Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/80 |
|
e-BinaAnak edisi 80 (19-6-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 080/Juni/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Perasaan Anak Terhadap Musik o/ TIPS MENGAJAR : Musik dalam Sekolah Minggu o/ BAHAN MENGAJAR : Nyanyian Pujian di Malam Hari o/ AKTIVITAS (1) : Pesta Nada o/ AKTIVITAS (2) : Konser Alat Musik o/ AKTIVITAS (3) : Aneka Permainan dengan Musik o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Kiriman Artikel ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Selamat bersua lagi, Musik seringkali menjadi sarana yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pelayanan anak/Sekolah Minggu. Bahkan seringkali musik mendominasi program Sekolah Minggu. Tentu saja hal itu tidak salah, namun penekanan pada musik akan salah jika kita, sebagai guru SM, tidak memiliki konsep yang benar tentang penggunaan musik di SM. Nah, pada edisi ini kami menyiapkan artikel dan tips tentang musik yang akan menolong kita semua menggunakan musik untuk melayani anak- anak dengan konsep yang benar. Lalu praktekkan pada acara liburan dengan anak-anak SM anda, misalkan dengan mengadakan acara "Hari Musik". Untuk itu kami juga melengkapinya dengan beberapa aktivitas menarik yang dapat Anda gunakan untuk mengisi "Hari Musik" di Sekolah Minggu Anda agar semakin meriah dan menyenangkan. Selamat bermusik ria! Tim Redaksi "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya." (Yesaya 42:10) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Yes+42:10 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL PERASAAN ANAK TERHADAP MUSIK ============================ Sejak dini anak sebenarnya sudah mengenal musik. Perhatikan saja anak yang baru lahir, ia sudah dapat memberikan tanggapan yang berbeda pada masing-masing jenis musik. Misalnya lagu lembut meninabobokannya, sedang lagu-lagu keras membuat ia lebih aktif menggerak-gerakkan tubuhnya. Meski lututnya mengikuti irama lagu, atau menggerak-gerakkan tangannya seperti sedang memimpin sebuah Orkes Simfoni. Musik dan gerak pada dasarnya merupakan dua unsur yang menyatu. Perkembangan musikal seorang anak pertama kali dimulai dari mendengar dan kemudian menggerak-gerakkan anggota tubuh sesuai dengan irama. Dan menjelang usia enam tahun, sebetulnya kemampuan untuk menyelaraskan gerak dengan irama lagu semakin jelas terlihat. Barangkali kita perlu ingat, bahwa bermain musik itu merupakan hal biasa, seperti juga berbicara atau belajar membaca dan menulis. Terlebih lagi jika pengertian musik di sini mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan bunyi, yang dapat dirangkum dan disusun dengan cara tertentu. Mungkin kita masih ingat ketika kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Pada suatu kesempatan murid-murid berkumpul dalam kelas, dan guru kebetulan tidak ada. Kemudian tiba-tiba seorang murid memukul- mukulkan tangannya di atas meja. Dengan tanpa disadari perbuatannya itu diikuti oleh teman-temannya, sehingga hampir seisi kelas memukul- mukul mejanya masing-masing. Ajaib! pukulan-pukulan itu menjadi berirama dan beraturan walau tidak terencana, sehingga merupakan iringan lagu yang dinyanyikan bersama. Tanpa disadari pula sebenarnya anak-anak telah menciptakan musik. Kita tahu, bahwa musik memegang peranan dalam kehidupan manusia. Bahkan musik merupakan salah satu bahasa manusia di mana-mana dan dalam suasana apapun juga. Kegembiraan atau kebahagiaan sering dinyatakan dengan musik, begitu juga kesedihan diwujudkan dalam musik, malahan juga komunikasi dengan Tuhan. Paling tidak dengan irama dan nada-nada yang mengalun menyentuh perasaan. Sekarang mungkin kita perlu mengetahui, siapa saja yang boleh mengambil pelajaran musik? Apakah semua anak, atau hanya mereka yang berbakat saja? Pertama-tama harus dilihat adanya minat anak terhadap musik, dalam arti kata musik yang sifatnya lebih luas dan umum. Jika kita lihat anak-anak yang berhasil menemukan kegembiraan dalam 'permainan musik', apakah itu hanya musik mulut, musik bunyi-bunyian atau musik sungguh-sungguh, dan dengan permainan itu mereka berhasil menciptakan kegembiraan pada orang lain, kiranya telah tercapailah apa yang dimaksud dengan 'permainan musik' itu. Di sini, dalam taraf yang paling sederhana pun diperlukan adanya minat, perhatian dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan musik. Pendidikan musik untuk anak-anak balita, seyogyanya dapat diperkenalkan dengan berbagai jenis alat musik. Setiap anak mencoba mengenalnya sehingga ia mengetahui bagaimana menggunakannya. Sementara itu penelitian para ahli pendidik musik di luar negeri, masih belum dapat menemukan cara yang pasti untuk 'meramalkan' keberhasilan seorang anak dalam memainkan alat musik tertentu. Sebab kenyataannya banyak sekali anak-anak yang mulai dengan alat musik hanya untuk mengetahui bahwa itu bukan alat yang cocok untuknya. Dr. Sinichi Suzuki, seorang pendidik musik berkebangsaan Jepang, telah berhasil mengajar anak-anak berumur dua setengah tahun ke atas. Hasilnya? Luar biasa! Suzuki juga membuktikan bahwa bakat seseorang (yang dijajaginya terutama tentang musik) tidak selalu dibawa semenjak lahir. Menurut pendapatnya, seorang anak dapat belajar musik seperti halnya ia belajar bahasa ibunya meskipun tidak semua orang menjadi ahli bahasa. Dapat kita bayangkan, tiga ribu anak murid Dr.Suzuki bermain serentak pada sebuah konser masal di Nippon Budokan Hall Tokyo dengan alat-alat musik biola, piano, cello dan lain-lain diiringi sejenis alat musik tradisional semacam kecapi bernama koto. Lagu- lagu yang mereka mainkan antara lain ciptaan Bach, Mozart, Fiocco, Genin, Vivaldi, juga ciptaan Dr.Suzuki sendiri. Sungguh merupakan pertunjukan yang memukau, kalau saja kita tahu bahwa anak-anak yang memainkannya berusia tak lebih dari enam tahun. Sebelum seorang anak belajar memainkan alat musik, alangkah baiknya jika anak tersebut mendapatkan pengetahuan dasar tentang musik. Sebenarnya akan lebih baik jika anak-anak ini memperolehnya di Sekolah Dasar, tetapi hal ini tidak selalu diajarkan di sana. Untunglah sekarang makin banyak tempat-tempat pendidikan yang memberikan pengajaran musik oleh para guru yang berwenang. Mengumpulkan serta menyimpan beberapa alat musik yang sederhana, sekalipun tidak ada ruginya sangat bermanfaat bagi seluruh keluarga, apalagi keluarga yang penuh bakat musik. Ajarkan padanya bagaimana memelihara alat musik yang ada. Banyak sekali ibu-ibu yang tidak mempunyai waktu karena harus terus menggendong bayinya yang cerewet untuk menidurkannya. Ia tidak menyadari bahwa setiap irama, lagu atau melodi juga sanggup menidurkan bayi, juga musik rock! Namun sedemikian jauh belum ada yang bisa menandingi kelembutan suara ibu yang sanggup menenangkan bayi dan membuatnya tertidur. Sering ibu bernyanyi bila hendak menidurkan anaknya, dengan cara seperti ini anak akan mengenal nyanyian tersebut dan ternyata membuatnya ngantuk. Sebelum anak dapat diharapkan mempunyai minat untuk berlatih musik, mula-mula ia harus diberi dorongan untuk mendengarkan, dan kemudian untuk turut serta dalam permainan musik. Seperti halnya dengan membaca, pengertian anak harus lebih maju daripada kemampuannya untuk melaksanakannya. Keinginan anak untuk melaksanakan harus besar kuatnya sehingga ia bersedia mengikuti tata tertib yang berulang- ulang dan seringkali membosankan pada latihan-latihan taraf permulaan. Namun yang penting di sini adalah pengertian dari orang tua (terutama ibu), sebab pengetahuan saja tidak akan cukup untuk dapat melakukan pengembangan dan pengarahan pada anak. Sesungguhnya sejak dilahirkan anak memiliki dasar yang meliputi berbagai aspek, termasuk aspek perasaan terhadap musik. Sumber: Judul Buku: Butir-butir Mutiara Rumah Tangga Pengarang : Alex Sobur Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1987 Halaman : 216 - 218 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR MUSIK DALAM SEKOLAH MINGGU ========================== Pada jaman Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, banyak perintah yang Tuhan berikan lewat kata-kata berirama dan lagu-lagu. Bahkan, 150 Mazmur sebenarnya dimaksudkan untuk dinyanyikan. Sejak dulu sampai sekarang, musik terus digunakan untuk mengungkapkan ekspresi, berkomunikasi, memberikan perintah, atau penyembahan. Di bawah ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika GSM ingin menggunakan musik dalam pelayanan: 1. Lirik harus memiliki arti dan makna yang sesuai dengan umur ASM dan tingkatan kelas Sekolah Minggu. Lebih baik menyanyikan lagu yang liriknya memiliki arti harafiah daripada kata-kata yang berupa simbol-simbol (kata-kata figuratif). Evaluasilah lirik lagu-lagu itu agar sesuai dengan taraf pengertian anak-anak. 2. Gerakan menyanyi harus berfokus pada isi lagu. Anak-anak membutuhkan dan menyukai kegiatan yang menggerakan otot-otot tubuh. Nyanyian yang memakai gerakan sangat disukai anak-anak, tapi jangan sampai fokus nyanyian justru pada gerakannya saja. Gerakan harus berhubungan dengan lirik/kata-kata dalam lagu yang dinyanyikan karena makna dari kata-katalah yang menjadi inti nyanyian. 3. Lagu harus berorientasi mendidik. Ajarkan satu konsep kebenaran Alkitab secara baik dengan mengarahkan semua aktivitas dan sumber-sumber yang ada pada konsep yang diajarkan tsb.. 4. Lirik lagu harus memiliki doktrin yang Alkitabiah. Jangan gunakan lagu yang kedengarannya enak di telinga tanpa lebih dahulu mengevaluasi liriknya. Akan sulit sekali untuk mengubah pengajaran yang salah pada lagu/musik yang sudah terlanjur disukai. [Juga berhati-hatilah dengan lagu-lagu yang mengimplikasikan bahwa binatang memiliki sifat rohani). 5. Melodi yang digunakan haruslah tidak rumit/sederhana. Carilah lagu yang menarik dan sesuai untuk masing-masing tingkatan kelas atau umur ASM. Satu hal yang harus diingat, tujuan kegiatan musik dalam kelas Sekolah Minggu adalah untuk mengajar kebenaran Alkitab, bukan untuk mengembangkan kualitas suara atau cara menyanyi yang profesional. ASM yang masih kecil-kecil menikmati kegiatan menyanyi walaupun sering kali mereka tidak dapat menyanyikan tone dan rhytm-nya dengan benar/tepat. (Tapi hal itu bisa mereka pelajari sejalan dengan bertambahnya usia mereka). Koor anak-anak dapat menjadi program yang sangat berguna, tapi perlu diingat bahwa program ini tidak boleh dipakai untuk menggantikan program Sekolah Minggu itu sendiri. Bahan diterjemahkan dari sumber: Judul Buku: The Complete Handbook For Children's Ministry Pengarang : Dr. Robert J. Choun and Dr. Michael S. Lawson Penerbit : Thomas Nelson Publishers, Nashville, 1993 Halaman : 220 - 221 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR NYANYIAN PUJIAN DI MALAM HARI ============================= Rita yakin bahwa ia tidak pernah mendengar suara guntur sekeras malam ini sebelumnya. Ia yakin bahwa angin tidak pernah berhembus sekencang ini sebelumnya. Ia juga yakin bahwa hujan tidak pernah turun menerpa kaca jendelanya sederas malam ini sebelumnya. Malam itu cuaca sangat gelap dan menakutkan. Rita pikir pasti sekarang tengah malam. Ia melompat dari ranjangnya dan berlari menuju kamar ayah dan ibunya. Tidak lama kemudian Rita telah berbaring dengan nyaman di antara ayah dan ibunya. Renungan Singkat tentang Rasa Aman: ----------------------------------- 1. Pernahkah kamu merasa takut karena hujan turun dengan deras di malam hari? Bagaimanakah perasaanmu waktu itu? Apakah yang kamu lakukan? 2. Menurut kamu, bagaimanakah perasaan Rita? Apakah yang dilakukannya? Apakah yang akan dikatakan ayah dan ibu kepadanya? Mengapa Rita sekarang merasa nyaman dan tenteram? Rita berbaring dekat ayah dan ibunya. Tiba-tiba ibu mulai menyanyi untuk Rita. "Yesus kasihkan saya, kitab Allah katakan; Saya kecil dan lemah -- Tapi ia kasihlah; Ya Yesus kasih -- Sangatlah kasih," senandung ibu. Lalu ibu menyanyikan sebuah nyanyian yang lain, dan yang lain lagi. Tak lama kemudian Rita hampir tidak mendengar suara guntur dan juga tidak melihat kilat lagi. Hujan badai kini sudah berlalu. Ayah membopong Rita yang sudah sangat mengantuk untuk kembali ke kamarnya, kemudian meletakkannya di atas ranjang dan menyelimutinya. Ketika Rita menguap, ia merasa bahwa ia masih mendengar nyanyian ibu di malam hari. Kini ia tidak merasa takut lagi. Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu: ---------------------------------------- 1. Apakah yang menolong Rita merasa tenteram dan nyaman sekalipun saat hujan turun dengan deras? Menurut kamu, mengapa ibu menyanyikan nyanyian pujian di malam hari untuk Rita? 2. Alkitab mengatakan bahwa Allah memberikan nyanyian pujian di malam hari kepada kita. Yang manakah dari hal-hal berikut yang ditujukan kepada kita: hembusan angin malam yang lembut, suara burung-burung atau suara gemericik air hujan di atas atap rumah kita? Dapatkah kamu menyebutkan contoh-contoh nyanyian pujian yang lain di waktu malam yang telah diberikan Allah kepada kita? Bacaan Alkitab: --------------- Ayub 35:10-11 Kebenaran Alkitab: ------------------ Allah memberikan nyanyian pujian kepada kita di waktu malam. (baca: Ayub 35:10) Doa: ---- Ya Allah, nyanyikanlah nyanyian pujian di waktu malam untuk saya pada saat saya merasa takut. Dan terima kasih Tuhan, karena Engkau telah mengingatkan ayah dan ibu untuk melakukannya juga. Dalam nama Yesus. Amin. Sumber: Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 82 - 83 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS (1) "Hari Musik" bisa menjadi satu alternatif kegiatan dalam mengisi hari libur sekolah ASM Anda. Dalam Acara tersebut seluruh kegiatan dapat difokuskan pada musik. Berikut ini satu kegiatan yang dapat menjadi ide bagi Anda yang tertarik mengadakan aktivitas "Hari Musik". PESTA NADA ========== Garis Besar Acara: ------------------ Suasana kelas didominasi gambar-gambar nada (not angka dan atau not balok), dan gambar-gambar tersebut dipakai juga sebagai alat peraga: untuk memimpin pujian, untuk ayat hafalan, untuk bercerita. Tujuan Acara: ------------- Anak semakin menyukai memuji nama Tuhan, dan semakin kaya pengetahuannya tentang dunia musik. Persiapan Acara: ---------------- Guru mendekorasi ruangan dengan nada-nada, kemudian guru menyiapkan beberapa lagu dan ilustrasi berkaitan dengan dunia musik, misalnya nama-nama musisi gereja yang terkenal dan lagu karangannya, termasuk penulis lagu anak-anak dan karangannya. Acara Pembukaan: ---------------- Anak-anak masuk kelas dengan diberi kokard (tanda pengenal) yang bertuliskan not angka dari do, re, mi sampai dengan si. Anak-anak duduk urut sesuai not angka tersebut. Lalu guru mengajak menyanyikan lagu pembukaan, misalnya lagu Pujilah Nama Tuhan dengan musik. Lagu ini dinyanyikan bergantian, kelompok nada "do" menyanyi dulu, kemudian kelompok nada "re", disusul kelompok nada "mi", "fa", sehingga anak bergantian menyanyi lagu ini. Guru dapat memberikan komando kelompok mana yang menyanyi cukup dengan mengatakan nada apa yang menyanyi. Acara Puji-pujian: ------------------ Guru merangkai acara pujian dalam acara seperti "Berpacu dalam Melodi" (acara TV). Sehingga anak-anak diminta menebak judul lagunya. Setelah tertebak barulah lagu tersebut dinyanyikan bersama. Jangan lupa variasikan lagu dan tebakannya. Kreasi Lain I -- Mengenal Jenis-jenis Alat Musik: ------------------------------------------------- Di setiap awal lagu yang akan dinyanyikan, guru menceritakan dengan singkat jenis alat musik tertentu (lebih baik jika ada gambarnya), misalnya: orgen, kecapi, dan sebagainya. Informasi ini ada pada beberapa buku musik di toko buku Kristen. Sehingga anak semakin bertambah pengetahuannya tentang alat musik. Kreasi Lain II -- Mengenal para Pemusik Gereja dan Kehidupannya: ---------------------------------------------------------------- Di setiap awal lagu yang akan dinyanyikan, guru menceritakan dengan singkat tokoh pemusik tertentu yang terkenal (lebih baik jika ada fotonya), misalnya: Handel, Mozart, dan lainnya. Informasi ini ada pada beberapa buku musik di toko buku Kristen. Acara Lain-lain: ---------------- Aktivitas anak. Anak menuliskan ayat hafalan di atas sebuah gambar alat musik, dan menghafalkannya. Permainan dalam kelompok dapat juga dibentuk dengan memanfaatkan tanda pengenal pada anak (kelompok: do, re, mi, fa, sol, la, si). Cerita akan lebih baik jika berkaitan dengan dunia musik, misalnya, cerita Daud yang bermain kecapi di Istana Saul. Sumber: Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu Penulis : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999 Halaman : 138 - 139 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS (2) Aktivitas berikutnya yang dapat Anda gunakan dalam rangka "Hari Musik" di Sekolah Minggu Anda adalah seperti yang berikut ini. KONSER ALAT MUSIK ================= Persiapan: ---------- Buatlah beberapa kelompok anak, mintalah setiap kelompok untuk memilih satu alat musik dan mintalah mereka untuk mencoba menirukan suara alat musiknya tersebut. Tidak boleh ada kelompok yang memilih suara alat musik yang sama. Pelaksanaan: ------------ 1. Saat menyanyikan lagu tersebut, guru berperan sebagai seorang dirigen, kelompok yang ditunjuk harus segera berdiri dan membunyikan suara alat musik tertentu (tentu saja tetap harus mengikuti not lagu tersebut). Dirigen dapat sekaligus menunjuk 2 regu untuk membunyikan suaranya. Semua itu diatur oleh aba-aba sang dirigen, kapan satu regu kapan harus membunyikan suara alat musiknya dengan sambil berdiri, dan kapan satu regu harus diam (dan duduk) kembali. Jadi suasana menjadi semacam orkestra musik yang dipandu sang dirigen. Semakin guru dapat mengkreasikan keterlibatan semua alat musik, maka akan semakin menarik pula konser musik ini. 2. Pada waktu tertentu, sang derigen memberi aba-aba agar semua alat musik membunyikan suaranya. Dapat pula diatur keras lembutnya suara, semuanya tergantung aba-aba sang derigen! 3. Kepada anak-anak dijelaskan, mari kita menggunakan seluruh hidup kita untuk memuliakan Tuhan. Selamat berkonser! Sumber: Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999 Halaman : 48 ********************************************************************** o/ AKTIVITAS (3) Berikut ini bermacam-macam pilihan permainan dengan musik yang dapat Anda gunakan untuk semakin memeriahkan "Hari Musik" di Sekolah Minggu Anda. ANEKA PERMAINAN DENGAN MUSIK ============================ 1. Permainan Terka Judul: ---------------------- Mintalah seorang GSM memainkan lagu rohani dengan piano, organ, suling atau gitar. Kelompok yang paling dahulu menerka judul dengan tepat akan memperoleh angka. Bila Anda mau, bagikanlah pensil dan kertas sehingga masing-masing kelompok dapat segera menuliskan judul-judul itu, ketika pemain musik terus memainkan 10 buah lagu. Yang memperoleh angka terbanyak, dialah yang menang. 2. Permainan Himpun Lagu: ---------------------- Tulislah beberapa baris lagu pada potongan-potongan kertas, lalu bagikan kepada setiap ASM yang hadir. Pada waktu aba-aba diberi, ASM yang memegang kertas yang bertuliskan kata-kata lagu yang sama harus berkumpul menjadi satu. Ketika masing-masing kelompok berhimpun, suruhlah mereka menyanyikan lagunya. 3. Permainan Pertanyaan Musikal: ----------------------------- Hamparkanlah dua helai surat kabar di lantai berhadapan dengan para ASM yang berbaris dalam bentuk lingkaran. Mainkan musik dan pada saat aba-aba diberi, setiap ASM berjalan berkeliling sambil menyebrangi koran tadi. Ketika musik tiba-tiba berhenti, ASM yang tepat berada di atas koran tersebut harus berhenti. Ajukanlah pertanyaan mengenai isi Alkitab kepadanya. Bila jawabannya benar, angka 10 ditambahkan baginya. Bila jawaban salah, ia dikeluarkan dari barisan. Permainan dapat diteruskan sampai terkumpul beberapa ASM yang menjawab salah dan siap untuk diberi hukuman. 4. Permainan Putar Pertanyaan: --------------------------- Tulislah sebuah soal Alkitab di atas sehelai kerta. Kemudian taruhlah kertas itu dalam keranjang kecil. Boleh juga kaleng kosong atau tempat lain. Mainkan musik dan gilirkan wadah tersebut mengelilingi para ASM. Ketika musik tiba-tiba berhenti, orang yang sedang memegang wadah tadi harus mengambil kertas itu dan menjawab pertanyaannya. Ia mendapat angka 10 kalau jawabannya benar. Kalau secara kebetulan ia mendapat giliran beruntun dan jawabannya tepat, maka angkanya dua kali lipat. Tetapi bila ia dua kali salah, angkanya dikurangi dua kali lipat. Permainan ini dapat juga diadakan dengan beregu, di mana anggota regu yang satu duduk berselang-seling dengan anggota regu lain dalam lingkaran itu. Bila tidak ada musik, pemimpin boleh memakai siulan maupun aba-aba lain. 5. Permainan Ritme Lagu: --------------------- Bagilah para ASM menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok harus memilih lagu yang mereka sajikan kepada kelompok lain dengan cara bertepuk tangan sesuai dengan ritme lagu itu. Sebaliknya, kelompok lain harus menerka judul lagu itu. Angka lima diberikan kepada kelompok yang menyanyikan lagu yang tak dapat dikenali oleh siapapun. Selamat bermain! Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul Buku: Belajar Alkitab Melalui Permainan Pengarang : Ronald F. Keeler Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1997 Halaman : 17 - 19 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: < Walsinur_Silalahi@ > >Saya sangat tertarik akan artikel tsb, [*red: artikel e-BinaAnak >edisi #75 -- Anak & Alkitab ]. Bagaimana caranya agar saya >memperoleh bahan yang lebih lengkap lagi, dan mohon saya dikirimi >artikel khusus untuk mengajak orang tua ASM sadar akan tanggung >jawabnya terhadap perkembangan rohani anak-anak.Banyak orang tua >selalu menyarankan anaknya rajin ke Gereja,tetapi orang tua tsb >tidak pernah ke gereja.Terima kasih atas bantuannya. > >Tuhan memberkati. Redaksi: Kami tidak memiliki artikel khusus seperti yang Anda maksudkan. Tapi kami dapat memberikan referensi buku-buku rohani dimana isi dari buku tersebut mungkin cocok dengan kebutuhan Anda tersebut. Buku-buku tersebut antara lain: 1. Judul Buku: Belajar Bersama Pengarang : Janice Y. Cook Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1994 2. Judul Buku: Mengenalkan Allah kepada Anak Pengarang : Wes Haystead Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1998 3. Judul Buku: Sampaikan Cerita Keselamatan Pengarang : Dell & Rachel Schultz Penerbit : Lembaga Literatur Baptis Apakah ada pembaca e-BinaAnak yang ingin memberikan saran-saran tambahan? Silakan mengirimkannya kepada Redaksi! ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |