Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/149 |
|
e-Buku edisi 149 (16-12-2014)
|
|
e-Buku -- Panggilan Hidup (II) Edisi 149/Desember 2014 DAFTAR ISI: RENUNGAN: PESAN NATAL YANG SESUNGGUHNYA RESENSI 1: VISIONEERING RESENSI 2: FOKUS HIDUP ARTIKEL: EMPAT ALASAN BAGUS MEMBACA BUKU-BUKU YANG BAIK STOP PRESS: BERGABUNGLAH DENGAN FACEBOOK E-BUKU Salam kasih dalam Kristus, Hanya oleh karena kasih karunia Allah, kita masih dapat menyambut Natal tahun ini, dan e-Buku masih hadir di tengah-tengah Anda mempersiapkan Natal. Pada edisi ini, e-Buku masih menghadirkan tema Panggilan Hidup. Namun, buku yang kami resensi tentu saja berbeda dari edisi sebelumnya. Kali ini, kami menyoroti buku karya Andy Stanley dan Jerry Foster. Di samping itu, kami juga menyajikan renungan Natal untuk menghangatkan suasana Natal Pelanggan. Redaksi berharap sajian e-Buku dapat menjadi berkat bagi Pelanggan yang rindu mengenal Dia lebih dalam lagi dan mengerjakan panggilan yang telah Ia sediakan bagi anak-anak-Nya yang percaya kepada-Nya. Tidak lupa, segenap redaksi e-Buku mengucapkan "Selamat Hari Natal 2014 dan Tahun Baru 2015". Damai Natal di dalam Kristus beserta kita sekalian. Pemimpin Redaksi e-Buku, Adiana < ade(at)in-christ.net > < http://gubuk.sabda.org/ > "Hal terburuk tentang buku-buku baru adalah mereka membuat kita tetap membaca buku-buku lama." (Joseph Joubert) RENUNGAN: PESAN NATAL YANG SESUNGGUHNYA Bacaan: Yesaya 11:1-10 Menjelang perayaan Natal, saling bertukar dan mengirimkan kartu Natal mungkin masih menjadi tradisi yang marak beberapa tahun silam. Dahulu, toko-toko yang menjual kartu Natal mendadak menjadi ramai karena antusiasme orang-orang yang ingin memeriahkan Natal dengan kartu-kartu Natal yang cantik. Namun, seiring perkembangan teknologi dan informasi beberapa tahun terakhir, tampaknya banyak orang lebih senang mengirimkan ucapan Natal melalui pesan pribadi (SMS), WhatsApp, atau media-media sosial, seperti Facebook, Twitter, dsb., dengan gambar- gambar digital yang tidak kalah menarik dengan kartu Natal. Perubahan zaman telah dan akan mengubah banyak tradisi atau kebiasaan kita untuk menyampaikan ucapan dan pesan Natal kepada saudara-saudara seiman kita. Namun, perubahan ini tidak akan mengubah pesan Natal yang sesungguhnya, yang telah dinubuatkan oleh para nabi sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Nabi Yesaya telah berkata, "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah" (Yesaya 11:1). Raja Damai itu akan memulihkan dan menyelamatkan umat Allah, serta menegakkan keadilan dan kebenaran di muka bumi. Kehadirannya adalah janji bahwa bumi tidak akan lagi penuh dengan kejahatan, sebaliknya penuh dengan damai dan pengenalan akan Tuhan. Dan, benar, nubuat itu telah digenapi melalui pesan seorang malaikat kepada para gembala, "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud" (Lukas 2:11). Bagaimana pun cara kita menyampaikan ucapan Natal kita tahun ini, yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita memaknai dan menghidupi pesan Natal yang sesungguhnya. Teruslah menjadi saksi-Nya untuk menyampaikan Kabar Baik bahwa Yesus Kristus telah datang ke dunia, dan melalui Dia, Allah hendak memulihkan umat-Nya, yaitu kita yang telah percaya dan hidup di dalam Dia. Cara kita menyampaikan pesan Natal tidak akan pernah mengubah pesan Natal yang sesungguhnya. Diambil dari: Nama situs: Situs Natal Indonesia Alamat URL: http://natal.sabda.org/pesan_natal_sesungguhnya Penulis renungan: Adiana Tanggal akses: 9 September 2014 RESENSI 1: VISIONEERING Judul buku: Visioneering -- Bagaimana Mengubah Visi Anda Menjadi Kenyataan Judul asli: Visioneering Penulis/Penyusun: Andy Stanley Penerjemah: Dra. Rosiana Adinegoro Editor: R. Herutomo Penerbit: Penerbit ANDI, Yogyakarta 2011 Ukuran buku: 24 x 16 cm Tebal: 314 halaman ISBN: 978-979-29-1901-1 Buku Online: -- Download: - Andy Stanley adalah pendeta perintis jemaat North Point Community Church di Atlanta. Ia dinilai sebagai komunikator berbakat dan telah menulis banyak buku dalam bidang kepemimpinan. Tidak hanya melalui buku, ia juga melayani melalui website resminya, andystanley.com, dengan jargon "Helping Leaders Go Further Faster". "Visioneering" adalah salah satu buku yang ditulisnya mengenai visi dan panggilan hidup. "Visioneering" atau rekayasa visi sebenarnya merupakan sebuah konsep bahwa hidup kita seharusnya merupakan perjalanan yang memiliki tujuan, yaitu apa yang akan kita raih secara pribadi, secara profesional, dalam lingkup keluarga, dan secara rohani. Menurut cara pandang dunia, setiap orang berhak memiliki mimpi dan menentukan masa depannya sendiri. Namun, buku ini mengingatkan kita bahwa tubuh kita yang telah dibeli dan lunas dibayar oleh salib Kristus, kini telah menjadi milik Allah. Pada akhirnya, segala sesuatu yang kita lakukan pun seharusnya kembali untuk memuliakan nama Allah. Dalam buku ini, Stanley menjelaskan bagaimana kita mengubah visi menjadi kenyataan ke dalam 18 bab. Buku ini memiliki keunggulan dalam beberapa hal. Pertama, penulis mendasarinya dengan menggunakan eksposisi Nehemia. Kedua, penulis memberikan "batu-batu tumpuan" yang menjadi prinsip-prinsip dasar tentang apa itu visi dan bagaimana langkah praktis untuk mewujudkannya di setiap bab. Ketiga, penulis menyediakan sebuah proyek berupa daftar pertanyaan yang dapat dijawab oleh pembaca di setiap akhir bab sehingga mendorong pembaca untuk segera mengidentifikasi visinya dan membuat langkah-langkah nyata. Oleh karena itu, setelah menyelesaikan setiap bab, pembaca sangat disarankan untuk segera mengerjakan proyek yang sudah disediakan. Dengan begitu, pembaca akan merasakan manfaat dari buku ini dan terdorong untuk benar-benar bertindak dalam menggumulkan visi atau panggilan hidupnya. Bagi Anda yang sudah menyimpan sebuah impian, jangan terburu-buru untuk mewujudkannya. Di samping membaca firman Tuhan, silakan membaca buku ini terlebih dahulu. Apa pun impian dan visi kita, biarlah semua itu datang dari Allah dan kembali untuk memuliakan nama Allah. Amin! Peresensi: Adiana RESENSI 2: FOKUS HIDUP Judul buku: Fokus Hidup -- Menggapai Hidup yang Lebih Bermakna dan Berpengaruh Judul asli: Life Focus Penulis/Penyusun: Jerry Foster bersama Ed Stewart Penerjemah: Daniel Yosafat Editor: Drs. R. Suyoto Bakir Penerbit: Interaksara, Batam 2005 Ukuran buku: 24 x 16 cm Tebal: 261 halaman ISBN: - Buku Online: -- Download: -- Jika Anda adalah orang yang ingin membuat perbedaan besar dalam hidup Anda dengan memiliki fokus hidup yang lebih jelas, buku ini menjadi salah satu rekomendasi yang dapat Anda baca. Di dalam bukunya ini, Jerry Foster mengungkapkan cara kita memperoleh makna hidup dengan menggunakan prinsip bahwa setiap perubahan kecil akan membuat perbedaan yang besar dalam hidup kita. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian besar. Bagian pertama menjelaskan tentang mitos mengenai kekayaan pribadi yang sejati. Pada bagian ini, Anda akan dituntun untuk memahami definisi kesuksesan yang benar, yaitu kesuksesan yang bukan saja diukur secara ekstrinsik, tetapi juga secara intrinsik. Seperti salah satu perkataan Yesus Kristus dalam Matius 16:24-25 yang dikutip oleh penulis bahwa "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya". Selain itu, pada bagian ini penulis juga mengajak Anda untuk mengoreksi tentang perubahan-perubahan kecil yang telah Anda lakukan pada bidang-bidang terbesar dalam kehidupan Anda. Pada bagian kedua, Anda diajak untuk memikirkan definisi kekayaan pribadi yang sejati. Pada bagian ini diterangkan bahwa fokus hidup membawa keuntungan terhadap kesejahteraan hidup yang seutuhnya. Mulai dari hal jasmaniah sampai dengan kerohanian, yaitu hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Selain itu, penulis juga menjelaskan cara-cara yang harus dilakukan agar dapat menghubungkan antara hasrat yang Anda miliki dengan tujuan hidup Anda. Dan, pada bagian terakhir, penulis yang juga pendiri dan CEO dari sebuah perusahaan perencana keuangan terkemuka di Amerika ini, membicarakan tentang strategi dalam menetapkan fokus hidup. Penulis mengajak agar para pembaca dapat menemukan kemampuan khususnya dan menggunakannya lebih efektif lagi sehingga dapat memiliki kehidupan yang proaktif. Sebab, hidup yang proaktif sama seperti menciptakan strategi khusus dalam mengatur tujuan dari seluruh bagian kehidupan dan berjalan ke arahnya. Salah satu keunikan dari buku ini adalah adanya contoh-contoh tantangan yang diberikan untuk melakukan perubahan kecil dalam hidup Anda sesuai dengan topik yang sedang dibahas di akhir setiap bab. Pemaparan yang diberikan penulis banyak menolong kita untuk memiliki fokus dan makna hidup, sayangnya pemaparan alkitabiah dalam pengupasan bahasannya kurang banyak. Namun, buku ini tetap memberi wawasan dan cara pandang yang berbeda bagi Anda yang menginginkan hidup yang seimbang, berarti, dan memiliki fokus yang jelas. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati. Peresensi: Rostika ARTIKEL: EMPAT ALASAN BAGUS MEMBACA BUKU-BUKU YANG BAIK Akhir pekan ini, saya berbicara kepada sekelompok pria di Nashville, Tennessee, tentang mengapa para pria Kristen perlu menjadi pembaca, meskipun hal ini juga berlaku bagi para wanita. Berikut adalah empat alasan bagus untuk membaca buku-buku yang baik. 1. Membaca untuk Mengetahui/Mengenal Alasan terbaik untuk membaca buku adalah untuk mengenal Allah. Kita percaya, tentu saja, bahwa kita masing-masing dapat dan akan menjumpai Allah di dalam firman-Nya, tetapi kita bisa dan pasti akan mendapat manfaat dari apa yang telah dipelajari oleh orang lain dan kita mendapatkannya melalui buku-buku. Buku merupakan bagian penting dari tugas seumur hidup kita untuk mengenal pribadi dan karya Allah. 2. Membaca untuk Bertumbuh Membaca adalah sarana yang melaluinya kita memulai dan memelihara pertumbuhan pribadi. Kita membaca untuk mengenal Allah dan kita membaca untuk menumbuhkan kemampuan kita dalam menghormati Dia di setiap bidang kehidupan kita. Ada tiga jenis pertumbuhan yang saya ingin tunjukkan kepada Anda. Kenalilah kelemahan Anda dan bacalah buku-buku untuk memperkuat diri Anda di sana. Itu bisa berupa kelemahan pengetahuan, kelemahan karakter, atau kelemahan pemahaman. Kenalilah kekuatan Anda dan membacalah untuk bertumbuh lagi dan lagi. Kenalilah wilayah tanggung jawab Anda dan bacalah buku-buku untuk memperkuat Anda di sana. Biografi dapat sangat membantu dalam setiap bidang ini. Sebuah biografi seorang pemimpin besar akan memungkinkan Anda untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. 3. Membaca untuk Memimpin Setiap orang dipanggil untuk memimpin di beberapa bidang kehidupan, baik di keluarga, di tempat kerja, di gereja, maupun di tempat lain. Para pemimpin yang baik adalah pembaca yang baik. Para pemimpin Kristen terbaik adalah mereka yang mempelajari kebenaran, menerapkannya, berpikir seperti seseorang yang telah dibentuk olehnya, dan memimpin sesuai dengan kebenaran itu. Sebagai seorang pemimpin, Anda berutang kepada orang-orang yang Anda pimpin untuk terus bertumbuh sebagai pemimpin. 4. Membaca untuk Mengasihi Berikut adalah tiga cara untuk mengasihi orang lain dengan menjadi pembaca. - Membaca untuk memahami. Saya telah mengatakan bahwa kita harus membaca untuk mengenal Tuhan dengan lebih baik, bertumbuh dalam pengembangan pribadi, dan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Membaca semacam ini tidak hanya menguntungkan Anda sendiri, tetapi juga orang di sekitar Anda. - Membaca untuk merekomendasikan. Anda bisa mengasihi orang lain dengan merekomendasikan buku-buku yang akan membantu mereka dalam menghadapi keadaan mereka, termasuk membaca buku-buku yang akan lebih berguna untuk orang lain daripada diri sendiri. - Membaca untuk memuridkan. Yang lebih baik daripada membacakan buku bagi orang-orang adalah membaca buku bersama dengan orang-orang. Ketika Anda membaca buku bersama dengan orang lain, Anda dapat membiarkan penulis menjadi "Paulus" dan Anda bersama orang-orang yang membaca dengan Anda adalah "Timotius-Timotiusnya." Kesimpulan Bagi sebagian orang, membaca merupakan kesenangan dan sesuatu yang alami. Namun, bagi orang lain, membaca sama sekali bukanlah kesenangan. Bolehkah saya menyarankan agar orang-orang ini berusaha untuk belajar melakukannya sebagai kesenangan? Kesenangan bisa dipelajari! Membaca adalah kenikmatan yang patut dipelajari untuk disukai dan dikejar, bahkan jika dibutuhkan beberapa usaha pada awalnya. Namun, apakah itu menyenangkan atau menyakitkan, berkomitmenlah untuk membaca untuk mengetahui, membaca untuk bertumbuh, membaca untuk memimpin, dan membaca untuk mengasihi. (t/Jing Jing) Diterjemahkan dari: Nama situs: Challies.com Alamat URL: http://www.challies.com/christian-living/four-good-reasons-to-read-good-books Judul asli artikel: Four Good Reasons to Read Good Books Penulis artikel: Tim Challies Tanggal akses: 18 Juni 2014 STOP PRESS: BERGABUNGLAH DENGAN FACEBOOK E-BUKU Kabar Gembira! Bagi Anda yang gemar membaca buku, artikel, dan bahan bacaan Kristen yang berkualitas, kami telah menyediakan suatu komunitas di dunia maya. Dalam komunitas ini, Anda dapat berdiskusi dan berbagi cerita dengan para penggemar buku Kristen yang lain dari berbagai daerah. Anda tidak perlu repot-repot, cukup ketik http://fb.sabda.org/buku dan klik tombol "Suka", maka Anda sudah bergabung dengan kami. Tunggu apa lagi? Segeralah bergabung di komunitas e-Buku dan perluas wawasan Anda sekarang juga! Tuhan Yesus memberkati! Kontak: buku(at)sabda.org Redaksi: Adiana, S. Setyawati, dan Ryan Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |