Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/92

e-BinaAnak edisi 92 (10-9-2002)

Tugas Membimbing

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                   Edisi 092/September/2002
-----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Bimbing Anak Kepada Kedewasaan Rohani
    o/ TIPS MENGAJAR (1)    : Pelayanan Memberi Bimbingan
    o/ TIPS MENGAJAR (2)    : Prinsip Membimbing Pengajar
    o/ TIPS MENGAJAR (3)    : Sifat-sifat Pembimbing yang Baik
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Apakah Boleh Mencetak Edisi e-BinaAnak?

**********************************************************************
  Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Tugas membimbing bagi seorang Guru Sekolah Minggu merupakan tugas
  yang tidak dapat dihindarkan, dan tugas ini bukanlah tugas yang
  mudah. Oleh karena itu agar guru SM dapat membimbing murid-muridnya
  atau orang lain dengan baik, penting sekali ia mengetahui lebih
  dahulu prinsip-prinsip dalam membimbing.

  Membimbing anak-anak menuju kepada kedewasaan rohani merupakan salah
  satu sajian yang dapat Anda temui pada edisi e-BinaAnak minggu ini.
  Anda juga dapat membaca tips-tips yang berisi hal-hal apa yang perlu
  dimiliki oleh seorang pembimbing untuk dapat melaksanakan tugas
  membimbing dengan baik. Doa kami kiranya sajian-sajian e-BinaAnak
  minggu ini dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan kemampuan
  Anda sebagai GSM -- seorang pembimbing.

  Selamat melayani!

  Tim Redaksi

             "Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku,
             dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun
                  dan membimbing aku." (Mazmur 31:3)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+31:3 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

              BIMBING ANAK-ANAK KEPADA KEDEWASAAN ROHANI
              ==========================================
                         Oleh: Cecile Moore

  Jangan meremehkan kemampuan anak-anak yang telah diberikan
  pendidikan dan pengarahan secara Kristiani. Seorang guru yang
  berdedikasi akan menikmati kesempatan dan tantangan yang luar biasa
  ini. Ketua dari komite tempat saya melayani menyarankan agar kami
  memindahkan guru terbaik dari Departemen Kanak ke Kelas Orang
  Dewasa. Dia berkata, "Oh, siapa saja dapat mengajar Kelas Kanak-
  Kanak."

  Betapa salahnya dia! Dan betapa menyedihkan dan salahnya apabila
  seorang guru menerima untuk mengajar sebuah kelas dengan keadaan
  demikian. Guru-guru anak adalah orang yang dipilih oleh Tuhan untuk
  mengisi tempat istimewa ini dan mengisi tujuan dari rencana Tuhan
  bagi gereja-Nya.

  Saya menjadi seorang Kristen setelah saya dewasa, jadi saya tidak
  mendapat pengajaran Kristen selama masa kanak-kanak saya. Sebagai
  hasilnya, saya harus memulai pengetahuan Kristiani dari tingkatan
  anak-anak. Saya merasa malu ketika untuk kali pertama saya diminta
  untuk memimpin doa di depan publik atau memimpin doa persembahan.
  Ketika saya mulai mengajar pertama kali dalam kelas anak-anak, saya
  bertekad agar mereka tidak merasakan rasa malu yang sama seperti
  saya. Jadi saya berusaha untuk mengajar mereka hal-hal yang
  dipaksakan kepada saya untuk belajar sebagai seorang dewasa.

  Saya mulai mengajarkan anak-anak untuk berdoa dengan memakai
  kalimat-kalimat doa. Pada mulanya, beberapa anak kehilangan kata-
  kata. Tetapi saya minta mereka untuk mengekspresikan rasa terima
  kasih kepada Tuhan atas orangtua mereka, guru-guru, teman-teman,
  dsb. Tidak lama kemudian mereka menyadari bahwa mereka dapat
  berbicara kepada Bapa mereka di Surga sama seperti yang mereka
  lakukan kepada ayah mereka di bumi ini. Dengan beberapa saran-saran
  dan dorongan mereka berdoa sendiri. Akhirnya anak yang paling
  pemalu sekalipun turut berpartisipasi. Doa menghasilkan dasar iman
  untuk siapa saja. Doa semasa anak-anak akan membantu mengembangkan
  hubungan anak dengan Tuhan dan ini akan membantu dia untuk dapat
  bertahan dalam kehidupannya di masa datang.

  Billy adalah sebuah contoh dari keuntungan-keuntungan yang didapat
  dari belajar berdoa. Seorang anak lelaki berambut merah dan sangat
  pemalu, yang mulanya merasa ragu-ragu untuk ikut serta dalam waktu
  doa kami. Tetapi setelah dia mempelajari apakah doa itu, Billy mulai
  melupakan keadaannya dan mulai benar-benar bebicara kepada Tuhan.
  "Tolong ampuni saya karena saya telah meneriaki ibu saya," kita
  dengar ia berdoa. "Saya mau menjadi baik, tetapi saya menjadi begitu
  marah. Lalu saya melakukan hal-hal yang tidak seharusnya." Billy
  mengutarakan isi hatinya lebih bebas daripada yang dilakukan oleh
  banyak orang dewasa. Tidak lama kemudian Billy menerima Yesus
  sebagai juruselamat pribadinya, bergabung dengan gereja kami, dan
  dibaptiskan dalam air. Dia menjadi pekerja dan saksi bagi Tuhan.

  Pelajaran yang diajarkan dengan roh kasih akan tetap tinggal di
  dalam anak-anak selama hidupnya. Sekarang adalah saatnya untuk
  memenuhi pikiran dan hatinya dengan kebenaran-kebenaran Firman
  Tuhan. Anak-anak senang belajar. Anak-anak yang menghafal buku-buku
  Alkitab tidak akan menjadi orang dewasa yang meraba-raba di saat
  mereka menyelidiki ceramah pendeta. Dengan demikian kita menyadari
  betapa pentingnya mengajar anak-anak informasi tentang Alkitab.
  Anak-anak senang dapat merasa berguna. Berikan dorongan kepada
  mereka untuk menyebarkan selebaran-selebaran dan cerita Alkitab.
  Mereka sedang belajar misi dan dapat menjadi saksi yang efektif
  sementara mereka melakukannya.

  Sekali waktu kami meletakkan selebaran-selebaran di ruang tunggu.
  Seorang suami yang belum diselamatkan dari salah satu anggota kami
  mengambil setumpuk dari selebaran itu ketika hendak pergi ke luar
  kota. Kita tidak berhasil untuk menyampaikan Injil dengan cara
  lain. Capailah rumah para orangtua yang belum diselamatkan dengan
  mengirimkan selebaran-selebaran atau cerita Alkitab yang berhubungan
  dengan keselamatan melalui anak-anak. Sarankan agar anak-anak
  meminta orangtua membacakannya kepada mereka. Roh Kudus akan
  memakai ini untuk melayani orangtua yang belum selamat.

  Anak-anak dapat menjadi alat untuk mengarahkan orang kepada
  keselamatan. Dalam sebuah pertemuan kebangunan rohani di gereja
  kami, jemaat sedang dalam doa yang tak putus-putus untuk seorang
  lelaki yang belum diselamatkan. Ketika ajakan untuk menerima Yesus
  diberikan, seorang anak lelaki belasan tahun dengan terisak-isak
  datang ke depan dari satu sisi altar, dan seorang anak perempuan
  yang menangis datang dari sisi yang lain. Mereka memeluk ayah mereka
  dan mulai memohon. Berulang-ulang mereka memohon, "Ayah, tolong,
  terima Yesus malam ini." Akhirnya ayahnya sudah tak bisa menahan
  dirinya lagi. Memeluk kedua anaknya, dia datang ke altar di mana
  mereka disambut oleh ibu mereka. Betapa indahnya gambaran ini.

  Seseorang pernah berkata, "Di saat seorang dewasa diubahkan,
  seseorang diselamatkan; tetapi ketika seorang anak datang kepada
  Yesus, seluruh kehidupan diselamatkan." Marilah kita memberikan yang
  terbaik bagi anak-anak kita sekarang, sebab apa yang kita berikan
  kepada seorang anak akan kembali berkat seratus kali lipat. Siapa
  yang bisa menghitung nilai dan kemampuannya? Hanya Tuhan.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 292 - 293


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (1)

                        PELAYANAN MEMBERI BIMBINGAN
                        ===========================

  Walaupun guru-guru SM bukan ahli dalam hal memberi bimbingan, namun
  mereka tidak boleh secara otomatis menyatakan dirinya tidak cakap
  apabila terbuka kesempatan bagi mereka untuk melayani di bidang ini.
  Lambat atau segera kebanyakan guru akan diminta untuk memberi
  bimbingan. Allah dapat memakai mereka dalam menggenapi perintah-Nya,
  yakni "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu".

  Namun demikian pelayanan memberi bimbingan tidak boleh dilaksanakan
  dengan sembarangan atau tanpa dipikirkan baik-baik. Dr. Derrald
  Vaughn, seorang ahli ilmu jiwa dan gembala sidang, memberi garis-
  garis penuntun yang berikut ini untuk bekal guru dalam menjalankan
  tugasnya sebagai pembimbing.

   1. Berdoalah sebelum memberi bimbingan.
      ------------------------------------
      Jarang sekali seorang pembimbing dapat menemukan pemecahan yang
      tepat untuk semua persoalan, meskipun ia mungkin sudah
      menghadapi persoalan yang sama 25 kali. Bimbingan yang diberikan
      dalam tiap-tiap situasi itu tidak akan sama. Karena itu
      pembimbing Kristen harus berdoa memohon hikmat Tuhan dari
      pimpinan Roh Kudus.

   2. Dekatilah pelajar itu dengan kasih.
      -----------------------------------
      Seseorang yang memerlukan bimbingan membutuhkan pengertian yang
      disertai rasa simpati dari pembimbing itu, walaupun dalam banyak
      hal nasihat yang diberikan itu bertentangan dengan keinginannya.
      Sebenarnya, nasihat yang diberi oleh seorang pembimbing
      seringkali tidak sepenting sikapnya dalam mendekati masalah-
      masalah itu. Orang-orang tidak akan menerima sesuatu nasihat
      kalau mereka belum diterima oleh orang yang memberi nasihat itu.

   3. Salah satu segi yang terpenting dari memberi bimbingan adalah
      mendengar.
      -------------------------------------------------------------
      Satu-satunya terapi (cara menyembuhkan) yang diperlukan oleh
      beberapa orang adalah seorang pendengar yang penuh rasa simpati,
      yang kepadanya mereka dapat menceritakan segala kesukaran
      mereka. Seringkali Allah mengijinkan seseorang menemukan
      penyelesaian untuk kekuatirannya sendiri dengan jalan
      membicarakan persoalannya itu.

      Cukup banyak waktu hendaknya diberikan kapada pelajar untuk
      menguraikan persoalannya. Ada pembimbing yang menyangka bahwa
      mereka mengetahui penyelesaian untuk sesuatu kesulitan sebelum
      orang yang bersangkutan dapat menjelaskannya. Pembimbing yang
      bijaksana akan menunggu sehingga pelajar itu siap mendengar
      tanggapannya.

   4. Pakailah Alkitab.
      -----------------
      Kebanyakan masalah yang memerlukan bimbingan rohani diakibatkan
      oleh karena tidak mengetahui prinsip-prinsip Alkitab atau oleh
      karena tidak takluk atau tidak taat kepada Firman-Nya. Selain
      dari penjelasan pelajar itu, maka sering guru dapat menemukan
      sumber masalah itu dengan mempertimbangkan perangai dan latar
      belakang pelajar tersebut. Jika kesulitan itu muncul karena
      tidak mengetahui akan Firman Allah, maka guru hendaknya berusaha
      menyampaikan pengetahuan itu dengan menunjukkan apa yang
      dikatakan Alkitab tentang masalahnya.

      Firman Allah dapat dipakai juga dalam menangani persoalan yang
      menyangkut ketidaktaklukan. Pendurhakaan adalah salah satu
      persoalan pokok umat manusia. Hal ini dinyatakan dalam hubungan
      antar anak dan orangtua, suami dan istri, orang dewasa dan pihak
      yang berwajib, dan segala manusia dan Allah. Manusia suka
      menguasai kehidupannya sendiri dan dalam hal inilah terdapat
      permulaan dari kebanyakan persoalan.

   5. Buatlah anjuran bukan keputusan.
      --------------------------------
      Pembimbing itu harus menjauhi hal membuat keputusan untuk mereka
      yang datang kepadanya memohon pertolongan. Akan tetapi, dalam
      hampir tiap keadaan kita dapat memberi anjuran: teristimewa bila
      menyangkut hal-hal rohani. Banyak orang mendatangi seorang
      pembimbing karena mereka ingin pengesahan sesuatu keputusan yang
      telah dibuatnya. Pembimbing itu masih dapat menimbang perkara
      itu dari segala segi agar membiarkan orang yang bersangkutan
      menilai keputusannya.

   6. Jujurlah terhadap mereka yang diberi bimbingan.
      -----------------------------------------------
      Kadang-kadang ini berarti bahwa Saudara harus berkata, "Saya
      tidak tahu." Orang yang diberi bimbingan itu akan menyadari
      kejujuran Saudara dan akan melihat Saudara mempraktekkan apa
      yang Saudara anjurkan, "Jujurlah terhadap dirimu dan terhadap
      orang lain."

   7. Pastikan bahwa kehidupan Saudara tidak bercacat.
      ------------------------------------------------
      Pembimbing Kristen itu hendaknya bardamai dengan Allah dan
      dirinya. Walaupun para guru mempunyai kekurangan-kekurangan
      (karena ia manusia juga), namun sikap, keinginan dan
      perbuatannya sendiri tidak boleh melanggar prinsip-prinsip
      Alkitab.

   8. Ketahuilah persoalan-persoalan mana yang dapat ditangani.
      ---------------------------------------------------------
      Kebanyakan perkara yang disampaikan kepada seorang guru SM dapat
      dibahasnya dengan mudah. Akan tetapi, adakalanya seseorang
      meminta nasihat tentang suatu persoalan yang sedang menyulitkan
      guru itu juga, atau perasaan-perasaan yang ada pada guru itu
      yang membuat ia tidak sanggup menangani kesulitan pelajar itu.
      Apabila seorang guru merasa kurang enak untuk memberi bimbingan
      dalam suatu persoalan, ia hendaknya menyatakan ketidakcakapannya
      dan meminta murid itu menghubungi seorang pembimbing lain.

   9. Gunakan etika jabatan.
      ----------------------
      Segala keterangan yang diberitahukan sementara memberi bimbingan
      harus selalu dirahasiakan -- jangan dibocorkan kepada siapa pun,
      bahkan teman yang paling akrab ataupun keluarga. Jikalau guru
      itu merasa bahwa ada seorang lain yang harus mengetahui fakta-
      fakta itu, maka pelajar yang mempunyai persoalan itu yang harus
      memberitahukan keterangan itu.

  10. Insaflah, keberhasilan atau kegagalan adalah Tuhan punya.
      ---------------------------------------------------------
      Salah satu hal yang pertama-tama harus diajarkan kepada seorang
      pembimbing Kristen adalah bahwa hasil dari memberi bimbingan itu
      hak Tuhan. Apabila pembimbing itu tidak menaklukkan keinginannya
      kepada Tuhan, maka ia akan mengalami tekanan untuk berhasil,
      atau ia akan merasa sudah gagal jika kita tidak melihat hasil-
      hasil tertentu yang telah diharapkannya. Saya yakin, hal memberi
      bimbingan akan lebih berhasil apabila pembimbing itu telah
      menyerahkan hasil-hasilnya kepada Allah. Kepuasan dari
      pembimbing itu muncul dari kesadaran bahwa ia dipakai Allah.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman   : 181 - 182


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (2)

  Richard L. Dresselhaus dalam bukunya "Penginjilan di Sekolah
  Minggu", mengemukakan beberapa prinsip bagaimana guru (pengajar)
  dapat memakai kesempatan dengan efektif untuk membimbing seorang
  anak kepada Kristus. Prinsip tersebut antara lain:

                      PRINSIP MEMBIMBING PENGAJAR
                      ===========================

  1. Terangkanlah dengan jelas dan sederhana apa artinya datang kepada
     Kristus untuk menerima keselamatan.
     -----------------------------------------------------------------
     Sekali-kali jangan menggunakan muslihat apapun untuk hal ini.
     Berkatalah terus terang. Perkenankanlah Roh Kudus membimbing
     Saudara untuk menerangkan dengan singkat apa sebenarnya arti
     "datang kepada Kristus".

  2. Undangan Saudara tertuju kepada masing-masing anak secara
     pribadi.
     -----------------------------------------------------------------
     Inilah satu alasan mengapa ada baiknya apabila tiap-tiap kelas
     dipimpin oleh lebih dari satu orang dewasa. Berdoa dengan seorang
     anak secara pribadi sangat penting. Dan, jika mungkin carilah
     suatu tempat yang tersendiri untuk berdoa. Jika tempat semacam
     itu tidak ada, seorang pengajar yang pandai akan menyediakan
     waktu untuk berdoa berduaan dengan anak itu. Pertanyaan-
     pertanyaan yang dikemukakan anak tersebut pada saat itu, harus
     dijawab dengan hati-hati dan teliti. Dalam kebaktian-kebaktian
     besar yang diselenggarakan khusus untuk anak-anak, sekelompok
     orang dewasa dapat melayani dengan efektif sekali selama anak-
     anak itu berdoa secara pribadi dan mengambil keputusan ini.

  3. Pakailah Alkitab.
     -----------------
     Anak-anak pun memerlukan kuasa Alkitab yang dapat menerangkan
     cara dan alasan bagi keputusan mereka untuk menerima Kristus.
     Meskipun ayat-ayat ini mungkin telah disebut sementara dalam jam
     pelajaran, namun pada saat mengambil keputusan anak itu perlu
     "melihatnya sendiri" di dalam Alkitab. Mungkin tindakan yang
     bijaksana adalah meminta anak untuk membaca ayat-ayat itu dengan
     nyaring di hadapan orang yang telah berdoa bersama dia.

  4. Tuntunlah emosi anak itu.
     -------------------------
     Seorang anak mungkin akan merasa sangat tertempelak dan terharu
     sampai sedu-sedannya mencegah terlaksananya doa dan bimbingan
     yang hendak diberikan. Meskipun kita harus berhati-hati untuk
     tidak menghalangi pekerjaan Roh Kudus, namun saran untuk meminta
     anak berhenti menangis supaya ia dapat menerima pelajaran dan
     pertolongan seringkali berguna sekali. Harus diingat bahwa emosi
     semacam itu segera akan lenyap, dan bahwa anak itu harus
     mengingat suatu keputusan yang diambil berdasarkan pikiran dan
     kehendak maupun perasaan. Satu alasan bagi adanya anak-anak yang
     tidak berkembang di dalam Kristus ialah karena mereka hanya
     mempunyai pengalaman yang emosionil ketika menerima Kristus.
     Tanggung jawab penting bagi seorang pengajar yakni membantu anak
     itu untuk memperoleh suatu pengalaman yang mencakup seluruh
     pribadinya -- yakni pikiran, kehendak dan perasaannya.

  5. Terangkanlah apa yang terjadi.
     ------------------------------
     Pengajar yang bijaksana akan menolong anak itu mengerti bahwa
     Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, dan bahwa kedudukannya di
     hadapan Allah adalah aman dalam persekutuannya yang tetap dengan
     Sang Juruselamat. Bila seorang anak tidak berasal dari rumah
     tangga Kristen, maka pertolongan khusus harus diberikan, supaya
     anak itu tidak kehilangan apa yang telah diperolehnya akibat
     sikap acuh tak acuh dari orangtuanya yang belum diselamatkan.
     Inilah satu alasan lain mengapa sangat penting bagi pengajar-
     pengajar mengerti latar belakang anak didik mereka. Ada orangtua
     yang bukan saja tidak menyetujui pengalaman pertobatan anaknya;
     malahan mungkin mereka akan menentang dia dengan menggunakan
     kekerasan. Untuk itu anak harus siap sedia menghadapi perlawanan
     sedemikian.

  Sumber:
  Judul Buku: Penginjilan di Sekolah Minggu
  Pengarang : Richard L. Dresselhaus
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang
  Halaman   : 108 - 109


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (3)

               SIFAT-SIFAT SEORANG PEMBIMBING YANG BAIK
               ========================================

  Seorang pembimbing yang baik harus ...

  1. ... dapat dipercaya dan tidak akan membocorkan rahasia.
     Hatinya harus laksana tanah kuburan -- banyak masalah akan
     terkubur di sana. Ia harus melawan godaan untuk menggunakan
     situasi-situasi sebenarnya yang telah diberitahukan kepadanya
     ketika memberi bimbingan rohani, sebagai contoh pelajaran,
     sekalipun pada sangkanya "nama-nama telah diubahkan untuk
     melindungi orang-orang yang tidak bersalah."

  2. ... selalu meluangkan waktu untuk memberi bimbingan.
     Saran-saran akan diberikan kemudian mengenai kesempatan-
     kesempatan untuk memberikan bimbingan rohani. Guru-guru harus
     menjaga juga agar jangan memaksakan bimbingannya pada murid-
     muridnya.

  3. ... menjadi seorang pendengar yang baik.
     Saudara tidak akan bisa mendengarkan bila Saudara terus-menerus
     berbicara. Oleh sebab itu hendaklah Saudara diam. Tanyakanlah
     pertanyaan-pertanyaan yang bisa memperjelas situasi itu.

  4. ... menerima orang itu seperti apa adanya.
     Saudara tidak perlu memaafkan apa yang dilakukannya, tetapi
     Saudara juga jangan menolak dia. Usahakanlah untuk tidak terkejut
     dengan apa yang Saudara dengar daripadanya.

  5. ... menunjukkan kasih dan belas kasihan yang sungguh terhadap
     orang lain. Murid-murid, tua muda, akan mengenal kasih yang
     sesungguhnya bila melihatnya. Tunjukkan sikap yang penuh
     pengertian dan sabar. Biarlah mereka itu tahu bahwa Saudara
     mengerti bagaimana perasaan mereka, tetapi jagalah supaya jangan
     emosi Saudara terlihat dalam persoalan mereka.

  6. ... senantiasa waspada terhadap gejala-gejala bahwa seorang
     murid menginginkan pertolongan. Anak-anak yang membutuhkan
     bimbingan rohani tidak selalu mencari pertolongan itu. Gunakanlah
     "indera keenam" untuk menemukan kebutuhan itu, dan bila perlu
     ciptakan situasi yang cocok untuk memberi bimbingan kepadanya.
     Saudara juga harus bersedia meluangkan waktu banyak untuk memberi
     pertolongan.

  7. ... menunjukkan kedalaman dan kematangan rohani yang dapat
     membangkitkan rasa kepercayaan pada anak-anak didiknya.
     Hidupnya sendiri harus berakar teguh pada Firman Allah. Ia harus
     mempraktikkan apa yang diajarkannya. Karena kalau tidak, ia tidak
     akan dipercayai oleh anak-anak didiknya. Ia harus menunjukkan
     juga kestabilan dan kematangan emosionil dalam hidupnya sendiri.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 388 - 389


*********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Sevrida <s_vrida@>
  >Syalom,
  >Terima kasih untuk edisi-edisi e-BinaAnak yang dikirimkan kepada
  >saya. Beberapa edisi e-BinaAnak yang saya terima saya print untuk
  >saya bagikan kepada teman-teman saya yang melayani sebagai guru
  >sekolah minggu khususnya yang berada di desa. Banyak dari mereka
  >yang tertarik dan ingin juga berlangganan e-BinaAnak tetapi
  >karena mereka berada di desa yang tidak ada internet, mereka cukup
  >bersyukur dengan e-BinaAnak yang saya printkan untuk mereka.
  >Apakah saya boleh terus menerus memprint seluruh isi dari edisi-
  >edisi e-BinaAnak yang saya terima via e-mail untuk saya bagikan
  >kepada rekan-rekan saya tsb.? Melalui surat ini saya sekalian mohon
  >ijinnya.
  >Terima kasih atas perhatiannya.
  >Tuhan memberkati!
  >
  >Sevrida S.

  Redaksi:
  Anda boleh mencetak seluruh isi dari edisi e-BinaAnak untuk
  dibagikan kepada rekan-rekan Anda yang membutuhkannya. e-BinaAnak
  memang bertujuan untuk meningkatkan kualitas para guru-guru SM
  khususnya di Indonesia. Oleh karena itu kami sangat bersyukur karena
  Anda bersedia membagikan berkat yang Anda terima dari e-BinaAnak
  kepada rekan-rekan Anda yang berada di desa. Puji Tuhan!
  [Cat. Red.: Silakan memakai e-BinaAnak -- tetapi kami minta dalam
  mencetak/mengutip e-BinaAnak, Anda tidak memotong bagian informasi
  mengenai sumber artikel/tulisan dalam e-BinaAnak maupun informasi
  mengenai alamat subscribe dan alamat arsip/situs e-BinaAnak yang
  terletak di bagian bawah (footer) setiap artikel/edisi e-BinaAnak.]

  Selain e-BinaAnak kami juga mempunyai pelayanan lain melalui web,
  yaitu situs PEPAK (Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen) yang
  saat ini masih berada dalam tahap uji coba. Situs tersebut berisi
  banyak hal seputar pelayanan anak. Silakan kunjungi di alamat:
==> http://www.sabda.org/pepak/
  Kami menanti saran dan tanggapan dari Anda semua yang sudah
  mengunjungi situs ini. Silakan kirimkan ke:
==> tim-pepak@sabda.org


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
                 Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org