Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/131 |
|
e-Buku edisi 131 (17-9-2013)
|
|
==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================ e-Buku -- Hidup Kristen (II) Edisi 131/September 2013 Salam sejahtera, Edisi e-Buku kali ini kembali hadir dengan menyajikan topik mengenai "Hidup Kristen". Pada edisi sebelumnya, kami telah menyajikan resensi buku yang menolong kita semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah bagaimana kita menyatakan kehidupan kita yang mengenal Tuhan? Sudahkah kita mengalami hidup yang senantiasa mengalami sukacita-Nya dalam mengerjakan panggilan kita masing-masing? Sudahkah kita berani menyatakan komitmen kita kepada Kristus melalui kehidupan yang terus dikuduskan setiap hari? Untuk edisi kali ini, Redaksi e-Buku telah menyiapkan dua resensi buku tentang bagaimana kita menikmati perjalanan kehidupan Kristen kita dengan tetap memiliki komitmen yang penuh kepada Yesus Kristus. Kedua buku tersebut adalah "Menikmati Kehidupan Sepanjang Tujuan Hidup Anda" karya Joyce Meyer dan "Choose The Life" karya Bill Hull. Kami harap kedua buku ini dapat menolong kita semua untuk makin bertumbuh dalam kehidupan Kristen kita. Selain itu, dalam edisi ini, e-Buku juga menyajikan artikel tentang alasan enggan membaca. Jika dahulu ada di antara kita yang enggan membaca, dengan membaca artikel ini semoga rasa itu dapat ditepis. Selamat membaca. Pemimpin Redaksi e-Buku, Adiana < ade(at)in-christ.net > < http://gubuk.sabda.org/ > "Membaca adalah peranti dasar untuk menjalani kehidupan yang baik." (Mortimer Adler) RESENSI 1: MENIKMATI KEHIDUPAN SEPANJANG TUJUAN HIDUP ANDA Judul buku: Menikmati Kehidupan Sepanjang Tujuan Hidup Anda Judul asli: Enjoying Where You Are On the Way To Where You Are Going Penulis/Penyusun: Joyce Meyer Penerjemah: Efie Shofia Sompie Editor: Dra. Ostaria Silaban Penerbit: Gospel Press, Batam 2006 Ukuran buku: 24 x 15,3 cm Tebal: 246 halaman ISBN: -- Buku Online: -- Download: -- Apakah Anda sudah sering mendengar seseorang yang bernama Joyce Meyer? Dia adalah seorang penulis buku yang produktif sekaligus pembicara yang andal dalam membawa pemulihan hidup banyak orang. Beberapa buku Joyce Meyer yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia antara lain "Tolong! Aku Sendirian", "Tolong! Aku Putus Asa", "Tolong! Aku Takut", "Ubah Saya untuk Lebih Mengasihi", dan "Cara untuk Sukses Menjadi Diri Sendiri". Selain menulis banyak buku, Joyce Meyer juga mengembangkan, mengoordinasi, dan mengajar sebuah persekutuan mingguan yang dikenal sebagai "Life in The World", yang kemudian berkembang menjadi "Life in The World, Inc". Melalui badan pelayanannya ini, Joyce melakukan siaran radio dan televisi serta memproduksi kaset rekaman yang berisi pengajaran-pengajarannya. Dalam bukunya yang berjudul "Menikmati Kehidupan Sepanjang Tujuan Hidup Anda", Joyce Meyer lebih menekankan pada apa yang harus kita lakukan untuk lebih menikmati perjalanan hidup. Buku ini berisi tiga belas bab, yang memaparkan tentang Hidup adalah Sebuah Perjalanan, Buat Keputusan untuk Menikmati Hidup, Kesederhanaan, Kerumitan Agama, Terlalu Banyak Masalah untuk Bisa Menikmati Hidup, Sukacita di Ruang Tunggu Allah, dan masih ada beberapa topik lainnya. Dalam buku ini, Joyce mengungkapkan pemikirannya seperti seseorang yang memberi kesaksian. Penjelasannya tidak dituliskan dalam poin-poin seperti buku-buku teori, tetapi diuraikan dengan begitu runtut dan alur penjelasannya mengalir lembut. Pengupasan ayat yang mendasari penjelasan dan ilustrasi yang digunakan Joyce juga dapat menguatkan iman pembaca. Bagi beberapa orang, buku ini mungkin cukup ringan, tetapi isi yang terkandung di dalamnya cukup berat dan mengenyangkan. Makin ke belakang, makin banyak ayat Alkitab yang akan Anda temukan. Apakah Anda ingin menikmati hidup dengan sukacita dan kedamaian dari kasih Allah? Ambillah buku ini dan bacalah. Selamat melanjutkan perjalanan hidup Anda dalam Tuhan! Peresensi: S. Setyawati RESENSI 2: CHOOSE THE LIFE -- MEMILIH HIDUP SERUPA YESUS Judul buku: Choose The Life -- Memilih Hidup Serupa Yesus Judul asli: Choose The Life -- Exploring a Faith that Embraces Discipleship Penulis/Penyusun: Bill Hull Penerjemah: Paksi Ekanto Putro Editor: Milhan K. Santoso Penerbit: Literatur Perkantas Jawa Timur, Surabaya 2012 Ukuran buku: 21 x 13,9 cm Tebal: 243 halaman ISBN: 978-602-96700-7-3 Buku Online: -- Download: -- Pertanyaan paling mendasar untuk sebuah kehidupan kristiani adalah sudahkah kita, sebagai orang Kristen, menjalani hidup yang serupa dengan Kristus? Selama ini, tidak jarang pertumbuhan gereja ditunjukkan dari jumlah jemaat yang bertambah. Namun, pertanyaan selanjutnya yang jauh lebih penting adalah apakah dari sekian banyak jemaat, gereja sudah benar-benar memiliki kualitas seorang murid Kristus? Tampaknya, banyak di antara jemaat yang sudah menerima banyak informasi tentang kekristenan melalui gereja, tetapi tidak banyak yang sungguh- sungguh mengalami transformasi kehidupan menjadi semakin serupa dengan Kristus. Bill Hull, melalui bukunya "Choose The Life -- Memilih Hidup Serupa dengan Kristus", menjelaskan dengan panjang lebar mengenai pentingnya "pemuridan" dalam sebuah upaya transformasi kehidupan Kristen yang menjadi semakin serupa dengan Kristus. Buku ini mengutip perkataan Dietrich Bonhoeffer yang berkata, "Kekristenan tanpa pemuridan adalah kekristenan tanpa Kristus." Buku ini membukakan banyak hal yang menekankan bahwa pada akhirnya, kekristenan bukanlah bicara mengenai kuantitas, tetapi mengenai kualitas dan kedalaman yang mencerminkan bahwa iman bukanlah sekadar persetujuan pada doktrin, tetapi komitmen untuk mengikut Yesus. Gaya tulisan dalam buku ini sangat tegas dan jelas, bahkan tidak jarang muncul kalimat-kalimat sindiran, tetapi justru membuat pembaca mengerti dengan jelas apa arti mengikut Kristus. Banyak hal fundamental yang disinggung, yang membuat pembaca kembali sadar akan kebenaran dari semua kegiatan dan rutinitas yang biasa dilakukan oleh gereja saat ini. Di samping itu, Bill Hull juga memberikan penjelasan tentang bagaimana sikap yang seharusnya kita miliki sebagai orang Kristen, dan juga mengenai kepemimpinan dalam pemuridan. Jadi, buku ini tepat untuk setiap kita yang sudah mulai "gelisah" dengan kehidupan Kristen pada masa ini dan rindu untuk mewujudkan kehidupan Kristen yang semakin serupa dan berpusat pada Kristus. Peresensi: Adiana ARTIKEL: MENGAPA ENGGAN MEMBACA? Salah satu kegiatan murah dan memiliki banyak manfaat adalah membaca. Akan tetapi, kebanyakan orang masih enggan untuk membaca. Apa penyebabnya? Silakan Anda simak ulasan berikut. 1. Rasa malas. Malas hampir menjadi masalah bagi kebanyakan orang untuk membaca. Malas bisa disebabkan oleh minat dan motivasi yang rendah dalam diri seseorang. Selain minat dan motivasi yang rendah, kecenderungan orang adalah tidak memiliki gairah dalam membaca. Jika hal ini sudah mendarah daging dalam diri seseorang, rasa malas akan semakin kuat. Dari situ, rasa enggan untuk membaca juga akan semakin besar. 2. Tidak tahu cara membaca buku yang efektif. Ketika kita melihat buku yang begitu tebal, tiba-tiba dalam diri kita muncul pikiran bahwa akan membutuhkan banyak waktu untuk membaca buku tersebut. Terlebih lagi jika buku itu tidak ada gambarnya sama sekali, rasa enggan untuk membaca semakin membesar. Ketika itu terjadi, umumnya kita akan menaruh buku itu kembali dan tidak jadi membacanya. Karena hal itulah, kita perlu tahu cara membaca buku yang efektif, seperti artikel tentang bagaimana membaca cepat yang dapat dibaca di situs GUBUK. Dengan memiliki kemampuan membaca cepat, kita tidak akan takut membaca buku karena membaca buku yang tebal dapat kita lakukan hanya beberapa waktu saja. 3. Tidak tahu manfaat membaca. Kebanyakan orang membaca buku karena ada tujuan tertentu, misalnya mengerjakan tugas sekolah, tugas kuliah, atau hanya sekadar untuk mencari hiburan, tanpa tahu manfaat yang akan mereka ambil dari membaca. Yang paling ironis, ada orang yang bertanya-tanya, "Apakah yang diperoleh orang-orang yang gemar membaca buku? Apakah akan menjadi orang kaya atau orang terkenal, seperti para pemain sepak bola atau para artis?" Ketika pertanyaan seperti ini ditanyakan kepada seorang pemula, itu cukup berbahaya karena bisa memengaruhi pikiran dan konsep yang baru saja terbentuk. Karena itulah, seseorang akhirnya menjadi enggan untuk membaca. 4. Kondisi putus asa. Masalah adalah kekasih manusia yang setiap saat bisa saja muncul. Orang dewasa akan memandang masalah sebagai bagian dari pengembangan dirinya. Namun, bagi orang yang belum dewasa atau mentalnya lemah, masalah bisa menjadi bumerang yang setiap saat bisa menikam diri sendiri. Ketika tidak berhasil mengatasinya, mereka akan mengalami putus asa. Dalam keadaan yang seperti ini, sangat sulit bagi siapa pun untuk membaca. Jangankan membaca, bisa tersenyum saja mereka sudah hebat. Untuk itulah, usahakan diri kita untuk kuat dalam menghadapi masalah, bersikaplah dewasa, dan yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. 5. Manajemen waktu yang buruk. Manajemen waktu ini berkaitan dengan bagaimana seseorang mengisi waktu setiap harinya. Banyak orang menjalani rutinitas yang sama setiap hari, kecuali pada hari minggu atau hari libur. Di sela-sela rutinitas yang dilakukan setiap hari, sebenarnya ada waktu luang yang bisa digunakan dengan baik. Sayangnya, hal itu tidak pernah diatur sedemikian rupa. Mereka cenderung membuang waktu luang tanpa melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk dirinya. Bahkan, sangat mungkin pikiran untuk membaca buku tidak ada dalam daftar kegiatan penting mereka sehari-hari. 6. Latar belakang pendidikan. Memang tidak menjadi jaminan seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi pasti suka membaca, dan yang memiliki latar belakang pendidikan rendah tidak suka membaca. Yang perlu kita pahami adalah kecenderungan untuk membaca buku akan lebih besar dimiliki oleh orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang cukup. Kalaupun ada orang yang berlatar belakang pendidikan rendah suka membaca buku, sepertinya persentasenya kecil. 7. Budaya membaca yang tidak pernah tertanam dari kecil. Faktor lain mengapa seseorang enggan membaca adalah karena mereka tidak terbiasa membaca sejak kecil. Seseorang yang memiliki budaya membaca sejak kecil akan lebih suka membaca karena membaca sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup yang dilalui sejak kecil. Hal ini jelas berbeda dengan orang yang dari kecil tidak terbiasa membaca. Setiap kita pasti pernah merasakan bagaimana sulitnya ketika pertama kali membiasakan diri untuk membaca. Rasa enggan untuk membaca selalu muncul setiap saat. 8. Persaingan antara buku dengan media massa lainnya, khususnya media elektronik seperti televisi dan radio. Kedua media ini berlomba-lomba menyajikan berbagai program hiburan yang menarik minat para pemirsa dan pendengar, sementara penayangan program-program unggulan yang mendidik dan berguna jarang sekali kita temukan. Keadaan yang seperti ini jelas memengaruhi minat seseorang untuk membaca karena naluri manusia akan lebih memilih hiburan daripada membaca buku. Hanya orang-orang yang memiliki komitmen tinggi yang bisa memilah kapan dia mencari hiburan dan kapan dia harus membaca. Jadi, mulai hari ini, mari kita buat sebuah komitmen untuk mengatasi masalah yang menyebabkan kita enggan untuk membaca. Karena dengan membaca, Anda akan melihat dunia. Anda akan menjadi pribadi unggul dan cerdas dibanding orang yang tidak suka membaca. Diambil dan disunting dari: Nama situs: Cafe Motivasi Alamat URL: http://cafemotivasi.com/mengapa-enggan-membaca/ Penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 18 Juli 2013 STOP PRESS: BLOG SABDA: MELAYANI DENGAN BERBAGI Sejauh apa Anda mengenal pelayanan YLSA? Apa saja kegiatan YLSA dan segenap staf yang melayani di dalamnya? Blog SABDA hadir sebagai wujud kerinduan YLSA untuk membagikan cerita-cerita mengenai pelayanan dan berbagai kegiatan di YLSA < http://ylsa.org >. Blog ini berisi pengalaman, curahan hati, kesaksian, dan pelajaran-pelajaran yang didapatkan oleh para staf dan sahabat YLSA yang rindu berbagi berkat. Jadi, silakan berkunjung ke blog SABDA < http://blog.sabda.org >! Mari melayani dengan berbagi! Kontak: buku(at)sabda.org Redaksi: Adiana, S. Setyawati, dan Ryan Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |