Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/105 |
|
e-Buku edisi 105 (30-8-2012)
|
|
==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================ Edisi 105/Agustus 2012 -- Penginjilan (II) DAFTAR ISI RESENSI 1: PENDEKATAN YANG TERLUPAKAN RESENSI 2: MISI DAN JEMAAT LOKAL ARTIKEL: MENGAPA MEMBACA? EDISI BULAN DEPAN Shalom, Injil keselamatan tidak hanya diperuntukkan untuk sekelompok orang saja, namun harus diberitakan kepada semua orang sampai ke ujung bumi. Tugas penginjilan pun bukan hanya diserahkan kepada para pendeta, penginjil, dan pekerja gereja. Semua orang percaya, murid-murid Kristus, memiliki tanggung jawab untuk memberitakan Injil. Bagaimana memulai penginjilan dan apa saja cara-cara yang bisa dilakukan? Anda dapat menemukannya dalam buku-buku yang kami resensi dalam edisi ini. Dalam edisi ini, e-Buku kembali mengingatkan akan pentingnya mengembangkan pengetahuan kita tentang Alkitab dan pentingnya membaca melalui artikel yang dapat Anda baca di kolom Artikel. Selamat menyimak sajian kami. Pemimpin Redaksi e-Buku, Sri Setyawati < setya(at)in-christ.net > < http://gubuk.sabda.org/ > "Pembacaan buku-buku bagus itu seperti percakapan dengan orang-orang paling bijaksana yang hidup berabad-abad waktu yang silam." -- (Descartes) RESENSI 1: PENDEKATAN YANG TERLUPAKAN Judul buku: Pendekatan yang Terlupakan Judul asli: -- Penulis/Penyusun: Daudi Rachmat M.Th. dan Budiman R.L., D.Min. Penerjemah: -- Editor: -- Penerbit: -- Ukuran buku: 14 x 20,5 cm Tebal: 23 halaman ISBN: -- Buku Online: -- Download: -- Penginjilan bisa dilakukan di mana saja. Untuk menghadapi masalah kompleks dalam penginjilan, kita perlu menyimak kisah para penginjil dan membaca buku-buku bertema penginjilan, yang dapat memberikan penjelasan dan metode dalam penginjilan. Salah satu bahan bacaan yang bisa Anda gunakan adalah buku "Pendekatan yang Terlupakan". Buku ini mengupas teknik dan langkah-langkah penginjilan dengan pendekatan-pendekatan kontekstual yang dilakukan oleh Rasul Paulus pada masa pelayanannya. Buku ini dibagi dalam beberapa judul pembahasan, yaitu Pendekatan yang Terlupakan, Wujud Pendekatan, serta Pendekatan Paulus dan Kebudayaan. Di akhir buku, Anda dapat membaca lampiran yang berisi tabel identifikasi tentang gereja, pelayanan dan halaman eksposisi ayat dalam 1 Korintus 9:19-23 tentang prinsip dan tujuan penginjilan. Buku ini cukup kaya akan informasi yang terkait dengan penginjilan dan cara penyampaian penulis dalam mengungkapkan gagasannya cukup sistematis dan mudah dimengerti. Anda ingin belajar dan mengetahui teknik-teknik penginjilan seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus pada masa pelayannya? Buku ini sangat tepat digunakan sebagai panduan praktis untuk penginjilan. Peresensi: Yonathan Sigit P. RESENSI 2: MISI DAN JEMAAT LOKAL Judul buku: Misi dan Jemaat Lokal Judul asli: The Local Church and Mission Penulis/Penyusun: Theodore Williams Penerjemah: L. S. Teesha Editor: -- Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta Ukuran buku: 11 x 17,5 cm Tebal: 44 halaman ISBN: -- Buku Online: -- Download: -- Banyak orang berpendapat bahwa hanya seorang misionaris atau penginjil yang dapat melakukan kegiatan misi dan penginjilan. Padahal, misi adalah mandat -- kita diperintahkan untuk mengabarkan Injil kepada setiap insan. Sungguh disayangkan bahwa mayoritas masyarakat Kristen memiliki anggapan yang salah selama ini. Misi harus menjadi perhatian kita semua. Buku terbitan Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF ini ditujukan untuk membantu jemaat lokal dalam bermisi. Ada lima pokok bahasan yang disajikan penulis buku ini, yaitu Hakekat Jemaat Lokal, Misi - Apakah Itu?, Mengapa Harus Bermisi?, Bagaimana Bermisi?, dan Kendala-kendala Misi. Kelima pokok bahasan ini memberi gambaran bagaimana cara mengerahkan jemaat lokal dalam kegiatan misi, beserta kendala-kendalanya. Gaya penulisannya ringkas dan langsung mengarah ke isi yang ingin disampaikan. Beberapa ayat dan ilustrasi yang diambil dari Alkitab juga disertakan di buku karangan Theodore Williams ini. Buku ini tepat bila ditujukan bagi pendeta, misionaris, hamba Tuhan, atau orang-orang yang ingin terlibat dalam badan misi. Diharapkan melalui buku ini, kita menjadi sadar betapa jemaat lokal dari berbagai lapisan masyarakat juga berperan penting dalam kegiatan misi. Kita tentunya tahu bahwa banyak penduduk dunia yang belum pernah sungguh-sungguh mendengar Injil keselamatan, bukan? Saatnya bagi kita terlibat lebih aktif di dalamnya. Peresensi: Ami Grace Y. ARTIKEL: MENGAPA MEMBACA? "Membaca untuk mengisi kembali sumber-sumber inspirasi," adalah nasihat Harold J. Ockenga, yang membawa satu koper penuh berisi buku pada waktu berbulan madu. Aturan membaca yang terkenal dari Bacon adalah: "Kita membaca bukan untuk menentang atau membantah, bukan untuk percaya dan menganggapnya benar, bukan untuk mendapatkan pembicaraan atau pembahasan, melainkan untuk menimbang dan memikirkan. Beberapa buku harus diuji, yang lain harus ditelan saja, serta beberapa yang lain perlu dikunyah dan dicernakan." Penulis lain menyatakan pendapatnya bahwa jika kita membaca karena kita ingin memenuhi pikiran kita seperti satu gudang besar, atau kita ingin merasa hebat, atau dianggap berpendidikan, maka hal itu tidak ada gunanya atau lebih buruk daripada itu. Seorang pemimpin rohani harus membaca untuk membangun rohaninya dan menarik manfaat dari padanya, dan hal ini akan sangat memengaruhi pemilihan buku bacaannya. Ada beberapa orang penulis yang buku-bukunya menantang hati dan nurani, serta mengangkat kita makin tinggi. Bacaan yang memberikan dorongan dan inspirasi seperti itulah yang harus dihargai. Seorang pemimpin rohani harus membaca untuk merangsang akalnya. Ia harus memiliki beberapa buku yang memberikan latihan berpikir, yaitu sesuatu yang menggugah kekuatan akalnya sampai sedalam-dalamnya, merangsang pemikiran, dan menimbulkan gagasan-gagasan baru. Ia harus membaca untuk mengembangkan gaya dalam khotbah, pengajaran, dan tulisannya. Untuk hal ini, tidak seorang pun dapat menyamai tulisan para penulis besar itu, yang memperluas perbendaharaan kata kita, mengajar kita untuk berpikir, dan mengajar kita berbicara dengan tajam dan memberikan dorongan. Pada waktu membicarakan para penulis yang terkenal, Dr. Tozer menyarankan "John Bunyan untuk tulisan yang sederhana, Joseph Addison untuk tulisan yang jelas dan bagus, John Milton untuk tulisan yang agung dan meningkatkan pikiran, Charles Dickens untuk tulisan yang lincah, dan Francis Bacon untuk tulisan yang ringkas dan berbobot". Bacon sendiri menyatakan bahwa "sejarah menjadikan orang bijaksana, puisi menjadikan orang fasih lidah, matematika menjadikan orang cerdik, filsafat menyebabkan orang berpikir dalam, moral menjadikan orang bersikap sungguh-sungguh, logika dan ilmu berpidato menjadikan orang berani mengeluarkan pendapat." Seorang pemimpin juga harus membaca untuk memperoleh keterangan. Belum pernah tersedia bahan keterangan yang begitu luas, yang dapat dijangkau oleh seorang pembaca seperti masa sekarang ini. Sebagian besar keterangan dapat diterima melalui bacaan. Oleh sebab itu, ia harus membaca agar dapat maju terus mengikuti zamannya, dan harus memperoleh keterangan yang cukup baik di bidangnya. Ia harus membaca agar memunyai persekutuan dengan orang-orang yang besar. Melalui tulisan-tulisan mereka, kita dapat mengadakan persekutuan dengan orang-orang besar yang takut kepada Allah sepanjang zaman. Bahkan, pengaruh baik sebuah buku saja tidak mungkin diperkirakan. Benyamin Disraeli dalam bukunya "Curiosities of Literature", memberi judul salah satu pasalnya "The Man of One Book", dan memberikan sejumlah contoh mengenai pengaruh baik dari satu karya tertentu. Pada waktu membaca sejumlah riwayat hidup orang Kristen yang dipakai Allah dengan cara yang unik pada abad yang lalu, penulis berkali-kali melihat bahwa buku yang sama, telah menimbulkan krisis dalam kehidupan mereka dan menyebabkan suatu revolusi dalam pelayanan mereka. Buku itu berjudul "Lectures on Revivals of Religion" oleh Charles G. Finney. Di lain pihak, siapa yang dapat mengukur pengaruh jahat sebuah buku, seperti misalnya "Mein Kampf" yang ditulis oleh Hitler? Siapa yang dapat mengukur kerusakan rohani yang ditimbulkan oleh buku Uskup Robinson yang berjudul "Honest to God?" Diambil dari: Judul Buletin: Sahabat Gembala, Edisi Maret 1994 Penulis: J. Oswald Sanders Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1994 Hal: 34 -- 35 EDISI BULAN DEPAN Masalah keuangan merupakan masalah kompleks. Saat ini, buku tentang keuangan dan berbagai tip mengelola keuangan hingga cara menambah penghasilan beredar sangat luas di pasaran. Tidak sedikit orang yang berburu buku-buku tersebut, agar mereka mendapat referensi bagaimana mengatasi masalah keuangan mereka. Bulan depan, e-Buku akan mengangkat tema Keuangan. Jika Anda memiliki buku-buku terkait dengan tema kami, silakan kirim resensi atau kesaksian Anda tentang buku tersebut kepada kami, sehingga bisa menjadi berkat bagi Pelanggan e-Buku yang lain. Anda dapat mengirimkannya ke alamat email redaksi e-Buku yang tertera di bawah ini. Mari berbagi berkat lewat e-Buku. Kontak: < buku(at)sabda.org > Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P. Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/buku > Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |