Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/73 |
|
e-BinaAnak edisi 73 (24-4-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 073/April/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Persiapan Sebelum Waktu Mengajar o/ TIPS MENGAJAR (1) : Persiapan Dasar dalam Mempersiapkan Acara SM o/ TIPS MENGAJAR (2) : Cara Menyampaikan Pelajaran o/ HUMOR : Guru dan Murid Sekolah Minggu o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Saran untuk Pelayanan Anak-anak Pemulung ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam sejahtera dalam Kristus, Untuk melengkapi topik "Membuat Rencana Pelajaran", yang merupakan pokok bahasan edisi yang lalu, maka kali ini kami akan menyajikan topik "Persiapan Mengajar". Artikel yang kami sajikan pada edisi ini akan menolong guru SM untuk mengerti bahwa persiapan mengajar tidak hanya dilakukan di rumah saja, tetapi ada juga persiapan yang perlu dilakukan ketika hari mengajar telah tiba, yaitu di kelas sebelum anak-anak hadir. Nah, apa saja yang dapat dipersiapkan sebelum acara SM dimulai? Silakan simak kolom artikel edisi ini. Selain itu kami siapkan juga beberapa tips yang dapat dipakai guru SM untuk dapat mengajar dengan lebih mantap. Semakin banyak persiapan dan semakin banyak Anda mengecek ulang, maka hasil pelayanan Anda akan semakin lebih baik. Dengan demikian nama Tuhan juga semakin dimuliakan! Selamat merencanakan dan mempersiapkan pelajaran! Tim Redaksi "Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak." (Amsal 24:6) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ams+24:6 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL PERSIAPAN SEBELUM WAKTU MENGAJAR ================================ Ada tahap-tahap penting dalam pekerjaan kita yang sering kali kita lalaikan. Tahap-tahap ini harus direncanakan sebaik-baiknya, sama seperti jam pelajaran untuk mengajar. Rencana persiapan tidak hanya dipersiapkan di rumah (jauh-jauh hari sebelum hari mengajar), tapi juga ketika hari mengajar sudah tiba, yaitu ketika kita hadir di kelas! Oleh karena itu sebelum pelajaran dimulai, bahkan sebelum saat murid-murid hadir, kita sudah harus mulai melaksanakan persiapan. WAKTU SEBELUM MENGAJAR ---------------------- Waktu untuk mengajar di Sekolah Minggu sesungguhnya terlalu singkat untuk dapat mencapai semua tujuan kita, akan tetapi waktu dapat ditambahkan sepuluh atau lima belas menit jikalau Anda merencanakan suatu waktu tambahan sebelum pelajaran dimulai. Anda harus tiba sebelum murid pertama datang dan membuat satu rencana tertentu untuk waktu tambahan itu. Rencana Anda untuk mengisi waktu sebelum mengajar, termasuk pula partisipasi murid untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan tingkat umur mereka. 1. Tingkat Asuhan atau Persiapan: ------------------------------ Menempel gambar-gambar di papan tulis sementara Anda menerangkan, "Siapa yang sedang bersama anak-anak itu? Ia kelihatannya seperti sahabat mereka! Saya gembira bahwa Yesus juga sahabat saya." 2. Tingkat Pratama: ---------------- Menulis sebuah ayat Alkitab di papan tulis; melukis sebuah desa Palestina atau sebuah lokasi pengabaran Injil. 3. Tingkat Madya: -------------- Membuat sebuah buku yang berisi guntingan-guntingan artikel ttg. pengabaran Injil, kartu ucapan selamat bagi para orang tua yang sakit, map dari bahan flanel, atau maket sebuah kota-kotaan pada jaman Alkitab. 4. Tingkat Remaja: --------------- Mempersiapkan suatu dewan pengurus untuk menerbitkan sebuah majalah pengabaran Injil, mencari bahan-bahan dari kamus atau konkordansi Alkitab untuk dipakai dalam diskusi kelas, atau merencanakan suatu program kebaktian. Kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam waktu itu mungkin termasuk mempelajari nyanyian-nyanyian baru, membaca buku, membantu guru mengadakan persiapan-persiapan. Pergunakan waktu itu untuk menolong mencapai tujuan-tujuan, tetapi jagalah agar Anda tidak mempergunakan waktu jam pelajaran atau mempergunakan bahan-bahan yang akan digunakan minggu depan dalam pelajaran minggu ini. DOA --- Doa merupakan bagian dari mengajar yang memerlukan pertimbangan dan persiapan dari pihak guru. Anda mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mendidik murid-murid Anda untuk berdoa. Sementara Anda berdoa di depan kelas, Anda memberikan satu contoh bagaimana caranya berdoa. Apakah doa Anda dapat dimengerti oleh para murid? Dapatkah mereka mengikuti doa-doa Anda? Adakah hal-hal khusus untuk doa pujian, permohonan-permohonan istimewa dan permintaan mendesak untuk dikemukakan dalam doa pada minggu itu? Rencanakanlah lebih dulu supaya anak-anak itu ikut ambil bagian dalam doa di kelas dan masukkanlah dalam rencana Anda cara-cara untuk mendorong menjalani suatu kehidupan yang beribadat setiap hari. Kalau Sekolah Minggu Anda terbagi-bagi dalam berbagai kelas, waktu doa pembukaan bersama inilah yang penting sekali. Mulailah jam pelajaran dengan doa, kalau dapat oleh seorang murid; kemudian barulah mulai dengan pelajaran. Kelas-kelas dewasa terkadang memerlukan perhatian khusus karena jam pelajaran itu dapat lebih digunakan sebagai pertemuan doa daripada jam pelajaran. Anda harus hadir dalam kebaktian doa gereja dan mendorong murid-murid Anda untuk menghadirinya juga. ULANGAN ------- Apakah yang Anda selesaikan minggu lalu? Bagian pelajaran manakah yang cocok dengan pelajaran saat ini? Siapkanlah satu tinjauan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Hindarkanlah cara-cara yang membosankan seperti, "Nah, pelajaran apa yang kita pelajari Minggu yang lalu?" (Apakah Anda sendiri ingat jikalau Anda tidak cukup mempersiapkan diri?) Anda dapat menulis satu pertanyaan yang merangsang mereka untuk berpikir atau satu kalimat tidak sempurna pada papan tulis. Suatu ulangan, suatu teka-teki, suatu latihan mencari ayat-ayat dapat dijadikan satu dasar untuk mengulang pelajaran. Latihan mencari ayat- ayat Alkitab ini menarik sekali. Setiap murid harus siap memegang Alkitab. Jika mendengar aba-aba mulai, lalu segera membuka Alkitabnya dan mencari ayat yang disebutkan oleh guru. Gambar-gambar dan peta-peta juga merupakan bahan-bahan penolong untuk mengulangi pelajaran. Persiapkan ulangan itu dengan baik. MENGAKHIRI PELAJARAN -------------------- Apa yang terjadi pada waktu lonceng tanda pelajaran berakhir berbunyi? Tentunya sukar menarik lagi perhatian mereka pada waktu itu, karena itu aturlah supaya pelajaran mencapai puncaknya sebelum lonceng berbunyi. Rencana untuk bagian akhir pelajaran meliputi pengulangan secara singkat dengan menggarisbawahi pelajaran untuk minggu berikutnya, pemberian pekerjaan rumah dan doa penutup. Sebelum bubar, ajaklah seluruh kelas mengikuti kebaktian umum (jikalau Sekolah Minggu disusul dengan kebaktian). Buatlah rencana khusus untuk maksud ini. Sumber: Judul Buku: Pola Mengajar Sekolah Minggu Judul Asli: Persiapan untuk Mengisi Seluruh Waktu dalam Mengajar Pengarang : Mavis L. Anderson Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993 Halaman : 33 - 35 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (1) PERSIAPAN DASAR DALAM MEMPERSIAPKAN ACARA SM ============================================= A. Penguasaan Tujuan dan Suasana yang Hendak "Dibangun" ---------------------------------------------------- Biasanya seorang guru tidak menguasai tujuan acara dan tidak merencanakan suasana yang hendak ia buat. Akibatnya "tujuan" acara dan suasana tidak sesuai dengan yang diinginkan. Dalam memimpin suatu acara, guru terlebih dahulu harus mengetahui: - Apakah tujuan acara tersebut? Siapakah pesertanya? Usianya? Kira-kira berapa yang akan hadir? - Bagaimana dengan kebiasaan dalam bernyanyi? Lagu-lagu apa yang telah dikuasai (minta/miliki buku lagu)? - Apakah ini acara serius (KKR)? Santai (ulang tahun)? Camp? Penyembahan? Keakraban? - Suasana apa yang ingin dibentuk? Riang/Hikmat? - Ruangannya di mana? Besar/Kecil? Duduk di kursi/tikar? - Pengeras suara ada/tidak? Adakah musik pengiring? - Acara lainnya apa? Suasana acara lainnya bagaimana? Dan, pengaruhnya bagi acara utama apa? B. Pemilihan Liturgi Suasana dan Alur Suasana ------------------------------------------ Susunan liturgi akan mempengaruhi suasana acara. Pilih liturgi yang sesuai. Usahakan agar pemberitaan Firman tetap merupakan sentral/fokus dari keseluruhan acara Sekolah Minggu. C. Cobalah Hayati yang Mungkin Terjadi ----------------------------------- Setelah semua acara dipilih. Cobalah membayangkan apa yang mungkin akan terjadi dengan susunan acara tersebut. Apakah anak- anak akan senang, akan bosan, akan jenuh, akan tenang, dan sebagainya. Berlatihlah "memperkirakan" apa yang akan terjadi dalam pelaksanaan acara Sekolah Minggu yang sudah Anda susun. Kemudian "pikirkan" bagaimana menghadapi segala kemungkinan yang bisa timbul. Bayangkan bagaimana reaksi anak-anak dengan acara Sekolah Minggu Anda? Dari "bayangan kemungkinan suasana" tersebut, evaluasilah: - Apakah kemungkinan suasana dan tema sudah tercapai? - Jika belum, mungkin ada lagu yang tidak cocok, teliti lagi. - Mungkin Anda salah dalam mengkreasikan acara, sehingga berkesan santai, padahal Anda ingin acara tersebut serius! - Apakah waktunya cukup? Mengapa waktu tidak cukup? Terlalu banyak acara? Atau cerita terlalu panjang? Atau jumlah lagu terlalu banyak? Atau lagu terlalu sering diulang-ulang? - Jika Anda menjadi pesertanya apakah suasananya cukup menarik? Adakah acara yang membosankan? - Dalam prakteknya, mungkinkah ada kesulitan yang timbul, seperti kelengkapan/perlengkapan acara? Pengeras suara bagaimana? - Detailkan perlengkapan yang harus siap. Detailkan petugas yang diperlukan. - Mungkinkah Anda harus menyiapkan acara cadangan? - Bagaimana jika ada anak yang tidak mau terlibat? - Bagaimana agar semua anak yang datang terlibat aktif? Periksa lagi, sampai Anda yakin persiapan Anda cukup baik. Memang semakin berpengalaman, semakin peka juga seorang guru. Dengan kemungkinan "suasana" yang bisa timbul dengan "materi" yang ia sajikan. Berlatihlah dan mohon hikmat dari Tuhan sendiri. D. Buatlah Catatan Kecil untuk Pegangan Anda Sendiri ------------------------------------------------- Kalau kita sudah mulai memimpin acara Sekolah Minggu, kita akan menjadi pusat perhatian anak-anak. Pada saat itu "bahaya" terbesar adalah kita menjadi "tegang". Bisa berakibat kita melupakan apa yang seharusnya kita ucapkan. Untuk menghindari kemungkinan tersebut, sebaiknya buatlah catatan kecil di sebuah kertas kecil, cukup ditulis: - Point gagasan pembicaraan dan juga judul lagu yang akan dinyanyikan - Susunan acara dan acara-acara tambahan - Pengumuman dan hal-hal yang penting untuk diingat Sumber: Judul : Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif Pengarang: Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997 Halaman : 111 - 113 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (2) [Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa menjadi topik pembahasan atau bahan diskusi ketika guru-guru SM sedang berkumpul untuk melakukan persiapan. Point-point yang dibahas dalam sajian berikut ini dapat menolong guru untuk semakin meningkatkan kemantapan penampilannya dalam mengajar dan juga kemantapan kesiapan seluruh kelasnya.] CARA MENYAMPAIKAN PELAJARAN =========================== 1. Mintalah beberapa guru untuk menyampaikan adegan-adegan lucu yang menggambarkan persoalan-persoalan yang lazim tentang cara menyampaikan pelajaran. Misalnya saja mereka mendemonstrasikan seorang guru yang mengajar dengan pakaian yang kotor dan tidak rapi, seorang laki-laki dengan dasi yang terlalu menyolok atau seorang wanita dengan rambut yang kusut dan tidak teratur rapi, atau seorang guru yang menggunakan gerakan tangan dengan berlebih- lebihan atau nada suara yang serak dan kecepatan bicara yang tidak menarik. Kemungkinan lain ialah menggambarkan seorang guru yang menggunakan kata-kata yang belum dikenal oleh anak-anak atau memakai tata bahasa dan pengucapan yang salah. Mereka juga dapat melukiskan apa yang terjadi apabila seorang guru tidak mempersiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan: misalnya alat peraga, kapur tulis, penghapus, persediaan pekerjaan tangan dan lain-lain. 2. Sesudah penyajian adegan itu mintalah para guru menyebutkan kesalahan dan kekurangan dalam penyampaian pelajaran yang baru saja diperagakan. Tulislah komentar mereka itu di papan tulis. Pada saat ini Saudara dapat melakukan salah satu hal yang berikut ini. Saudara dapat melanjutkan pembahasan dengan para guru mengenai cara-cara mengatasi persoalan itu. Hal ini dapat dilakukan bersama-sama dengan seluruh staf atau dengan membagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Atau Saudara dapat meminta salah satu guru yang cakap untuk membicarakan pokok itu dengan singkat, dengan memakai bahan di bawah ini ditambah dengan pendapat-pendapat lain yang mungkin telah diperolehnya. Berilah waktu kepada para guru untuk menilai penyampaian pelajarannya masing-masing. 3. Perhatikan kerapihan Saudara. Sikap tenang dan rasa percaya pada diri sendiri adalah perlu untuk penyampaian yang efektif dan kerapihan Saudara itu erat hubungannya dengan unsur-unsur itu. Tanpa disengaja kelas Saudara mengukur dan menilai Saudara. Saudara harus pastikan bahwa pakaian Saudara bersih dan rapi. Namun demikian, janganlah berpakaian untuk menarik perhatian saja. Saudara sudah harus ada di kelas atau ruangan Saudara sebelum murid-murid Saudara tiba. 4. Sikap tubuh dan hal berdiri atau duduk waktu mengajar dapat mempengaruhi penyampaian pelajaran. Bila mengajar anak-anak kecil mungkin lebih baik untuk duduk bersama-sama dengan mereka di tikar atau duduk di kursi atau bangku yang rendah. Yang penting ialah supaya para murid tidak usah memandang ke atas, ketika guru mengajar atau menunjukkan alat peraga, misalnya gambar-gambar, dan lain-lain. Apabila Saudara mengajar anak-anak muda dan orang dewasa, Saudara boleh duduk atau berdiri. Apabila mungkin, usahakan supaya kelas itu membentuk satu lingkaran atau duduk mengelilingi meja. Apabila Saudara berdiri, berdirilah tegak. 5. Pakailah sedikit gerakan tangan. Mintalah guru lain menilik untuk melihat apakah gerakan Saudara itu kaku atau berlebih-lebihan. Keefektifan Saudara akan meningkat, apabila Saudara memandang murid sementara mengajar. Mintalah seseorang menilik untuk melihat apakah Saudara mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk seperti: melihat ke lantai atau ke langit-langit; melihat ke luar jendela; hanya melihat atau menatap satu atau dua anggota kelas saja. 6. Perhatikan sikap Saudara. Sikap guru menjadi sikap seluruh kelas itu. Penyampaian pelajaran itu akan lebih diterima oleh anak- anak, jikalau Saudara dapat membuat mereka tenang. Tunjukkan kepada mereka bahwa Saudara adalah manusia dan dapat didekati. Jangan gugup, tetapi tenanglah. Usahakan supaya murid-murid merasa tidak tegang. 7. Bergembiralah. Kelas bukanlah tempat untuk menunjuk-nunjukkan kedukaan atau mengungkapkan "kejengkelan". Bangkitkanlah suasana yang hangat dan akrab. Terbukalah terhadap pandangan-pandangan yang berbeda. Jangan berdebat. Mungkin Saudara menang, tetapi akan kehilangan anggota kelas. Jadilah pendengar yang baik. Dengarkanlah arti-arti yang tersembunyi di balik kata-kata mereka. Pusatkanlah perhatian pada apa yang diucapkan anak-anak itu, agar balasan Saudara sesuai dengan bicara mereka. 8. Perhatikan kata-kata Saudara. Sadarlah selalu akan nada dan kekuatan suara Saudara. Usahakan untuk berbicara dengan nada suara yang biasa. Berbicaralah cukup keras sehingga semua dapat mendengar dengan enak. Ubah-ubahkanlah kecepatan berbicara Saudara, dan kadang-kadang berhentilah bicara seperti dalam drama. Bersikaplah yang wajar. Berbicaralah kepada kelas seperti Saudara berbicara dalam percakapan biasa dengan gembira dan penuh semangat, dengan sungguh-sungguh dan dengan perasaan. Seorang pendidik Kristen, Ray Rozell, berkata, "Salah satu penghalang besar untuk pengajaran yang efektif terletak pada pemilihan kata-kata yang tidak lazim bagi anak-anak atau yang memberi arti lain bagi sebagian anak." Komunikasi akan terjadi hanya apabila kata-katanya dapat dimengerti. Ini berarti Saudara dapat meminta murid-murid melihatnya dalam kamus umum atau kamus Alkitab. Usahakan untuk menghilangkan "istilah gerejani" dalam pembicaraan Saudara. Tidak diharuskan berbicara seperti ahli bahasa, akan tetapi Saudara harus terus-menerus meningkatkan tata bahasa dan pengucapan Saudara. Kesalahan-kesalahan ini seringkali menyebabkan murid-murid tidak memperhatikan apa yang Saudara katakan, melainkan cara Saudara mengatakannya. Cobalah berbicara dengan terang dan jelas. 9. Perhatikan keadaan ruang kelas. Anak-anak sangat terpengaruh oleh keadaan sekitarnya. Suatu ruang kelas yang rapi dan teratur akan membuat murid-murid berkelakuan baik. Periksalah ruangan Saudara, apakah bersih dan rapi. Berusaha agar murid-murid Saudara bisa duduk dengan enak di kelas. Saudara sudah harus mengatur ruang kelas sebelum anak-anak tiba atau mintalah kepada anak-anak yang datang lebih pagi untuk menolong mengaturnya. Semua anak harus bisa melihat papan tulis, papan flanel atau apa yang ada di depan kelas. Jagalah agar tidak terjadi gangguan yang tidak perlu. Saudara harus yakin bahwa semua bahan. Alat dan keperluan untuk mengajar telah disusun sebelumnya dan sudah siap untuk dipakai. Periksalah semua keperluan apakah dalam keadaan baik. Ingat, RUANG KELAS JUGA IKUT MENGAJAR! Sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1987 Halaman : 249 - 250 ********************************************************************** o/ HUMOR Mengajar Sekolah Minggu memang memiliki keunikan tersendiri. Sering GSM mengalami kejadian-kejadian lucu dalam menghadapi ASM, dan di bawah ini salah satu kejadian yang mungkin pernah terjadi pula di kelas SM Anda. GURU DAN MURID SEKOLAH MINGGU ============================= Seorang guru Sekolah Minggu sedang bercerita tentang pencobaan yang dialami Tuhan Yesus di padang gurun. Kebetulan ia mengajar di kelas anak-anak yang terkenal pintar namun bandel. Guru : "Adik-adik, ketika Tuhan Yesus dicobai Setan untuk mengubah batu menjadi roti, apa yang dikatakan Tuhan Yesus?" Murid: (terdiam) Guru : "Tuhan Yesus berkata, 'Manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah'." Tiba-tiba seorang murid mengangkat tangan. Guru : "Joe, apa yang ingin kamu katakan?" Joe : "Kalau saya jadi Tuhan Yesus bukan seperti itu yang akan saya katakan." Guru : "O, ya? Lalu kalau kamu jadi Tuhan Yesus apa yang akan kamu katakan?" Joe : "Saya akan berkata, 'Setan, jangankan membuat roti dari batu, kalau saya mau, kamu pun bisa saya jadikan roti!' Sumber : Publikasi e-Humor edisi Februari tahun 2001 Untuk bergabung : < subscribe-i-kan-humor@xc.org > Untuk baca arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-humor/arsip/ ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Pada edisi e-BinaAnak 69 yang lalu, kami menerima surat dari Sdri. Remy <angel_rafael_63@> yang meminta saran bagaimana memulai pelayanan kepada anak-anak pemulung. Berikut ini adalah satu tanggapan/saran dari seorang pembaca e-BinaAnak yang dapat menjadi masukan bagi kita semua, khususnya bagi Sdri. Remy. Dari: Daniel Oktavianus <d4171elod80@> >Aku kasih saran untuk pertama-tama, anda bisa mengajak mereka >berkumpul dan kasih hidangan seadanya. Aku mau tanya apakah anak- >anak itu sekolah? Kalau belum, pendekatan pertama ialah dengan >mengajar mereka baca dan tulis. Kalau sudah sekolah buat suatu >games yang membuat mereka tertarik dulu dan setelah itu tanya >mereka mau mendengar cerita atau nggak. Kalau mereka mau, baru PI >kan/injili mereka tentang Yesus yang mati bagi mereka dan mengasihi >mereka. Bisa juga kalau mereka suka nonton filem, putar film Tuhan >Yesus. >Tuhan memberkatimu di pelayananmu. >daniel Redaksi: Terima kasih atas e-mail Anda. Saran Anda pasti akan sangat berguna bagi Sdr. Remy. Bagi rekan-rekan pembaca e-BinaAnak yang lain yang pernah mengadakan pelayanan bagi anak-anak pemulung, bagikanlah pengalaman Anda kepada kami, agar dapat dijadikan contoh untuk para rekan-rekan GSM yang lain yang juga ingin mengadakan kegiatan yang serupa. Silakan kirimkan cerita/kesaksian Anda kepada redaksi e-BinaAnak di < staf-BinaAnak@sabda.org >. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |