Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/731

e-BinaAnak edisi 731 (19-5-2016)

#Ayo_PA: Mengajar Anak untuk Memahami Alkitab (II)



e-BinaAnak -- #Ayo_PA: Mengajar Anak untuk Memahami Alkitab (II)
Edisi 731/Mei/II/2016

Salam kasih,

Melakukan pemahaman Alkitab (PA) merupakan hal yang perlu dibiasakan 
dalam hidup anak-anak layan kita. Jika dalam keluarganya, anak-anak 
tidak dapat melakukan PA karena berbagai hal dan situasi, hal tersebut 
menjadi tanggung jawab para pelayan anak untuk melakukan (PA) bersama 
anak di gereja atau di rumah. Bagi anak, PA bisa menjadi hal yang 
menyenangkan karena mereka bisa mendapatkan pengalaman untuk 
menjelajahi kedalaman Alkitab dan menemukan hal-hal baru yang selama 
ini belum mereka ketahui tentang Allah. Namun, tidak semua orangtua 
Kristen atau pelayan anak tahu bagaimana menolong anak untuk 
mendapatkan pengalaman menyenangkan dalam melakukan PA. 

Dalam edisi e-BinaAnak minggu ini, kita dapat menyimak bagaimana kita 
dapat mulai menggunakan Alkitab, bahkan ketika anak-anak belum dapat 
membaca, untuk melakukan pendalaman Alkitab dengan cara yang 
menyenangkan. Kiranya menjadi berkat bagi kita semua. #Ayo_PA!

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


Untuk membiasakan anak melakukan Pemahaman Alkitab, terlebih dahulu 
kebiasaan tersebut harus dimulai dari diri kita sendiri. #Ayo_PA!


 TIP: MENGAJAR ANAK MENGGUNAKAN ALKITAB DALAM MELAKUKAN PENDALAMAN 
                              ALKITAB

Sekalipun anak-anak belum belajar membaca, mereka dapat diberi 
pengalaman yang menyenangkan untuk mendalami Alkitab. Pada saat mereka 
mulai dapat membaca, mereka dapat mulai membaca Alkitab sendiri. 
Ketrampilan dasar membaca Alkitab dapat diajarkan kepada setiap anak 
yang mulai belajar membaca. Meskipun Alkitab merupakan buku yang tebal 
dan tampak menyeramkan, pembaca pemula perlu dimotivasi untuk 
menguasai ketrampilan membaca Alkitab sehingga mereka akan sepenuhnya 
menikmati kemungkinan-kemungkinan untuk "menemukan" sendiri. Anak-anak 
yang lebih besar, yang memiliki kesukaran dalam membaca juga 
memperoleh manfaat dari pengalaman ini, sejauh mereka tidak tertekan 
atau merasa tidak mampu melakukannya. Untuk lebih mendorong anak-anak 
mulai menggunakan Alkitab, simaklah petunjuk berikut ini:

1. Ajak anak untuk menyimak ayat-ayat bersama orang dewasa.

Ajaklah anak untuk sejenak membuka bagian Alkitab yang memuat ayat-
ayat atau kisah tersebut, bukan hanya membacakan kutipan atau 
mengulang ayat-ayat itu dengan kata-kata sendiri. Tunjukkan ayat atau 
paragraf sambil memberitahu anak itu, "Di sinilah terdapat apa yang 
Alkitab katakan ...." Sebagian orangtua dan guru merasakan manfaat 
menggarisbawahi atau mewarnai ayat-ayat yang mereka rujuk. Jika anak 
tertarik pada huruf, kata, dan nama, tunjukkan beberapa kata kunci di 
halaman itu. "Ini nama Yesus. Nama Yesus dimulai dengan sebuah huruf 
`Y`, seperti pada nama Yanto dan Yanti. Lihat persis di bawah jari 
saya dan lihat apakah kamu dapat menemukan nama Yesus lagi. Baik 
sekali!"

2. Temukan kata-kata yang akrab bagi anak.

Dengan mengacu pada satu perikop, kebanyakan pembaca pemula dapat 
menemukan paling sedikit satu atau bahkan lebih kata yang akrab 
baginya. Bahkan jika yang diketahui anak hanya "di," "ke" atau "dari", 
ia tetap merasa berhasil berbuat sesuatu. Jika perlu, beri sedikit 
petunjuk untuk menolongnya menemukan kata atau nama yang lebih 
berarti, "Lihat pada nama Daud. Daud dimulai dengan sebuah huruf besar 
`D`."

3. Perhatikan judul kitab.

Sambil melihat sebuah perikop, perhatikan nama kitab pada bagian atas 
halaman tersebut. Bahkan jika nama itu terlalu sukar untuk dibaca 
anak, tunjuklah pada tulisan judul itu saat Anda membacanya keras-
keras. Hal ini membantunya membangun perasaan akrab pada Alkitab, dan 
membiasakan anak mengacu pada nama-nama kitab untuk memperoleh 
informasi yang bermanfaat.

4. Perhatikan kitab-kitab yang mendahului dan mengikuti.

Biasakan untuk memperhatikan kitab-kitab yang berdekatan dengan kitab 
yang sedang kita baca. Ini membantu anak memperoleh pengertian 
mengenai urutan kitab dan pada saatnya amat membantunya membaca dengan 
cepat halaman-halaman yang ada di Alkitab.

5. Tentukan letak kitab itu.

Kebanyakan anak usia 6 tahun ke atas dapat belajar memakai daftar isi 
di halaman depan Alkitab untuk menentukan letak sebuah kitab. Akan 
lebih menolong jika Alkitab anak itu memiliki daftar isi sesuai urutan 
halaman menurut abjad, tidak hanya urutan standar seperti yang ada 
selama ini.

6. Sebuah jalan pintas.

Untuk menemukan kitab-kitab tertentu, pertama-tama mintalah anak 
memegang Alkitab erat-erat, kemudian minta ia membukanya sebisa 
mungkin bagian tengah Alkitab. Pada kebanyakan Alkitab, anak akan 
menemukan kitab Mazmur atau Amsal (Alkitab yang memiliki konkordansi 
pada bagian belakang dapat sedikit menolong). Teknik ini amat menolong 
karena banyak ayat Alkitab yang akrab dengan anak-anak dapat ditemukan 
dalam Mazmur atau Amsal. Berikutnya, suruh anak itu memegang separuh 
bagian pertama dan membaginya menjadi dua. Pada kebanyakan Alkitab, 
anak akan sampai pada kitab 1 Samuel atau di dekatnya. Beberapa 
halaman di depannya akan membawa anak pada cerita Hakim-hakim (Debora, 
Gideon, Samson, dan sebagainya) dan Rut. Dengan segera tampil kisah-
kisah Samuel, Saul dan Daud, diikuti cerita raja-raja dan nabi-nabi. 
Akhirnya, suruh anak membagi paruh kedua Alkitab. Pada kebanyakan 
Alkitab, anak akan sampai pada kitab Matius, dan ini adalah cara yang 
paling mudah untuk mengetahui lokasi cerita-cerita kehidupan Yesus.

7. Menentukan letak ayat.

Hanya perlu waktu sebentar untuk mengajarkan kepada anak bagaimana 
kitab-kitab dibagi dalam pasal-pasal dan ayat-ayat untuk mempermudah 
menemukan sebuah ayat atau kisah. Tunjukkan pembagian pasal dan juga 
nomor pasal pada bagian atas halaman. Dalam sebuah pasal, mintalah 
anak menemukan angka-angka yang lebih kecil yang menandai permulaan 
ayat.

8. Temukan jawabannya.

Saat ketrampilan membaca meningkat, anak-anak dengan cepat mampu 
membaca sebagian besar kata dalam ayat-ayat Alkitab. Nama-nama dan 
kata-kata berhuruf besar terkadang mendatangkan kesukaran bagi mereka. 
Namun bagi pembaca pemula, mereka sering kali harus memusatkan banyak 
energi hanya untuk "membaca" kata-kata sehingga jarang terjadi mereka 
dapat memahami arti kata-kata itu. Bahkan bagi yang sudah pandai 
membaca, mereka tidak secara otomatis membaca guna memperoleh 
informasi, khususnya ketika hal itu ditugaskan oleh guru atau 
orangtua.

Untuk mendorong anak mencari arti dari apa yang ia baca, ajukan 
pertanyaan dan biarkan anak itu menemukan jawaban melalui ayat-ayat 
yang dibaca. Pada awalnya, respons anak mungkin hanyalah membaca ayat 
itu, kemudian mendongak ke atas dengan ekspresi yang mengatakan, "Saya 
kira jawabannya ada di situ. Ibu pasti tahu." Dorongan lebih lanjut 
sering kali dibutuhkan untuk membuat anak meneliti ayat itu lagi, kali 
ini untuk mencari kata atau kata-kata yang memberikan jawaban atas 
pertanyaan tersebut.

9. Menceritakan kembali sebuah ayat.

Salah satu cara terbaik untuk menguji pemahaman anak akan sebuah ayat 
atau pernyataan adalah meminta ia mengutarakannya kembali dengan kata-
katanya sendiri. Cara yang baik untuk meminta mereka melakukan hal ini 
adalah dengan bertanya, "Bagaimana kamu menyampaikan arti ayat ini 
kepada anak yang lebih kecil?" atau "Bagaimana kamu menjelaskan kisah 
ini kepada seorang teman yang belum pernah mendengarnya?",
10. Terapkan pokok pikirannya.

Terlepas dari anak itu belum dapat membaca, baru belajar membaca, atau 
sudah pandai membaca, sediakanlah selalu waktu untuk memikirkan 
bersama bagaimana isi Alkitab itu dapat diterapkan dalam kehidupan 
sehari-hari. Tidak akan pernah cukup hanya belajar apa yang dikatakan 
Alkitab atau bahkan apa maknanya. Kita harus terus-menerus mendorong 
anak untuk mencari apa yang harus kita lakukan berkaitan dengan apa 
yang kita baca. Mengajukan pertanyaan merupakan cara efektif untuk 
merangsang pemikiran tentang implikasi yang telah didengar atau 
dibaca:

- "Menurutmu apa pentingnya kita mengetahui ayat/kisah ini?"
- "Apa yang dapat kita lakukan agar dapat menunjukkan bahwa kita sudah 
  belajar hidup sesuai dengan yang diajarkan ayat/kisah ini?"
- "Siapa yang kamu kenal yang dapat menjadi contoh yang baik bagi 
  ayat/kisah yang tadi diajarkan?"

Sumber:
Judul asli buku: Teaching Your Child About God
Judul buku terjemahan: Mengenalkan Allah kepada Anak
Judul asli artikel: Memulai Penggunaan Alkitab
Penulis: Wes Haystead
Penerjemah: Drs. Xavier Q. Pranata
Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1998
Halaman: 106 -- 108

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK)
Alamat URL: http://pepak.sabda.org/30/apr/2003/anak_memulai_penggunaan_alkitab
Tanggal akses: 16 Mei 2016


            BAHAN MENGAJAR: PERJALANAN MENGENAL ALKITAB
                        Disusun oleh: Davida

Ayat Alkitab: 
2 Timotius 3:15-16

Renungan untuk guru: 

Apakah anak-anak sudah cukup mengenal Alkitab? Apakah kita sudah 
menolong anak-anak untuk mengenal Alkitab dengan benar?

Penyampaian Cerita: 

- Penjelasan Ayat: Dalam 2 Timotius 3:15-16, Paulus mendorong Timotius 
  untuk berpegang teguh pada keyakinan yang dimilikinya sejak muda. 
  Timotius telah belajar dari Lois dan Eunike tentang iman kepada 
  Kristus. Ia telah belajar dari Paulus. Ia juga telah belajar dari 
  Perjanjian Lama dan Injil. Semua sumber tersebut membawa Timotius 
  kepada pemahaman yang benar tentang keselamatan di dalam Kristus. 
  Paulus menyatakan bahwa "segala tulisan" merupakan embusan napas 
  Allah, artinya keluar dari mulut Allah sendiri. Yang dimaksud 
  "segala tulisan" di sini adalah PL ditambah dengan pesan-pesan Injil 
  Kristus yang telah Timotius terima, baik secara tulisan maupun 
  tulisan. Segala tulisan itu menolong orang-orang percaya untuk 
  mendapatkan pengajaran yang benar, menghardik ajaran sesat, 
  mengoreksi kehidupan moral yang keliru, dan menolong orang untuk 
  hidup dalam kesalehan. Tujuan Paulus mengemukakan ini adalah agar 
  melalui pengenalan dan pemahaman Timotius terhadap firman Tuhan, ia 
  setia dalam pelayanannya dan dipersiapkan untuk pekerjaan baik, 
  yaitu mengabarkan Injil Kristus dengan tekun. 

- Penjelasan tentang Alkitab: Sudah berapa lama kamu memiliki Alkitab? 
  Sudahkah kamu mengenal Alkitab dengan baik? Kali ini, kita akan 
  menelusuri perjalanan panjang mengenai Alkitab. Perjalanan ini 
  dimulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.

1. Kapankah Alkitab dituliskan?

Alkitab ditulis ribuan tahun yang lalu, tetapi apa yang tertulis masih 
penting hingga saat ini. Itu karena Alkitab adalah firman Tuhan. 
Kitab-kitab di dalam Alkitab ditulis pada tahun yang berbeda-beda, dan 
penulisnya adalah orang yang berbeda-beda. Meski demikian, semua kitab 
di dalam Alkitab memiliki satu pesan yang sama, yaitu pesan tentang 
Juru Selamat. Ajaib, bukan?

Banyak hal bisa kamu ketahui dari Alkitab, yaitu tentang Allah dan 
janji-Nya, tentang Yesus Kristus dan pengajaran-Nya, juga tentang Roh 
Kudus dan pimpinan-Nya kepada manusia. Jadi, melalui Alkitab kamu 
dapat belajar banyak hal mengenai Allah dan manusia. Nah, perjalanan 
panjang mempelajari Alkitab akan kita mulai sekarang.

2. Perjalanan mengenal Alkitab

a. Perjanjian Lama

Kisah-kisah di dalam Perjanjian Lama menceritakan tentang JANJI. Janji 
itu diberikan Allah kepada manusia, yaitu janji tentang Juru Selamat. 
Yuk, kita lihat kitab-kitab apa saja yang terdapat di dalam Perjanjian 
Lama.

- Kitab Hukum: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan
- Kitab Sejarah: Yosua, Hakim-hakim, Rut, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 
  Raja-Raja, 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, Ester
- Kitab Puisi: Ayub, Amsal, Mazmur, Pengkhotbah, Kidung Agung
- Kitab Nabi Besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, Daniel
- Kitab Nabi Kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, 
  Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria, Maleakhi

b. Perjanjian Baru

Kisah-kisah di dalam Perjanjian Baru menceritakan tentang JANJI YANG 
DIGENAPI. Juru Selamat dalam Perjanjian Lama hanya berupa janji. Nah, 
dalam Perjanjian Baru diceritakan bahwa Juru Selamat telah datang. 
Yuk, kita lihat kitab-kitab apa saja yang ada di dalam Perjanjian 
Baru.

- Kitab Injil: Matius, Markus, Lukas, Yohanes
- Kitab Sejarah: Kisah Para Rasul
- Surat-Surat Paulus: Roma, 1 dan 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, 
  Kolose, 1 dan 2 Tesalonika, 1 dan 2 Timotius, Titus, Filemon
- Surat Umum: Ibrani, Yakobus, 1 dan 2 Petrus, 1, 2, dan 3 Yohanes, 
  Yudas, Wahyu

Pertanyaan penutup: 
1. Mengapa Paulus mendorong Timotius untuk hidup berdasarkan firman 
   Tuhan?
2. Apa manfaat firman Tuhan bagi kehidupan orang Kristen?
3. Apakah kamu sudah mengenal Alkitabmu dengan baik?
4. Bagaimana kamu akan mengatur waktu untuk belajar Alkitab setiap 
   hari?

Aplikasi: 
1. Disiplin belajar Alkitab setiap hari.
2. Belajar Alkitab bersama orangtua, guru, dan teman-teman.
3. Melakukan perintah firman Tuhan setiap saat.


Sumber bacaan:
1. "Tafsiran 2 Timotius 3:15-16 dari Santapan Harian (SH)". Dalam 
   http://alkitab.sabda.org/verse_commentary.php?book=2Tim&chapter=3&verse=15
2. "Perjalanan Mengenal Alkitab". Dalam 
   http://sekolahminggu.com/perjalanan-mengenal-alkitab/


                STOP PRESS: PUBLIKASI 40 HARI DOA

Doa merupakan panggilan hidup orang percaya. Doa memiliki satu tempat 
khusus di tengah kehidupan anak-anak Allah. Apakah Allah memberikan 
beban kepada Anda untuk berdoa, bukan untuk diri Anda, melainkan untuk 
banyak orang di dunia? Kami mengajak Anda bergerak di dalam doa dan 
berdoa untuk saudara-saudara kita yang sedang berpuasa selama bulan 
Ramadan ini.

Jika Anda rindu untuk mengambil bagian berdoa bagi kaum Muslim, kami 
mengajak Anda untuk berlangganan Publikasi 40 Hari Doa yang berisi 
pokok-pokok doa untuk kaum Muslim di Indonesia dan dunia. Untuk 
berlangganan, silakan kirim e-mail ke: 
< subscribe-i-kan-buah- doa(at)hub.xc.org>. Silakan bagikan kabar baik 
ini dan segeralah mengajak rekan-rekan Anda untuk ikut berdoa dengan 
memakai bahan pokok doa ini. Anda dapat mendaftarkan alamat email 
mereka ke alamat Redaksi 40 Hari Doa di: < doa(at)sabda.org>.

Marilah kita bersama-sama berdoa kepada Tuhan Yesus untuk Indonesia. 
Kiranya belas kasih-Nya tercurah atas bangsa kita dan banyak jiwa 
dimenangkan selama masa Ramadan ini. Selamat berdoa. Soli Deo Gloria.


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Amidya, dan Hossiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org