Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/76 |
|
e-BinaAnak edisi 76 (20-5-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 076/Mei/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Mengenal John Sung o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Petrus Si Pengecut yang Berani o/ AKITIVITAS : Pemberitaan Injil Beranting o/ TIPS MENGAJAR : Apa yang Dapat Saya Perbuat Sekarang? o/ SHARING GSM : Pelayanan SM di Pertambangan Kal-Tim o/ STOP PRESS : Training Misi Bagi GSM dan Pemimpin Gereja Lokal o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tanya Kurikulum Agama Kristen ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam sejahtera dalam Kristus, Mengenalkan dan melibatkan ASM dalam pelayanan misi tidaklah sulit jika kita mengetahui strategi dan metode yang tepat untuk menyampaikannya. Dalam edisi ini kami menyajikan bahan-bahan mengajar yang dapat digunakan GSM sebagai contoh untuk mengenalkan dan mengajarkan tentang pelayanan misi kepada ASM. Selain itu, edisi ini juga membahas tentang cara mengajak ASM untuk terlibat dalam penginjilan. Topik mengenai "Anak dan Misi" juga pernah dibahas dalam milis publikasi e-BinaAnak, ICW (Indonesian Christian Webwatch), dan e-JEMMi (Jurnal Elektronik Mingguan Misi). Anda dapat mengakses publikasi tersebut di alamat: * e-BinaAnak edisi 024/2001: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/024/ * ICW edisi 068/2000: ==> http://www.sabda.org/publikasi/icw/068/ * e-JEMMi edisi 28/2001, 35/2000, 17/2000 ==> http://www.sabda.org/publikasi/misi/2001/28/ ==> http://www.sabda.org/publikasi/misi/2000/35/ ==> http://www.sabda.org/publikasi/misi/2000/17/ Selamat melayani. Tim Redaksi "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." (Markus 16:15) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mar+16:15 > ********************************************************************** O/ BAHAN MENGAJAR (1) Cerita tentang salah seorang tokoh misi berikut ini dapat dipakai untuk menarik minat ASM terhadap pelayanan misi. Kesaksian ini dikemas dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh ASM. MENGENAL JOHN SUNG ================== (Kesaksian Tokoh Sekolah Minggu) "Itu dia, si pendeta cilik datang!" Ini teriakan yang terdengar di desa-desa sekitar Hinghwa di Tiongkok tahun 1913 ketika John Sung datang untuk berkotbah. Usianya pada waktu itu baru 12 tahun, tetapi ia sangat gemar menyertai ayahnya dalam perjalanan mengabarkan Injil. Ia berkotbah di lapangan, membagi-bagikan traktat (surat selebaran Injil), menjual Alkitab dan memimpin paduan suara. Dengan bersemangat ia juga menyusun regu-regu anak untuk pergi ke desa-desa dan mengabarkan Injil di antara anak- anak. Selepas SLTA John Sung berkata, "Ayah, aku telah mengambil keputusan untuk belajar ke luar negeri." Ayahnya sangat marah dan tidak mau memberinya uang untuk berangkat. Tetapi atas bantuan teman-temannya, akhirnya terkumpul cukup uang untuk berangkat ke Amerika. Di sana sambil belajar, John Sung mencari uang dengan kerja keras. Mulai dari membersihkan toko, mencuci piring, sampai memotong rumput, dikerjakannya dengan rajin. Dengan demikian uang sekolahnya dapat dibayar. Di Amerika John Sung belajar Ilmu Kimia dan selalu mendapat nilai tertinggi. Dalam waktu yang singkat ia sudah menyelesaikan sekolahnya dengan gemilang. Tetapi meski ia sudah mendapat semua yang terbaik dan bisa menjadi kaya karena kepandaian otaknya, hati John Sung selalu ingat panggilan Tuhan. Akhirnya ia mengambil keputusan untuk menjadi seorang pekabar Injil ke seluruh dunia. John Sung kembali ke Tiongkok. Banyak sekolah dan pekerjaan penting ditawarkan kepadanya. Jika ia mau, ia akan mendapat uang sangat banyak dan hidup enak. Tetapi semua itu ditolaknya. John Sung malah pergi mengabarkan injil dan membawa banyak orang kembali kepada Tuhan. Banyak orang yang benci kepadanya, tetapi jauh lebih banyak orang yang akhirnya bertobat dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. John Sung melihat kebutuhan untuk mendidik para pekabar Injil. Karena itu ia memberi pelajaran khusus kepada pemuda-pemuda yang rindu melayani Tuhan. Dalam waktu singkat 1000 keluarga mulai giat di dalam kebaktian keluarga. Sungguh merupakan suatu pekerjaan yang diberkati Tuhan! Setelah melalui kehidupan yang cukup sulit beberapa tahun lamanya, John Sung berangkat ke Shanghai, sebuah kota yang besar di Tiongkok. Di sana ia mengadakan kebaktian-kebaktian yang penting dan ribuan orang maju ke depan dengan penyesalan yang mendalam akan dosa-dosa mereka. Dari Shanghai ia ke Nanking. Ia sangat lelah dan mendapat sakit jantung sehingga hanya sanggup berkotbah 1 kali sehari. Udara di Nanking panas sekali. Setiap selesai berkotbah, bajunya basah kuyup oleh keringat karena kotbahnya selalu bersemangat. Ia sering kehabisan tenaga sehingga ia melemparkan tubuhnya begitu saja ke atas tempat tidur untuk istirahat. Dalam beberapa pelayanan yang tanpa henti, John Sung kemudian berlayar ke Kalimantan. Lalu singgah ke Singapura selama 10 hari. Dalam pemberangkatan pulang, lebih dari 1000 orang mengantarnya ke pelabuhan. Mereka berbaris di pangkalan sambil membawa bendera. Banyak yang menangis, bahkan dengan suara nyaring. Tahun 1939 John Sung datang ke Indonesia. Di Surabaya ia melayani selama 7 hari. Pada malam hari orang yang datang penuh sesak dan mereka menangis dan bertobat kembali kepada Tuhan. Yang menakjubkan orang-orang inipun rela menutup toko dan datang ke gereja setiap hari! Nyata sekali kuasa Allah sedang bekerja. Setelah itu ia melanjutkan pelayanan ke kota Madiun, Solo, Bandung dan Jakarta. Sebanyak 1000 orang hadir dalam kebaktian itu, bahkan di Jakarta orang yang hadir sejumlah 2000 orang. Di Bogor, karena tidak ada gedung gereja yang cukup besar, orang sampai mendirikan tenda di lapangan tenis untuk memberi duduk 2000 orang. Lalu disambung ke Cirebon, Semarang, Magelang dan Purworejo. Kebaktian selanjutnya di Solo dan Jogja lalu kembali ke Surabaya. Beberapa waktu kemudian dia diundang ke Ujung Pandang dan Ambon dan membawa berkat melimpah untuk gereja di sana. Kesehatan hamba Tuhan yang setia ini makin lama makin buruk. Waktu di Surabaya ia berkotbah sambil berlutut untuk meringankan sakitnya. Dengan segera ia kembali ke negerinya dan dibedah serta diobati. Selanjutnya ia tidak dapat memimpin kebaktian, tetapi dalam kelemahannya ia tetap menerima orang-orang yang datang berkunjung. Awal tahun 1944, sakitnya makin bertambah sehingga ia diangkut ke rumah sakit di Peking. Selama 1/2 tahun dirawat, akhirnya ia pulang untuk berkumpul dengan keluarganya pada hari-hari terakhir. Meskipun sakit yang ditanggung makin berat, John Sung tetap setia membaca Alkitab dan berdoa. Pada tanggal 16 Agustus 1944, tubuhnya tambah lemah. Ia merasa sudah hampir meninggal. Malam itu John Sung tidak sadarkan diri. Tapi esoknya ia masih bangun dan menyanyikan 3 lagu pujian bagi Tuhan. Hari itu dilaluinya dengan sukacita dan damai. Pada pukul 7.07 pada tanggal 18 Agustus, John Sung menghembuskan nafas terakhirnya. Ia dipanggil Tuhan pada usia 42 tahun. Itulah saat yang paling bahagia untuknya, bertemu dengan Juruselamat dan bersama Kristus untuk selamanya. Sumber: Judul Buku: Majalah Anak KITA edisi 14 Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993 Halaman : 13 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) Kisah Petrus berikut ini dapat dipakai GSM untuk membangkitkan semangat ASM agar mereka berani bersaksi dan memuliakan Tuhan. PETRUS SI PENGECUT YANG BERANI ============================== Siapa yang tidak kenal Petrus? Oh ... seluruh kota Kafernaum mengenalnya. Petrus biasa menjala ikan di danau Galilea yang luas itu bersama Andreas, saudaranya. Kadangkala orang melihat mereka bergabung bersama Yohanes dan Yakobus untuk menjala ikan. Tetapi sejak Tuhan Yesus memanggil Petrus menjadi murid-Nya, Petrus tidak lagi menjadi penjala ikan. Petrus selalu ikut kemana Tuhan Yesus pergi. Suara Petrus keras dan lantang. Kadang bicaranya kasar dan "sok jago". Kadang-kadang omongannya tidak dipikir lagi. Coba saja, Petrus pernah mengatakan, "Tuhan, suruh aku berjalan di atas air!" Ih, sok jago ya? Mana bisa sih berjalan di atas air? Kalau "di bawah" air alias "klelep" sih, semua orang bisa! Petrus juga pernah bilang, "Tuhan, kalau semua teman-temanku lari ketakutan, oho ... aku tidak pernah akan berbuat demikian!" Oh ya? Benar demikian? Tidak! Justru sebenarnya Petrus tidak sepemberani kata-katanya. Petrus adalah orang yang kelihatan paling berani dan paling sok jago pada saat keadaan tenang, aman, damai dan sentosa. Tapi di saat kesulitan tiba, muncullah sifat aslinya yang pengecut dan penakut. Lihat contohnya, sewaktu Petrus minta berjalan di atas air, Tuhan mengijinkannya. Tapi baru satu dua langkah, ketakutannya segera muncul. Petrus menjerit ketakutan "Iiii ... aku takut. Tuhan tolong aku!" Dan sewaktu dengan sombong mengatakan tidak akan lari ketakutan, sebenarnya Tuhan Yesus sudah mengingatkan, "Petrus, hati- hati dengan perkataanmu. Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal aku tiga kali." Tuhan Yesus tahu bahwa Petrus cuma berani di mulut saja. Benar bukan? Pada waktu Tuhan Yesus ditangkap oleh orang-orang jahat. Petrus langsung mengambil pedangnya. Dan dengan gaya seperti pemain silat ia memasang kuda-kuda, "Hyyyaaaa ... att!" Segera telinga seorang pengawal lepas dari tempatnya, plok ... jatuh ke tanah. Tuhan Yesus segera memungut telinga itu dan memasangnya lagi di tempat semula. Petrus melihat hal itu. Tapi ketakutan muncul segera, ketika Tuhan diikat dan digiring ke pengadilan. Petrus takut mengakui Yesus sebagai gurunya, Petrus takut ditangkap dan dibunuh juga. Peristiwa yang tragis itu menimbulkan kesedihan di hati Petrus. "Ah ... kenapa aku sepengecut itu?" katanya di dalam hati. Ia menangis tersedu-sedu karena sadar bahwa ia adalah orang penakut. Saat itu Petrus bertobat dan meminta ampun kepada Tuhan. Sejak saat itu Petrus tidak mau sok jago. Petrus lebih banyak diam dan merenung. Tapi tak lama kemudian, setelah kebangkitan Tuhan Yesus dan kenaikan-Nya ke sorga, terjadi suatu perubahan. Petrus si pengecut berubah menjadi Petrus si pemberani! Hebat sekali apa penyebabnya? Mengapa perubahan itu bisa terjadi? Pada hari Pentakosta, turunlah Roh Kudus memenuhi hati Petrus. Ia kini yakin Tuhan itu besar, dan berkuasa sehingga ia tidak perlu takut lagi. Mengapa perubahan itu bisa terjadi. Tidak tanggung-tanggung, pemberitaan Injil dan kesaksiannya itu menyebabkan 3000 orang bertobat! Sejak saat itu Petrus tidak bersembunyi dan tidak ketakutan lagi. Dengan keberanian yang luar biasa ia berjalan kesana-kemari memberitakan Injil tanpa henti dan membawa begitu banyak jiwa kepada Tuhan. Mulutnya yang dahulu dipakai untuk membual dan sok jago, kini dipakai untuk memberitakan Injil. Itulah hasil pekerjaan Tuhan yang indah dan ajaib. Petrus yang dulunya pengecut setelah bertobat serta merta berubah berubah menjadi orang yang berani mati untuk Tuhan. Luar biasa bukan? Sejarah mencatat pada saat Petrus ditangkap dan hendak dijatuhi hukuman mati sifat penakut dan pengecutnya muncul lagi. Ia melarikan diri supaya tidak dibunuh mati. Tapi apa yang terjadi? Tuhan Yesus kembali menguatkan Petrus untuk kembali. Dan benarlah akhirnya Petrus dihukum mati dengan cara disalibkan terbalik. Kepalanya di bawah, kakinya di atas. Ngeri sekali! Tapi sampai saat terakhir Petrus tetap tabah. Barangkali kamu termasuk orang yang penakut dan pengecut. Kamu tidak berani memberitakan Injil dan bersaksi tentang Tuhan Yesus. Maukah kamu berdoa agar Tuhan juga mengubahmu dari seorang yang penakut menjadi seorang yang pemberani? Bukan berani berkelahi, bukan berani berbuat dosa dan omong kotor, tetapi berani bersaksi dan memuliakan Tuhan dengan mulutmu seperti Petrus. Sumber: Judul : Majalah Anak KITA edisi 6 Penerbit: Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993 Halaman : 15 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS GSM juga dapat menggunakan aktivitas sebagai salah satu cara untuk mengenalkan pelayanan misi kepada ASM. PEMBERITAAN INJIL BERANTING =========================== Persiapan: ---------- 1. Pilihlah 4 anak untuk mengadakan pemberitaan Injil beranting. 2. Anak I memegang uang kertas Rp. 1.000,- dan sebuah gambar obor yang menyala yang terbuat dari karton. 3. Anak II membawa kantong persembahan (mewakili Sekolah Minggu). 4. Anak III memakai dasi membawa sebuah Alkitab (mewakili pendeta perintis). 5. Anak IV berpakaian daerah, misalnya dari Irian, Kalimantan atau pulau lain. Nyanyian Bersama: ----------------- 1. Berilah T'rang 2. Yesus Cinta S'gala Bangsa 3. Di Kaki Tuhan Kutaruh Hidupku. Cerita: ------- Anak-anak, kalian sangat penting. Dunia ini tidak akan menarik, tanpa kalian. Hari ini kita akan membicarakan tentang tempat kalian dalam penginjilan sedunia. Mungkin kalian anggap tempat kalian tidak begitu penting, tetapi itu penting! Pernahkah kalian melihat perlombaan estafet (lari beranting)? Mungkin kalian pernah ikut serta dalam perlombaan seperti itu. Beginilah caranya. (GSM Berdiri di belakang anak I.) Setiap anak dalam ruangan ini merupakan anggota regu penginjilan beranting. Kalian membawa terang yang bernyala-nyala dari Firman Allah. Pertama-tama, kalian memberikan uang sebanyak mungkin ke Sekolah Minggu. Mungkin kalian memiliki Rp. 1.000,- (lambaikan uang kertas itu) seperti anak ini atau mungkin uang kalian lebih dari itu. Namun yang penting adalah membawanya ke Sekolah Minggu dan mengisinya di dalam persembahan. (Suruh anak itu lari melintasi podium dan memasukkan uangnya ke dalam kantong persembahan yang dipegang anak II, dan memberinya obor itu.) Dan kemudian apakah yang terjadi? (GSM Berdiri di belakang anak II yang mewakili Sekolah Minggu.) Anak II yang melambangkan Sekolah Minggu lari secepat-cepatnya. Ia menaruh persembahan dalam sebuah amplop, membawanya ke kantor pos, dan mengirimkannya kepada para perintis. (GSM Menyuruh anak II lari melintasi podium menuju anak III yang mewakili perintis itu dan memberinya obor dan amplop tadi.) (GSM Berdiri di belakang anak III yang mewakili perintis.) Perintis mengambil uang itu dan membeli bahan-bahan Sekolah Minggu, Alkitab dan mengadakan perjalanan ke tempat-tempat yang jauh untuk memberitakan Injil. Dia berkhotbah kepada orang-orang yang belum pernah mendengar cerita tentang Yesus. Dia bekerja keras dan cepat. (GSM menyuruh perintis itu lari kepada anak III yang adalah orang pribumi di ujung podium dan memberinya obor dan Alkitab itu.) Dia mengetahui bahwa Yesus akan datang segera, dan tidak ada banyak waktu lagi. Dia seperti akhir perlombaan penginjilan dan dia tidak boleh mengecewakan anggota-anggota lain dari regu itu. Kalian berada di permulaan penginjilan beranting itu, dan juga tidak boleh mengecewakan regu kalian. Regu lawan dipimpin oleh Iblis dan ia bekerja keras supaya orang-orang yang memerlukan pertolongan tetap tinggal di dalam kegelapan. Apakah kita membiarkan dia menang? TIDAK! Kalian sebagai seorang Kristen mempunyai tugas yang harus dilaksanakan dan tempat yang harus dipenuhi dalam usaha penginjilan dewasa ini. Tugas kalian adalah membawa persembahan yang cukup setiap Minggu, berdoa setiap hari untuk seorang pendeta perintis yang kalian kenal, dan kemudian -- siapa tahu -- mungkin pada suatu hari menurut rencana Allah untuk menyeberangi lautan dan membawa terang yang bernyala-nyala itu serta memberitakan berita kehidupan. (GSM Berdiri di belakang anak IV yang mewakili orang pribumi.) Yesus tidak menghendaki seorang pun binasa. Apakah kalian hidup menjadi pengikut-Nya? Dapatkah kalian hidup bersenang-senang sementara satu jiwa masuk neraka, tersesat karena tidak ada terang yang dapat kalian berikan? Anak-anak, jangan mengecewakan orang-orang ini. Berusahalah sekuat- kuatnya dalam pemberitaan Injil yang mulia ini. Doa: ---- Berdoalah untuk masing-masing dalam penginjilan beranting agar mereka akan setia dalam melaksanakan tugas-tugas mereka untuk memberitakan Injil kepada semua orang yang belum pernah mendengar- Nya. Berdoalah bahwa Allah akan menumpangkan tangan-Nya ke atas beberapa anak dan akan memanggil mereka untuk bekerja bagi-Nya. Sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, jilid 1 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 26 - 27 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR Mengajak anak untuk terlibat dalam penginjilan/misi bukanlah hal yang mudah. Berikut kami sajikan yang dapat Anda katakan kepada ASM untuk melibatkan mereka (walaupun tidak secara langsung) dalam penginjilan/misi. APA YANG DAPAT SAYA PERBUAT SEKARANG? ===================================== Ada banyak hal yang dapat kamu perbuat untuk terlibat dalam misi saat ini. Di bawah ini ada beberapa pemikiran untuk membantumu memulainya: 1. Apakah kamu mengetahui satu kelompok orang/temanmu yang perlu didoakan agar mereka juga dapat percaya kepada Tuhan Yesus? Usahakan mengingat dan mengetahui segala sesuatu tentang mereka lalu secara teratur kamu berdoa untuknya. 2. Apakah gereja kamu menjadi sponsor bagi misionaris? Mintalah alamat mereka dan surati mereka, doakan mereka dan kirimkan kartu Ulang Tahun dan kartu Natal kepada mereka. 3. Suratilah anak-anak para misionaris. Ceritakanlah tentang kehidupan di negaramu, mintakan teman-teman sepersekutuanmu mengirimkan lagu-lagu pujian yang dinyanyikan bersama beserta dengan pokok percakapan, kemudian kirimkanlah kepada anak-anak para misioanaris. 4. Meminta sebuah peta bumi untuk ditempelkan pada tembok ruang tidurmu. Hal ini untuk menunjukkan tempat pelayanan mereka dan kamu dapat mendoakan mereka secara teratur. 5. Bacalah riwayat hidup para misionaris. Dalam cerita nyata ini kamu akan membaca tentang hal-hal faktual yang menyenangkan, menyusahkan dan menarik yang terjadi dan yang harus dihadapi oleh para misionaris dalam pelayanan mereka. 6. Kenalilah teman-teman sekolahmu yang berasal dari luar negeri. Dengan mengajak mereka bergaul, maka kita dapat menceritakan dan membagikan cinta kasih Tuhan kepada mereka. 7. Meminta orangtua untuk mengusahakan mendapatkan berbagai kisah yang menarik di kantor perwakilan para misionaris. Bahan dirangkum dan diedit dari sumber: Judul Buku: Doamu Mengubah Dunia; Menolong Anak Berdoa untuk Dunia Pengarang : Jill Johnstone Penerbit : Departmen Pembinaan Anak dan Pemuda, YPPII, Malang, 1996 Halaman : 120 ********************************************************************** o/ SHARING GSM Berikut ini sharing dari seorang GSM mengenai pelayanan Sekolah Minggu di daerah pertambangan Kalimantan Timur. Bagi para GSM lainnya yang ingin pula membagikan pengalamannya, silakan kirim kesaksian Anda kepada redaksi e-BinaAnak dengan alamat e-mail : ==> <staf-BinaAnak@sabda.org> Dari: ypatandianan@ >Syaloom, >Terima kasih buat e-BinaAnak yang setia mengirimkan informasi >kepada saya tentang bagaimana mengajar Anak Sekolah Minggu setiap >minggunya. Saya mau bercerita tentang apa yang kami alami selaku >Guru Sekolah Minggu di tempat kami. > >Saya dan rekan-rekan mengajar Sekolah Minggu di lokasi pertambangan >batu bara Kalimantan Timur. Gambaran singkat mengenai lokasi itu >adalah, pada umunya anggota jemaat itu bekerja dengan 3 shift yakni >shift 1 dimulai jam 7 pagi - 4 sore, kemudian jam 3 sore sampai jam >,11, jam 10 malam sampai jam 7 pagi. Hal itu juga berlaku bagi para >rekan-rekan karena kebanyakan Guru Sekolah Minggu itu adalah >karyawan juga. > >Sehubungan dengan Artikel tadi yakni Membuat Rencana Pelajaran >[* e-BinaAnak edisi 72 ], hal ini masih sangat sulit kami terapkan >karena pengaruh Shift tadi. Kendala yang lain bahwa di tempat kami >sangat jauh untuk mendapatkan alat-alat peraga dan buku-buku >penunjang atau pedoman mengajar Sekolah Minggu. Saya sangat >bersyukur bahwa Tuhan memperkenalkan cara mengajar Sekolah Minggu >itu dengan baik melalui e-BinaAnak, sehingga dengan informasi yang >dikirim redaksi kepada saya itu setiap minggu saya coba belajar >menerapkannya dengan fasilitas atau alat peraga yang seadanya. >Semoga e-BinaAnak senantiasa dikuatkan oleh Roh Kudus dalam >mengemban misi pelayanan. Tuhan memberkati > >Best Regards >Yulianus Patandianan [*]: Keterangan dari Redaksi ********************************************************************** o/ STOP PRESS TRAINING MISI BAGI GSM DAN PEMIMPIN GEREJA LOKAL ================================================ Ikutilah .... !!!! 1. Training Misi Bagi Para Guru Sekolah Minggu , 18 Juni 2002 Pembicara : Debby Sjogren Topic : Merencanakan dan Mengajarkan Misi Bagi Anak-anak 2. Training Misi Bagi Pemimpin Gereja Lokal, 18 Juni 2002 Pembicara : Bob Sjogren (Penulis Buku misi: "Run With The Vision" & "Unveiled At Last") Biaya ( 1 atau 2): Rp. 75.000,- (makan siang, makalah) Pendaftaran (Jkt) : PJRN (021) 45843235 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: grlewerissa <lgrudolf@> >Syallom, >Terima kasih untuk team e-BinaAnak, yang telah membuka mata kita >semua tentang pentingnya mengelola Sekolah Minggu, Saya memohon >bantuan dari team untuk memberikan daftar kurikulum mata pelajaran >Agama Kristen untuk sekolah sekolah umum (SD, SMP, dan SMA), hal >ini kami perlukan untuk penyusunan soal-soal ulangan Agama Kristen >yang disediakan oleh gereja bagi anak anak kita yang mendapat >pendidikan sekolah di non-sekolah kristen. Kami juga perlu untuk >memasukan mata pelajaran sekolah kedalam lingkup pengajaran Sekolah >Minggu, kebaktian remaja maupun kebaktian pemuda, dan akan >membicarakan lebih lanjut untuk membuka kelas Alkitab, tujuannya >mensinkronkan dengan mata pelajaran sekolah, karena banyak anak >anak kita yang nilai ujiannya jelek atas soal yang diberikan oleh >P&K, terutama untuk mengantasipasi otonomi pendidikan disinilah >peran aktif kita untuk membantu anak anak kita yang akan memasuki >ujian akhir dan ujian naik kelas di bulan mei dan juni mendatang. > >ps: bisa juga untuk rekan sekerja mengirim kurikulum pendidikan >Agama Kristen secara japri ke alamat email saya. > >GBU, >Rudolf Redaksi: Terima kasih untuk surat Anda yang memberikan satu ide baru dalam dunia pelayanan anak. Tim Redaksi e-BinaAnak tidak memiliki daftar kurikulum pelajaran agama seperti yang Anda inginkan. Mungkin Anda dapat memperoleh beberapa informasi dengan mengunjungi Situs Kurikulum Online (Pusat Kurikulum Indonesia). Silakan kunjungi alamatnya di : ==> http://www.puskur.or.id/ Kami harap dengan dimuatnya surat Anda dalam edisi ini, ada rekan- rekan pembaca e-BinaAnak yang dapat memberikan/mengirimkan informasi tersebut. Bagi para pembaca e-BinaAnak yang dapat membantu Saudara Rudolf dan ingin menghubunginya via japri, silakan hubungi alamat e-mail redaksi e-BinaAnak untuk konfirmasi lebih lanjut. ==> < staf-BinaAnak@sabda.org > ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |