Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/739

e-BinaAnak edisi 739 (22-9-2016)

Ibadah Sekolah Minggu (II)

e-BinaAnak -- Edisi 739/September/II/2016
 
Ibadah Sekolah Minggu (II)
e-BinaAnak -- Edisi 739/September/II/2016
 

e-BinaAnak

Salam sejahtera,

Setelah kita belajar bersama tentang makna ibadah menurut perspektif Alkitab, minggu ini kita akan belajar menolong anak-anak untuk melakukan ibadah yang benar di kebaktian sekolah minggu. Apa saja yang harus kita ajarkan kepada anak-anak tentang ibadah di sekolah minggu? Bagaimana membuat ibadah yang menyenangkan dan tetap fokus kepada Allah? Mari kita belajar bersama dari kolom Tip dalam edisi ini. Kiranya menjadi berkat bagi kita semua dan anak-anak layan kita menjadi anak-anak yang senantiasa menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Tuhan Yesus memberkati.

Davida

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida

 

TIP Membimbing Para Pelajar dalam Beribadah di Sekolah Minggu

Mengajak anak-anak untuk datang dan beribadah ke SM ternyata memerlukan campur tangan dan keterlibatan yang dalam dari guru-guru SM. Mereka tidak akan pernah mengerti mengapa mereka harus datang ke SM jika guru SM tidak pernah membimbing mereka mengenai hal tersebut. Bagaimana cara kita membimbing mereka? Sebelumnya, para guru harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti pentingnya ibadah SM itu sendiri. Setelah itu, barulah kita tularkan hal itu kepada anak-anak SM kita.

Apakah Ibadah Itu?

Apa yang Saudara lakukan pada waktu Saudara beribadah? Apa yang dapat terjadi dengan Saudara ketika beribadah? Bagaimana Saudara mengetahui bahwa Saudara menjalankan ibadah?

Sunday School

Gagasan dasar tentang ibadah terkandung dalam arti kata itu sendiri. Ibadah berarti perbuatan, dan sebagainya, untuk menyatakan bakti kepada Tuhan. Dan, bakti ialah perbuatan yang menyatakan hormat, tunduk, kasih, setia, dan sebagainya. Wahyu 4:11 mengatakan, "Ya Tuhan, dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, dan hormat dan kuasa; ...." Ibadah mencakup juga pengucapan syukur atas apa yang dilakukan Allah, kebaikan dan berkat-Nya; dan ibadah meliputi pujian karena sifat-sifat-Nya. Ibadah juga diuraikan sebagai:

  • pertemuan pribadi dengan Allah,
  • puncak pengalaman rohaniah,
  • pengungkapan jiwa.

Beribadah kepada Allah menolong kita menggenapi rencana-Nya bagi kita. Kita diciptakan untuk beribadah kepada-Nya dan menikmati persekutuan dengan-Nya untuk selama-lamanya.

Ingat dan catatlah definisi ibadah ini di dalam catatan pribadi Anda:

  • Ingin mengenal Allah lebih baik.
  • Menyadari kekudusan dan kebesaran-Nya.
  • Meminta Dia untuk membimbing kita.
  • Berdoa dan memuji Dia dengan sepenuh hati kita.
  • Mencari kehendak-Nya.
  • Menghormati nama-Nya.
  • Menaati perintah-Nya.

Ibadah adalah suatu pengalaman yang rapuh. Dengan mudah dapat rusak oleh gangguan. Masalah kedisiplinan dapat menghalangi semangat ibadah, demikian juga lingkungan yang kurang baik dan kurang cocok.

Ibadah lebih sering timbul karena melihat teladan orang daripada karena mendengar ajarannya. Karenanya, tingkah laku pemimpin sangat penting. Pemimpin yang tidak mempunyai persiapan dan kurangnya organisasi dapat menghalangi ibadah.

Ibadah yang tidak terjalin bersama pengajaran dapat menjadi tidak berarti juga. Kita melakukan kekeliruan yang menyedihkan bila menuangkan pengetahuan ke dalam benak si anak dan tidak memberikan sesuatu yang menarik hatinya.

Kapan, di Mana, dan Mengapa Harus Beribadah

Kebaktian pagi atau petang hari tidak pernah dimaksudkan untuk mengajar anak-anak dan para remaja mengenai bagaimana beribadah atau mengikutsertakan mereka dalam pengalaman ibadah yang agak lama. Acara pembukaan sekolah minggu sering kali tidak memberikan kesempatan untuk ibadah yang berarti kepada anak-anak.

Kebaktian anak-anak menyediakan kesempatan yang baik untuk mendidik anak-anak beribadah. Akan tetapi, tidak semua anak menghadiri kebaktian tersebut. Ada keluarga yang tidak tinggal untuk ibadah pagi. Banyak gereja yang tidak mengadakan kebaktian anak-anak.

Orangtua dan Anak

Pemecahan yang terbaik adalah menyediakan waktu untuk ibadah sebagai bagian dari jam pelajaran sekolah minggu. Dengan cara ini, ibadah dapat disesuaikan dengan keperluan dan kesanggupan tingkat umur anak. Sering kali, kebaktian ini sajalah yang dihadiri oleh kebanyakan pelajar itu. Itulah kesempatan mereka satu-satunya untuk mendapatkan pengalaman ibadah. Di sekolah minggu, pengalaman ibadah dapat didasarkan pada pelajaran yang diberikan. Sering kali, ada baiknya untuk menutup jam pelajaran sekolah minggu dengan memberi kesempatan beribadah. Dengan cara ini, maka kebaktian itu dapat berlandaskan kebenaran utama seperti pelajarannya sehingga "pengetahuan otak" dapat dijadikan "pengetahuan hati" dengan menanamkannya di dalam perasaan dan kehendak. Misalnya, pada saat pelajaran, kita mengajarkan rencana keselamatan sehingga seluruh kelas mengerti apa yang telah dilakukan Allah bagi mereka dan apa yang harus mereka kerjakan. Dalam kebaktian ibadah, mereka ditantang untuk membuat keputusan menerima keselamatan ini.

Dalam setiap acara di sekolah minggu atau dalam ibadah keluarga, sempatkan untuk berdoa syafaat bagi bangsa dan negara. Kebiasaan ini akan menolong anak untuk lebih peduli terhadap perkembangan apa pun yang terjadi di negara kita dan menjadikannya sebagai pokok doa mereka, baik secara bersama maupun pribadi.

Tujuan untuk melibatkan para pelajar dalam ibadah di sekolah minggu ialah:

  1. Mendidik mereka untuk beribadah.

    Sedikit sekali anak-anak yang pernah diajar untuk beribadah. Ada yang telah mempelajari sikap badan ketika beribadah tanpa mengerti kuasa dan tujuan ibadah. Aktivitas ibadah menyediakan pendidikan ini. Di sini, kita dapat membangun landasan bagi keikutsertaan yang lebih berarti dalam kebaktian ibadah yang lain.

  2. Melibatkan para pelajar dalam perencanaan dan penyajian.

    Ibadah bukan suatu cabang olahraga yang bisa ditonton. Apabila para pelajar diikutsertakan dalam ibadah, barulah mereka bisa menghargainya dengan sepenuhnya.

  3. Menjadikan ibadah suatu pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat.

    Para pelajar memerlukan pengalaman ibadah yang disesuaikan menurut kebutuhan, minat, dan kesanggupan tingkat usia mereka.

  4. Menyediakan ajaran alkitabiah tambahan.

    Kebenaran-kebenaran yang diajarkan dalam kelas dapat ditekankan kembali dalam pengalaman ibadah. Ajaran Alkitab di sekolah minggu disesuaikan dengan tingkat usia pelajar, mengapa tidak membuat demikian juga dengan aktivitas ibadah kita? Dalam kebaktian ibadah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat tingkat usia, maka pikiran para pelajar dapat diangkat sampai ke segi pandangan Allah, hati mereka dirayu untuk membalas kasih-Nya yang besar, dan kemauan mereka ditantang membuat keputusan untuk menerima Dia.

Bagaimana Beribadah?

Setiap tingkatan umur memberikan kesempatan yang unik yang memimpin kepada ibadah.

  1. Prasekolah

    Kelas Bayi dan Kelas Kanak-kanak sangat peka terhadap suasana rohaniah. Mereka dapat dipimpin ke arah ibadah melalui perasaan kagum dan takjub. Manfaatkanlah pengalaman ibadah yang timbul dengan spontan. Rancangkanlah saat-saat ibadah yang singkat dan sering selama jam sekolah minggu atau jam kebaktian anak-anak.

  2. Pratama dan Madya

    Pikatlah hati anak-anak pratama melalui rasa terpesonanya dengan Allah, surga, dan kegemarannya akan hal-hal yang luar biasa. Anak-anak madya dapat dipikat melalui pendiriannya yang tinggi dan kegemarannya akan perbuatan kepahlawanan. Tolonglah mereka untuk mengerti bahwa Allah itu kudus, tetapi juga penuh kasih.

  3. Remaja

    Para remaja bergumul dengan masalah gambaran tentang dirinya sendiri dan soal penerimaan di kalangannya. Dalam ibadah, mereka dapat belajar bahwa Allah menerima mereka sebagaimana mereka adanya dan menghargai kasih dan ibadah mereka. Kaum muda yang lebih tua terlibat dalam membuat keputusan hidup yang penting. Mereka dapat dipimpin untuk menemukan kehendak Allah melalui pengalaman ibadah secara berkelompok atau secara perorangan.

Unsur-Unsur Ibadah

Ada empat unsur dasar yang terlibat dalam ibadah, yaitu nyanyian, doa, nas Alkitab, dan penatalayanan. Unsur-unsur ini perlu digabungkan di dalam suatu pengalaman ibadah yang memenuhi tiga patokan ini:

  • program yang dipersatukan,
  • program yang beraneka ragam,
  • program yang disesuaikan dengan tingkat usia.

Langkah-langkah yang tercakup dalam membangun suatu kebaktian ibadah adalah:

  1. Susunlah program itu di sekeliling suatu tema pokok.
  2. Pilihlah satu tujuan yang menuntun ke klimaks perasaan dan keputusan.
  3. Rencanakan untuk memenuhi keperluan dan minat khusus dari para peserta.
  4. Pilihlah bahan yang disesuaikan dengan tiap tingkat umur.
  5. Jalinlah pengajaran dan tanggapan kepada kebenaran.
  6. Ciptakan suasana pengharapan.
  7. Pakailah bahan yang sudah lazim dengan cara-cara yang beraneka ragam.
  8. Pakailah sedikit-dikitnya satu unsur baru di dalam setiap kebaktian ibadah.
  9. Rencanakan bersama dengan para pelajar, rencanakan untuk mengikutsertakan mereka.
  10. Usahakan program itu agar luwes dan informal, tetapi teratur.
  11. Bergantunglah kepada Roh Tuhan, mintalah pimpinan-Nya.
Sumber asli
Judul buku : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2
Judul asli artikel : Membimbing Para Pelajar dalam Beribadah di Sekolah Minggu
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Gandum Mas, Malang 1996
Halaman : 390 -- 292
Diambil dari:
Nama situs : PEPAK
Alamat URL : http://pepak.sabda.org/06/jan/2005/​anak_​membimbing_​para_pelajar_​dalam_​beribadah_​di_sekolah_minggu
Tanggal akses : 12 September 2016
 

BAHAN MENGAJAR Kemuliaan Hanya bagi Allah

Tema: Kemuliaan hanya bagi Allah.

Objek: Sebuah himne.

Ayat Alkitab: Berkata-katalah satu sama lain dengan mazmur, himne, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati, selalu mengucap syukur kepada Allah Bapa untuk segalanya, dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. (Efesus 5:19-20)

Penyampaian: Saya berpikir bahwa salah satu karunia terbesar yang diberikan Allah kepada kita adalah karunia musik. Apakah kamu pernah mendengar tentang seorang komposer bernama Johann Sebastian Bach? Bach hidup sekitar 250 tahun yang lalu dan ia dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu komponis terbesar yang pernah hidup. Kamu mungkin akan terkejut mengetahui bahwa beberapa lagu Bach masih ada dalam buku nyanyian himne kita hari ini.

Bach

Setiap kali Bach menulis sebuah lagu, ia selalu menulis huruf S.D.G. di bagian bawah lagu. Huruf-huruf itu adalah untuk kata-kata Soli Deo Gloria yang berarti "Kemuliaan hanya bagi Allah". Kamu lihat, Bach menyadari bahwa musik adalah karunia dari Allah dan bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk menggunakan karunianya bagi kemuliaan Allah.

Musik adalah bagian yang sangat penting di ibadah kita. Alkitab berkata, "Berkatalah satu sama lain dengan mazmur, himne, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati."

Beberapa orang datang untuk beribadah, tetapi mereka tidak pernah bernyanyi. Mereka memiliki banyak alasan untuk tidak bernyanyi. Berikut adalah beberapa alasan yang saya dengar selama bertahun-tahun.

"Saya tidak bisa menyanyi." Maaf, tetapi alasan itu tidak masuk akal. Alkitab tidak berkata, "Menyanyilah bagi TUHAN dengan suara yang indah." Alkitab berkata, "Bersoraklah dengan gembira bagi Tuhan."

Alasan lain yang saya dengar adalah, "Saya tidak suka lagu-lagu yang kita nyanyikan." Alasan itu juga tidak baik. Mengapa? Karena lagu-lagu itu bukan untuk kita, mereka adalah untuk Allah. Karena Tuhan menciptakan karunia musik, saya pikir dia mungkin menyukai semua jenis musik!

Berikut alasan yang saya dengar berkali-kali. "Saya tidak tahu lagu itu." Alkitab berkata, "Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru." Bagaimana kita bisa menyanyikan lagu baru bagi TUHAN, jika kita bahkan tidak mau berusaha untuk mempelajarinya?

Apakah kamu tahu apa yang saya pikirkan? Saya pikir sudah waktunya bagi kita untuk berhenti membuat alasan dan menggunakan karunia musik apa pun yang telah Tuhan berikan kepada kita untuk memuliakan Dia. Soli Deo Gloria! Kemuliaan hanya bagi Allah!

Doa: Terima kasih, Bapa, untuk karunia musik. Kiranya kami selalu menggunakan karunia untuk bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan dengan segenap hati. Amin.

Aktivitas kelas:

  • Mewarnai
  • Teka-teki silang
  • Mencocokkan puzzle
  • Mencocokkan Quis
  • Puzzle berupa kata-kata
  • Buletin pujian (berupa Dokumen atau PDF)
Diterjemahkan dari:
Nama situs : Sermon4kids
Alamat URL : http://www.sermons4kids.com/soli-deo-gloria.html
Judul asli artikel : Soli Deo Gloria
Penulis artikel : Tidak dicantumkan
Penerjemah : Jing-Jing
Tanggal akses : 15 September 2016
 
Stop Press! Pelayanan Literatur Sangat Penting! Dapatkan Bahannya secara Gratis!

e-Penulis

Pelayanan literatur sangat penting! Pelayanan literatur berperan penting untuk pemberitaan firman Tuhan dan menuliskan apa yang baik, bermanfaat, dan berguna bagi kehidupan umat Allah. Publikasi e-Penulis hadir untuk mendukung pelayanan literatur Kristen di Indonesia. Dapatkan artikel, tip, resensi buku, pojok bahasa, tokoh penulis, dll. melalui publikasi ini, yang dikirim secara gratis ke email Anda setiap Kamis minggu pertama. Ayo, kembangkan potensi Anda di bidang literatur dengan berlangganan publikasi ini, caranya kirim email kosong ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org . Kiranya gairah Anda untuk terlibat dalam pelayanan literatur Kristen semakin berkobar sehingga memberi dampak bagi gereja, persekutuan, dan masyarakat Kristen Indonesia.

Jangan lupa, perluas wawasan Anda dan temukan relasi nyata dengan sesama penulis di komunitas e-Penulis!

Facebook    Twitter
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst( 'Recip.EmailAddr ').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaAnak.
binaanak@sabda.org
e-BinaAnak
@sabdabinaanak
Redaksi: Davida, Rostika, dan Elly
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org