Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/73

e-BinaAnak edisi 73 (24-4-2002)

Persiapan Mengajar

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                       Edisi 073/April/2002
-----------
   o/ SALAM DARI REDAKSI
   o/ ARTIKEL              : Persiapan Sebelum Waktu Mengajar
   o/ TIPS MENGAJAR (1)    : Persiapan Dasar dalam Mempersiapkan
                                Acara SM
   o/ TIPS MENGAJAR (2)    : Cara Menyampaikan Pelajaran
   o/ HUMOR                : Guru dan Murid Sekolah Minggu
   o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Saran untuk Pelayanan Anak-anak Pemulung

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam sejahtera dalam Kristus,

  Untuk melengkapi topik "Membuat Rencana Pelajaran", yang merupakan
  pokok bahasan edisi yang lalu, maka kali ini kami akan menyajikan
  topik "Persiapan Mengajar". Artikel yang kami sajikan pada edisi ini
  akan menolong guru SM untuk mengerti bahwa persiapan mengajar tidak
  hanya dilakukan di rumah saja, tetapi ada juga persiapan yang perlu
  dilakukan ketika hari mengajar telah tiba, yaitu di kelas sebelum
  anak-anak hadir. Nah, apa saja yang dapat dipersiapkan sebelum acara
  SM dimulai? Silakan simak kolom artikel edisi ini.

  Selain itu kami siapkan juga beberapa tips yang dapat dipakai guru
  SM untuk dapat mengajar dengan lebih mantap. Semakin banyak
  persiapan dan semakin banyak Anda mengecek ulang, maka hasil
  pelayanan Anda akan semakin lebih baik. Dengan demikian nama Tuhan
  juga semakin dimuliakan!

  Selamat merencanakan dan mempersiapkan pelajaran!
  Tim Redaksi

       "Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang,
        dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak."
                             (Amsal 24:6)
            < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ams+24:6 >

**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                   PERSIAPAN SEBELUM WAKTU MENGAJAR
                   ================================

  Ada tahap-tahap penting dalam pekerjaan kita yang sering kali kita
  lalaikan. Tahap-tahap ini harus direncanakan sebaik-baiknya, sama
  seperti jam pelajaran untuk mengajar. Rencana persiapan tidak hanya
  dipersiapkan di rumah (jauh-jauh hari sebelum hari mengajar), tapi
  juga ketika hari mengajar sudah tiba, yaitu ketika kita hadir di
  kelas! Oleh karena itu sebelum pelajaran dimulai, bahkan sebelum
  saat murid-murid hadir, kita sudah harus mulai melaksanakan
  persiapan.

  WAKTU SEBELUM MENGAJAR
  ----------------------
  Waktu untuk mengajar di Sekolah Minggu sesungguhnya terlalu singkat
  untuk dapat mencapai semua tujuan kita, akan tetapi waktu dapat
  ditambahkan sepuluh atau lima belas menit jikalau Anda merencanakan
  suatu waktu tambahan sebelum pelajaran dimulai. Anda harus tiba
  sebelum murid pertama datang dan membuat satu rencana tertentu untuk
  waktu tambahan itu. Rencana Anda untuk mengisi waktu sebelum
  mengajar, termasuk pula partisipasi murid untuk mengerjakan sesuatu
  yang sesuai dengan tingkat umur mereka.

  1. Tingkat Asuhan atau Persiapan:
     ------------------------------
     Menempel gambar-gambar di papan tulis sementara Anda menerangkan,
     "Siapa yang sedang bersama anak-anak itu? Ia kelihatannya seperti
     sahabat mereka! Saya gembira bahwa Yesus juga sahabat saya."

  2. Tingkat Pratama:
     ----------------
     Menulis sebuah ayat Alkitab di papan tulis; melukis sebuah desa
     Palestina atau sebuah lokasi pengabaran Injil.

  3. Tingkat Madya:
     --------------
     Membuat sebuah buku yang berisi guntingan-guntingan artikel ttg.
     pengabaran Injil, kartu ucapan selamat bagi para orang tua yang
     sakit, map dari bahan flanel, atau maket sebuah kota-kotaan pada
     jaman Alkitab.

  4. Tingkat Remaja:
     ---------------
     Mempersiapkan suatu dewan pengurus untuk menerbitkan sebuah
     majalah pengabaran Injil, mencari bahan-bahan dari kamus atau
     konkordansi Alkitab untuk dipakai dalam diskusi kelas, atau
     merencanakan suatu program kebaktian.

  Kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam waktu itu mungkin
  termasuk mempelajari nyanyian-nyanyian baru, membaca buku, membantu
  guru mengadakan persiapan-persiapan. Pergunakan waktu itu untuk
  menolong mencapai tujuan-tujuan, tetapi jagalah agar Anda tidak
  mempergunakan waktu jam pelajaran atau mempergunakan bahan-bahan
  yang akan digunakan minggu depan dalam pelajaran minggu ini.

  DOA
  ---
  Doa merupakan bagian dari mengajar yang memerlukan pertimbangan dan
  persiapan dari pihak guru. Anda mempunyai tanggung jawab yang besar
  dalam mendidik murid-murid Anda untuk berdoa.

  Sementara Anda berdoa di depan kelas, Anda memberikan satu contoh
  bagaimana caranya berdoa. Apakah doa Anda dapat dimengerti oleh para
  murid? Dapatkah mereka mengikuti doa-doa Anda? Adakah hal-hal khusus
  untuk doa pujian, permohonan-permohonan istimewa dan permintaan
  mendesak untuk dikemukakan dalam doa pada minggu itu? Rencanakanlah
  lebih dulu supaya anak-anak itu ikut ambil bagian dalam doa di kelas
  dan masukkanlah dalam rencana Anda cara-cara untuk mendorong
  menjalani suatu kehidupan yang beribadat setiap hari.

  Kalau Sekolah Minggu Anda terbagi-bagi dalam berbagai kelas, waktu
  doa pembukaan bersama inilah yang penting sekali. Mulailah jam
  pelajaran dengan doa, kalau dapat oleh seorang murid; kemudian
  barulah mulai dengan pelajaran. Kelas-kelas dewasa terkadang
  memerlukan perhatian khusus karena jam pelajaran itu dapat lebih
  digunakan sebagai pertemuan doa daripada jam pelajaran. Anda harus
  hadir dalam kebaktian doa gereja dan mendorong murid-murid Anda
  untuk menghadirinya juga.

  ULANGAN
  -------
  Apakah yang Anda selesaikan minggu lalu? Bagian pelajaran manakah
  yang cocok dengan pelajaran saat ini? Siapkanlah satu tinjauan
  dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Hindarkanlah cara-cara yang
  membosankan seperti, "Nah, pelajaran apa yang kita pelajari Minggu
  yang lalu?" (Apakah Anda sendiri ingat jikalau Anda tidak cukup
  mempersiapkan diri?)

  Anda dapat menulis satu pertanyaan yang merangsang mereka untuk
  berpikir atau satu kalimat tidak sempurna pada papan tulis. Suatu
  ulangan, suatu teka-teki, suatu latihan mencari ayat-ayat dapat
  dijadikan satu dasar untuk mengulang pelajaran. Latihan mencari ayat-
  ayat Alkitab ini menarik sekali. Setiap murid harus siap memegang
  Alkitab. Jika mendengar aba-aba mulai, lalu segera membuka
  Alkitabnya dan mencari ayat yang disebutkan oleh guru. Gambar-gambar
  dan peta-peta juga merupakan bahan-bahan penolong untuk mengulangi
  pelajaran. Persiapkan ulangan itu dengan baik.

  MENGAKHIRI PELAJARAN
  --------------------
  Apa yang terjadi pada waktu lonceng tanda pelajaran berakhir
  berbunyi? Tentunya sukar menarik lagi perhatian mereka pada waktu
  itu, karena itu aturlah supaya pelajaran mencapai puncaknya sebelum
  lonceng berbunyi.

  Rencana untuk bagian akhir pelajaran meliputi pengulangan secara
  singkat dengan menggarisbawahi pelajaran untuk minggu berikutnya,
  pemberian pekerjaan rumah dan doa penutup. Sebelum bubar, ajaklah
  seluruh kelas mengikuti kebaktian umum (jikalau Sekolah Minggu
  disusul dengan kebaktian). Buatlah rencana khusus untuk maksud ini.

  Sumber:
  Judul Buku: Pola Mengajar Sekolah Minggu
  Judul Asli: Persiapan untuk Mengisi Seluruh Waktu dalam Mengajar
  Pengarang : Mavis L. Anderson
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
  Halaman   : 33 - 35


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (1)

             PERSIAPAN DASAR DALAM MEMPERSIAPKAN ACARA SM
             =============================================

  A. Penguasaan Tujuan dan Suasana yang Hendak "Dibangun"
     ----------------------------------------------------
     Biasanya seorang guru tidak menguasai tujuan acara dan tidak
     merencanakan suasana yang hendak ia buat. Akibatnya "tujuan"
     acara dan suasana tidak sesuai dengan yang diinginkan.

     Dalam memimpin suatu acara, guru terlebih dahulu harus
     mengetahui:
       - Apakah tujuan acara tersebut? Siapakah pesertanya? Usianya?
         Kira-kira berapa yang akan hadir?
       - Bagaimana dengan kebiasaan dalam bernyanyi? Lagu-lagu apa
         yang telah dikuasai (minta/miliki buku lagu)?
       - Apakah ini acara serius (KKR)? Santai (ulang tahun)? Camp?
         Penyembahan? Keakraban?
       - Suasana apa yang ingin dibentuk? Riang/Hikmat?
       - Ruangannya di mana? Besar/Kecil? Duduk di kursi/tikar?
       - Pengeras suara ada/tidak? Adakah musik pengiring?
       - Acara lainnya apa? Suasana acara lainnya bagaimana? Dan,
         pengaruhnya bagi acara utama apa?

  B. Pemilihan Liturgi Suasana dan Alur Suasana
     ------------------------------------------
     Susunan liturgi akan mempengaruhi suasana acara. Pilih liturgi
     yang sesuai. Usahakan agar pemberitaan Firman tetap merupakan
     sentral/fokus dari keseluruhan acara Sekolah Minggu.

  C. Cobalah Hayati yang Mungkin Terjadi
     -----------------------------------
     Setelah semua acara dipilih. Cobalah membayangkan apa yang
     mungkin akan terjadi dengan susunan acara tersebut. Apakah anak-
     anak akan senang, akan bosan, akan jenuh, akan tenang, dan
     sebagainya. Berlatihlah "memperkirakan" apa yang akan terjadi
     dalam pelaksanaan acara Sekolah Minggu yang sudah Anda susun.
     Kemudian "pikirkan" bagaimana menghadapi segala kemungkinan yang
     bisa timbul.

     Bayangkan bagaimana reaksi anak-anak dengan acara Sekolah Minggu
     Anda? Dari "bayangan kemungkinan suasana" tersebut, evaluasilah:
       - Apakah kemungkinan suasana dan tema sudah tercapai?
       - Jika belum, mungkin ada lagu yang tidak cocok, teliti lagi.
       - Mungkin Anda salah dalam mengkreasikan acara, sehingga
         berkesan santai, padahal Anda ingin acara tersebut serius!
       - Apakah waktunya cukup? Mengapa waktu tidak cukup? Terlalu
         banyak acara? Atau cerita terlalu panjang? Atau jumlah lagu
         terlalu banyak? Atau lagu terlalu sering diulang-ulang?
       - Jika Anda menjadi pesertanya apakah suasananya cukup menarik?
         Adakah acara yang membosankan?
       - Dalam prakteknya, mungkinkah ada kesulitan yang timbul,
         seperti kelengkapan/perlengkapan acara? Pengeras suara
         bagaimana?
       - Detailkan perlengkapan yang harus siap. Detailkan petugas
         yang diperlukan.
       - Mungkinkah Anda harus menyiapkan acara cadangan?
       - Bagaimana jika ada anak yang tidak mau terlibat?
       - Bagaimana agar semua anak yang datang terlibat aktif?

     Periksa lagi, sampai Anda yakin persiapan Anda cukup baik. Memang
     semakin berpengalaman, semakin peka juga seorang guru. Dengan
     kemungkinan "suasana" yang bisa timbul dengan "materi" yang ia
     sajikan. Berlatihlah dan mohon hikmat dari Tuhan sendiri.

  D. Buatlah Catatan Kecil untuk Pegangan Anda Sendiri
     -------------------------------------------------
     Kalau kita sudah mulai memimpin acara Sekolah Minggu, kita akan
     menjadi pusat perhatian anak-anak. Pada saat itu "bahaya"
     terbesar adalah kita menjadi "tegang". Bisa berakibat kita
     melupakan apa yang seharusnya kita ucapkan.

     Untuk menghindari kemungkinan tersebut, sebaiknya buatlah catatan
     kecil di sebuah kertas kecil, cukup ditulis:
       - Point gagasan pembicaraan dan juga judul lagu yang akan
         dinyanyikan
       - Susunan acara dan acara-acara tambahan
       - Pengumuman dan hal-hal yang penting untuk diingat

  Sumber:
  Judul    : Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
  Pengarang: Paulus Lie
  Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997
  Halaman  : 111 - 113


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (2)

  [Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa menjadi topik pembahasan
   atau bahan diskusi ketika guru-guru SM sedang berkumpul untuk
   melakukan persiapan. Point-point yang dibahas dalam sajian berikut
   ini dapat menolong guru untuk semakin meningkatkan kemantapan
   penampilannya dalam mengajar dan juga kemantapan kesiapan seluruh
   kelasnya.]

                      CARA MENYAMPAIKAN PELAJARAN
                      ===========================

  1. Mintalah beberapa guru untuk menyampaikan adegan-adegan lucu yang
     menggambarkan persoalan-persoalan yang lazim tentang cara
     menyampaikan pelajaran. Misalnya saja mereka mendemonstrasikan
     seorang guru yang mengajar dengan pakaian yang kotor dan tidak
     rapi, seorang laki-laki dengan dasi yang terlalu menyolok atau
     seorang wanita dengan rambut yang kusut dan tidak teratur rapi,
     atau seorang guru yang menggunakan gerakan tangan dengan berlebih-
     lebihan atau nada suara yang serak dan kecepatan bicara yang
     tidak menarik.

     Kemungkinan lain ialah menggambarkan seorang guru yang
     menggunakan kata-kata yang belum dikenal oleh anak-anak atau
     memakai tata bahasa dan pengucapan yang salah. Mereka juga dapat
     melukiskan apa yang terjadi apabila seorang guru tidak
     mempersiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan: misalnya
     alat peraga, kapur tulis, penghapus, persediaan pekerjaan tangan
     dan lain-lain.

  2. Sesudah penyajian adegan itu mintalah para guru menyebutkan
     kesalahan dan kekurangan dalam penyampaian pelajaran yang baru
     saja diperagakan. Tulislah komentar mereka itu di papan tulis.

     Pada saat ini Saudara dapat melakukan salah satu hal yang berikut
     ini. Saudara dapat melanjutkan pembahasan dengan para guru
     mengenai cara-cara mengatasi persoalan itu. Hal ini dapat
     dilakukan bersama-sama dengan seluruh staf atau dengan membagi
     menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Atau Saudara dapat
     meminta salah satu guru yang cakap untuk membicarakan pokok itu
     dengan singkat, dengan memakai bahan di bawah ini ditambah dengan
     pendapat-pendapat lain yang mungkin telah diperolehnya. Berilah
     waktu kepada para guru untuk menilai penyampaian pelajarannya
     masing-masing.

  3. Perhatikan kerapihan Saudara. Sikap tenang dan rasa percaya pada
     diri sendiri adalah perlu untuk penyampaian yang efektif dan
     kerapihan Saudara itu erat hubungannya dengan unsur-unsur itu.

     Tanpa disengaja kelas Saudara mengukur dan menilai Saudara.
     Saudara harus pastikan bahwa pakaian Saudara bersih dan rapi.
     Namun demikian, janganlah berpakaian untuk menarik perhatian
     saja. Saudara sudah harus ada di kelas atau ruangan Saudara
     sebelum murid-murid Saudara tiba.

  4. Sikap tubuh dan hal berdiri atau duduk waktu mengajar dapat
     mempengaruhi penyampaian pelajaran. Bila mengajar anak-anak kecil
     mungkin lebih baik untuk duduk bersama-sama dengan mereka di
     tikar atau duduk di kursi atau bangku yang rendah. Yang penting
     ialah supaya para murid tidak usah memandang ke atas, ketika guru
     mengajar atau menunjukkan alat peraga, misalnya gambar-gambar,
     dan lain-lain. Apabila Saudara mengajar anak-anak muda dan orang
     dewasa, Saudara boleh duduk atau berdiri. Apabila mungkin,
     usahakan supaya kelas itu membentuk satu lingkaran atau duduk
     mengelilingi meja. Apabila Saudara berdiri, berdirilah tegak.

  5. Pakailah sedikit gerakan tangan. Mintalah guru lain menilik untuk
     melihat apakah gerakan Saudara itu kaku atau berlebih-lebihan.
     Keefektifan Saudara akan meningkat, apabila Saudara memandang
     murid sementara mengajar. Mintalah seseorang menilik untuk
     melihat apakah Saudara mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk
     seperti: melihat ke lantai atau ke langit-langit; melihat ke luar
     jendela; hanya melihat atau menatap satu atau dua anggota kelas
     saja.

  6. Perhatikan sikap Saudara. Sikap guru menjadi sikap seluruh kelas
     itu. Penyampaian pelajaran itu akan lebih diterima oleh anak-
     anak, jikalau Saudara dapat membuat mereka tenang. Tunjukkan
     kepada mereka bahwa Saudara adalah manusia dan dapat didekati.
     Jangan gugup, tetapi tenanglah. Usahakan supaya murid-murid
     merasa tidak tegang.

  7. Bergembiralah. Kelas bukanlah tempat untuk menunjuk-nunjukkan
     kedukaan atau mengungkapkan "kejengkelan". Bangkitkanlah suasana
     yang hangat dan akrab. Terbukalah terhadap pandangan-pandangan
     yang berbeda. Jangan berdebat. Mungkin Saudara menang, tetapi
     akan kehilangan anggota kelas. Jadilah pendengar yang baik.
     Dengarkanlah arti-arti yang tersembunyi di balik kata-kata
     mereka. Pusatkanlah perhatian pada apa yang diucapkan anak-anak
     itu, agar balasan Saudara sesuai dengan bicara mereka.

  8. Perhatikan kata-kata Saudara. Sadarlah selalu akan nada dan
     kekuatan suara Saudara. Usahakan untuk berbicara dengan nada
     suara yang biasa. Berbicaralah cukup keras sehingga semua dapat
     mendengar dengan enak. Ubah-ubahkanlah kecepatan berbicara
     Saudara, dan kadang-kadang berhentilah bicara seperti dalam
     drama. Bersikaplah yang wajar. Berbicaralah kepada kelas seperti
     Saudara berbicara dalam percakapan biasa dengan gembira dan
     penuh semangat, dengan sungguh-sungguh dan dengan perasaan.

     Seorang pendidik Kristen, Ray Rozell, berkata, "Salah satu
     penghalang besar untuk pengajaran yang efektif terletak pada
     pemilihan kata-kata yang tidak lazim bagi anak-anak atau yang
     memberi arti lain bagi sebagian anak." Komunikasi akan terjadi
     hanya apabila kata-katanya dapat dimengerti. Ini berarti Saudara
     dapat meminta murid-murid melihatnya dalam kamus umum atau kamus
     Alkitab. Usahakan untuk menghilangkan "istilah gerejani" dalam
     pembicaraan Saudara. Tidak diharuskan berbicara seperti ahli
     bahasa, akan tetapi Saudara harus terus-menerus meningkatkan tata
     bahasa dan pengucapan Saudara. Kesalahan-kesalahan ini seringkali
     menyebabkan murid-murid tidak memperhatikan apa yang Saudara
     katakan, melainkan cara Saudara mengatakannya. Cobalah berbicara
     dengan terang dan jelas.

  9. Perhatikan keadaan ruang kelas. Anak-anak sangat terpengaruh oleh
     keadaan sekitarnya. Suatu ruang kelas yang rapi dan teratur akan
     membuat murid-murid berkelakuan baik. Periksalah ruangan Saudara,
     apakah bersih dan rapi. Berusaha agar murid-murid Saudara bisa
     duduk dengan enak di kelas.

     Saudara sudah harus mengatur ruang kelas sebelum anak-anak tiba
     atau mintalah kepada anak-anak yang datang lebih pagi untuk
     menolong mengaturnya. Semua anak harus bisa melihat papan tulis,
     papan flanel atau apa yang ada di depan kelas. Jagalah agar tidak
     terjadi gangguan yang tidak perlu. Saudara harus yakin bahwa
     semua bahan. Alat dan keperluan untuk mengajar telah disusun
     sebelumnya dan sudah siap untuk dipakai. Periksalah semua
     keperluan apakah dalam keadaan baik. Ingat, RUANG KELAS JUGA IKUT
     MENGAJAR!

  Sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu
  Penerbit  : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1987
  Halaman   : 249 - 250


**********************************************************************
o/ HUMOR

  Mengajar Sekolah Minggu memang memiliki keunikan tersendiri. Sering
  GSM mengalami kejadian-kejadian lucu dalam menghadapi ASM, dan
  di bawah ini salah satu kejadian yang mungkin pernah terjadi pula di
  kelas SM Anda.

                      GURU DAN MURID SEKOLAH MINGGU
                      =============================

  Seorang guru Sekolah Minggu sedang bercerita tentang pencobaan yang
  dialami Tuhan Yesus di padang gurun. Kebetulan ia mengajar di kelas
  anak-anak yang terkenal pintar namun bandel.

  Guru : "Adik-adik, ketika Tuhan Yesus dicobai Setan untuk mengubah
          batu menjadi roti, apa yang dikatakan Tuhan Yesus?"
  Murid: (terdiam)
  Guru : "Tuhan Yesus berkata, 'Manusia tidak hidup dari roti saja
          tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah'."

  Tiba-tiba seorang murid mengangkat tangan.

  Guru : "Joe, apa yang ingin kamu katakan?"
  Joe  : "Kalau saya jadi Tuhan Yesus bukan seperti itu yang akan saya
          katakan."
  Guru : "O, ya? Lalu kalau kamu jadi Tuhan Yesus apa yang akan kamu
          katakan?"
  Joe  : "Saya akan berkata, 'Setan, jangankan membuat roti dari batu,
          kalau saya mau, kamu pun bisa saya jadikan roti!'

  Sumber          : Publikasi e-Humor edisi Februari tahun 2001
  Untuk bergabung : < subscribe-i-kan-humor@xc.org >
  Untuk baca arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-humor/arsip/


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Pada edisi e-BinaAnak 69 yang lalu, kami menerima surat dari Sdri.
  Remy <angel_rafael_63@> yang meminta saran bagaimana memulai
  pelayanan kepada anak-anak pemulung. Berikut ini adalah satu
  tanggapan/saran dari seorang pembaca e-BinaAnak yang dapat menjadi
  masukan bagi kita semua, khususnya bagi Sdri. Remy.

  Dari: Daniel Oktavianus <d4171elod80@>
  >Aku kasih saran untuk pertama-tama, anda bisa mengajak mereka
  >berkumpul dan kasih hidangan seadanya. Aku mau tanya apakah anak-
  >anak itu sekolah? Kalau belum, pendekatan pertama ialah dengan
  >mengajar mereka baca dan tulis. Kalau sudah sekolah buat suatu
  >games yang membuat mereka tertarik dulu dan setelah itu tanya
  >mereka mau mendengar cerita atau nggak. Kalau mereka mau, baru PI
  >kan/injili mereka tentang Yesus yang mati bagi mereka dan mengasihi
  >mereka. Bisa juga kalau mereka suka nonton filem, putar film Tuhan
  >Yesus.
  >Tuhan memberkatimu di pelayananmu.
  >daniel

  Redaksi:
  Terima kasih atas e-mail Anda. Saran Anda pasti akan sangat berguna
  bagi Sdr. Remy. Bagi rekan-rekan pembaca e-BinaAnak yang lain yang
  pernah mengadakan pelayanan bagi anak-anak pemulung, bagikanlah
  pengalaman Anda kepada kami, agar dapat dijadikan contoh untuk para
  rekan-rekan GSM yang lain yang juga ingin mengadakan kegiatan yang
  serupa. Silakan kirimkan cerita/kesaksian Anda kepada redaksi
  e-BinaAnak di < staf-BinaAnak@sabda.org >.


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
**********************************************************************
        Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org