Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/96 |
|
e-BinaAnak edisi 96 (9-10-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 096/Oktober/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ TIPS MENGAJAR : Pelakonan Cara Mengajar Bersaksi o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Misionari Cilik o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Kabarkan Injil o/ BAHAN MENGAJAR (3) : Menangkap Jiwa untuk Yesus o/ BAHAN MENGAJAR (4) : Menceritakan Tuhan Yesus kepada Teman o/ STOP PRESS : Jakarta: Domba Kecil - Paket Natal 2002 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Terima Kasih untuk Pengiriman e-BinaAnak ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam dalam kasih Kristus, Minggu ini kita akan melanjutkan tema "Pekabaran Injil di Sekolah Minggu" dengan topik khusus yaitu "Menjadi Penjala Jiwa Kecil". Pekabaran Injil yang dilakukan di Sekolah Minggu selain dapat menantang seorang anak untuk menerima Kristus, dapat pula menggugah kerinduan anak-anak SM untuk dapat ikut ambil bagian dalam penginjilan. Jadikan mereka penjala-penjala jiwa kecil...! Untuk menjadi penjala jiwa, seorang anak SM tidak harus belajar cara berkhotbah ataupun menginjili seperti yang dilakukan oleh orang dewasa. Tetapi kita bisa melatih mereka dengan cara-cara PI yang sederhana. Diantaranya melalui pengalaman hidup mereka sehari-hari dalam bermain dan bergaul, mereka dapat dengan mudah memperkenalkan Kristus kepada teman-teman mereka. Bahan-bahan mengajar yang kami sajikan minggu ini dapat Anda gunakan untuk menggugah anak-anak SM Anda untuk menjadi penjala-panjala jiwa kecil. Tugas kita sebagai guru SM adalah mendorong, membimbing, melatih dan memberi teladan kepada anak-anak didik kita. Oleh karena itu jika Anda sungguh-sungguh ingin agar anak-anak SM melaksanakan tugas panggilan Amanat Agung Yesus Kristus, maka Anda juga harus ikut serta terlibat dalam pekerjaan Tuhan yang luar biasa ini. Selamat mengabarkan Injil! Tim Redaksi "Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa." (Markus 13:10) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Markus+13:10 > ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR Banyak cara yang dapat digunakan guru SM untuk mulai mengajar anak SM-nya bersaksi. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika guru melatih anak madya dan besar (kelas 3 SD - 6 SD) untuk belajar menjadi penjala jiwa. PELAKONAN CARA MENGAJAR BERSAKSI ================================ Pelakonan/peragaan (metode drama) adalah cara mengajar yang efektif untuk anak-anak belasan tahun. Cara ini terutama akan efektif dalam mendidik anak-anak bersaksi, sebab pelakonan: 1. Memberi kesempatan untuk berlatih. Setelah berkali-kali menghadapi situasi bersaksi, anak-anak belasan tahun itu akan menjadi lebih yakin dan tenang. 2. Memberi anak kesempatan untuk mengetahui berapa banyak pengetahuannya. Ia akan berusaha dengan sebaik-baiknya. Cara ini menantang setiap anak untuk menetapkan patokan yang tinggi bagi dirinya sendiri dalam belajar dan berdoa. 3. Memberi kesempatan kepada pemimpin untuk menilai setiap anak secara perorangan, sehingga ia dapat memberikan bimbingan kepada mereka yang memerlukannya. Pelakonan membuat kesalahan jadi tampak dan dengan demikian kesalahan itu dapat dibetulkan. 4. Mendorong untuk ikut ambil bagian. Itu menciptakan gagasan-gagasan baru sebab memanfaatkan pengetahuan dan pengertian yang ada pada kelompok itu sendiri. Dengan cara ini seorang anak belajar dari seorang anak yang lain. Di bawah ini ada saran-saran untuk memperkenalkan pelakonan/peragaan cara bersaksi kepada kelompok Saudara: 1. Usahakan agar kelompok itu menerima gagasan pelakonan ini. Terangkan bahwa cara yang menyenangkan ini akan menolong mereka menjadi saksi-saksi yang efektif. Tunjukkan bahwa meskipun mereka masing-masing mungkin mempunyai cara bersaksi yang berlainan, dengan melihat semua metode yang berbeda-beda itu, mereka dapat bersama-sama belajar. Banyak yang ragu-ragu untuk bersaksi sebab mereka tidak mengetahui caranya. Melatih bersama-sama dengan orang-orang Kristen lain dapat memecahkan masalah ini. 2. Tetapkan suatu situasi. Biarlah kelompok memahami betul-betul syarat-syarat pelakonan dalam setiap situasi. Pakailah bermacam-macam situasi yang berkenaan dengan masalah-masalah yang biasa. 3. Batasilah waktunya. Jika Saudara mengizinkan waktu terlalu banyak, Saudara akan membuka kesempatan untuk berkhotbah. 4. Waspadalah jangan sampai ada yang melawak. Anak-anak belasan tahun itu pasti akan merasa malu dan mungkin akan menyembunyikan hal itu dengan melawak; jika itu terjadi hentikanlah cepat-cepat. Hal-hal yang lucu/jenaka mempunyai tempat tersendiri dan akan menghidupkan suatu pertemuan, tetapi terlalu banyak humor akan merusakkan tujuan pelajaran. 5. Disarankan bahwa satu atau lebih jam pelajaran digunakan untuk menerangkan hal bersaksi sebelum mencoba pelakonannya. Namun demikian ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan kelompok. Biasanya satu pelajaran tentang hal bersaksi dan apa yang bersangkutan dengannya perlu diadakan. 6. Setiap pelakonan harus diikuti dengan kritikan singkat. Kritik ini harus dilaksanakan dalam diskusi bebas, tetapi Saudara harus mengawasi diskusi ini supaya jangan menyimpang dari pokoknya. Jagalah supaya komentar-komentar itu bersifat membangun dan hindarilah olokan. Pertama, pujilah bagian-bagian yang baik. Kedua, beritahukanlah kesalahan yang mereka lakukan. Ketiga, beritahukanlah bagaimana mereka harus memperbaikinya. Bila dilaksanakan dengan benar maka pelakonan/peragaan ini akan menarik sekali, efektif dan berguna dalam memberi anak muda keinginan untuk bersaksi, sebab mereka menjadi merasa yakin dan tenang. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 195 - 196 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (1) Berikut ini adalah bahan kesaksian yang dapat Anda ceritakan kepada anak-anak kecil untuk memberi pandangan kepada mereka bahwa seorang anak kecil pun dapat dipakai Tuhan untuk menginjili. MISIONARI CILIK =============== Janet adalah seorang anak Amerika yang ikut orangtuanya ke Indonesia. Ayah dan ibunya adalah misionari dan mereka mengabarkan Injil ke negeri-negeri lain. Janet suka sekali menjadi anak misionari, karena ia bisa mempunyai banyak teman baru. Jauh di dalam hatinya, sebenarnya Janet juga rindu untuk menjadi seorang misionari seperti ayah dan ibunya. Tetapi ia merasa tidak yakin akan bisa meraihnya, dikarenakan tubuhnya yang cacat dan bicaranya yang gagap itu. Ia merasa malu kalau anak-anak lain akan menertawakannya. Di suatu hari yang cerah, dengan penuh rasa ingin tahu akan Indonesia, dia keluar rumah dan pergi ke halaman untuk menyentuh daun-daun dan menciumi bunga-bunga yang ada di situ. Tiba-tiba ibunya memanggilnya dari depan pintu untuk mengajak Janet pergi ke pasar. Janet sangat ingin sekali segera dapat berjumpa dengan teman-teman baru yang mungkin akan ditemuinya di pasar. Janet akhirnya bertemu juga dengan sekelompok gadis-gadis cilik, kemudian disambutnyalah gadis-gadis cilik itu dengan gembira oleh Janet. Tapi baru saja ia melangkahkan kaki, gadis-gadis tersebut malah tertawa sambil menunjuk ke arahnya. Janet merasa bahwa mereka menertawakannya karena ia cacat. Kemudian sambil menangis Janet bertanya kepada ibunya, "Maa ... keke... ke... napa.. mereka menertawakan aku?" "Itu karena mereka melihat kau berbeda dengan mereka, Nak," kata ibunya menghiburnya. Malam harinya Janet menangisi kejadian tersebut, dan ibunya pun berusaha menghiburnya. "Jangan menangis, sayang. Semua akan baik- baik saja. Kita akan minta Tuhan Yesus menolong mereka untuk menerimamu." Kemudian ibunya mulai membimbing Janet untuk berdoa. Setelah selesai berdoa hati Janet merasa lega. Ia tahu Tuhan akan membantunya. Beberapa hari kemudian ketika Janet pergi ke pasar bersama ibunya, kejadian serupa terulang kembali. Anak-anak menertawakannya tapi Janet dengan kaki timpang berjalan menghampiri mereka dan berkata, "Ja... jangan tertawakan saya. Saya kaan tidak menertawakan kalian." Tapi perkataan Janet itu tidak dapat dimengerti anak-anak tersebut karena ia berbicara dengan bahasa Inggris. Setelah mengatakan hal tersebut Janet menghampiri ibunya, "Mama, kk... kalau saya menyanyi untuk mereka, apakah mereka masih tetap mentertawakan saya?" "Menyanyilah, Nak. Mama percaya mereka akan berhenti tertawa." Maka mulailah Janet menyanyi. Pada saat ia bernyanyi tentang Yesus, satu persatu anak-anak tadi berhenti tertawa dan mulai mengelilingi Janet. Mereka suka mendengar suara Janet yang merdu. Selama ibunya berbelanja, Janet tidak berhenti menyanyi. Dan ia terus bernyanyi di sepanjang perjalanan kembali ke rumah. Ternyata anak-anak itu ikut di belakang Janet. Oleh ibu Janet, anak-anak tersebut diajak untuk main ke rumah mereka dan mengajarkan sedikit bahasa Inggris untuk mereka. Keesokan harinya datanglah teman-teman baru Janet itu, dan hal itu menimbulkan gagasan bagi ibu Janet untuk Janet menjadi seorang misionari cilik. Setiap hari Janet menunggu dengan gembira teman- teman barunya untuk belajar bersama, membaca bersama dan bermain bersama. Dengan bantuan buku-buku serta Alkitab, akhirnya teman-teman Janet dapat mengerti kasih Tuhan kepada mereka. Berhari-hari dan berminggu-minggu teman-teman Janet mendengar bagaimana Tuhan Yesus, Anak Allah mati untuk menanggung dosa mereka. Dengan bantuan ibunya Janet dapat menolong teman-temannya mengundang Tuhan Yesus masuk ke dalam hati dan mengampuni dosa-dosa mereka. Lama kelamaan teman-teman Janet berani berbahasa Inggris. Kalau mereka melihat Janet ikut ibunya ke pasar, mereka akan memanggil, "Hi, Janet's mother, hi, Janet!" Sekarang Janet tidak pernah lagi sedih. Tidak pernah lagi teman- temannya mentertawakan jalannya yang timpang dan bicara yang gagap. Janet bersuka cita karena mereka menyukainya. Tapi Janet lebih bersukacita karena ia telah memperkenalkan Sahabat terbaiknya, Yesus. Suatu malam, ketika Janet berada di pangkuan ibunya, ia berkata, "Mama, ss... sungguhkah saya sudah menjadi misionari?" "Ya sayang," sahut ibunya bangga, "Misionari cilikku." Sumber: Judul Buku: Majalah Anak "KITA" edisi 11 Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993 Halaman : 14 - 15 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (2) Untuk anak-anak yang lebih besar (kelas 3 SD - 6 SD), guru SM dapat memakai Bahan Mengajar (2), (3) dan (4) di bawah ini untuk menolong mereka belajar lebih banyak tentang apa artinya mengabarkan Injil dan bagaimana melakukannya. KABARKAN INJIL ============== Seringkali kita mendengar pendeta atau guru Sekolah Minggu kita berkata bahwa kita harus mengabarkan Injil. Apa itu mengabarkan Injil? Injil berarti Kabar Baik yang menggembirakan, yaitu kabar mengenai Tuhan Yesus yang mati dan bangkit untuk menebus dosa manusia dan mengaruniakan hidup yang kekal untuk tiap orang yang percaya kepada-Nya. Nah, kabar inilah yang perlu kita sampaikan kepada orang lain. Tetapi adik-adik, tahukah kalian mengapa kita harus mengabarkan Injil? Ada beberapa alasan: 1. Karena itu perintah Tuhan Yesus. -------------------------------- "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk ...."" (Markus 16:15) Kita perlu mengabarkan Injil karena hal itu diperintahkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Setelah Tuhan Yesus bangkit dari kematian dan sebelum naik ke surga, Ia memberikan perintah yang penting ini: "Beritakanlah Injil sampai ke ujung dunia!" Sebagai anak- anak-Nya, patutlah kita taat kepada perintah-Nya ini. Kalau ayah kita memberi perintah maka harus kita turuti, apalagi perintah yang Tuhan berikan, ya 'kan? Ini adalah perintah yang harus dituruti dan dilaksanakan. 2. Karena untuk kemuliaan Allah. ----------------------------- "... dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu."" (Roma 15:9) Paulus mengatakan, dengan mengabarkan Injil banyak orang akan mengenal Tuhan Yesus Kristus. Maka orang-orang itu akan memuliakan Allah. Mereka akan menyanyikan puji-pujian bagi-Nya. Dan itu pula yang menjadi tujuan Allah yaitu setiap orang mengenal Tuhan Yesus, dan mereka mengaku "Yesus Kristus adalah Tuhan." Dengan demikian nama Allah akan dimuliakan, dijunjung tinggi, dan dihormati di seluruh dunia. 3. Karena Injil adalah berita terpenting bagi manusia. --------------------------------------------------- "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) Injil adalah Kabar Baik tentang Tuhan Yesus, seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16. Berita ini begitu penting dan begitu bermanfaat bagi manusia. Jadi kita mempunyai kewajiban untuk menyampaikannya kepada teman-teman, orangtua dan saudara-saudara kita serta orang lain. Kabar tentang kasih Allah ini tidak boleh dirahasiakan. Harus selalu diberitakan supaya semakin banyak orang mendengarnya. 4. Karena kita sudah merasakan indahnya percaya Tuhan Yesus. --------------------------------------------------------- ".... Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar." (Kisah Para Rasul 4:20) Kami telah mengalami banyak hal baik dari Tuhan Yesus. Karena itulah kita kabarkan juga hal ini kepada orang lain. Petrus juga demikian. Dia tidak mementingkan diri sendiri. Nah, misalnya kamu bersama beberapa temanmu tersesat di hutan, kelaparan karena tidak ada makanan. Tiba-tiba kamu menemukan buah yang enak dan sedap. Tentu kamu akan memberitahu teman-temanmu, bukan? Begitu pula seharusnya sikapmu kepada mereka yang belum percaya Tuhan Yesus. 5. Karena itu adalah kewajiban tiap orang Kristen. ----------------------------------------------- "Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil." (1Korintus 9:16) Paulus mengatakan seperti itu. Yang namanya kewajiban itu tidak bisa ditolak atau dihindarkan. Misalnya sebagai warga negara Indonesia, orangtuamu wajib membayar pajak. Kalau di rumahmu ada TV, orangtuamu wajib membayar iuran TV. Demikian juga orang Kristen wajib mengabarkan Injil. Makanya Paulus juga bilang, mengabarkan Injil itu seperti bayar hutang, ya mesti dilunasi dong! 6. Karena kita tahu kebutuhan orang belum percaya. ----------------------------------------------- "bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia." (Efesus 2:12) Orang tanpa Kristus itu sangat kasihan. Mereka tidak mempunyai pengharapan. Tidak ada Allah yang mengasihi dan menolong mereka. Tidak ada janji untuk menerima hidup kekal di surga. Selama di dunia mereka seperti domba tanpa gembala. Jadi mereka bingung, tersesat, tidak bisa gembira, dan hidup dalam dosa. Apakah kamu tidak kasihan kepada mereka? Barangkali itu orangtuamu, saudaramu atau teman dekatmu. Mereka perlu Injil. Mereka perlu Yesus Kristus. Itu sebabnya kabarkan Injil kepada mereka. 7. Karena Kristus mati menghapus dosa manusia. ------------------------------------------- "Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia." (1Yohanes 2:2) Kristus mati untuk menghapus segala dosa manusia di seluruh dunia. Dia mati bukan hanya untuk kita. Tahukah kamu ada berapa orang di dunia ini belum pernah mendengar Injil? Apakah orang- orang di sekitarmu pernah mendengar Injil? Apakah mereka telah percaya Tuhan Yesus? Tuhan Yesus mati untuk 5;3 milyar penduduk bumi. Tetapi saat ini ada 3,5 milyar manusia yang belum percaya Tuhan Yesus. 8. Karena akan ada penghakiman setelah kematian. --------------------------------------------- "Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat." (2Korintus 5:10) Setelah seseorang meninggal dunia, dia akan menghadap tahta pengadilan Kristus. Kalau nama mereka tidak tercantum dalam buku Allah, mereka akan dimasukkan ke dalam api yang menyala-nyala (baca Wahyu 20:15). Ih, ngeri ya? Nah, kita bisa menolong mereka supaya nama mereka tertulis di dalam buku Allah. Caranya dengan mengabarkan Injil dan mengajak mereka untuk percaya Tuhan Yesus. Maukah kamu menolong mereka? Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Majalah Anak "KITA" edisi 14 Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta, 1993 Halaman : 4 - 6 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (3) MENANGKAP JIWA UNTUK YESUS ========================== Persiapan: ---------- Taruhlah bermacam-macam traktat anak-anak dalam sebuah kaleng besar yang bertulisan "umpan". Cerita: ------- Apakah kalian senang memancing? Sungguh menyenangkan bukan, duduk di tepi sungai atau danau dan menangkap ikan? Yesus berbicara tentang hal memancing yang berbeda. Dia mengatakan, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Apakah yang dimaksudkan Yesus ketika Ia mengatakan "penjala manusia"? Dia tidak bermaksud untuk mengambil sebuah galah dan mengait mereka. Tidak, Dia bermaksud bahwa kalian harus pergi ke tetangga dan sekolah dan menceritakan tentang Yesus kepada anak- anak yang lain. Salah satu cara yang terbaik untuk mereka mendengar tentang Yesus adalah membawa mereka ke Sekolah Minggu. Seperti seorang nelayan menjala ikan, kita harus menarik orang-orang datang ke gereja kita. Setiap penjala harus memiliki sesuatu untuk memancing. Dia membutuhkan sebatang buluh, benang nilon, dan umpan. (Gambarlah pancing dan kaleng umpan di papan tulis.) Sebagai penjala manusia kita juga harus mempunyai perlengkapan. (Sementara menyebutkan perlengkapan itu, gambarlah Alkitab dan traktat di samping alat- alat pemancing.) Pertama, kita perlu mengetahui Alkitab. Kita harus belajar ayat- ayat hafalan dan mendengarkan semua cerita dengan baik, sehingga kita mengetahui apa yang harus kita ceritakan kepada anak-anak lainnya. Untuk umpannya, kalian dapat menggunakan selembar kertas kecil yang menceritakan tentang Yesus. Kertas ini dinamakan traktat. alian dapat memberikan traktat kepada anak-anak lain, pada waktu kalian meminta mereka datang ke Sekolah Minggu. Yang paling berarti penting adalah senyum ramah yang berarti, "Saya ingin kalian datang ke Sekolah Minggu saya". Hari ini saya akan meminta kalian mengambil sedikit "umpan" untuk menolong kalian menjala jiwa untuk Yesus. Masukkan tangan kalian ke dalam kaleng "umpan" ini dan ambillah traktat sebanyak kalian dapat gunakan. Jangan bermain-main dengan umpan ini, tetapi bawalah dan berikanlah kepada anak lain pada waktu kalian meminta mereka datang ke Sekolah Minggu bersama kalian Minggu berikutnya. Pembacaan Akitab: ----------------- Markus 1:16-20 Doa: ---- Berdoalah agar Allah akan menolong masing-masing anak untuk menjala jiwa bagi Yesus minggu ini. Sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 125 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (4) MENCERITAKAN TUHAN YESUS KEPADA TEMAN ===================================== "Mengapa kamu pergi ke Sekolah Minggu setiap hari Minggu?" tanya Roni kepada Wahyu. Wahyu tersipu-sipu. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Ia takut untuk menceritakan kepada Roni tentang Tuhan Yesus. Ia takut Roni akan menertawakannya. "Saya ... hmm ...," kata Wahyu, tetapi ia tidak tahu apa yang harus dikatakan selanjutnya. Renungan Singkat tentang "Menceritakan Tuhan Yesus kepada Teman" ---------------------------------------------------------------- 1. Apakah yang akan kamu katakan seandainya kamu adalah Wahyu? Apakah kamu akan merasa malu untuk menceritakan kepada temanmu tentang Tuhan Yesus? 2. Andaikata kamu adalah Wahyu, coba ceritakan kepada Roni apa yang menurut kamu akan dikatakan Wahyu kepadanya. "Ada seorang Sahabat saya di sana," kata Wahyu. "Seorang Sahabat?" tanya Roni. "Apakah saya kenal dengan Sahabatmu itu?" "Saya tidak tahu apakah kamu kenal dengan Dia," kata Wahyu. "Tetapi karena Dia adalah Sahabat saya dan kamu juga adalah sahabat saya, maka saya kira kamu seharusnya mengenal Dia." "Siapakah nama-Nya?" tanya Roni. "Yesus," kata Wahyu. "Jika kamu mau datang ke Sekolah Minggu bersama saya, kamu juga akan belajar tentang Dia dan menjadi sahabat-Nya." Roni tampak berpikir sebentar. "Karena kamu dan Yesus bersahabat baik, dan kamu dan saya juga bersahabat baik, maka saya bersedia datang ke Sekolah Minggu minggu depan," kata Roni. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Judul Artikel: Menceritakan Tuhan Yesus kepada Seseorang Penulis : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 126 - 127 ********************************************************************** o/ STOP PRESS Simaklah informasi dari Domba Kecil berikut ini yang ditujukan untuk Guru Sekolah Minggu dan Pelayan anak di Jakarta: PAKET NATAL 2002 - SEGERA DATANG YESUS KRISTUS SANG RAJA ======================================================== Jadikan Natal tahun ini untuk mempersiapkan anak-anak menyambut Yesus Kristus Sang Raja pada kedatanganNya kembali. Ide-ide yang menarik telah kami siapkan untuk anda. Ikutilah Presentasi dan Seminar sehari yang akan diadakan pada: WAKTU : Sabtu, 12 Oktober 2002, pk. 12:00 - 15:30 TEMPAT : di Greenville Maisonette, Blok FC-10 Lt. IV, JAKARTA Barat - INDONESIA TOPIK : . Drama Natal . Panggung Boneka Natal . Cerita Natal . Lagu Natal . Aktivitas Natal . Ide-ide Alat Peraga Natal Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!! Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi: Yayasan Domba Kecil Tel. +62(21) 560-2630, 566-8962 Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. +62(21) 566-8962 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA BCA Kepa 198-3-10236-4 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Margareta S.W. < m_reta@ > >Syalom, >Terima kasih untuk kiriman edisinya kali ini ... :) >Saya sudah mengirimkannya kepada rekan-rekan saya yang juga >membutuhkan. Maju terus dalam pelayanan Anda .... >Tuhan memberkati! > >Margareta S.W. Redaksi: Kiranya e-BinaAnak yang Anda terima dapat bermanfaat bagi pelayanan Anda. Terima kasih untuk kesediaannya mengirimkan e-BinaAnak kepada rekan-rekan Anda! Akan lebih mudah jika Anda mengirimkan alamat e-mail teman-teman Anda untuk didaftarkan menjadi anggota e-BinaAnak sehingga mereka bisa langsung mendapatkannya secara otomatis. Anda juga dapat mengundang mereka untuk ikut e-BinaGuru :-). Untuk dorongan Anda kami mengucapkan terima kasih banyak. Kami juga tidak menutup kesempatan bagi Anda (maupun para pembaca e-BinaAnak lainnya) untuk maju bersama kami. Berpartisipasilah dalam pelayanan e-BinaAnak; bisa dengan cara pengiriman bahan, artikel, kesaksian, ide-ide, dll. Dukungan doa dari Anda juga terus kami butuhkan supaya pelayanan e-BinaAnak menjadi berkat bagi banyak guru SM. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |