Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/77 |
|
e-BinaAnak edisi 77 (29-5-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 077/Mei/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Renungan untuk Orangtua o/ ARTIKEL (2) : Orangtua Sebagai Wakil Allah o/ ARTIKEL (3) : Mengenal Kebutuhan Anak o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Hormati Orangtua o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Lengan-lengan Ayah o/ STOP PRESS : Paket Sil 2002 Luar Jakarta - Follow Jesus o/ DARI ANDA UNTUK ANDA: Terima Kasih untuk Artikel e-BinaAnak ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Keluarga adalah dunia yang paling penting dalam kehidupan anak. Waktu hidup anak sebagian besar digunakan bersama dengan keluarga, oleh karena itu sebagai GSM, Anda harus ingat bahwa keluarga memberi peran/pengaruh yang paling besar dalam pertumbuhan rohani anak-anak SM Anda. Menjadi GSM merupakan panggilan yang mulia karena Anda dipanggil menjadi partner orangtua dalam membimbing anak-anak untuk memperkenalkan Tuhan kepada mereka. Oleh karena itu GSM seharusnya juga melibatkan para orangtua, sehingga mereka boleh bersama-sama mendukung dan mengarahkan anak-anak itu. Melalui tema "Anak dan Keluarga" ini, kami ingin menyajikan bahan-bahan yang bisa digunakan oleh GSM untuk mengajak orangtua melihat kembali pentingnya peranan orangtua, sajian-sajian ini juga dilengkapi dengan bahan mengajar, bagaimana guru bisa menolong anak-anak untuk menghormati dan menghargai orangtua mereka. Selamat melayani. Tim Redaksi "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ams+29:17 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL (1) RENUNGAN UNTUK ORANGTUA ======================= "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian- bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." (Mazmur 139:13-16) Anak-anak adalah pemberian Allah. Menjadi orangtua adalah anugerah dan kepercayaan yang tidak ada bandingnya. Kelahiran seorang anak menurut keyakinan Pemazmur bukanlah suatu kebetulan, tetapi sesuatu yang ada dalam rencana Allah. Bila kita perhatikan Mazmur 139 seutuhnya kita mendapatkan keyakinan bahwa perhatian Allah terhadap kita adalah perhatian yang berkesinambungan. Hal itu jelas dari penggunaan kata-kata kerja yang terdapat didalamnya, yaitu digunakannya waktu yang berbeda dalam pasal yang sama (dalam bahasa Indonesia tidak jelas, tetapi dalam bahasa Ibrani dan Inggris terlihat dengan jelas: - Masa lampau (past tense): Ayat 1 : "O Lord Thou hast searched me and known me" - Masa sekarang (present tense): Ayat 2 : "Thou knowest my downsitting and mine uprising" - Masa yang akan datang (future tense): Ayat 10 : "even there shall Thy hand lead me" Ketika seseorang ditenun dalam kandungan ibu, Allah melihat pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Tiap anak adalah pribadi yang unik yang ada permulaannya, yaitu pada waktu terjadinya pembuahan, tetapi yang tidak ada akhirnya, karena ia akan menjadi makhluk kekal. Itulah sebabnya menjadi orangtua adalah sesuatu yang bukan saja istimewa tetapi juga tugas yang sangat serius karena menyangkut kekekalan. Ia dapat menjadi penghuni surga untuk selama- lamanya, atau penghuni neraka untuk selama-lamanya. Untuk menjadi orangtua yang baik, kita harus memulainya dengan sebuah pernikahan yang harmonis. Suasana damai dan komunikasi yang sehat dalam keluarga akan mempengaruhi kepribadian dan kehidupan seorang anak. Betapa besarnya pengaruh situasi keluarga terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak tercermin dari puisi Dorothy Lawe Holt berikut ini: "Bila seorang anak dibesarkan dalam kritikan, ia belajar untuk menghakimi. Bila seorang anak hidup dalam permusuhan, ia belajar untuk berkelahi. Bila seorang anak dibesarkan dengan ejekan, ia belajar menjadi tak percaya diri. Bila seorang anak dibesarkan dengan hal-hal yang memalukan, ia belajar hidup dengan rasa bersalah Tetapi ... Bila seorang anak dibesarkan dengan rasa toleransi yang besar, ia belajar untuk bersabar. Bila seorang anak dibesarkan dengan kata-kata yang membesarkan hati, ia belajar untuk percaya diri. Bila seorang anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar untuk menghargai. Bila seorang anak dibesarkan dengan dengan kejujuran ia belajar rasa keadilan. Bila seorang anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar untuk beriman. Bila seorang anak dibesarkan dengan perasaan bahwa ia diterima, ia belajar untuk menerima dirinya sendiri. Bila seorang anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar untuk menemukan cinta di dunia." Bila kita menyadari betapa besarnya pengaruh suasana rumah tangga kita dalam perkembangan anak, maka kita perlu memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul Buletin: Buletin Sinode GUPDI edisi III/02 Penulis : Pdt. Debora Estefanus, S.Th. Penerbit : Sinode GUPDI, Surakarta, 2002 Halaman : 33 ********************************************************************** o/ ARTIKEL (2) ORANGTUA SEBAGAI WAKIL ALLAH ============================ Orang Kristen memiliki satu tanggapan yang berbeda dengan orang non- Kristen. Karena Alkitab dengan jelas berkata, "Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya ... sebagaimana seorang ibu mencintai anak, demikian juga Bapamu yang di sorga." (baca: Mazmur 103:13; Yesaya 66:13). Kita dapat melihat gambaran yang penting sekali, ibu dan bapak adalah wakil Allah di hadapan manusia. Ini suatu prinsip. Jikalau kita menjadi orangtua yang tidak menyadari prinsip ini, kita telah gagal menjadi orangtua. Sebagai orangtua, kita harus sadar dan ingat, bahwa kita harus mendidik anak dan kita wakil Allah bagi anak. Karena kita menjadi wakil Allah, maka kita harus berhati-hati dalam mendidik anak. Jika Tuhan mempercayakan uang kepada kita, itu adalah hal yang tidak terlalu penting. Jika ia percayakan segala sesuatu yang lain di luar diri kita, itu tetap tidak terlalu penting. Tetapi jika Tuhan mempercayakan anak-anak untuk kita didik, ini merupakan kepercayaan yang luarbiasa. Tidak ada sesuatu yang lain yang lebih penting daripada anak kita. Karena anak adalah harta orangtua secara pribadi, yang juga harus dipertanggungjawabkan kepada Allah, dan ini merupakan kewajiban yang bersifat kekal. Itu sebabnya, mendidik anak-anak merupakan sesuatu hal yang serius. Jikalau orangtua adalah wakil Allah, bolehkah kita bertindak salah sebagai wakil Tuhan? Kalau kita salah mewakili Tuhan, salah berbicara, mengajar dengan prinsip yang tidak benar, maka itu mengakibatkan anak-anak tidak mungkin melihat kemualiaan dan keadilan Tuhan dengan konsep yang benar. Dengan memaparkan konsep seperti ini, diharapkan agar merekayang sudah atau akan menjadi bapak aau ibu dapat menanamkan dalam hati dan pikiran Anda suatu konsep, bahwa Anda adalah wakil Tuhan. Anak-anak akan melihat Tuhan melalui orangtua mereka. Apabila orangtua beres, anak-anak mempunyai konsep yan beres tentang orangtua mereka, jika orangtua tidak beres, yang rugi bukan orang lain tetapi anak-anak Anda sendiri, karena dengan demikian anak-anak tidak mempunyai suatu konsep yang benar tentang bagaimana seharusnya menjadi manusia. Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul Buku: Membesarkan Anak dalam Tuhan Penulis : Pdt. Dr. Stephen Tong Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1994 Halaman : 5 - 6 ********************************************************************** o/ ARTIKEL (3) MENGENAL KEBUTUHAN ANAK ======================= 1. Kebutuhan untuk dipelihara dan dirawat -------------------------------------- Bila anak-anak merasa bahwa ia bukanlah yang penting dalam keluarganya, dan orangtuanya lebih mengarahkan perhatian kepada pekerjaan mereka semata-mata, maka ia merasa kehadirannya tidak diharapkan. Seringkali kita jumpai orangtua hanya mementingkan diri sendiri, tidak memperhatikan kewajibannya sebagai ayah dan ibu. Dengan hati pedih, terpaksa harus diakui bahwa di sekitar kita masih ada ayah yang lebih mementingkan kesenangan pribadi, daripada memelihara anak-anaknya, lebih suka membawa uangnya ke meja judi daripada membeli beras untuk memelihara isteri dan anaknya. Lebih suka membeli satu pak rokok, daripada memberi sarapan bagi anaknya, dan membiarkan anak itu berjalan ke sekolah dengan perut kosong. Menurut peribahasa "kasih ibu adalah kasih sepanjang jalan", tetapi dengan pedih hati kita masih juga mendengar dan membaca berita bahwa ada juga ibu-ibu yang menyerahkan anak gadisnya ke lokalisasi demi mendapat sejumlah uang, atau menjual gadisnya dengan harga yang mahal kepada laki-laki hidung belang. Bila Allah memberi kepada kita kepercayaan untuk mengasuh anak kita, ingatlah bahwa itu adalah suatu anugerah yang besar karena kejadian anak itu dahsyat dan ajaib. 2. Kebutuhan untuk diterima dan dicintai ------------------------------------- Setiap anak membutuhkan suatu keyakinan bahwa ia diterima dan dicintai, sehingga ia mampu mempercayai orang-orang di sekitarnya dan juga dirinya sendiri. Anak-anak yang diasuh tanpa orangtua mereka, apalagi bila lingkungan tempat ia tinggal tidak memperhatikan dia dengan penuh kasih, akan cenderung berkembang lebih lambat dari mereka yang tinggal bersama orangtua yang mengasihi mereka. Peran orangtua adalah menjadikan suasana rumah menjadi cukup kondusif, dimana kasih dan disiplin serta pertumbuhan fisik, intelektual, sosial dapat berkembang secara seimbang. 3. Kebutuhan untuk pendidikan dalam keluarga ----------------------------------------- Kehidupan keluarga Kristen memang tidak diharapkan diperintah dengan cara otoriter, tetapi orangtua harus dapat memegang kendali keluarga dengan baik. Anak-anak akan sangat menghargai bila ada rambu-rambu yang membatasi mereka. Pendidikan dalam keluarga yang konsisten akan membantu seorang anak untuk mematuhi juga aturan-aturan di luar keluarga mereka sendiri, peraturan lalu lintas, peraturan pemerintah, dll. 4. Kebutuhan teladan non verbal ---------------------------- Kegagalan pendidikan keluarga sering disebabkan karena orangtua tidak mampu memberikan teladan non verbal (teladan bukan dari kata-kata). Anak-anak memperhatikan hidup orangtuanya, sehingga dapat dikatakan bahwa penyebab utama dari kenakalan remaja sebenarnya adalah "kenakalan orangtua". Bagaimana kita dapat menyuruh mereka berdoa, ketika mereka melihat kita tidak pernah berdoa. Bagaimana mereka didorong untuk beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, ketika mereka melihat kita sendiri hidup dalam kemunafikan. Timotius menjadi penginjil yang setia karena pengaruh ibu dan neneknya Eunika dan Lois, yang bukan hanya membesarkan Timotius tetapi juga berhasil mewariskan iman kepadanya. 5. Kebutuhan untuk ibadah dalam keluarga ------------------------------------- Keluarga Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem dari Nasaret, jarak yang cukup jauh untuk merayakan Paskah. Kerelaan untuk menempuh jarak yang cukup jauh itu mewakili keseriusan sikap mereka terhadap ibadah. Dengan adanya kerinduan tiap anggota keluarga untuk mengalami kasih Allah, maka tiap anggota akan bertumbuh saling menguatkan. Bila Yesus adalah pusat dari keluarga, Ia akan memberi kepada kita kasih-Nya, kebijaksaan-Nya dan kuasa-Nya. Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul Buletin: Buletin Sinode GUPDI edisi III/02 Penulis : Pdt. Debora Estefanus, S.Th. Penerbit : Sinode GUPDI, Surakarta, 2002 Halaman : 34 - 35 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (1) Bahan mengajar berikut ini akan menolong GSM untuk mengajar bagaimana anak-anak menghormati dan menghargai orangtuanya. HORMATI ORANGTUA ================ Hukum Tuhan yang kelima mengatakan, "Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." (Keluaran 20:12) Tuhan amat menghargai orangtua. Orangtua telah Tuhan pilih untuk membimbing dan membawa anak-anak bertumbuh besar. Karena itu sejak kecil anak-anak harus menghormati orangtua. Siapakah orangtua yang harus kita hormati? Ternyata yang dimaksud dengan 'orangtua' bukan cuma ayah dan ibu kita saja lho. Ayo kita lihat, siapa saja yang harus kita hormati. 1. Hormati Bapak-bapak Negeri -------------------------- "Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu, dan permaisuri- permaisuri mereka akan menjadi inangmu." (Yesaya 49:23a) Jenis 'orangtua' yang dimaksud di sini adalah orang yang duduk dalam pemerintahan: Raja-raja, Presiden, Menteri, Gubernur, dsb. Mereka bertanggungjawab agar hidup rakyatnya sejahtera. Mereka mengurus kebutuhan orang miskin, anak yatim dan janda. Mereka menghukum orang-orang berbuat kejahatan. Mereka disebut sebagai 'Bapak Negeri, Bapak Bangsa'. Kita sebagai anak-anaknya menghormati mereka dengan tunduk terhadap Undang-undang dan peraturan yang mereka buat. Kita berdoa untuk mereka agar pemerintah dengan bijaksana dan baik. 2. Hormati Bapak-bapak Tua ----------------------- "Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN." (Imamat 19:32) Alkitab mengajar kita untuk menghormati orang yang sudah tua. Yang sudah berambut putih, beruban. Mungkin itu kakek atau nenek kita, mungkin kakek teman kita, atau kakek-kakek yang lain. Mereka telah banyak mengecap pengalaman hidup. Mereka telah melewati berbagai kesulitan dan tantangan. Mereka memiliki banyak kisah keberhasilan dan kegagalan. Itulah sebabnya kita patut menghormati orang yang sedemikian. Bagaimana kita menyatakan hormat kepada mereka? Dengan belajar dari pengalaman mereka dan menuruti teladan hidup mereka. 3. Hormati Bapak-bapak Rohani -------------------------- "Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu." (1Korintus 4:15) Kita juga harus menaruh hormat kepada orangtua rohani kita. Mereka adalah orang-orang yang mengenalkan Kristus ke dalam kehidupan kita. Misalnya, guru Sekolah Minggu, guru agama, atau pendeta kita. Kepada mereka kita menaruh hormat dan berterima kasih, karena kerelaan mereka melayani dan mengabarkan Injil membuat kita bisa mengenal Tuhan. Bayangkan apa jadinya dunia ini jika tak ada orang yang rela menyerahkan hidupnya untuk mengabarkan Injil dan mengajarkan Firman Tuhan? Pasti banyak sekali orang jahat dan perusak, bukan? 4. Hormati Bapak-bapak Pemimpin ---------------------------- Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. (Baca: Ibrani 13:17) Selain bapak-bapak rohani, kita juga mempunyai "bapak-bapak" pemimpin. Mungkin itu Bapak atau Ibu guru, Kepala Sekolah, ketua kelas, pemimpin kelompok belajar, dsb. Terhadap mereka kita wajib tunduk dan hormat. Kalau besar nanti kita bekerja di kantor, kita akan punya majikan. Majikan itu juga harus kita hormati. Pokoknya terhadap semua atasan, kita wajib hormati. Alkitab mengatakan kita menghormati atasan kita dengan taat dan tunduk. 5. Hormati Bapak dan Ibu --------------------- "Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya." (Ibrani 12:9-10) Nah, yang terakhir tetapi tak kalah penting, tentu saja orangtua kita. Papa dan Mama adalah orang-orang terpenting dalam hidup kita. Mama melahirkan kita dengan susah payah. Papa bekerja siang malam untuk mencukupi kebutuhan hidup kita. Mereka mendidik dan membesarkan kita di dalam Tuhan. Sudah sepatutnya kita hormat kepada mereka. Turutilah nasehat yang bisa kita nyatakan untuk menghormati Papa dan Mama. Sumber: Judul Buku: Majalah Anak KITA edisi 50 Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1997 Halaman : 4 - 6 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) LENGAN-LENGAN AYAH ================== Berbelanja di pusat pertokoan sangat menyenangkan pada mulanya. Bahkan suasana pun semakin menyenangkan pada saat berikutnya. Tetapi sekarang Melani sudah sangat lelah sehingga ia tidak dapat berjalan lagi. Ia pun mulai menangis. "Sayang, rupanya acara belanja kita sudah selesai," kata ibu. Melani mengangkat kedua lengannya ke arah ayah. "Maukah Ayah menggendong saya?" tanyannya. Renungan Singkat tentang Pemeliharaan: -------------------------------------- 1. Mengapa Melani begitu lelah? Pernahkah kamu merasa lelah ketika kamu sedang berbelanja terlalu lama? Apakah yang diinginkan Melani supaya dilakukan ayahnya? 2. Menurut kamu, apakah yang akan dilakukan ayah? Apakah yang ingin kamu katakan kepada ayah Melani saat ini juga? Ayah tersenyum dan membungkukkan badannya. Lalu Melani menyandarkan kepalanya ke bahu ayah ketika ayah membawanya menuju ke mobil mereka. "Apakah kamu merasa lebih enak sekarang?" tanya ibu. Melani tersenyum. "Jauh lebih enak, Bu" katanya. Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu: ---------------------------------------- 1. Mengapa sekarang Melani merasa lebih enak? Apakah kamu merasa lebih enak bila pada saat lelah, kamu dapat beristirahat di bawah lengan-lengan ayahmu atau ibumu? 2. Kadang-kadang pada saat kita merasa bahwa kita tidak sanggup lagi untuk maju terus, Allah memegang kita dengan lengan-lengan-Nya yangkekal. Kita tidak dapat melihat lengan-lengan-Nya, tetapi lengan-lengan-Nya itu sungguh ada, seperti yang dinyatakan di dalam Alkitab. Maukah kamu berterima kasih kepada Allah karena memegangmu pada saat kamu merasa tidak sanggup lagi untuk maju terus? Bacaan Alkitab: --------------- Ulangan 33:27 Kebenaran Alkitab: ------------------ Allah bagaikan seorang ayah yang kuat karena Ia melindungi kita di bawah lengan-lengan-Nya yang kekal. Doa: ---- Terima kasih, ya Allah, karena Engkau memegang saya pada saat saya merasa lelah dan tidak sanggup lagi untuk maju terus. Dalam nama Yesus. Amin. Sumber: Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Penulis : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 62 - 63 ********************************************************************** o/ STOP PRESS Berikut ini adalah informasi dari Domba Kecil yang ditujukan bagi Guru Sekolah Minggu dan Pelayan anak yang berada di luar Jakarta. ------------------------------------------ PAKET SIL 2002 LUAR JAKARTA - FOLLOW JESUS ------------------------------------------ Liburan anak-anak telah tiba dan mereka bertanya kepada Anda: "Liburan ini kita pergi ke mana?" Jangan bingung menjawabnya!!! Kemana pun kita pergi yang penting selalu FOLLOW JESUS!!! Untuk para guru Sekolah Minggu dan Pelayan Anak, telah kami siapkan Ide-ide SIL/Camp & Acara Khusus. Ikutilah Presentasi dan Seminar yang kami adakan. TOPIK 5 Session lengkap, Peraga Cerita, Peraga Ayat Hafalan, Peraga Lagu, Cerita Boneka, Aktivitas, Permainan. KHUSUS . Peserta grup 3 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 set pembatas Alkitab. . Peserta grup 5 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 set stiker absen. . Peserta grup 10 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 boneka puppet. CATATAN Bahan-bahan, Paket SIL, Alat-alat Peraga, dll. dapat diperoleh pada saat seminar. WAKTU, TEMPAT, dan PENDAFTARAN 1. SOLO -- Rabu, 29 Mei 2002, pk. 17:30-20:30 WIB GKI Sangkrah, Jl. Demangan 2 Solo, Jawa Tengah 57113 Pendaftaran: Bp. Ernawan - GKI Sangkrah Tel. (0271) 647-286, 643-196 2. YOGYAKARTA -- Kamis, 30 Mei 2002, pk. 17:30-20:30 WIB TB Metanoia, Jl. Sultan Agung 26A Yogyakarta, D.I.Y. Pendaftaran: Ibu Oentari - TB Metanoia Tel. (0274) 375-715, 375-859 Fax. (0274) 373-356 3. SURABAYA -- Senin, 3 Juni 2002, pk. 17:30-20:30 WIB Gereja Mawar Sharon (ruang serba guna I) Jl. Cempaka 18-24 Surabaya, Jawa Timur Pendaftaran: Fefe - Departemen Anak Gereja Mawar Sharon Tel. (031) 545-1355 4. BOGOR -- Jumat, 7 Juni 2002, pk. 17:30-20:30 WIB GBI Elohim, Jl. Batutulis 66 Bogor, Jawa Barat Pendaftaran: Yuni - GBI Elohim Tel. (0251) 323-672, 337-518 5. TANGERANG -- Minggu, 9 Juni 2002, pk. 13:00-16:00 WIB GKI Tangerang, Jl. Sutopo 9 Tangerang, Jawa Barat Pendaftaran: - GKI Tangerang, Tel. (021) 5577-0787, 552-3755 - Bapak Yohanes, Tel. (0812) 814-2713 Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri Anda segera! Sumber: (dan untuk informasi lebih lanjut, segera hubungi) - Yayasan Domba Kecil Tel. +62(21) 560-2630, 566-8962 Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. +62(21) 566-8962 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Amos Pakpahan <amospakpahan@> >Trimakasih atas artikel-artikelnya saya sangat diberkati dan di >bangun utk lebih lagi dalam pelayanan anak. >Tuhan memberkati .... >Salam, Amos Redaksi: Terima kasih untuk surat Anda yang semakin mendorong kami untuk lebih maju lagi melayani Dia melalui publikasi e-BinaAnak ini. Puji Tuhan jika e-BinaAnak dapat menjadi berkat dalam pelayanan Anda dan juga para pembaca e-BinaAnak yang lain. Jika ada yang ingin memberikan saran, kritik, ide, dll. silakan hubungi kami di alamat : ==> <staf-BinaAnak@sabda.org> ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |