Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/97 |
|
e-BinaAnak edisi 97 (16-10-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 097/Oktober/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ TIPS MENGAJAR (1) : Mempersiapkan Acara dalam Usaha Memenangkan Jiwa Baru o/ TIPS MENGAJAR (2) : Acara Khusus "Penarik Jiwa Baru" o/ BAHAN MENGAJAR : Langkah-langkah Menuju Keselamatan o/ BAHAN CERITA BONEKA : Lepas dari Cengkraman Singa o/ STOP PRESS : SURABAYA -- Paket Natal Domba Kecil 2002 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA: Referensi dari e-BinaAnak ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam sejahtera, Untuk melengkapi pembahasan kita seputar pekabaran injil di Sekolah Minggu, edisi minggu ini akan menyajikan tema "Acara-acara Penginjilan Anak". Banyak cara yang dapat direncanakan dan diprogramkan oleh guru-guru SM dalam rangka acara penginjilan anak. Untuk itu silakan simak sajian dua tips tentang persiapan maupun acara-acara/aktivitas yang dapat diadakan untuk menjangkau anak- anak, baik itu untuk anak SM Anda maupun untuk anak-anak yang belum pernah mengikuti SM. Kami juga sengaja menyajikan bahan mengajar yang dapat Anda sampaikan kepada anak-anak pada saat SM Anda mengadakan acara penginjilan. Dan sajian istimewa dalam e-BinaAnak minggu ini adalah "Bahan Cerita Boneka" yang bisa menciptakan suasana berbeda dalam acara penginjilan di SM Anda. Selamat melayani! Tim Redaksi "Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."" (Markus 1:38) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Markus+1:38 > ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (1) Jika Sekolah Minggu Saudara memiliki program penginjilan, tips berikut ini bisa memberikan masukan untuk mempersiapkan kegiatan penginjilan di Sekolah Minggu Anda. MEMPERSIAPKAN ACARA DALAM USAHA MEMENANGKAN JIWA BARU ===================================================== 1. Tentukan Waktu -------------- Tentukanlah satu waktu tertentu untuk mengadakan program acara dalam rangka usaha memenangkan jiwa baru. 2. Penentuan Tujuan-tujuan dan Tema -------------------------------- Tujuan acara dalam rangka usaha penjangkauan ini adalah menambah kehadiran, menjalankan usaha tindak lanjut terhadap calon murid, dan memenangkan jiwa baru. Tema usaha ini adalah "Temanilah Saya ke Sekolah Minggu". Tujuan utamanya adalah membawa tamu-tamu ke Sekolah Minggu, di mana kita memperkenalkan mereka kepada Kristus supaya mereka akan menerima Dia sebagai Juruselamat mereka. 3. Buat Persiapan yang Matang -------------------------- Supaya tamu-tamu kita mendapat perlakuan istimewa dan untuk mebangkitkan semangat bagi usaha penjangkauan itu, kita harus membuat persiapan bagi kunjungan mereka. Persiapan itu harus dimulai dengan staf Sekolah Minggu, tetapi hendaknya juga melibatkan murid-murid. Pandanglah ke sekeliling ruangan Sekolah Minggu Saudara. Apakah tempatnya menarik? Apakah Saudara memanfaatkan semua fasilitas yang ada? Mungkin Saudara bisa mendapat bantuan dari kaum muda untuk mengadakan pembersihan, bahkan jika perlu mencat tembok, dsb. 4. Persiapan Pribadi ----------------- Setelah ruangan-ruangan kelihatan lebih menarik dan menyenangkan, kita harus menilik sikap kita. Apakah Saudara dan pengurus Sekolah Minggu yang lain menyadari betapa pentingnya acara tersebut? Apakah Saudara setia dalam hal beribadat? Apakah dengan setia Saudara membantu Sekolah Minggu dan gereja Saudara? Apakah Saudara menunjukkan sikap yang bersemangat, riang, menenggang, dan sopan? Apakah Saudara mencintai murid-murid dan tugas Saudara? Apakah Saudara sungguh-sungguh mencintai Yesus? Apakah Saudara ingin sekali memperkenalkan Dia kepada orang lain? Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2 Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 8 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR (2) ACARA KHUSUS "PENARIK ANAK BARU" ================================ Isi undangan tidak harus berisi undangan ke Sekolah Minggu, namun juga bisa berisi undangan ke acara "khusus", yaitu acara yang diadakan khusus untuk mengumpulkan anak-anak baru. Boleh acara yang tanpa berkesan "ibadah" yang sering kurang diminati anak. Apalagi jika diadakan di gereja, anak-anak yang non-Kristen akan takut hadir. Karena itu, sebaiknya adakan di rumah-rumah saja. Misalnya dengan mengadakan: 1. Rabu Gembira ------------ Adakanlah acara permainan (benar-benar hanya bermain-main bersama) di luar acara hari Minggu. Yang diundang adalah semua teman bermain anak-anak. Akan lebih efektif jika Rabu Gembira diadakan di rumah-rumah anak Sekolah Minggu. Mereka boleh mengundang teman-teman sekampungnya, atau teman sekolahnya. Tentu saja, pilih rumah anak yang banyak anaknya, seperti di perumahan, perkampungan dan lain-lain. Dalam acara tersebut, meskipun bukan ibadah, dan hanya permainan, pilihlah permainan yang dapat "dimuati" pesan rohani. Kita bisa "menyisipkan" beberapa kalimat pesan Kristen di dalamnya. Acara di "pos" tersebut perlu diadakan beberapa kali (beberapa minggu). Setelah 2-3 kali undang mereka ke Sekolah Minggu dengan dijemput dan berangkat bersama. Jika mereka sudah hadir secara "mapan" di Sekolah Minggu, "pos" tersebut boleh di"bubar"kan dan buatlah "pos" baru di tempat lain lagi. Mirip seorang "penambang" emas, guru harus pandai-pandai memilih "daerah yang akan ditambang". Segera tinggalkan daerah-daerah tersebut jika memang tidak memungkinkan". Sebaliknya lanjutkan terus "pos" tersebut jika memang masih banyak "emas" yang bisa ditambang. Awaslah jangan "terjebak" mempertahankan "pos" yang tidak efektif, selain membuang waktu dan tenaga guru, juga menghilangkan kesempatan, karena guru mungkin lebih berhasil jika membuka "pos" di tempat lain. Perhatikan. Ini hanya "pos" sementara, kecuali memang sangat potensial boleh ditindaklanjuti dengan menjadikannya sebuah cabang baru. 2. Anjangsana ke Sekolah --------------------- Teknik ini sangat efektif. Mintalah izin ke sekolah tertentu agar guru dan rombongannya (terdiri guru dan anak jika mungkin) diizinkan hadir pada hari tertentu. Penulis dan rombongan pernah memberikan: a. Cerita di depan suatu kelas (pilih topik umum). b. Drama singkat di kelas (pilih topik umum). c. Sajian musik dan nyanyian. d. Pembagian kenang-kenangan. Pada saat itu kami memperoleh sambutan yang sangat hangat, baik dari sekolah maupun dari murid. Akhirnya, kami justru diberi "jadwal rutin 1-2 bulan satu kali. Di sekolah ini akhirnya kami diizinkan membuka cabang Sekolah Minggu baru. Tentu saja, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, hanya tim yang "terbaik" yang boleh ikut dalam beranjangsana ini. 3. Jasa Pelayanan Gratis --------------------- Adakanlah sewaktu-waktu kursus gratis, misalnya: a. Kursus merangkai bunga. b. Kursus masak-memasak. c. Kursus melukis. d. Kursus/les mata pelajaran sekolah. e. Kursus belajar bersepeda. Satu kursus yang paling BERHASIL untuk menjaring anak baru, adalah: KURSUS BELAJAR BERSEPEDA GRATIS. Orangtua sekarang sangat sibuk dan tidak dapat menemani anaknya belajar bersepeda, terutama untuk anak kelas 1 - 4 SD. Carilah lapangan yang agak luas dan cukup aman (sepi dari lalu lintas). Beberapa guru menjadi pelatihnya. Untuk anak yang tidak mampu, sepeda dapat dipinjami, tetapi untuk anak mampu mereka boleh bawa sendiri. Kursus ini jangka pendek karena sesudah mereka "bisa bersepeda" kurang lebih 2 bulan kursusnya dapat dihentikan dan jika guru ada waktu luang, kursus baru dapat diadakan lagi, terutama untuk anak-anak non kristen. Tentu saja, dibutuhkan guru-guru yang setia dan memang mampu dalam bidang yang dikursuskan. Bukalah pendaftaran kursus seluas- luasnya, terutama untuk anak yang belum pernah mengikuti ibadah Sekolah Minggu. Kursus sebaiknya diadakan di rumah-rumah yang banyak anak-anaknya. Perhatikan teknik nomor 1, yaitu "pos" akan efektif jika dekat dengan anak-anak. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif Pengarang : Drs. Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997 Halaman : 72 - 74 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR Sebagai pengisi acara dalam rangka penginjilan anak di Sekolah Minggu, Anda dapat membawakan cerita dengan menggunakan bahan mengajar berikut ini. LANGKAH-LANGKAH MENUJU KESELAMATAN =================================== A. Persiapan: ---------- Di kebaktian hari ini akan diberi penjelasan tentang keselamatan, juga diberi kesempatan kepada anak-anak untuk menerima Yesus. Gambarlah empat anak tangga di papan tulis. Mulailah pada anak tangga paling bawah dengan menuliskan hal sebagai berikut: 1. Mengetahui kalian adalah seorang berdosa. 2. Mengakui dosa kalian kepada Yesus. 3. Percaya kepada Tuhan Yesus. 4. Menceritakan kepada yang lain tentang apa yang telah Yesus lakukan untuk kalian. B. Cerita: ------- Bagi kebanyakan kalian abjad ABC mudah sekali, bukan? Tetapi pada waktu kalian berusia 4 atau 5 tahun, ingatkah kalian betapa sukarnya mengurut huruf-huruf itu menurut abjad? Berita keselamatan adalah sederhana. Tetapi ini seperti ABC bagi anak yang masih kecil harus diulang berkali-kali agar tahu dengan tepat langkah-langkah yang perlu kita ambil untuk menerima keselamatan. Di papan tulis tergambar beberapa anak tangga untuk membantu kita mengingat anak tangga keselamatan. Kita akan membaca beberapa ayat Alkitab yang sesuai dengan tiap anak tangga itu. Kalian akan mendapatkan bahuwa rencana keselamatan Allah itu merupakan hal yang cukup mudah hingga kalian semua dapat mengerti. Langkah pertama adalah mengetahui bahwa kalian seorang berdosa (tulis "MENGETAHUI" pada anak tangga pertama). Bacalah Roma 3:23, yang menceritakan bahwa kita semua adalah orang berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Allah menciptakan manusia dengan sempurna dan Dia megharapkan perkara-perkara yang besar baginya. Tetapi manusia tidak memenuhi harapan itu. Oleh karena dosa umat manusia tidak dapat memenuhi apa yang diharapkan Allah. Anak tangga kedua adalah mengaku kepada Yesus bahwa kalian seorang berdosa (tulis "MENGAKU" pada anak tangga kedua lalu bacalah Kisah Para Rasul 2:38 dan 1Yohanes 1:9). Mengaku berarti menceritakan kepada Yesus bahwa kalian mengetahui kalau kalian adalah seorang berdosa. Lalu mintalah agar Dia mengampuni dosa kalian. Selanjutnya, kalian harus percaya bahwa Yesus mati disalib karena dosa kalian (tulis "PERCAYA" pada anak tangga ketiga dan bacalah Kisah Para Rasul 16:31 dan Yohanes 3:14-18). Langkah terakhir adalah menceritakan kepada orang lain tentang apa yang Yesus kerjakan bagi kalian (tulis "MENCERITAKAN KEPADA YANG LAIN" pada anak tangga keempat dan bacalah Roma 10:9,10). Setelah kalian diselamatkan, kalian akan menjadi seorang Kristen yang lebih kuat ketika menceritakan kepada orang lain bahwa kalian telah memberikan hatimu kepada Yesus dan sekarang hidup bagi-Nya. C. Doa: ---- Berdoalah bagi setiap anak yang menyatakan kerinduan untuk diselamatkan. Sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1 Penerbit : Yayasan Gandum Mas, Malang, 1997 Halaman : 27 ********************************************************************** o/ BAHAN CERITA BONEKA Untuk alternatif acara lain dalam rangka program penginjilan anak, Anda dapat menggunakan cara yang lain daripada biasanya, yaitu bercerita dengan menggunakan boneka. Banyak anak yang menyukai cerita boneka, dan bukan tidak mungkin dari acara cerita boneka tersebut, pelayanan Anda akan memperolah hasil lebih maksimal. LEPAS DARI CENGKRAMAN SINGA =========================== Cerita boneka hari ini bertalian dengan jawaban yang ajaib kepada doa, tatkala Ralph M. Riggs menjadi penginjil di Afrika. Pembicara: "Pagi ini kami akan siap pula mendengarkan sebuah cerita yang paling menggentarkan dari semua cerita yang pernah saya dengar. Di manakah kawanku?" Boneka : "Di sini! Saya telah siap untuk mendengar." Pembicara: "Di sini ada beberapa anak yang belum bertemu dengan kamu. Apakah kamu mau memberitahukan namamu?" Boneka : "Ya, saya mau. Terima kasih. Hari ini nama saya ialah Sudirman, Sulawesi, Sangkuriang, Sunandorong, Sukaria, Sirat -- jika teman-teman suka mengetahuinya. Ha! Ha! Ha!" Pembicara: "Baik, kau si kecil yang lucu. Rupanya kau memperoleh banyak kesenangan dengan memakai kata-kata yang aksi itu. Hari ini kita akan mendengarkan cerita tentang seorang penginjil di Afrika. Cerita ini sangat menarik, sekaligus menyeramkan." Boneka : "Kalau begitu, cepat ceritakan!" Pembicara: "Pada suatu hari Penginjil itu menghadiri sebuah kebaktian untuk membaptiskan beberapa orang yang baru bertobat ...." Boneka : (Memutuskan pembicaraan) "Apakah orang yang bertobat itu?" Pembicara: "Sudirman! Tiadakah kamu tahu bahwa dia telah memohon agar Yesus mengampuni segala dosanya dan mengundang Dia masuk ke dalam hatinya." Boneka : "Saya pikir bahwa pada waktu orang meminta Yesus masuk ke dalam hati mereka, mereka diselamatkan." Pembicara: "Memang mereka diselamatkan. Bertobat mempunyai arti yang sama. Orang-orang menggunakan kata-kata yang berlainan untuk mengutarakannya, tetapi seorang yang baru bertobat ialah seorang yang baru diselamatkan, mengerti?" Boneka : "Terima kasih, sekarang saya mengerti?" Pembicara: "Ingatlah bahwa cerita ini terjadi beberapa tahun lalu, Sebelum ada mobil atau truk untuk bepergian, sebab itu suami istri ini pergi dengan sebuah kereta tertutup yang ditarik oleh empat ekor keledai. Waktu itu adalah musim yang terpanas, sebab itu dalam perjalanan pulang mereka berjalan pada malam hari karena udaranya lebih sejuk. Waktu itu juga adalah musim hujan -- suatu musim di mana orang harus awas terhadap singa-singa." Boneka : "Oh! Rupanya cerita ini betul-betul merupakan cerita yang menyeramkan." Pembicara: "Ya, tunggu saja. Singa-singa tidak mencari mangsa waktu hujan, tetapi segera sesudah hujan berhenti, mereka keluar untuk mencari seekor binatang untuk makanan mereka sendiri dan anak-anak mereka. Singa berjalan secara diam- diam dan cepat untuk membunuh mangsanya. Apabila perutnya sudah kenyang, dia akan meraung-raung dan membuat banyak ribut, seolah-olah dia berkata: "Lihatlah aku hai kamu sekalian. Aku inilah Raja Binatang."" (Boneka berlaku seolah-olah ketakutan dan mengintip dari belakang layar). Boneka : (Dengan gemetar) "Saya sudah ketakutan." Pembicara: "Penginjil itu mengendalikan keledai-keledainya. Seorang penduduk asli yang menjadi pembantu dan penunjuk jalan berjalan kaki di samping kereta itu. Istri Penginjil itu duduk di bagian belakang kereta itu. Kereta mereka maju dengan perlahan-lahan kira-kira pada pukul sepuluh malam, sambil menikmati terang bulan yang sangat indah, dan tiba-tiba mereka melihat seekor singa besar di jalan tepat di muka mereka." Boneka : "Makin lama makin menakutkan, saya merasa gemetar." Pembicara: "Biasanya apabila seekor keledai mencium bau seekor singa dia meronta-ronta hingga lepas serta lari sehingga tak ada seorang pun dapat menahannya." Boneka : "Apakah keledai itu lari?" Pembicara: "Tidak!" Boneka : "Mengapa tidak lari?" Pembicara: "Penginjil itu berdoa dan keledai-keledai itu tinggal tenang seakan-akan mereka sama sekali tidak mencium bau singa." Boneka : "Aneh! Apa yang diperbuat keledai itu?" Pembicara: "Keledai itu berjalan terus menuju singa itu. Mereka telah demikian berdekatan sehingga singa itu harus menyingkir ke tepi jalan agar keledai-keledai itu dapat lewat." Boneka : "Ooooh!" Pembicara: "Singa itu tidak menerkam keledai itu dan keledai-keledai itu tetap berjalan." Boneka : "Lalu bagaimana?" Pembicara: "Kemudian singa itu mengikuti kereta itu. Kemudian ada seekor singa lain keluar dari hutan dan juga mengikuti." Boneka : "Mengapa singa-singa itu tidak menerkam?" Pembicara: "Singa takut akan api dan di bagian belakang kereta itu tergantung sebuah lampu yang menyala. Penginjil itu mengharap agar lampu itu dapat mencegah singa-singa itu supaya tidak maju terlalu dekat. Tetapi, celaka, lampu itu padam!" Boneka : "Aduh! Apa yang mereka perbuat?" Pembicara: "Penginjil itu harus turun dari kereta dan berjalan ke belakang untuk menyalakannya pula." Boneka : "Di dalam gelap?" Pembicara: "Ya, tetapi dengan cepat! Dia menyalakannya secepat kilat, lebih cepat daripada yang pernah dilakukannya." Boneka : "Singa itu tidak menerkam dia?" Pembicara: "Tidak, dia mendorong kereta itu ke tepi jalan dengan ketakutan sambil terus berdoa, dengan diikuti singa- singa di belakang mereka. Penginjil itu mempunyai sebuah senapan dan ingin memakainya, tetapi penunjuk jalannya menasehati dia bahwa tindakan sedemikian itu mungkin masih ada lima atau lima puluh ekor lagi ...." Boneka : "Jangan berhenti! Apa yang terjadi kemudian?" Pembicara: "Penginjil itu tentu berpikir juga bahwa keadaan mereka cukup menguatirkan ketika tiba-tiba mereka melihat dua ekor singa lagi ke luar dari hutan itu dan mengikuti dua ekor yang lain tadi." Boneka : "Cerita ini makin lama makin menakutkan!!" Pembicara: "Kebanyakan waktu singa-singa itu mengikuti kereta itu tetapi adakalanya mereka masuk ke dalam hutan dan berlari mendahului dan apabila kereta lewat mereka mengawasinya dari samping. Mereka terus menerus berbuat demikian selama dua jam -- sehingga perasaan gelisah itu tak dapat ditahan lagi. Penginjil itu terus berdoa supaya singa- singa itu meninggalkan tempat itu dan pergi mencari mangsanya di tempat lain." Boneka : "Apakah singa-singa itu pergi?" Pembicara: "Tidak. Mereka tetap mengikuti. Akhirnya, istri Penginjil itu menaikkan suatu doa yang istimewa. Doanya: "Tuhan, aku belum pernah mendapat penglihatan. Aku belum pernah mendengar Engkau berbicara dengan suara yang dapat didengar dengan telingaku. Tetapi kami datang ke sini sebagai Penginjil untuk mengajar bahwa Allah yang Ajaib, yang mengatupkan mulut singa sehingga tidak memakan Daniel, tetap hidup sekarang ini. Sebab itu saya mohon kepada-Mu, ya Tuhan, sementara kami melewati pohon yang di muka ini kirimlah seorang malaekat di sisi pohon itu dan berilah sebuah tanda di jalan. Jangan biarkan singa itu melewati tanda itu."" Boneka : "Aduh! Bulu romaku berdiri semua! Kemudian apa yang terjadi?" Pembicara: "Wanita itu duduk sambil memperhatikan. Kemudian singa- singa itu menghampiri pohon itu. Singa induk dan singa jantan dengan kedua singa lainnya yang lebih kecil satu persatu meniarap. Betapa indahnya melihat keempat singa itu duduk berjajar dalam satu barisan!" Boneka : "Apakah ada tanda di jalan?" Pembicara: "Dia sendiri tidak dapat melihat sesuatu tanda, tetapi dia telah memohon Tuhan untuk menaruh suatu tanda di sana, dan singa-singa itu berhenti tepat di tempat itu. Bukankah itu suatu jawaban yang ajaib kepada doanya?" Boneka : "Ya, sungguh menggembirakan mendengar hal itu, tetapi saya senang saya tidak ada di sana." Pembicara: "Saya juga mengakui bahwa saya tidak menghendaki ada empat ekor singa mengikuti saya. Tetapi kita perlu ingat bahwa apabila kita dalam ketakutan, Alkitab berkata bahwa Allah akan memberikan malaikatnya menaungi kita untuk memeliharakan kita. Allah mendengar kita apabila kita berseru memohon pertolongan." Boneka : "Adakalanya ketika saya takut, saya lupa berdoa." Pembicara: "Hal itu dapat terjadi pada kita semua. Akan tetapi Sudirman, Yesus adalah Gembala kita dan Dia menjaga kita sama seperti gembala menjaga domba-dombanya." Boneka : "Apakah Yesus menaruh perhatian kepada anak-anak domba juga?" Pembicara: "Tentu, Sudirman. Dia terutama memperhatikan anak-anak domba-Nya." Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 2 Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 215 - 217 ********************************************************************** o/ STOP PRESS PAKET NATAL 2002 SURABAYA - YESUS LAHIR MEMBAWA MUJIZAT ======================================================= Yesus Lahir ke dunia! Mujizat terjadi! Jadikan Natal tahun ini sebagai kesempatan Penginjilan/Kebangunan Rohani yang memberikan berkat besar dan berkesan di hati anak-anak. Ikutilah presentasi sehari untuk Guru-guru Sekolah Minggu, Guru-guru Sekolah, Penginjil Anak, Pencinta Anak dan semua yang merayakan Natal bersama anak-anak yang akan diadakan pada: WAKTU DAN TEMPAT ---------------- Hari, tanggal: Jumat, 18 Oktober 2002 Waktu : Pk. 18:00 - 21:00 WIB Tempat : SURABAYA -- Gedung Irama Mas Jalan Tegal Sari No. 75 Surabaya - INDONESIA TOPIK ----- . Musikal Drama Natal . Panggung Boneka Natal . Peraga Cerita Natal . Peraga Lagu Natal . Aktivitas Natal . Ide-ide Alat Peraga KHUSUS ------ . Peserta grup 5 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 set pola alat peraga. . Peserta grup 10 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 boneka puppet. . Peserta grup 15 orang dari 1 gereja akan mendapatkan 1 Paket Natal 2002 lengkap. CATATAN ------- . Paket Natal lengkap beserta kaset pentas dapat diperoleh pada saat presentasi. . Alat-alat peraga Natal dapat diperoleh pada saat presentasi. Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri anda segera! Tempat terbatas! Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi: . Ibu Rosi Tel. (0812) 321-4339, (0818) 306-700 . Ibu Fefe Tel. (031) 545-1335, (0811) 312-116 . Toko Buku Metanoia Tel. (031) 872-1871, (031) 546-6633 . Toko Buku Maranatha Tel. (031) 567-4136 Sumber: Yayasan Domba Kecil Tel. +62 (21) 560-2630 Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. +62 (21) 566-8962 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA BCA Kepa 198-3-10236-4 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Widya Susanti <wsusanti@> >Saya sangat bersyukur karena secara tidak langsung dengan membaca >e-BinaAnak saya mendapatkan banyak referensi buku-buku SM. Memang >sangat banyak buku yang dapat saya pilih di toko-toko buku, tapi >dari e-BinaAnak saya dapat mengetahui mana buku yang betul-betul >cocok dan bagus untuk koleksi perpustakaan di SM saya. >Salam kenal dari saya, >Widya S. Redaksi: Memang sumber-sumber yang kami cantumkan dalam setiap artikel/tulisan yang kami muat selain sebagai keterangan darimana tulisan tersebut diambil, bertujuan pula untuk memberikan referensi bagi para guru SM. Apakah Anda juga memiliki buku-buku yang bagus seputar pelayanan anak yang dapat Anda referensikan kepada kami? Jika ada, silakan Anda kirimkan informasi tersebut ke: ==> staf-binaanak@sabda.org Kami sungguh bersyukur karena Anda tidak hanya mengutip bahan-bahan yang ada dalam e-BinaAnak, tetapi bahkan berinisiatif untuk membeli buku-buku tersebut. Hal tersebut sangat mendukung pelayanan penerbitan dan toko-toko buku Kristen, sekaligus pelayanan SM Anda. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |