akan mencatat tiap unsur di dalamnya, sehingga pelaksanaannya lancar tanpa terbuang di antaranya. Satu jam di antara seratus enam puluh delapan jam seminggu adalah kesempatan Guru Sekolah Minggu untuk menanam kasih Tuhan dan sesama dalam hati anak. Jam itu berharga di hadapan Allah dan berharga bagi guru dan anak! 6. Riset dan Tugas --------------- a. Mengikuti satu jam pelajaran dan catat tiap-tiap unsur (acara) selama guru mengajar dengan mencantumkan pula berapa menit yang dipakai untuk tiap unsur (acara). Buatlah evaluasi! b. Merencanakan satu jam pelajaran untuk satu kelompok umur tertentu dengan mencantumkan perincian waktu tiap unsur (acara)nya! c. Membandingkan unsur (acara) satu jam pelajaran kelas kecil dengan unsur (acara) satu jam pelajaran Kelas Besar. Catatlah penemuan Anda! Sumber: Judul Buku: Pedoman Pelayan Anak Pengarang : Ruth Laufer Penerbit : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, Malang Halaman : 167 - 171 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR Penting sekali bagi para GSM untuk mempersiapkan pelajaran sebaik-baiknya. Untuk lebih memperkaya penemuan guru, gunakanlah beberapa buku yang dapat membantu, misalnya konkordansi Alkitab, peta Alkitab, buku tafsir Alkitab, atau buku-buku pengantar Alkitab terutama tentang latar belakang sejarah atau adat istiadat jaman Alkitab. PERSIAPAN PELAJARAN UNTUK SEKOLAH MINGGU ======================================== 1. Siapkan hati Anda dan berdoa. 2. Lalu bacalah buku pedoman pelajaran dengan teliti. 3. Bacalah dengan penuh perhatian seluruh bagian/nats Alkitab yang ditentukan sebagai pelajaran, seakan-akan bagian itu masih baru sama sekali bagi saudara. Jika cerita itu diambil dari salah satu Injil, bandingkanlah dengan cerita yang sama (ayat-ayat paralel) yang diceritakan di Injil-injil lain, untuk mencari keterangan lebih lanjut. 4. Pelajarilah keadaan itu seluruh kata demi kata, dengan mencari arti istilah-istilah yang penting dalam kamus biasa atau kamus Alkitab, lalu bacalah apa yang dikatakan tafsiran atau buku- buku lain mengenai bagian itu. 5. Pelajarilah keadaan tempat dan adat masyarakat yang dipergunakan dalam cerita itu, untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai tempat di mana peristiwa itu terjadi. Misalnya apakah waktunya pagi atau sore, bagaimanakah pakaian penduduknya, bagaimana sifat- sifat tiap-tiap orang di dalam cerita itu, bagaimana suara serta roman mukanya. "Ciumlah" tanah dan tasik dan gunung-gunung. "Dengarkanlah" pukulan ombak-ombak, suara keledai dan kudanya, dan kicauan burung-burungnya. Lukiskanlah cuaca, pemandangan alam sekitarnya, rumput atau gurun pasir, padang gurun yang berumput atau yang bergunung-gunung, angin yang dingin atau panas, suara anak-anak yang menjerit tinggi, suara anak-anak yang menangis, angin yang menderu, atau melentingnya uang logam. Pendek kata, terjunlah ke dalam cerita itu sendiri, kemudian saudara dapat menyampaikannya kepada anak-anak sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Fakta- fakta sebanyak-banyaknya haruslah dikumpulkan! 6. Tentukan metode (atau penggabungan beberapa metode) yang paling baik dalam penguraian pelajaran ini. Apakah Anda bermaksud untuk menerangkan bahwa Allah menyertai mereka di mana pun mereka berada? Tunjukkan gambar-gambar dari tempat-tempat itu. Misalnya di atas kapal, di dalam rumah, di tempat ibadah, di jalan-jalan dll. Sebaiknya Anda mencatat metode-metode yang akan dipergunakan dalam setiap pelajaran. 7. Buatlah rencana pelajaran Anda sendiri. Bagian ini akan menolong mempersatukan persiapan dan menempatkan tujuan pelajaran di hadapan Anda, dan membantu Anda menyusun bahan-bahan pelajaran yang akan disampaikan dalam satu jam pelajaran itu. 8. Rencanakan untuk partisipasi murid: Pokok-pokok yang termasuk dalam rencana pelajaran ini berbeda-beda sesuai dengan kelompok umur. Seorang guru kelas kecil (Permulaan) harus mempersiapkan nyanyian- nyanyian, cerita-cerita, permainan-permainan, pertunjukan- pertunjukan dan banyak aktivitas fisik lainnya. Murid-murid kelas besar (Pratama) dapat membuat soal-soal di dalam buku catatan mereka sebagai bagian tetap dari partisipasi murid. Guru yang mengajar Kelas Dewasa harus mempersiapkan beberapa minggu sebelumnya untuk membahas topik-topik yang berhubungan. Renungkanlah dan tulislah pertanyaan-pertanyaan yang memancing pikiran yang dapat digunakan dalam pelajaran. Lalu rencanakan tugas untuk minggu berikutnya. Bahan diambil dan dirangkum dari sumber: 1. Judul Buku: Pola Mengajar Sekolah Minggu Pengarang : Mavis L. Anderson Penerbit : Yayasan Kalam Kudus, 1993 Halaman : 31 - 33 2. Judul Buku: Penuntun Sekolah Minggu Penerjemah: P.S. Naipospos Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta, 1988 Halaman : 32 - 33 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR Cerita dibawah ini dapat Anda gunakan sebagai bahan cerita untuk ASM Anda. Tapi ingatlah, Anda harus mengadakan persiapan dengan baik sebelumnya. Pratekkan apa yang telah dibahas dalam kolom Artikel dan Tips di atas (bagaimana melakukan persiapan pelajaran). KUNCI KE SURGA ============== Persiapan: ---------- 1. Buatlah sebuah pusat perhatian di mana bermacam-macam kunci diperagakan. 2. Sediakan sebuah gambar dari Kristus yang sedang mengetuk pintu. Renungan: --------- Kunci merupakan sebagian yang penting dari kebudayaan kita. Kita membutuhkan kunci untuk masuk ke rumah kita, untuk mengunci sepeda, untuk membuka lemari. Sejarah kunci sebenarnya dapat diusut ke beratus-ratus tahun yang lalu. Sejak manusia mempunyai barang-barang yang dapat dia sebutkan sebagai miliknya, dia mulai merasa kuatir tentang keamanan barang-barangnya itu. Para ahli sejarah percaya bahwa orang-orang Mesir purbalah yang pertama-tama memakai apa yang kita namakan kunci. Kelihatannya seperti sebuah sikat gigi yang besar sekali. Setelah melalui masa bertahun-tahun, kunci telah disempurnakan sehingga sekarang kita dapat mempunyai kunci yang sangat kecil. Apapun ukuran sebuah kunci, tujuannya adalah untuk membuka sesuatu. Cerita: ------- Hari ini saya sedang memikirkan sebuah kunci yang istimewa. Sebenarnya, dapatlah dikatakan bahwa kunci itu tidak dapat dilihat. Tetapi kunci itu membuka jalan kepada sesuatu yang paling penting bagi siapa pun juga. Dapatkah kalian menerka kunci apa ini? Benar, itulah kunci keselamatan atau percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Kunci keselamatan membuka pintu menuju kehidupan kekal dan juga membuka pintu ke kehidupan Kristen yang berkelimpahan di atas bumi ini. (Tunjukkan gambar Yesus sedang mengetuk pintu) Tentu, kebanyakan kalian pernah melihat gambar ini. Gambar ini melukiskan Yesus sedang berdiri sambil mengetuk pintu hatimu. Perhatikanlah bahwa tidak ada kunci atau pegangan pada bagian sebelah luar pintu. Pintu itu harus dibuka dari dalam. Itu berarti bahwa kalianlah yang mempunyai kunci untuk membuka hidup kalian bagi Tuhan. Kunci ini adalah iman pada Tuhan untuk menerima-Nya sebagai Juruselamat kalian. Apabila kalian menyerahkan hidup kalian kepada Yesus, kalian memakai kunci kepercayaan untuk membuka pintu bagi Yesus. Hanya dengan demikian Dia dapat masuk ke dalam hidup kalian. Beberapa orang berpikir bahwa mereka dapat memberi uang suap untuk masuk ke dalam surga. Yang lain menyangka bahwa hanya dengan menjalani hidup dengan baik, mereka akan menemukan kunci ke surga. Tetapi Alkitab mengatakan kepada kita bahwa kunci satu-satunya ke surga adalah percaya kita akan Yesus sebagai Putra Allah. Apakah kalian mau meminta Yesus masuk ke dalam hidup kalian? Jika ya, kalian dapat meminta-Nya hari ini dengan "percaya" kepada-Nya. Doa: ---- Nyanyikan dengan lemah lembut "Mari Masuk". Mintalah pada mereka yang ingin mengundang Yesus masuk ke dalam hati mereka untuk mengangkat tangannya. Tutuplah dengan berdoa bagi mereka. Sumber: Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2 Penerbit : Yayasan Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 91 ********************************************************************** o/ SHARING GURU SM Sebagai GSM kita dituntut untuk mempersiapkan pelajaran sebaik mungkin agar pelajaran yang kita berikan dapat menjadi berkat bagi ASM. Berikut ini sharing dari seorang anggota e-BinaGuru tentang program Kelas Persiapan Pelajaran yang diadakan di gerejanya. Kiriman dari: Olvi Mantiri <olvi@> >Syaloom, > >Saya pernah melayani di SM yang menerapkan program Kelas Persiapan >Pelajaran untuk GSM. Pertama-tama kita perlu menjelaskan pada rekan- >rekan sepelayanan kita tujuan dari pengadaan program ini. >Ditekankan bahwa yang diuntungkan dalam program ini sebenarnya guru >itu sendiri (kita juga). Dengan pengadaan ini kita bisa tukar >pendapat dari teman-teman jadi pasti program ini akan menjadi suatu >acara yang kita nantikan dan rindukan. . > >Caranya bisa metode pengumpulan rencana. Koordinator SM membuat >form dan dibagikan ke masing-masing guru. Form ini bisa diisi di >rumah masing-masing guru dan dibahas di acara persiapan itu dan >dari situ barangkali ada teman (guru yang lain) yang bisa >membagikan atau menambahkan rencana mengajar kita dengan idenya >yang lain. Khan enak tuh, kita jadi ketambahan pengetahuan >mengajar. > >Form perencanaan pelajaran yang kami gunakan adalah sbb.: . > >,1. Kelas : (kelas yang akan diajar) >,2. Judul Pelajaran: (judul cerita) >,3. Ayat firman : (ayat Alkitab) >,4. Tujuan kita : (maksudnya apa yang hendak kita sampaikan pada > anak-anak lewat cerita ini) >,5. Kaitan : (Selain cerita yang ada apakah ada cerita lain > atau contoh yang bisa menunjang pelajaran yang > ada.) >,6. Alat peraga : (alat peraga yang akan membantu kita dalam > mengajar) >,7. Prakarya : (dengan melaporkan prakarya yang ada berarti > kita sebagai guru telah lebih dahulu belajar > hingga pada hari minggunya nanti kita tidak > akan sulit mengarahkan anak-anak. >,8. Lagu-lagu : (buat guru yang akan memimpin lagu biar > dikaitkan dengan cerita yang akan dibawakan > atau bisa ketahuan perbedaan lagu minggu > kemaren dan yang sekarang biar anak-anak nggak > bosan dan bilang ya kakak lagunya itu lagi-itu > lagi.) >,9. Dan lain-lain lagi: (tambahan diluar hal-hal di atas) . > >Selain itu dalam kelas Persiapan GSM ini kita bisa berbagi >pengalaman dalam kelas masing-masing mungkin share dengan guru yang >lain anak SM kita yang lagi sakit atau bisa dibicarakan kesulitan >atau kendala kita dalam kelas selama mengajar atau bagi-bagi >cerita suka-suka dalam kelas kita masing-masing saya yakin ini akan >sangat membantu. . > >Selain itu kita bisa punya waktu khusus untuk saling mendoakan >sesama GSM dan kita bawa anak-anak kita dalam doa bersama agar >mereka setia dan membentengi mereka dengan doa. Wah indah khan, >dari pada berdoa sendiri :-) . > >Tuhan Memberkati > >Salam, >Olvi Ruth [Red.: Untuk Sdr. Olvi yang mengirimkan sharing ini, terima kasih banyak untuk kirimannya. Dan bagi para rekan-rekan lain yang ingin juga membagikan pengalamannya dalam melayani Sekolah Minggu, kami akan menerimanya dengan sangat senang hati. Kirimkan pengalaman Anda ke alamat: < staf-BinaAnak@sabda.org >] ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Riani Josaphine <riajos@> >Syalom, >Saya ingin sekali memiliki papan flanel dengan latar belakang laut, >padang rumput, dll. termasuk flanel orang2annya ... tapi tidak tahu >apakah ada yang menjualnya di Indonesia. Mungkin ada rekan yang >tahu tempatnya atau tepatnya saya perlu hubungi siapa ??? terima >kasih. >riani js Redaksi: Salah satu yang bisa kami usulkan adalah menghubungi Yayasan Domba Kecil, karena yayasan tersebut menyediakan dan membuat bermacam- macam alat peraga untuk pelayanan Sekolah Minggu. Mungkin mereka memiliki alat peraga yang Anda butuhkan tersebut. Silakan hubungi mereka langsung dengan alamat e-mail ini : ==> < dombakecil@dr.com > Apabila Anda telah mendapatkan informasi mengenai hal tersebut, silakan kirimkan atau CC via e-mail kepada tim redaksi e-BinaAnak. :) Jika ada usul lain dari rekan-rekan pembaca e-BinaAnak untuk membantu sdr. Riani, silakan hubungi redaksi e-BinaAnak di : ==> < staf-BinaAnak@sabda.org > ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |