Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/95 |
|
e-BinaAnak edisi 95 (2-10-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 095/Oktober/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL (1) : Tantangan dalam Hal Memenangkan Anak o/ ARTIKEL (2) : Penginjilan Anak-anak o/ BAHAN MENGAJAR : Yang Hilang Ditemukan o/ SHARING GSM : Menantang Anak SM untuk Menerima Kristus o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Tanggapan Mengenai Situs PEPAK ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Syalom, Minggu pertama bulan Oktober dirayakan sebagai "Hari Pekabaran Injil Indonesia". Untuk ikut mendukung peringatan istimewa ini, maka selama bulan Oktober e-BinaAnak akan membahas tema Pekabaran Injil di Sekolah Minggu. Sedangkan topik-topik yang akan kami sajikan adalah: 1. Tantangan Menerima Kristus 2. Menjadi Penjala Jiwa Kecil 3. Acara-acara Penginjilan Anak 4. Hasil Penginjilan untuk Anak Untuk topik pertama, dalam edisi ini kami akan sajikan dua artikel yang membahas mengenai penginjilan kepada anak-anak yang dapat menjadi salah satu jalan untuk meluaskan wawasan guru-guru SM agar lebih cermat dan hati-hati ketika membawa anak-anak untuk menerima Kristus. Bahan mengajar yang ada dalam edisi ini dapat pula digunakan untuk menantang anak-anak SM agar mereka menerima Kristus. Selain itu satu sharing dari pengalaman seorang anggota e-BinaGuru mengenai menantang anak SM untuk menerima Kristus -- kami harapkan semua ini dapat menjadi penambah semangat bagi para pembaca agar lebih giat dalam melayani SM-nya dan untuk anak bisa menerima Kristus! Selamat menginjili! Tim redaksi "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." (Markus 16:15) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Markus+16:15 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL (1) TANTANGAN DALAM HAL MEMENANGKAN ANAK-ANAK ========================================= Apabila Saudara mengajar anak-anak, maka suatu pintu kesempatan yang indah sekali terbuka di hadapan Saudara. Sudah terlalu lama gereja gagal dalam melihat adanya kemungkinan besar untuk mencapai anak- anak bagi Kristus dan untuk mendidik mereka pada jalan-jalan yang benar sejak kecilnya. Orang-orang Kristen yang tulus kepercayaanya pun telah menganggap anak-anak "tak cakap" untuk mengerti Alkitab dan tidak mampu menanggapi Firman Allah. Cara-cara mengajar yang kurang baik dan ketidaksabaran orang dewasa telah meniadakan suatu kesempatan yang besar untuk memberitakan Injil kepada mereka. Aliran gereja-gereja Injili telah bertahun-tahun memperdebatkan kemampuan seorang anak untuk mengerti dan menerima keselamatan. Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang seringkali diajukan: 1. Bilakah anak-anak harus mulai belajar tentang perlunya keselamatan pribadi? Belum lama berselang telah terbit minat yang baru untuk mengajar Firman Allah kepada anak yang belum bersekolah. Bagi mereka yang menganggap Alkitab adalah "kitab orang dewasa", maka usaha ini boleh jadi kelihatan sebagai pemborosan waktu dan tenaga. Sekalipun demikian, pengalaman sedang menunjukkan bahwa anak-anak pada usia yang muda sudah memiliki kemampuan untuk memperoleh pengertian yang sederhana, namun tepat tentang Allah dan kasih- Nya akan orang-orang berdosa. Para pendidik Kristen menyarankan agar pengajar-pengajar yang amat cakap dan pandai dipilih untuk tingkat usia yang lebih muda guna memperkembangkan potensi tersebut. Para ahli ilmu jiwa menyarankan bahwa kemampuan terbesar untuk menerima informasi dan menyimpan pengetahuan adalah pada awal masa anak. Pada masa itu pikiran anak masih terbuka kepada bermacam-macam pengaruh. Alangkah baiknya bila menggunakan kesempatan ini untuk mengajar anak itu tentang Allah! Pada usia yang lebih lanjut, prasangka akan menyaring segala informasi yang diterimanya sehingga sukar bagi beberapa anak menerima Injil kasih. Sedangkan pengajaran yang lebih formil biasanya tidak dimulai sebelum anak-anak mencapai usia kira-kira dua tahun, namun, banyak pengajar Kelas Bayi telah berhasil memberikan dasar- dasar kebenaran rohani kepada anak-anak yang belum berusia dua tahun melalui kegiatan-kegiatan bermain. 2. Kapankah seorang anak harus diminta mengambil keputusan untuk menerima Kristus? Tiap-tiap anak mempunyai kepesatan perkembangan yang berbeda -- jasmaniah, mental, dan rohaniah. Adalah sulit dan tidak bijaksana untuk mencari suatu patokan khronologis (berdasarkan waktu) yang harus cocok bagi setiap anak. Ada anak-anak yang sekitar usia lima tahun sanggup membuat penyerahan yang berarti dan tepat kepada Kristus. Anak-anak lain memerlukan lebih banyak waktu berkembang dan menjadi dewasa. Latar belakang juga memainkan peranan penting dalam hal ini. Anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga Kristen seringkali lebih sanggup untuk mengerti rencana keselamatan, oleh sebab, dalam rumah tangga mereka diadakan ibadah keluarga dan pelajaran Alkitab secara teratur. Akan tetapi, jalan Roh Kudus bukanlah jalan manusia. Banyak orang bersaksi tentang pengalaman-pengalaman pertobatan sejati pada usia yang muda, bahkan tanpa mendapat pengajaran yang saksama. Walaupun mungkin peristiwa-peristiwa ini adalah perkecualian, namun kita harus menerima kedaulatan Roh Kudus untuk bekerja sebagaimana yang dikehendaki-Nya. 3. Mengapa anak-anak seringkali maju ke depan bila undangan untuk menerima keselamtan diberikan? Mereka yang bekerja di kalangan anak-anak berulang kali menghadapi soal ini, ketika ada anak-anak yang tertarik oleh undangan untuk menerima Yesus, padahal mereka sudah pernah menerima Dia. Marjorie Soderholm mengajukan beberapa sebab bagi kesalahmengertian ini: a. Anak itu tidak mengerti istilah-istilah yang didengar olehnya. b. Karena takut, ia pun lalu mengambil keputusan ini. c. Ia tidak mengerti apa yang dimaksud dengan dosa; karena itu ia sebenarnya tidak merasa memerlukan Juruselamat. d. Ia tidak mengetahui bahwa keputusan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya hanya perlu dibuat sekali saja. e. Mungkin pada saat ia tampil ke depan, ia merasa bersalah atas satu "kenakalan" khusus yang telah dibuatnya. f. Ia ikut orang banyak. g. Ia mengambil keputusannya berdasarkan suatu cerita. h. Ia ingin menyenangkan hati gurunya. i. Ia lelah duduk. j. Ia mudah bereaksi terhadap cerita-cerita yang penuh emosi. k. Tidak ada orang yang mengajar dia, sesudah ia menerima Kristus! Jadi tindakan anak maju menerima Kristus berulang kali adalah akibat cara-cara pendekatan yang kurang bijaksana dan sembarangan terhadap hal mengajar. Mungkin orang dewasa, dan bukan anak-anak yang harus disalahkan atas tindakan sedemikian itu. Memenangkan seorang anak berarti menyelamatkan hidup yang masih utuh. Hal itu berarti menggunakan kesempatan yang terbesar untuk membangun kerajaan Allah. Di mana-mana saja ada anak, di rumah-rumah yang bobrok, di kompleks perumahan pemerintah, di daerah perumahan kalangan atas, di pedusunan, di tempat bermain dan di mana saja orang berada. Banyak anak sedang menunggu adanya kasih, pengertian dan belas kasihan. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Penginjilan di Sekolah Minggu Penulis : Richard L. Dresselhaus Penerbit : Gandum Mas, Malang Halaman : 9 - 13 ********************************************************************** o/ ARTIKEL (2) PENGINJILAN ANAK-ANAK ===================== KESEMPATAN UNTUK PENGINJILAN ANAK-ANAK Dalam usaha mengadakan penginjilan untuk anak-anak, sebaiknya para pekerja-pekerja SM mengadakan rapat terlebih dahulu, untuk membahas visi maupun misi dalam mengadakan penginjilan tersebut. Rapat ini penting bagi semua yang melayani di Sekolah Minggu, tidak saja bagi mereka yang bekerja dalam kelas anak-anak. Kesempatan untuk penginjilan anak-anak terdapat di mana saja, di gereja, di rumah, dan dalam masyarakat. Pertanyaan: ----------- Kegiatan-kegiatan apakah yang memberi kesempatan untuk penginjilan anak? Sekolah Minggu, kebaktian anak-anak, Pekan Pendidikan Anak-anak, kamp anak-anak, penyelidikan Alkitab secara berkelompok, K.K.R. Sekolah Minggu, kebaktian-kebaktian yang tetap di gereja, di rumah, sewaktu berkumpul tanpa disengaja, dan sebagainya. MASALAH-MASALAH DALAM PENGINJILAN ANAK-ANAK Pertanyaan: ---------- Masalah-masalah apakah yang biasa dihadapi dalam menginjili dan membimbing anak-anak menerima Kristus? 1. Keinginan untuk bergerak atau untuk kegiatan. Kadang-kadang anak-anak itu menanggapi suatu undangan hanya karena mereka sudah lelah duduk atau hanya karena ingin melakukan kegiatan lainnya. 2. Karena pengaruh keadaan. Ada murid yang mengangkat tangannya atau maju ke depan hanya karena orang lain melakukannya, atau karena mereka ingin menyenangkan yang memimpin. 3. Ketakutan yang sangat. Perasaan anak-anak mudah sekali terangsang dan mungkin mereka maju ke depan karena takut dihukum. 4. Perbedaan dalam pengertian dan latar belakang Alkitab. Murid-murid dari suatu kelas menunjukkan bermacam-macam taraf kedewasaan rohani dan pengertian, serta bermacam-macam tingkatan pengetahuan Alkitab. Ada anak yang menyadari kebutuhannya akan keselamatan pada umur yang muda sekali, sedangkan yang lain hanya memiliki sedikit pengertian rohani. Banyak anak yang mengetahui Alkitab dengan baik sekali, sedangkan yang lain sama sekali tidak mengerti pelajaran Alkitab, meskipun yang termudah. 5. Kesukaran dengan istilah-istilah simbolis dan abstrak. Anak-anak tidak berpikir dalam perlambangan atau istilah abstrak seperti halnya orang dewasa. Banyak kali mereka tidak mengerti apa yang dimaksud dengan perkataan "pembenaran, penebusan, iman, dll." Bahkan kadang-kadang perkataan, "Biarlah Yesus masuk ke dalam hatimu" dapat disalah-mengerti. 6. Pengalaman bertobat yang berulang kali. Ada anak yang menanggapi setiap ajakan untuk menerima Yesus tanpa mengerti apa yang mereka lakukan atau mengapa? Lainnya lagi merasa bahwa mereka perlu diselamatkan kembali, setiap kali mereka berbuat salah. PRINSIP-PRINSIP UNTUK MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH INI Bicarakan bersama-sama dengan para guru SM yang ada dan bicarakan masalahnya satu persatu. 1. Meminta tindakan yang bertentangan dengan biasanya. Jangan minta mereka yang ingin menerima Kristus maju ke depan, tetapi sebagai gantinya mintalah mereka yang ingin menerima Kristus tetap tinggal di tempat duduknya, sementara yang lain diperbolehkan pulang. Tidak begitu banyak yang akan menanggapi cara penyampaian seperti itu. Mereka yang menanggapi penyampaian ini biasanya bersungguh-sungguh dalam hal menerima Yesus. 2. Berilah waktu luang. Prinsip ini sama dengan prinsip di atas. Dengan memberi sedikit waktu berlalu antara undangan maju ke depan dengan tanggapan, anak-anak tidak akan maju ke depan karena anak-anak lain berbuat begitu atau karena mereka ingin menyenangkan guru. Untuk menerapkan dua prinsip ini Saudara harus mempunyai kegiatan lain bagi mereka yang tidak menanggapi panggilan sehingga ada kesempatan untuk menenangkan keadaan dan memberi waktu untuk menghadapi anak-anak yang memberi tanggapan. 3. Tekankanlah kasih Allah. Biasanya dalam menghadapi anak-anak kita menghindari pernyataan emosi yang berlebih-lebihan pada waktu mengajak mereka untuk menerima Kristus. Mereka harus mengerti bahwa Allah mengasihi mereka dan ingin supaya menjadi anak-anak-Nya. 4. Hadapilah anak-anak itu secara perorangan. Penginjilan secara masal bukanlah cara yang baik untuk anak- anak, sebab pengertian dan pengetahuan mereka sangat berbeda. Bagi tiap anak yang menanggapi ajakan untuk menerima Yesus itu harus ada seorang pekerja yang dapat berbicara secara pribadi dengannya. Setiap guru harus mengusahakan agar berbicara di bawah empat mata dengan setiap muridnya untuk menetapkan kebutuhan dan pengertian mereka akan keselamatan. 5. Buatlah sesederhana mungkin. Hindarilah simbol-simbol dan istilah abstrak yang mungkin tidak bisa dimengerti. Sedapat mungkin uraian itu harus konkrit dan berdasarkan kenyataan. Biasanya memakai satu lukisan dan satu atau dua ayat saja dalam menginjil kepada anak-anak sudah cukup. 6. Pakailah pertanyaan-pertanyaan. Dengan jalan pertanyaan-pertanyaan tentukanlah mengapa murid itu menanggapi dan apa pengertiannya akan keselamatan. Terangkan perbedaan antara diselamatkan dan minta pengampunan karena berbuat salah. Tekankanlah bahwa keselamatan itu berdasarkan apa yang dikatakan Alkitab dan bukan perasaan. PENDEKATAN SESUAI DENGAN TINGKAT UMUR 1. Kelas Batita. ------------- Anak dalam Kelas Batita mungkin belum dapat mengerti keselamatan. Tetapi jangan lupa orang tuanya. Mungkin mereka akan terbuka sekali kepada Injil sewaktu menyadari keperluan mereka untuk menjadi orangtua yang lebih baik. 2. Kelas Kanak-kanak/Balita. ------------------------- Ada anak yang bertobat sebelum umur enam, tetapi itu tidak selalu. Dalam menghadapi anak-anak dalam umur ini Saudara perlu meletakkan dasar untuk pengalaman pertobatan di waktu yang akan datang. Anak-anak harus mengetahui bahwa Allah mencintai mereka, bahwa Yesus adalah Anak Allah, bahwa Ia datang untuk menyelamatkan manusia dan bahwa dosa-dosa kita dapat diampuni. 3. Pratama dan Madya. ------------------ Tabel di bawah ini menunjukkan perbedaan metode yang dipakai untuk menghadapi anak-anak pratama dan madya: PRATAMA MADYA ------- ----- Tekankanlah kasih Allah. Tekankanlah kebenaran dan keadilan Allah. Menjadi anggota keluarga Allah. Membuat keputusan yang paling penting dalam kehidupan ini. Lukisan domba yang hilang. Lukisan tentang berjuang dalam barisan Allah. Istilah-istilah yang gampang. Lebih banyak perlambangan dan simbol. BIMBINGAN DAN TINDAK LANJUT 1. Bentuklah hubungan yang akrab dengan anak. Ketahuilah nama kecil nama panggilan akrab anak itu. Tersenyumlah jika bertemu. 2. Bantulah anak itu untuk mengerti dasar-dasar keselamatan: Allah mengasihi; saya berdosa; Kristus mati; Allah mengampuni; saya percaya; saya hidup. 3. Tekankanlah kebutuhan untuk doa pribadi. Sedapat mungkin hindarilah doa yang diucapkan bersama guru. 4. Pakailah pertanyaan-pertanyaan untuk menentukan apakah anak itu benar-benar menerima Kristus. Terangkan kembali arti keselamatan jika anak itu masih belum yakin. Dasarkanlah imannya pada Alkitab. 5. Berdoalah sesudah anak itu berdoa, berterimakasihlah kepada Allah karena sudah menyelamatkan dia. 6. Catatlah tanggal anak itu mengambil keputusan, jika mungkin dalam halaman depan yang kosong di Alkitabnya. 7. Terangkanlah perlunya mengakui Kristus sebagai Juruselamat dengan mulut kita dan secepat mungkin sediakanlah bagi anak itu kesempatan untuk bersaksi kepada orang lain. Orang ini mungkin gurunya sendiri, pemimpin Sekolah Minggu, orangtua, pendeta, atau teman. 8. Terangkanlah perlunya doa harian, pembacaan Alkitab, bersaksi, dan pengampunan setiap hari (1Yohanes 1:9). Tandailah beberapa ayat dalam Alkitabnya. Sarankan kepadanya untuk memulai membaca Injil Markus. 9. Tekankanlah pelayanan kepada Allah dengan memberi mereka pekerjaan khusus untuk dilakukan dalam gereja atau Sekolah Minggu. 10. Rencanakanlah untuk bercakap-cakap dengan orangtua si murid secepatnya. Jika mereka belum diselamatkan, jangan melalaikan kesempatan untuk memimpin mereka kepada Kristus juga. 11. Selenggarakanlah waktu untuk anak-anak yang baru bertobat dengan mengadakan kelas penyelidikan Alkitab sebagai tindak lanjut. Bahan diedit dari: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 256 - 258 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR YANG HILANG DITEMUKAN ===================== Persiapan: ---------- Pakailah drama sederhana tentang seorang perempuan yang mendapatkan kembali mata uangnya yang hilang. Saudara akan memerlukan uang logam dan sapu. Cerita: ------- Yesus pernah bercerita tentang seorang perempuan yang kehilangan dirhamnya, yaitu mata uang perak. Pada zaman dahulu perempuan- perempuan biasa mengikat di hiasan kepalanya uang yang diberikan kepadanya sewaktu menikah. Mata uang itu menggantung di dahinya. Kehilangan salah satu dirham itu merupakan hal yang gawat. Coba bayangkan perempuan yang malang ini yang kehilangan dirhamnya. (Dramakanlah yang berikut ini.) "Aduh bagaimana, satu dirhamku hilang! Coba saya hitungnya lagi." (Pura-pura menghitung dirhamnya.) "Betul ... memang hilang. Apa yang harus kuperbuat?" (Perempuan ini pergi ke beberapa hadirin menceritakan bahwa satu dirham di hiasan kepalanya hilang.) "Mana sapuku? Aku akan menyapu ruangan bersih-bersih. Pasti ada di sini." (Mulai menyapu dengan semangat, dengan memindahkan barang- barang perabotan dan mengintip di pojok-pojok.) "Aa, apa itu?" (Menjolok dengan sapu mata uang yang sudah disembunyikan sebelumnya.) "Ini dia! ketemu sudah dirhamku!" (Perempuan ini kembali ke hadirin untuk mengatakan bahwa uangnya telah ketemu.) Mula-mula kalian akan berpikir mengapa Yesus menceritakan cerita semacam itu. Tetapi, maksud-Nya akan jelas waktu kalian membaca ayat yang mengakhiri cerita ini. "Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."" (Lukas 15:10) Anak-anak yang belum meminta Yesus masuk ke dalam hatinya adalah seperti dirham yang hilang dalam kegelapan dosa. Yesus itu seperti perempuan yang mencari-cari sampai dirhamnya ketemu. Yesus mencari-cari anak-anak sekalian yang memerlukan Dia dalam hatinya. Ia tidak akan berhenti mencari sebelum yang hilang itu ketemu. Apabila seorang anak bertobat dari dosa-dosanya maka itu seperti perempuan yang menemukan kembali mata uangnya. Ada sukacita besar dalam hatinya, dan ada sukacita besar di sorga apabila seorang anak atau seorang dewasa berpaling kepada Yesus. Alkitab berkata bahwa kalian harus bertobat. Itu berarti berhenti berbuat dosa dan mulai hidup bagi Allah. Jika kalian tidak bertobat kalian tidak akan melihat Allah. Anak-anak, bukalah hati kalian bagi Yesus, hari ini. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 128 ********************************************************************** o/ SHARING GSM [ Red. Kesaksian berikut ini semoga dapat menjadi berkat dan masukan bagi para guru SM yang ingin tahu secara praktis bagaimana cara menginjili anak SM-nya terutama yang aktif/nakal, agar anak-anak tersebut dapat tertantang untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya. ] Dari: Jonyeung <jonyeung@> >Anak aktif membutuhkan perhatian yang lebih, dan biasanya kita >sebagai GSM terlalu lelah memberikan perhatian yang lebih terhadap >anak yang aktif. Kalo anaknya termasuk suka merusak, marah dan >tidak dapat dikontrol. Cobalah untuk menantang anak tersebut >menerima Kristus. Coba pastikan Kalo Tuhan Yesus sudah benar-benar >ada di hati anak tersebut, dan bukannya di Surga atau dimana-mana. >Tanyakan pada anak tersebut dalam konseling/Penginjilan pribadi >bahwa anak tersebut telah menerima Tuhan Yesus. . > >Kalo sudah berhasil menantang dan benar-benar anak tersebut sudah >menerima Tuhan Yesus dalam hatinya, maka itu kemenangan terbesar >bagi sang Guru. Anda pasti akan keheranan, kenapa anak tersebut >menjadi lebih mudah diatur. . > >Caranya gampang bila ia suka jalan kesana kemari, tanyakan pada >anak tersebut secara pribadi Tuhan Yesus ada dimana, bila >jawabannya Tuhan Yesus ada dalam hati itu berarti jawabannya sudah >benar. Kalo Tuhan Yesus ada di hati kamu maka kamu sekarang duduk >dengan tenang dan diam. Dan anda akan terheran, karena Tuhan Yesus >sudah menguasai dan mengontrol anak tersebut setidaknya ia akan >terdiam selama setengah jam untuk mendengarkan Firman Tuhan. . > >Saya sudah sering membuktikan hal tersebut dan secara pribadi >terheran, bagaimana anak kecil bisa dikuasai Tuhan Yesus dan >melakukan semuanya buat Tuhan. Kalo anak tersebut kelewatan dalam >perbuatannya, jangan tergesa-gesa menghukumnya, contohnya dengan >mengancam atau mendisiplinnya. Tanyakan kembali Tuhan Yesus ada >dimana, bila jawabannya sama, Tuhan Yesus ada dalam hati, maka itu >jawaban yang benar; bila tidak maka itulah tugas GSM memberitakan >injil secara pribadi buat anak tersebut. Pastikan anak itu sudah >menerima Tuhan Yesus secara pribadi dalam hatinya. Kemudian doakan >anak tersebut, jangan memberikan hukuman buat anak tersebut. Tugas >orang tua adalah mendidik, memberikan hukuman bila salah, maka >tugas GSM adalah mengasihi, menginjili, membawa anak mengenal >Kristus dan mendoakan mereka. . > >Salam dan selamat mencobanya, >Jonson Sumber: Milis diskusi e-BinaGuru < subscribe-i-kan-binaguru@xc.org > Arsip : http://purcell.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaGuru ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA [Red. Berikut ini adalah tanggapan dari salah satu pembaca e-BinaAnak mengenai situs PEPAK.] Dari: Bonnie Manuputty <bonniechka@> >It's been very helpful, terutama buat pengajar like me jika butuh >bahan untuk persiapan or sharing pengalaman dengan teman2 >sepelayanan. We become more open minded bahwa ternyata pelayanan >anak sangat dapat bervariasi. Thanks. TUHAN berkati Redaksi: Terima kasih atas waktu yang Anda sediakan untuk mengunjungi situs PEPAK. Kami bersyukur kehadiran situs PEPAK ini bisa menolong kebutuhan guru-guru SM. Dari waktu ke waktu Situs PEPAK akan terus mengalami perbaikan dan tambahan-tambahan. Untuk itu kami terbuka untuk menerima masukan yang berupa saran atau bahan-bahan yang bisa memperkaya Situs ini. Silakan berpartisipasi. Bagi para pembaca e-BinaAnak yang belum mengunjungi situs PEPAK, kami mengajak Anda semua untuk mengunjungi situs ini di: ==> http://www.sabda.org/pepak/ Saat ini, Situs PEPAK sedang dalam perubahan-redesign, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran/feedback dan kritik dari Anda. Layangkan surat Anda ke: ==> tim-pepak@sabda.org ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |