Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/725

e-BinaAnak edisi 725 (17-2-2016)

Mengajarkan Doktrin Dasar Alkitab kepada Anak (II)


e-BinaAnak -- Mengajarkan Doktrin Dasar Alkitab kepada Anak (II)
Edisi 725/Februari/II/2016

Salam sukacita,

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengajarkan tentang 
pengajaran Alkitab kepada anak. Namun, jika anak-anak bertanya tentang 
Alkitab, satu-satunya cara adalah dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut. Sering kali, pelayan anak mengalami kesulitan 
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anak. Untuk menolong kita 
semua dalam memberikan jawaban yang tepat sesuai kebenaran Alkitab, 
tulisan dalam kolom Tip dapat memberikan beberapa panduan untuk Anda. 
Jangan lewatkan pula kolom Bahan Mengajar untuk menolong kita 
mengajarkan tentang arti menyimpan firman Tuhan dalam hati kita. 
Kiranya menjadi berkat.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/ >


Alkitab akan menjauhkanmu dari dosa, atau dosa akan menjauhkanmu dari 
Alkitab. (D.L. Moody)


 TIP: BERSIAPLAH UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN ANAK-ANAK ANDA MENGENAI 
                              ALKITAB

Anak-anak adalah pemikir. Mereka menanyakan pertanyaan yang baik dan 
kadang-kadang sulit. Anak-anak saya telah menanyakan kepada saya 
beberapa pertanyaan teologis yang paling sulit pada rentang usia 5 dan 
8 tahun. Mereka bertanya kepada saya tentang perbandingan agama, 
kematian, kekekalan, surga, neraka, Yesus dan salib, dan bagaimana 
dengan semua orang yang tidak pernah memiliki kesempatan mendengar 
Injil. Menariknya, pertanyaan-pertanyaan ini cenderung ditanyakan pada 
waktu menjelang tidur. Namun, terus terang, saya tidak peduli apakah 
mereka terkadang hanya ingin mengulur-ulur jam tidur, pertanyaan-
pertanyaan semacam itu selalu layak untuk dibicarakan sambil terus 
terjaga.

Salah satu anak saya berulang kali menekan saya dengan pertanyaan-
pertanyaan seperti, "Bagaimana Ayah tahu bahwa kekristenan adalah 
keyakinan yang benar?" Hal itu tentu mengarahkan kita untuk 
membicarakan tentang Alkitab. Siapa yang menulis Alkitab? Bagaimana 
itu adalah firman Tuhan jika manusia yang menulisnya? Apa yang 
membuatnya berbeda dari kitab suci agama lain? Bagaimana kita tahu 
bahwa tidak ada kesalahan di dalamnya? Apa yang tidak diberitahukan 
kepada kita?

Berdiri atau jatuhnya kekristenan berdasarkan kemampuan Alkitab untuk 
dipercaya serta berdasarkan inspirasi dan otoritas Alkitab. Anak-anak 
menangkap hal tersebut sejak awal. Kami memberi tahu mereka bahwa 
mereka harus percaya kepada Alkitab. Pada titik tertentu, mereka akan 
(dan harus) bertanya mengapa (jika mereka merasa tidak masalah untuk 
bertanya).

Bagaimana Kita Tahu Alkitab Dapat Dipercaya?

Kita tahu bahwa Alkitab kita mengatakan hal yang sama seperti Alkitab 
yang dibaca orang-orang ribuan tahun yang lalu karena begitu banyak 
naskah Alkitab kuno yang selamat. Ada lebih dari lima ribu naskah 
Alkitab, baik yang utuh maupun parsial, dan kita dapat membandingkan 
naskah-naskah tersebut satu dengan yang lain dan dengan versi yang 
kita gunakan saat ini untuk akurasi. Tidak ada buku lain dari dunia 
kuno yang bahkan dapat mendekati jumlah naskah-naskah yang masih ada 
tersebut. Kebanyakan karya-karya klasik kuno lainnya hanya berjumlah 
20 atau kurang.

Namun, yang jauh lebih penting daripada memiliki banyak naskah kuno 
adalah fakta bahwa ketika kita sendiri membaca Alkitab, Alkitab 
tersebut mulai membuat kita percaya. Hal tersebut tidak terjadi dengan 
buku-buku biasa! Alkitab memiliki semua otoritasnya sendiri. Alkitab 
berisi 66 kitab yang ditulis oleh 40 penulis yang berbeda, dalam tiga 
bahasa yang berbeda (Ibrani, Yunani, dan Aram) selama sekitar 1.500 
tahun, tetapi tetap konsisten -- semua isinya bersesuaian -- dan tidak 
saling bertentangan! Anda tidak perlu menjadi seorang sarjana untuk 
mengetahuinya. Alkitab menunjukkan dirinya sebagai firman Allah bagi 
mereka yang membacanya!

Berikut adalah cara sebuah katekismus anak-anak (atau pelajaran 
mengajar) mengatakan tentang Alkitab lebih dari 360 tahun yang lalu. 
Semoga dapat menolong kita dalam menjawab pertanyaan anak seputar 
Alkitab dan ajaran di dalamnya.

1. Bagaimana muncul pemikiran bahwa Alkitab adalah firman Allah?

   Alkitab menyatakan dirinya sendiri untuk menjadi firman Allah, 
   dengan keagungan dan kesuciannya; dengan persetujuan dari semua 
   bagian dan cakupan dari keseluruhannya, yang memberikan segala 
   kemuliaan kepada Allah; dengan cahaya dan kekuatannya untuk 
   meyakinkan dan mempertobatkan orang-orang berdosa, untuk menghibur 
   dan membangun orang-orang percaya kepada keselamatan, tetapi 
   kesaksian Roh Allah dan Kitab Suci di hati manusia itu sendiri 
   sepenuhnya mampu meyakinkan bahwa Alkitab adalah firman Allah yang 
   sesungguhnya. (Westminster Larger Catechism, pertanyaan ke-4)

2. Siapa yang memutuskan apa yang harus ada dalam Alkitab (otoritas)?

   Sebenarnya, Allah yang memutuskan. Tidak ada individu atau 
   sekelompok orang atau lembaga yang memutuskan tulisan mana yang 
   akan ada dalam Alkitab. Setiap kitab dalam Alkitab memiliki 
   ceritanya sendiri tentang bagaimana kitab tersebut dimasukkan dalam 
   Alkitab, tetapi dalam setiap kasus, Allah membuat umat-Nya dari 
   waktu ke waktu untuk mengakui tulisan-tulisan tersebut sebagai 
   manifestasi kekuatan dan kekuasaan Roh Kudus. Itu sebabnya, Rasul 
   Paulus menulis "Kitab Suci dinapasi oleh Allah" (2 Timotius 3:16, 
   AYT) dan mengapa Rasul Petrus menulis "Sebab tidak ada satu pun 
   nubuat yang muncul dari keinginan manusia; sebaliknya, orang-orang 
   berbicara atas nama Allah berdasarkan pimpinan Roh Kudus" (2 Petrus 
   1:21, AYT). Allah telah menggunakan banyak orang, dewan, dan gereja 
   untuk menyortir tulisan-tulisan yang tidak diilhami oleh Allah 
   (banyak ajaran yang salah dan bahkan aneh telah ditulis!), tetapi 
   Allah sendirilah yang menentukan Alkitab. Dan, ini berarti bahwa 
   setiap individu, kelompok orang, gereja, dan denominasi berada di 
   bawah otoritas Kitab Suci sebagai wahyu Tuhan yang tertulis dan 
   harus tunduk kepada Alkitab sebagai otoritas tertinggi mereka.

3. Bagaimana kita tahu Alkitab tidak memiliki kesalahan di dalamnya 
   (ketidakbersalahan)?

   Karena Kitab Suci "dinapasi oleh Allah" (2 Timotius 3:16, AYT) dan 
   tidak dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi Roh Kudus, salinan 
   asli yang ditulis oleh para penulis Alkitab adalah tanpa kesalahan 
   -- kita menyebutnya "ineransi". Ini berarti bahwa ketika Kitab Suci 
   ditulis sejak awal, isinya tanpa kesalahan, baik ketika berbicara 
   tentang bagaimana Tuhan menciptakan dunia atau sejarah atau rencana 
   Allah untuk menyelamatkan orang-orang yang terhilang. Orang-orang 
   percaya selalu memahami bahwa Kitab Suci tidak memiliki kesalahan, 
   dari zaman Musa (Ulangan 4:2), sampai para penulis Mazmur (Mazmur 
   19:7), hingga (yang paling penting!) Yesus, Allah Anak (Yohanes 
   10:35-36). Fakta tersebut tidak berarti bahwa orang-orang yang 
   menulis Kitab Suci tidak memiliki kesalahan. Mereka adalah orang-
   orang berdosa seperti kita. Ketika mereka menulis kitab yang tidak 
   memiliki kesalahan, itu mukjizat Allah, seperti mukjizat Yesus.

   Apakah kita memiliki salinan asli yang ditulis oleh para penulis 
   Alkitab? Tidak. Jadi, bagaimana kita tahu bahwa versi-versi kita 
   tidak memiliki kesalahan? Itulah pentingnya memiliki ribuan naskah 
   kuno. Kita dapat mengetahuinya dengan membandingkan naskah-naskah 
   ini satu dengan yang lain, dan dengan Alkitab kita saat ini yang 
   memiliki catatan yang sangat akurat atas apa yang dikatakan 
   aslinya. Tuhan begitu bijaksana dengan mencegah kita memiliki 
   naskah asli karena sebagai manusia kita memiliki kecenderungan 
   besar untuk membuat berhala dari hal-hal semacam itu. Kita mungkin 
   akan percaya bahwa salinan asli memiliki kekuatan magis yang 
   misterius dalam kertas dan tinta daripada dalam kata-kata yang 
   sebenarnya dikatakan oleh Allah.

4. Siapa yang dapat memahami Alkitab (kejelasan)?

   Siapa pun dapat memahami Alkitab! Itulah hal yang indah mengenai 
   buku ini! Alkitab berbicara dengan terus terang dan 
   mengomunikasikan dengan jelas apa yang perlu kita ketahui untuk 
   kehidupan dan kesalehan (2 Petrus 1:3). Orang dewasa dan anak-anak 
   dapat membaca atau mendengarkannya dan memahami hal-hal yang 
   terpenting -- bagaimana agar dapat diselamatkan. Ini tidak berarti 
   bahwa pendeta dan guru tidak diperlukan atau bahwa segala sesuatu 
   dalam Alkitab sama jelasnya. Beberapa bagian Alkitab lebih sulit 
   dipahami dibandingkan bagian yang lain (2 Petrus 3:16), dan Tuhan 
   memberi kita pendeta dan guru sebagai anugerah untuk membantu 
   memperdalam pemahaman kita tentang Alkitab dan bagaimana 
   menerapkannya (Efesus 4:11). Namun, siapa pun yang dapat membacanya 
   dapat memahaminya.

5. Mengapa kita memerlukan Alkitab untuk mengetahui tentang Allah 
   (kebutuhan)?

   Kita bisa belajar banyak tentang Allah dengan mengamati alam (Roma 
   1:20), tetapi Alkitab perlu kita baca atau dengar karena Allah 
   memilih mengungkapkan hal-hal yang terpenting tentang diri-Nya 
   sendiri dan Injil-Nya yang mulia bagi umat manusia melalui Firman-
   Nya (1 Samuel 3:21). Allah tidak memilih memberikan wahyu yang 
   tanpa kesalahan kepada setiap orang langsung secara lisan. 
   Sebaliknya, Ia telah memberikan kita catatan tertulis. Hal ini 
   lagi-lagi menunjukkan kepada kita hikmat Tuhan yang dahsyat. 
   Dapatkah Anda membayangkan betapa membingungkannya berbagai hal 
   untuk dipahami jika setiap orang mengaku mendengar firman Allah 
   dengan sempurna secara pribadi! Bagaimana kita bisa menguji mana 
   yang merupakan firman Tuhan dan mana yang bukan? Namun, Alkitab 
   yang tertulis menyediakan catatan pewahyuan Allah yang konsisten 
   dan tahan lama (bertahan lama) sehingga semua orang kudus dari 
   gereja di seluruh abad dapat memahami, memercayai, dan puas dengan 
   iman "yang telah disampaikan" kepada mereka (Yudas 1:3).

6. Apakah Alkitab memberitahukan kepada kita semua yang harus kita 
   ketahui (kecukupan)?

   Alkitab memberi tahu kita segala sesuatu yang perlu kita ketahui 
   agar dapat menghidupi hidup yang saleh dalam Kristus Yesus (2 
   Petrus 1:3). Alkitab memberikan kepada kita informasi (yang cukup) 
   memadai tentang seperti apakah Allah, bagaimana Allah menciptakan 
   dunia, seperti apakah manusia, bagaimana kita jatuh ke dalam dosa, 
   rencana keselamatan Allah, apa yang akan terjadi pada masa depan, 
   dan seperti apa zaman yang akan datang sehingga kita dapat 
   memercayai Allah dan hidup oleh iman (Galatia 2:20; 2 Korintus 
   5:7). Ada banyak hal yang tidak Alkitab ceritakan kepada kita. Hal-
   hal tersebut adalah hal-hal yang Tuhan inginkan untuk kita temukan 
   melalui proses eksplorasi, observasi, studi, dan pengalaman. Namun, 
   ketika sampai ke hal-hal yang dapat dipahami seperti bagaimana agar 
   dapat diselamatkan dari murka Allah terhadap dosa dengan memercayai 
   kematian dan kebangkitan Yesus, dan bagaimana memperoleh hidup yang 
   kekal, Alkitab memberi tahu kita segala sesuatu yang perlu kita 
   ketahui (Roma 5:9; Yohanes 5:24 ). Dan, Allah tidak menambahkan 
   pewahyuan lagi kepada Alkitab (Wahyu 22:18-19) seperti yang 
   diinginkan oleh beberapa agama palsu untuk kita percayai (misal: 
   golongan Mormon dan Saksi-Saksi Yehova). (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: desiringGod
Alamat URL: http://www.desiringgod.org/articles/be-ready-to-answer-your-kids-questions-about-the-bible
Judul asli artikel: Be Ready to Answer Your Kids? Questions About the Bible
Penulis artikel: Jon Bloom
Tanggal akses: 5 Februari 2016


          BAHAN MENGAJAR: MENYIMPAN FIRMAN ALLAH DALAM HATI

Tema: Kita perlu membaca dan mempelajari firman Allah setiap hari.

Nas Alkitab: "Di dalam hatiku, aku menyimpan firman-Mu, sehingga aku 
tidak akan berdosa terhadap-Mu." (Mazmur 119:11, AYT)

Pelajaran: Baru-baru ini, saya membaca Alkitab saya dan membaca ayat 
yang agak sulit untuk dipahami, yaitu: "Di dalam hatiku, aku menyimpan 
firman-Mu, sehingga aku tidak akan berdosa terhadap-Mu" (Mazmur 
119:11, AYT). Saya tahu kalau Alkitab itu adalah firman Allah, tetapi 
saya tidak mengerti bagaimana saya bisa menyimpannya dalam hati saya?

Bagaimana caranya kita menyimpan sesuatu? Menyimpan bisa berarti kita 
menaruh sesuatu di tempat yang aman supaya jangan rusak atau hilang, 
bukan? Itu bisa berarti tersembunyi dari pandangan.

Jika saya mengambil Alkitab saya dan meletakkannya di atas organ (alat 
musik seperti piano), apakah itu berarti saya menyimpannya? Tidak, 
tentu saja tidak karena Alkitab itu mudah dilihat dan diambil orang 
lain. Nah, jika saya ingin Alkitab saya tidak mudah diambil orang 
lain, lalu saya meletakkannya di bawah lipatan pakaian saya di lemari, 
apakah Alkitab saya sudah tersimpan? Ya.

Lalu, bagaimana caranya kita menyimpan sesuatu dalam hati kita? Jika 
saya minta salah satu dari kalian berbaring di lantai, bisakah saya 
meletakkan Alkitab di dadamu untuk saya masukkan ke dalam hatimu? 
Tidak bisa, bukan? Bagaimana kalau kita pergi dokter dan mengoperasimu 
agar Alkitab itu bisa masuk dalam hati kita? Saya kira dokter itu 
pasti bisa, tetapi saya tidak berpikir kalau hal itulah yang dimaksud 
oleh nas Alkitab hari ini.

Jika kita tidak bisa menyimpan Alkitab dalam hati kita, lalu apa 
maksud dari ayat itu? Bagaimana firman Allah dapat masuk ke dalam hati 
kita? Firman Allah bisa masuk ke dalam hati kita ketika kita membaca 
dan mempelajari Alkitab setiap hari sampai kita dapat memahaminya 
dengan hati kita.

Penelitian telah menunjukkan bahwa kita harus membaca, mendengar, atau 
melakukan sesuatu sebanyak enam kali sebelum hal itu tertanam di 
kepala kita. Jadi, untuk membawa firman Allah masuk ke dalam hati 
kita, kita harus membaca Alkitab setiap hari.

Doa: Terima kasih, Tuhan, untuk firman-Mu. Tolonglah kami untuk setia 
membacanya agar tersimpan dalam hati kami dan agar kami dapat 
melakukan firman-Mu setiap hari, amin. (t/Davida)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Sermon4Kids
Alamat URL: http://www.sermons4kids.com/hiding_gods_word.htm
Judul asli artikel: Hiding God`s Word in Your Heart
Penulis: Cheryline Lawson
Tanggal akses: 16 Februari 2016


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Amidya, dan Hossiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org