Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/9 |
|
e-BinaAnak edisi 9 (30-5-2000)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 009 Mei/2000 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Mengapa Anak Bingung akan Arti Keselamatan o/ TIPS MENGAJAR : Hal Penting Dalam Menghafal Ayat Alkitab o/ SERBA SERBI : Paket SIL 2000 (dari Domba Kecil) o/ DARI ANDA UNTUK ANDA *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Tabita <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Syalom, Ketidakpastian seorang Kristen tentang keselamatannya seringkali berawal dari bagaimana orang tersebut pertama kali mendengar Injil. Dan jika ia pertama kali mendengar Injil ketika masih kecil di Sekolah Minggu, maka kemungkinan besar karena guru SMnya tidak memberikan pengajaran yang benar tentang keselamatan. Dan hal itu bisa berakibat fatal, karena sepanjang hidupnya ia harus bergumul terus menerus dengan keragu-raguan akan keselamatannya. Tidak heran kalau Alkitab dengan serius mengingatkan guru-guru agar tidak menyesatkan anak-anak, karena akibatnya akan sangat buruk: "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepadaKu, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." (Matius 18:6) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Mat/T_Mat18.htm 18:6 > Oleh karena itu, supaya kita tidak melakukan kesalahan yang tidak diharapkan simaklah beberapa petunjuk dalam artikel BinaAnak ini. Selamat melayani, Redaksi BinaAnak! "Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu." (Yohanes 10:28) *********************************************************************** o/ ARTIKEL MENGAPA ANAK-ANAK BINGUNG AKAN ARTI KESELAMATAN "SAYA TELAH diselamatkan tujuh kali." "Saya diselamatkan lagi di kamp anak-anak tahun ini. Setiap tahun di kamp anak-anak, saya diselamatkan." "Saya menerima Yesus kemarin, tetapi saya mau melakukannya lagi hari ini." "Saya berkelahi dengan adik saya. Ia menangis. Sekarang saya perlu meminta Yesus memasuki hati saya kembali." Dan demikian terus-menerus .... Perkataan ini diucapkan oleh anak-anak yang sudah mengikuti sekolah Minggu, kelompok Pelajaran Alkitab, dan pertemuan-pertemuan lainnya untuk anak-anak. Mengapa anak-anak mengatakan hal-hal semacam itu? Apa yang dapat kita perbuat? Bagaimana keselamatan dapat dijelaskan kepada seorang anak agar ia tidak merasa bingung? Setiap guru yang benar-benar mencintai anak-anak dan ingin melihat mereka menjadi pengikut Kristus tak dapat tidak akan mengajukan pertanyaan- pertanyaan ini apabila ia mendengar pernyataan-pernyataan semacam itu dari mulut anak-anak. Guru itu akan cemas bahwa kemungkinan anak-anak tidak sungguh-sungguh mengerti kebenaran yang begitu penting -- yaitu bahwa Kristus mati karena dosa-dosa mereka, dan bahwa dengan menerima Dia sebagai juruselamat, maka mereka menjadi milik-Nya. Guru akan bertanya-tanya apakah mungkin anak-anak yang ia layani hanya ikut-ikutan saja dan sama sekali belum menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. MENGAPA seorang anak mengatakan bahwa ia diselamatkan lebih dari satu kali? Ada banyak alasan. Beberapa di antaranya adalah: 1. Ia tidak mengerti istilah-istilah yang ia dengar ------------------------------------------------ Mula-mula ia diberitahu bahwa ia harus diselamatkan; kemudian ia harus membiarkan Yesus memasuki hatinya; berikut ia harus memberikan hatinya kepada Yesus; lalu ia harus percaya pada Yesus. Setiap kali ia mendengar sebuah istilah baru, ia pikir ia harus menanggapinya. Demikianlah ia "maju ke depan" setiap kali ada undangan untuk menerima Tuhan Yesus, karena isi undangan itu diutarakan dengan istilah lain dari yang pernah ia dengar. Seorang wanita Kristen dewasa menceritakan bagaimana ia menanggapi setiap undangan yang diberikan ketika ia masih kecil. Ia berkata, "Pasti ada sekurang-kurangnya selusin penginjil yang menganggap saya sebagai salah seorang yang mereka menangkan untuk Tuhan. Namun sebenarnya bertahun-tahun kemudian barulah saya sungguh- sungguh mengetahui apa artinya diselamatkan." Seorang gadis berusia empat tahun sedang menonton suatu acara kedokteran di televisi bersama orang tuanya. Pada waktu pembedahan jantung dipertunjukkan, ia melihat para dokter dengan hati-hati mengeluarkan jantung si pasien. Pada waktu itu ia bertanya, "Ayah, apakah ia sedang memberikan hatinya kepada Yesus?" 2. Karena ketakutan, ia mengambil keputusan untuk menerima Yesus ------------------------------------------------------------- Seorang anak berkata, "Saya maju ke sana untuk berbicara dengan orang itu karena guru mengatakan jika tidak, maka saya akan masuk neraka. Saya tidak ingin pergi ke sana untuk terbakar." Memang seorang anak harus mengetahui bahwa neraka ada, tetapi ia perlu memahami bahwa Yesus mati bukan hanya untuk menyelamatkan dia dari neraka, namun juga untuk mengatasi dosa-dosanya sekarang ini. Ia perlu menyadari bahwa ia dibebaskan bukan hanya dari HUKUMAN DOSA, tetapi terutama dari KUASA DOSA. Memakai neraka sebagai satu-satunya motivasi untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat adalah tidak adil terhadap anak itu, terhadap Kitab Suci, maupun terhadap Tuhan sendiri. Apabila seorang anak telah memutuskan untuk menerima Kristus berdasarkan rasa takut semata- mata, maka ketakutan itu mungkin segera akan hilang, dan tidak lama kemudian ia akan meragukan kesungguhan pengalaman itu. 3. Ia tidak mengerti apa arti dosa ------------------------------- Ia sebenarnya tidak mengerti perlunya seorang Juruselamat. Sekelompok anak sedang mempelajari Alkitab. Guru menyuruh mereka membaca Roma 3:23. Mereka melakukannya, lalu guru mengajukan pertanyaan, "Berapa orang yang berdosa?" Anak-anak menjawab, "Semua orang." Guru berkata, "Dan itu berarti kita juga, bukan?" Semua anak kelas tiga itu terkejut dan serentak menjerit, "Kita?" Karena kejadian itu guru menyadari bahwa anak-anak dapat memberikan jawaban yang tepat tanpa mengerti bagaimana hal itu berlaku atas diri mereka pribadi. Guru juga sadar bahwa tugas berikutnya adalah menyadarkan anak-anak tentang dosa dalam kehidupan mereka sendiri. Tanpa kesadaran ini, anak-anak tidak dapat mengerti mengapa Kristus mati, atau apa manfaat kematian-Nya di kayu salib itu bagi mereka. 4. Ia tidak menyadari bahwa hanya sekali saja ia perlu mengambil keputusan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya ------------------------------------------------------------- Semua orang mengatakan kepadanya bahwa ia perlu menerima Yesus; oleh karena itu ia pikir sebaiknya ia melakukan hal itu setiap kali ada orang yang mengatakan demikian. Ia perlu menyadari bahwa setelah ia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, maka ia menjadi anggota keluarga Allah. Persis sebagaimana ia dilahirkan di tengah-tengah keluarganya satu kali, demikian juga ia masuk menjadi anggota keluarga Allah satu kali saja. 5. Pada saat ia maju, ia kemungkinan merasa bersalah atas "kenakalan" tertentu yang telah ia lakukan ------------------------------------------------------------------ Ia meminta pengampunan untuk kesalahan itu, tapi ia keliru menganggap bahwa pengalaman ini sebagai keelamatan. Kemudian ketika ia nakal lagi, ia pikir seharusnya ia diselamatkan lagi. 6. Ia tertarik pada hadiah ----------------------- Kadang-kadang suatu hadiah dijanjikan kepada semua anak yang datang menerima Kristus sebagai Juruselamat. Anak itu ingin mendapatkan hadiah tsb. Lalu ia sekedar maju dan mengulangi doa yang diucapkan, dengan bertanya-tanya dalam hatinya apa sebenarnya hubungan perbuatannya itu dengan penerimaan hadiah. Pada suatu hari penulis berbicara dengan seorang gadis kelas tiga mengenai hal menjadi seorang Kristen. Ia menggunakan Alkitab gadis kecil itu untuk menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh Kristus bagi kita. Penulis bertanya, "Dari mana engkau memperoleh Alkitabmu?" Gadis kecil itu menjawab, "Saya mengikuti sebuah kebaktian, dan pemimpinnya berkata bahwa ia akan memberikan sebuah Kitab Perjanjian Baru kepada siapa saja yang maju untuk menjadi seorang Kristen, maka saya pun maju." Kendatipun demikian, satu tahun kemudian gadis yang sama ini ingin mengetahui bagaimana caranya menjadi seorang Kristen. 7. Ia mengikuti orang banyak ------------------------- Seorang anak mengangkat tangannya ketika undangan untuk menerima Kristus diberikan. Karena itu, anak lain ikut mengangkat tangan pula, lalu anak yang lainnya, lainnya, dan lainnya lagi. Beberapa di antara anak-anak itu bahkan mungkin tidak mengetahui mengapa mereka mengangkat tangan. Sama seperti seorang anak dapat mengacungkan tangan ketika sebuah pertanyaan diberikan, padahal ia tidak mengetahui jawabannya, demikian juga ia dapat mengangkat tangannya ketika ada undangan untuk menerima Kristus, tapi ia tidak mengetahui apa yang ia lakukan. 8. Ia mengambil keputusan berdasarkan sebuah cerita ------------------------------------------------ Ada banyak cerita yang dinamakan cerita keselamatan, yang mungkin menyebabkan anak itu memberi tanggapan, tapi hampir kebanyakan tidak berisi kebenaran Alkitab di dalamnya. Atau seandainya cerita-cerita itu berisi kebenaran Kitab Suci, kebenaran dan khayalan terjalin sedemikian rupa sehingga anak menjadi bingung. Kemudian hari ia mengetahui bahwa cerita itu hanyalah cerita rekaan, dan ia pikir bagian yang berasal dari kitab Suci juga merupakan rekaan juga. Dengan demikian ia tidak mempunyai dasar untuk menjelaskan keputusannya, sehingga ia pikir ia harus diselamatkan lagi. 9. Ia ingin menyenangkan guru -------------------------- Guru mungkin mengatakan begini, "Tentu untuk saya kalian mau menerima Yesus sebagai Juru Selamat kalian. Saya ingin melihat kalian semua di Sorga bersama saya." Anak itu mencintai gurunya. Anak senang melakukannya jika hal itu membuat gurunya senang. Perasaan senang tersebut disamakan dengan diselamatkan, tetapi minggu berikutnya perasaan senang itu lenyap. Maka pikiran bahwa ia seorang Kristen atau bahwa ia akan ke sorga mungkin lenyap juga. 10. Ia lelah duduk -------------- Pelajaran kadang berjalan cukup lama. Maka setelah pelajaran yang panjang itu guru mungkin meminta agar siapa yang ingin menerima Kristus berdiri. Anak itu berdiri. Guru menganggap dia sebagai seorang anak yang dimenangkan untuk Kristus, padahal anak itu hanya melepaskan lelahnya. 11. Ia menanggapi cerita-cerita yang penuh emosi -------------------------------------------- Ketika anak mendengar cerita penuh emosi ia menjadi menangis. Saat seperti itu ia siap untuk menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan gurunya tanpa diyakinkan oleh Roh Kudus. Setelah menangis, anak itu merasa lebih enak. Ia menanamkan perasaan tersebut "diselamatkan" tetapi kemudian ia tidak merasa tidak enak lagi, maka ia berkesimpulan bahwa ia pun belum diselamatkan. Dalam banyak hal demikian, kesimpulan anak ini benar. Walaupun ia memberi tanggapan, namun tanggapannya itu karena tekanan, sehingga pengalaman itu tidak membawanya pada pengenalan akan Yesus sebagai Juruselamat. 12. Tidak ada tindak lanjut ----------------------- Anak tidak mempunyai seorang untuk mengajar dia setelah menerima Kristus. Banyak anak benar-benar menerima Kristus sebagai Juruselamat, tetapi kemudian mereka ditinggalkan tanpa bimbingan dan pengajaran lebih lanjut. Mereka tidak tahu bagaimana membaca Alkitab, dan yang bisa membaca tidak tahu apa yang harus dibaca. Mereka mempunyai banyak pertanyaan, tetapi tidak ada orang yang menjawabnya. Tak ada yang menolong mereka untuk mengerti bahwa kehidupan orang Kristen berbeda dengan orang lain yang bukan Kristen. Tak seorangpun mengajarkan mereka bagaimana berdoa. Tidak lama kemudian mereka menjadi ragu-ragu atau bahkan melupakan pengalaman mereka itu. [[Cat. Red: Tulisan di atas diambil dari buku MENERANGKAN KESELAMATAN KEPADA ANAK-ANAK; oleh Marjorie Soderholm, Gandum Mas, 1972, hal. 1-5]] *********************************************************************** o/TIPS MENGAJAR Hal Penting Dalam Mengajar Anak Menghafal Ayat-ayat Alkitab ----------------------------------------------------------- Satu hal yang sangat penting harus diingat oleh guru SM bahwa ayat- ayat Alkitab tidak berdiri sendiri. Ada konteks yang menyertainya. Masing-masing ayat tidak boleh diberi arti di luar konteksnya. Oleh karena itu ketika guru mengajar anak untuk menghafal salah ayat sebaiknya guru memberikan penjelasan makna ayat itu dalam konteksnya yang tepat. Salah satu cara agar guru tidak melepaskan ayat hafalan itu dari konteksnya adalah dengan membacakan seluruh perikop di mana ayat itu berada, lalu menjelaskan makna ayat tsb. Atau jika anda cukup kreatif anda bisa membuat cerita yang memberikan pelajaran seperti yang dimaksudkan oleh ayat tsb. Tapi pastikan bahwa cerita itu memang menggambarkan makna yang tepat untuk ayat yang dihafalkan, karena kalau tidak justru akan mengkaburkan makna ayatnya. Ada banyak cara yang dapat dipakai guru untuk menolong anak-anak menghafal ayat, misalnya: 1. Dengan menuliskan ayat hafalaan dalam kertas yang cukup besar, dengan warna dan tulisan yang menarik untuk anak-anak. Lalu tempelkan di salah satu dinding kelas selama beberapa minggu berturut-turut sehingga anak dapat melihat dan membacanya berulang-ulang. 2. Dengan cara merekam suara anak yang telah menghafalkan ayat hafalan, khususnya untuk menarik anak yang sulit menghafal karena biasanya anak senang mendengar suaranya sendiri. 3. Dengan menuliskan ayat hafalan di kertas-kertas kecil yang diberi hiasan yang menarik, sehingga anak bisa membawanya kemana saja mereka pergi. Dan masih banyak cara lagi. Selamat berkreasi...... /jb *********************************************************************** o/ SERBA SERBI Berikut ini ada titipan informasi dari Domba Kecil: PAKET SIL 2000 - RAYAKAN YESUS (SIL: Sekolah Injil Liburan) ================================ Untuk Guru Sekolah, Guru Sekolah Minggu, Pengijil Anak dan mereka yang terbeban mengisi waktu liburan anak dengan acara Rohani. Ikuti Presentasi dan Seminar yang akan diadakan pada: Hari/tgl.: Kamis, 1 Juni 2000 Jam : 17:00-20:00 Tempat : Assembly Hall, Plaza Bapindo Lantai 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12910 Paket SIL berisi ide-ide 5 session lengkap dan sebuah kaset pentas panggung boneka bisa didapat pada saat Seminar dengan harga khusus. TOPIK: - Bagaimana mengadakan Sekolah Injil Liburan, Bible Camp untuk Anak - Alat Peraga Cerita 5 session - Alat Peraga Ayat Hafalan - Alat Peraga Lagu - Cerita Boneka - Aktivitas untuk anak kelas kecil, sedang, dan besar - Permainan Daftarkan diri Anda sekarang juga!! Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi: Yayasan Domba Kecil Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Tel. +62(21) 560-2630 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA Fax. +62(21) 566-8962 *********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Pdt. Budimoeljono <xxxxxx@indo.net.id> >Apakah Saudara memiliki informasi tentang sumber-sumber Literatur >Kristen khusus untuk Anak - yang berbahasa Indonesia? Jika Saudara >memilikinya, kami sangat berharap untuk mengenalnya. Kami sedang >merencanakan pengembangan pelayanan literatur untuk anak di Jemaat >kami. Terima kasih atas perhatiannya. Redaksi: Wah.. kami salut dengan perhatian anda pada pelayanan literatur untuk anak-anak. Untuk para pembaca e-BinaAnak yang punya sumber- sumber informasi Literatur Kristen Anak-anak dalam bahasa Indonesia, silakan menginformasikannya kepada kami supaya bisa dibagikan kepada yang pembaca yang lain.... [Juga, ada rencana dalam waktu singkat, akan dibuka Situs Web sederhana dengan arsip e-BinaAnak :) !Doakanlah!] ************************************************************************ Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ************************************************************************ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |