Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/21 |
|
e-Buku edisi 21 (19-7-2007)
|
|
________________________________e-BUKU________________________________ Berbagi Berkat Melalui Buku 21/Juli/2007 ______________________________________________________________________ Editorial : Okultisme Resensi Buku : 1. Membedakan Gangguan Jiwa dan Kerasukan Setan, LK3 2. Hancurkan Kuasa Iblis Dalam Hidup Anda, Yayasan ANDI dan OC International 3. Kemuliaan Setiap Hari, Bethlehem Publisher 4. Menjadi Bejana Kemuliaan, Yayasan ANDI 5. Spiritual House Cleaning, Yayasan ANDI Artikel Buku : Teknik Asyik Membuat Resensi Buku Kesaksian Buku : Okultisme Edisi Agustus : Misi Penerbit Edisi Ini ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam kasih, Suka tidak suka, kepercayaan kepada nasib, peruntungan, spiritisme, dan jenis okultisme lainnya masih mewarnai kehidupan orang Kristen dewasa ini. Para muda-mudi banyak yang gemar melirik ramalan nasib, sedang yang tua masih memegang jimat-jimat. Kondisi ini menunjukkan betapa orang-orang Kristen masih banyak yang belum menyadari atau mengenali permainan Iblis yang memikat, mengikat, dan membinasakan itu. Tidak ada jalan lain selain bergiat diri dalam pengenalan akan Kristus dan firman-Nya. Semakin kita mengerti firman-Nya, semakin kita mengenal perangkap Iblis itu. Sejumlah orang telah Tuhan pakai pula untuk memaparkan sejumlah hal menyangkut okultisme. Tidak ada salahnya bila kita membaca tulisan-tulisan mereka sebagai bahan pengaya kebenaran Alkitab yang kita baca. Beberapa di antaranya disajikan di e-Buku kali ini. Silakan simak resensi singkatnya. Pimpinan redaksi e-Buku, Puji Arya Yanti ".... Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu." < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Yoh+3:8 > ______________________________________________________________________ RESENSI 1 Penulis : Julianto Simanjuntak Penerbit : Layanan Konseling Keluarga dan Karir (LK3) Ukuran Buku: 11 x 18 cm Tebal : 221 halaman MEMBEDAKAN GANGGUAN JIWA DAN KERASUKAN SETAN ============================================ Apakah perbedaan antara gangguan jiwa dan gangguan roh jahat (kerasukan)? Dari manakah kita dapat membedakannya? Dengan menyadari bahwa membedakan kedua hal tersebut bukanlah merupakan suatu hal yang mudah, penulis yang juga ketua dan pendiri Layanan Konseling Keluarga dan Karir (LK3) menyajikan buku ini. Tentu dengan tujuan untuk memberikan informasi penting kepada kita tentang gangguan jiwa dan gangguan roh jahat. Adalah penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara gangguan jiwa dan gangguan roh jahat. Ketika menghadapi situasinya, kita dapat mendiagnosanya sehingga diharapkan kita dapat mengambil tindakan yang tepat demi mempercepat pemulihan, terutama jika orang yang kita kasihi mengalami keadaan ini. Melalui buku setebal 221 halaman ini, penulis juga membagikan kisah masa lalu tentang ayahnya yang seorang dukun dan ibunya yang memraktikkan kuasa gelap. Hal inilah yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan analisa tentang gangguan jiwa dan gangguan roh jahat. Buku ini sendiri pada dasarnya merupakan tesis penulis yang disajikan dalam bentuk ringkas. Selain mendorong kepedulian akan pentingnya konseling, penulis juga berharap para pemimpin gereja, orang tua, dan para konselor akan terbantu dengan kehadiran buku ini, terutama dalam memerhatikan masalah kesehatan jiwa. Kiriman dari: Pipin RESENSI 2 Penulis : Thomas J. Sapington, Th.D. Penerbit: Yayasan ANDI dan OC International Yogyakarta Ukuran : 13,7 x 21 cm Tebal : 302 halaman HANCURKAN KUASA IBLIS DALAM HIDUP ANDA ====================================== Tidak mudah untuk berjalan dalam kemerdekaan bersama Kristus. Perlawanan dunia, keinginan daging, dan juga setan selalu saja berusaha menggagalkan hubungan baik kita dengan Allah, pertumbuhan rohani, dan efektivitas kita dalam pelayanan. Hal tersebut ditandai dengan masih banyaknya orang Kristen yang terlibat dengan kuasa gelap, dipengaruhi Iblis karena dosa-dosanya. Selain itu, banyak hamba Tuhan yang tidak menyadari banyaknya masalah yang timbul dalam kehidupan orang Kristen yang bersumber dari Iblis. Dan tidak sedikit pula orang Kristen, termasuk hamba Tuhan yang masih saja terjerat dan terikat dalam dosa-dosa tertentu. Buku ini hadir untuk menjawab permasalahan tersebut secara jelas agar setiap orang Kristen dapat mengenal Allah dengan sungguh-sungguh dan dapat hidup dengan menikmati kemerdekaan dan kemenangan seperti janji yang sudah diberikan Allah kepada umat-Nya. Ketergantungan kepada Allah, mencari jalan keluar yang telah Allah sediakan bagi kita (1Kor. 10:13), memisahkan diri dari pengaruh duniawi, dan melawan Iblis dengan berdiri teguh harus dilakukan jikalau kita ingin tetap berjalan di dalam ketaatan (hal. 4). Wujud kemerdekaan di dalam Kristus mengawali isi buku ini, dilanjutkan dengan enam pembahasan, mulai dari kuasa di dalam Kristus, sifat dan siasat musuh, pengaruh dan ikatan setan dalam kehidupan, menghancurkan kekuatan iblis, berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus, dan pelayanan menuju kemerdekaan di dalam Kristus. Melalui buku ini, kita akan mengetahui tipu muslihat yang sering kali digunakan oleh si Jahat. Prinsip-prinsip alkitabiah yang turut disajikan kiranya dapat membantu kita menghancurkan belenggu iblis dalam hidup kita dan sekaligus membawa kita berjalan dalam kemerdekaan dan kemenangan di dalam Kristus. Kiriman dari: Eudice RESENSI 3 Penulis : Daud Tony Penerbit: Bethlehem Publisher, Jakarta 2003 Ukuran : 12,4 x 17,6 cm Tebal : 150 halaman KEMULIAAN SETIAP HARI ===================== Apakah Anda selalu menempatkan Allah sebagai prioritas tertinggi dalam hidup Anda? Apakah Anda juga ingin agar kemuliaan Kristus terjadi dalam keseharian Anda? Buku karya Daud Tony dengan judul "Kemuliaan Setiap Hari" ini mencoba membantu Anda untuk membangun iman dan perisai dalam menghadapi panah api si Iblis. Gaya penyampaiannya yang menarik, mengalir, lugas, dan sederhana akan membantu Anda untuk menyimak bagian per bagian sampai selesai. Terdapat tiga puluh jurus yang dipaparkan oleh Daud Tony agar Anda mengalami kemuliaan Tuhan dan terlebih lagi memperoleh tuntunan dalam menghadapi tiga musuh utama dalam hidup kita -- tiga musuh yang senantiasa menjauhkan kita dari-Nya agar kemuliaan itu hilang dari hidup kita. Tiga musuh tersebut menurut Daud Tony adalah Iblis, dunia, dan terutama diri kita sendiri (kedagingan). Penjelasan dimulai dengan pembahasan tentang anugerah yang Allah nyatakan atas hidup kita, yaitu alasan Allah memilih kita sejak semula. Daud Tony berusaha menuntun kita untuk mengetahui tujuan Allah menciptakan kita. Kemuliaan lain yang dipaparkan oleh penulis di antaranya adalah kemuliaan dalam memikul salib, kekudusan, pengakuan dosa, sampai pada kemuliaan peperangan rohani perihal pertempuran kita dalam melawan dosa dan Iblis. Terdapat juga beberapa kutipan dari sejumlah nas Alkitab yang relevan dengan pembahasan tiga puluh jurus tersebut yang menguatkan tiap-tiap pembahasan dalam buku ini. Buku ini layak dibaca oleh semua orang percaya yang ingin menjadi pejuang Kristus yang kuat dan tangguh. Segeralah Anda mendapatkan berkat dari buku ini. Jadikan buku ini sebagai pelengkap wawasan Anda dalam menghadapi peperangan rohani ketika melawan tiga musuh utama kita, yaitu iblis, dunia, dan diri kita sendiri. Selamat berperang dan jadilah pemenang bersama Kristus. Tuhan Yesus memberkati. Kiriman dari: Kristina RESENSI 4 Penulis : Rebeca Brown, MD Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006 (Cet. IV) Ukuran : 14 x 21 cm Tebal : 350 halaman MENJADI BEJANA KEMULIAAN ======================== Anda dapat menang atas kuasa setan! Buku ini ditulis bagi: - setiap anak Allah yang merasa lapar dan haus setelah mengalami hubungan pribadi yang erat dengan Dia, - mereka yang sangat rindu untuk "mendengar" suara-Nya dalam hati mereka yang terdalam, yang tidak akan merasa puas dengan apa pun juga selain oleh pengalaman kehadiran dan kemuliaan-Nya, dan - bagi mereka yang sungguh-sungguh mau bergumul untuk mencapai kekudusan di dalam ketaatan kepada Tuhan Yesus Kristus. Tujuan penulisan buku ini adalah untuk menolong Anda memahami perkembangan okultisme yang begitu pesat di dunia. Dengan demikian, Anda tidak hanya dapat menyucikan diri Anda sendiri dari setiap keterlibatan dalam okultisme, melainkan juga agar Anda dapat menghindarkan diri dari perangkap-perangkapnya. Pokok-pokok yang dibahas meliputi hal-hal berikut. - Kunci untuk mendapatkan kuasa rohani -- kekudusan pribadi. - perlengkapan senjata Allah -- bagaimana menggunakannya secara efektif. - Sifat dosa -- bagaimana memahaminya dan mengendalikannya. - Penjelasan bait Allah -- bagaimana menghindarinya. - Pimpinan Roh Kudus vs roh jahat -- mengenali perbedaannya. - Pelepasan -- studi kasus dan garis pedoman. Buku ini berisi rencana-rencana rahasia peperangan setan yang selama ini belum pernah ditulis dalam buku mana pun. Buku ini mengungkapkan bagaimana para pengikut setan secara terang-terangan melawan para pengikut Yesus Kristus. Anda harus mengetahui terlebih dahulu kunci untuk mendapatkan kuasa rohani sebelum Anda memerlukannya. Diambil dan diedit seperlunya dari: Nama situs: PMBR ANDI Penulis : tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.pbmr-andi.com/?buku-rohani&p=productsMore&iProduct=414 RESENSI 5 Penulis : Alice dan Eddie Smith Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006 (Cet. I) Ukuran : 14 x 21,5 cm Tebal : 223 halaman SPIRITUAL HOUSE CLEANING ======================== Rata-rata keluarga Kristen bahkan tidak menyadari betapa perlunya membersihkan rumah secara rohani supaya dapat mengalami hadirat Tuhan yang penuh dengan damai sejahtera. Itulah sebabnya pasangan Smith menulis buku ini. Buku ini memberikan penjelasan kepada Anda melalui contoh-contoh mengenai penyebab dan penyembuhan yang Anda perlukan untuk membersihkan rumah Anda bagi kemuliaan Tuhan. Pencemaran dapat datang dalam berbagai bentuk: patung-patung allah asing, jimat-jimat, maupun cindera mata dari dosa-dosa di masa lampau. Namun apa pun bentuknya, Tuhan tidak ingin kita memiliki benda-benda yang najis karena benda-benda tersebut tidak menghargai Roh Kudus dan mengundang iblis untuk menimbulkan kehancuran dalam hidup kita. Berdasarkan prinsip firman Tuhan, praktis dan mudah untuk dibaca, buku ini dipenuhi dengan bukti-bukti kuat bagi Anda dan keluarga untuk hidup merdeka dalam Kristus dengan membebaskan rumah Anda dari segala sesuatu ikatan kuasa kegelapan. Diambil dan diedit seperlunya dari: Nama situs: PBMR ANDI Penulis : tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.pbmr-andi.com/?buku-rohani=Spiritual%20House% 20Cleaning&penerbit=&kategori=Pendewasaan%20Rohani&p=productsMore&iProduct=221 ______________________________________________________________________ ARTIKEL TEKNIK ASYIK MEMBUAT RESENSI BUKU ================================= Diringkas oleh: Puji Arya Yanti Manfaat konkret yang kita serap dari membaca buku ternyata bukan pengetahuan atau gagasan penulis buku, melainkan kata-kata yang bermakna. Hanya dengan membaca, kita kemudian dapat memasukkan kata-kata tersebut dalam diri kita. Karena itu, semakin baik dan semakin kaya kosakata yang dimiliki sebuah buku, semakin baik pula kata-kata yang akan kita serap dan simpan. Kata-kata yang kita serap dari kegiatan membaca dapat membantu kita untuk menata apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Selain itu, membaca dapat mendorong kita untuk berkomunikasi secara tertulis dengan penuh kedalaman dan keindahan. Namun, yang ingin disampaikan di sini bukan soal kesalingterkaitan membaca dan menulis, melainkan betapa pentingnya melanjutkan kegiatan membaca buku dengan menuliskan hal-hal yang diperoleh dari pembacaan tersebut. Hal ini yang disebut dengan menulis resensi buku. Selain akan mengefektifkan kegiatan membaca, menulis resensi buku juga dapat melatih kita untuk mengungkapkan pemahaman terhadap sebuah gagasan secara tertulis. Selain itu, kegiatan ini juga akan membantu kita dalam merumuskan apa-apa yang kita pahami secara terstruktur. Dengan cara yang mudah kita pahami, resensi adalah suatu paparan ringkas tentang manfaat sebuah buku. Melalui resensi buku, seseorang dapat mengenali manfaat buku secara cepat. Namun, membuat resensi buku ini bukanlah pekerjaan yang ringan. Sebab peresensi perlu membaca buku secara tuntas dan total. Untuk mendukung hal tersebut, peresensi buku yang baik perlu sekali mengetahui konsep-konsep dan teknik-teknik membaca buku secara menyenangkan dan dapat pula mengambil hal-hal penting dari buku yang dibacanya. Hal tersebut bisa jadi dapat membantu Anda membuat resensi buku dengan menyenangkan pula. Ada tiga macam teknik meresensi buku yang dapat Anda lakukan. Teknik pertama disebut sebagai teknik "cutting and glueing". Dinamakan seperti itu lantaran yang digunakan dalam teknik ini hanyalah "memotong" dan "merekatkan" potongan-potongan tulisan. Potongan tersebut berupa materi yang ada di dalam buku yang menarik perhatian Anda. Anda tinggal menyalin kalimat-kalimat menarik yang mencerminkan isi buku yang ditulis oleh penulis buku yang Anda baca. Sebagaimana Anda mengliping sebuah koran, begitulah yang Anda lakukan dengan "memotong" materi buku yang Anda baca. Yang dimaksud dengan "memotong" di sini adalah memindahkan materi buku, dalam artian, Anda menuliskan kembali kalimat-kalimat menarik yang ditulis oleh si penulis ke dalam catatan Anda. Bagian yang Anda potong bisa bagian depan, tengah, atau belakang. Yang penting, yang Anda "potong" benar-benar bagian yang menarik perhatian Anda dan menurut Anda merupakan gagasan inti yang disampaikan oleh si penulis buku. Setelah merasa cukup mengumpulkan "potongan", pilihlah yang lebih sesuai dan kaitkanlah "potongan-potongan" itu. Inilah tahap "merekatkan" atau menempelkan. Ingat, jangan asal tempel saja. Anda perlu waspada ketika mengaitkan "potongan" (baca: gagasan) yang satu dengan "potongan" yang lain. Usahakan agar tetap si penulis sendiri yang bicara. Peran Anda dalam resensi itu hanya dalam konteks menyambungkan, mengalirkan, dan mengaitkan gagasan yang satu dengan gagasan yang lain. Diri Anda terwakili oleh judul resensi yang akan Anda buat. Selain itu, Anda dapat memasukkan diri dalam kesimpulan atau kalimat pembuka resensi apabila Anda dapat memberikan komentar pendek atas gagasan yang Anda rangkai yang berasal dari tulisan si penulis. Teknik "cutting and glueing" ini merupakan teknik yang paling sederhana dalam membuat resensi atau teknik berlatih membuat resensi (sekaligus berlatih menulis) yang paling elementer. Apabila seseorang rajin berlatih dengan teknik ini, dia dapat meningkatkan penulisan resensinya dengan menggunakan teknik kedua. Teknik kedua ini dinamai teknik "focusing". Teknik ini berkaitan dengan kegiatan "memusatkan perhatian" kepada satu komponen yang disajikan oleh sebuah buku. Tapi pemusatan perhatian pada buku tetap berpangkal pada apa yang merupakan sesuatu yang menonjol, yang "eye catching", dan yang memang sangat-sangat menarik perhatian. Kita dapat menemukan hal-hal yang menonjol dari sebuah buku, seperti tema buku. Bisa pula metode pembahasan yang digunakan penulis. Sampulnya, sosok pengarangnya, gaya penyajiannya, atau latar belakang penerbitan buku tersebut. Apa saja bisa diangkat. Namun, peresensi yang ingin menggunakan teknik ini perlu sekali memilih salah satu komponen yang ada di dalam buku yang memang sangat menarik. Teknik ketiga dinamai teknik "comparing". Teknik ini mengajak seorang peresensi untuk melakukan pembandingan atas hal-hal yang ada di dalam buku tersebut. Caranya dengan tidak hanya membaca satu buku saja. Selain buku yang ingin diresensi, seorang peresensi perlu membaca setidaknya lebih dari dua buku yang mempunyai kesamaan, misal satu tema, satu penulis, dan lain-lain. Hal ini membantu peresensi untuk dapat membandingkan buku yang ingin diresensinya dengan buku lain yang dibacanya. Meskipun proses pembandingan itu tidak langsung dan frontal, tapi dengan membaca banyak buku, peresensi dapat memiliki cakrawala yang luas dan dapat menemukan kelebihan ataupun kekurangan yang terdapat di dalam sebuah buku. Tentu, hasil resensi yang berasal dari penggunaan teknik ketiga ini akan lebih memperkaya pembaca resensi buku tersebut. Diringkas dari: Judul buku: Quantum Reading Judul bab : Teknik Asyiiik Membuat Resensi Buku Editor : Hernowo Penerbit : MLC, Bandung 2003 Halaman : 191 -- 199 ______________________________________________________________________ KESAKSIAN BUKU OKULTISME ========= Oleh: Yuppi Purnason "Kenapa orang-orang di kampung kita menganggap Alkitab punya kekuatan mistis?" tanya saya kepada adik saya yang kuliah teologia. "Itu namanya okultisme," hanya itu yang bisa dikatakan olehnya. Ia tidak pernah benar-benar menjawab pertanyaan ini. Saya juga tidak mau membahasnya lagi karena saya tidak suka ia memakai istilah aneh hanya karena ia belajar teologia. Sepertinya, ia sekarang tidak jauh berbeda dengan adik sepupu kami, yang tidak mau menyebut tulang penyangga punggung sebagai tulang punggung setelah dua bulan belajar di sekolah perawat. Ternyata istilah ini harus menjadi istilah yang terlalu sering saya dengar di kemudian hari. Bahkan setelah beberapa bulan melayani di sebuah gereja, suatu hari, setelah melihat saya suka melamun dan kadang-kadang sedikit aneh, pendeta kami berkata, "Aku yakin pasti ada anggota keluarga kamu, mungkin kakekmu, yang terlibat dalam okultisme." Waktu itu saya sudah tahu, okultisme merupakan istilah yang digunakan untuk sesuatu yang berhubungan dengan dunia gelap. Berasal dari kata "occult" yang berarti gelap. Saya hanya diam mendengar pernyataan ini dan dalam hati mengakuinya. Akhirnya, saya mengerti bahwa okultisme tidak hanya berhubungan dengan setan secara langsung. Buku berjudul "Antara Kuasa Gelap dan Kuasa Terang" yang ditulis oleh Pdt. Pondsius Takaliuang merupakan buku yang membuat saya sadar bahwa sejak lahir banyak orang yang sudah terlibat dalam okultisme tanpa disadarinya, termasuk saya. Dari buku yang saya baca itu, ternyata ada tiga sikap manusia terhadap okultisme. Kelompok pertama adalah kelompok yang tidak percaya sama sekali dan tidak peduli dengan Iblis yang tidak bisa dilihat lewat mikroskop atau teleskop. Lalu ada kelompok yang percaya tetapi tidak peduli. Dan terakhir, kelompok ekstrim yang terlalu menekankan keterlibatan Iblis dalam setiap aspek kehidupannya sehingga semuanya dianggap karena Iblis atau kesalahan Iblis. Saya bingung masuk ke kelompok yang mana, saya tidak percaya akan keberadaan setan, menurut saya, itu hanya cerita yang dibuat untuk menakut-nakuti. Tetapi setiap lewat kuburan bulu tengkuk saya tetap berdiri. Kadang-kadang saya merasa sebagai kelompok kedua, tetapi saya yakin bukan anggota kelompok ekstrim. Beberapa waktu lalu, saya melihat kelompok ketiga di sebuah gereja. Waktu itu pengkhotbahnya sedang berbicara tentang dosa. Tiba-tiba ia bertanya, "Kalau kita melakukan pelanggaran atau dosa, siapa yang salah?" "Setan!" jawab seseorang yang duduk di bagian tengah, saya tidak bisa melihatnya karena begitu banyak jemaat yang hadir. Bahkan juru kamera juga tidak berhasil mendapatkan orangnya, ia hanya mengarahkan kamera ke arah suara jawaban tersebut. Waktu kamera bergerak, ruangan ibadah menjadi gemuruh oleh suara tawa hampir seluruh jemaat. Setan atau Iblis kadang-kadang disamakan dengan hantu orang yang sudah mati. Sehingga setiap kali melewati kuburan, banyak orang yang bulu kuduknya berdiri, termasuk saya, percaya di situ ada hantu atau roh orang meninggal yang masih gentayangan di dekat kuburannya. Banyak orang Kristen yang masih percaya adanya hubungan antara dunia orang mati dan dunia orang hidup. Apalagi kalau diperhatikan sekilas, dalam Alkitab terdapat sebuah cerita tentang adanya hubungan antara orang hidup dan orang mati, yaitu cerita Raja Saul memanggil Samuel yang sudah mati dengan perantaraan seorang pemanggil arwah. Cerita ini sering dipakai untuk menguatkan kepercayaan tentang hubungan antara dunia orang hidup dan dunia orang mati. Dari buku ini, saya tahu ternyata itu merupakan salah satu cara setan untuk menipu manusia. Saya masih ingat, bibi saya bercakap-cakap dengan kakek setiap kali membersihkan makamnya. Bukan hanya dia saja yang melakukannya. Banyak yang melakukannya di kuburan, bahkan menganggap membersihkan makam merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa hormat terhadap penghuninya, atau sebagai jalan untuk mendapatkan berkat dari si orang mati. Jika ilmu pengetahuan mengenal deret bilangan seperti bilangan prima 1, 2, 3, 5, 7, 11, ... (jika ditulis selengkapnya tidak akan habis sampai selama-lamanya), okultisme mengenal deret angka kematian, yaitu angka 3, 7, 40, 100, 1000. Angka-angka ini dipakai oleh keluarga Kristen untuk memperingati kematian anggota keluarganya. Sehingga karena aturan adat, beberapa orang tanpa sadar sebelum lahir sampai masuk kuburan terus-menerus berhubungan dengan okultisme. Lihat saja, waktu dalam kandungan sudah mengikuti berbagai aturan adat yang aneh-aneh. Lalu setelah mati, kematiannya diperingati ketika memenuhi deret angka kematian di atas. Banyak bentuk lain dari keterlibatan dalam okultisme, seperti remaja yang percaya ramalan bintang. Sehingga setiap akan melakukan kegiatan penting selalu melihat ramalan bintang di koran atau majalah, bahkan dari televisi. Dalam urusan jodoh, mereka mencari pasangan dengan bintang yang cocok menurut buku astrologi. Sebenarnya, kepercayaan ini merupakan salah satu bentuk okultisme yang paling banyak dilakukan dan sudah berlangsung selama ribuan tahun. Ada banyak cara untuk melihat apakah seseorang sadar atau tidak sadar terlibat dalam okultisme. Ternyata kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang lain merupakan salah satu tanda keterlibatannya. Seseorang yang mampu melihat sesuatu berbaju putih di samping pintu, padahal orang lain tidak, seharusnya mulai bertanya-tanya apakah ia mewarisi sesuatu dari keluarganya. Okultisme tidak selalu berhubungan langsung dengan setan, yang kadang-kadang disebut ilmu hitam, seperti yang bisa dilihat melalui iklan yang menawarkan jasa untuk menemukan barang hilang, jimat antimaling, jimat untuk mencari pasangan hidup, dan lain-lain yang biasanya bisa dilihat dalam majalah yang mengkhususkan diri dengan hal-hal yang berbau mistis. Ternyata ada okultisme yang sama sekali tidak memperlihatkan kehitamannya, seperti menumpangkan Alkitab di atas kepala orang sakit, membawa gambar Yesus di dalam dompet, merasa aman dengan adanya patung salib di rumah. Ini juga merupakan bentuk okultisme karena Alkitab tidak punya kuasa apa-apa, gambar Yesus hanyalah gambar yang dilukis oleh seorang seniman, dan salib tidak ada artinya kalau hanya dalam bentuk dua potong kayu disilangkan. Orang Kristen kadang-kadang memang terlibat dalam okultisme tanpa menyadarinya. Betapa sering seseorang melakukan perjalanan tanpa pernah lupa untuk membawa Alkitab, tetapi bukan untuk dibaca, melainkan hanya merasa lebih aman dengan keberadaan Alkitabnya. Berapa banyak orang Kristen yang mengumpulkan roti sisa perjamuan kudus hanya karena percaya roti ini punya kekuatan khusus? Banyak hal merugikan yang dialami oleh orang-orang yang terlibat, seperti tidak adanya kepercayaan diri tanpa "pegangan" tadi, sulit menerima kebenaran firman Tuhan, hidup yang tidak ada kedamaian. Dan yang sangat parah, dampak buruknya diwariskan kepada orang-orang terdekat, seperti anak yang sakit-sakitan atau cacat secara fisik maupun mental. Jika orang Kristen ditanya alasan keterlibatannya dengan okultisme, jawabannya bermacam-macam. Ada yang menjawab karena menghormati orang tua, melayani orang mati, dsb.. Jawaban-jawaban tersebut sebenarnya hanyalah alasan karena ia ingin mendapatkan keuntungan atau pertolongan dari orang yang sudah mati. Ada yang menjawab karena dukun juga ada yang memakai nama Tuhan, atau paling tidak memakai jasa dukun lebih cepat sembuhnya. Adat istiadat juga terkadang memaksa seseorang untuk terlibat secara langsung. Okultisme memang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan Kristen, bukan hanya di daerah pedalaman. Melepaskan diri dari cengkeramannya bukanlah hal yang mudah. Diperlukan orang-orang yang siap menjadi konselor, yang harus menyelidiki secara langsung latar belakang seseorang. Dan kadang-kadang orang tersebut tidak akan bisa begitu saja terlepas, karena setan tidak akan tinggal diam. Inilah hal-hal yang saya dapatkan dari buku tipis tersebut. Sungguh membantu saya menyadari bahwa sebenarnya saya telah terlibat dalam okultisme, walaupun bukan atas kemauan sendiri. Setelah membaca buku ini, saya sadar bahwa saya harus melakukan sesuatu. Waktu saya lahir, Kakek berkata, "Anak ini nanti yang akan mendapatkan senjata pusaka keluarga!" Dan tidak ada yang berani memprotesnya. Keluarga besar kami menyimpan sebuah senjata tradisional yang sudah berumur ratusan tahun. Dulu selalu dipakai dalam peperangan antar suku. Waktu kecil, saya tidak memedulikannya, tetapi Kakek selalu mengingatkan kalau senjata itu harus dijaga dan tidak boleh dijual. Saya tidak pernah menyadari kalau saya sudah terlibat dalam okultisme secara tidak langsung. Saya juga mengalami hal-hal yang dialami oleh orang lain ketika ke gereja: mengantuk, suka tertidur, melamun, malas kalau pengkhotbahnya sudah naik ke atas mimbar. Saya melihat teman-teman juga mengalami hal yang sama sehingga menganggap itu hal biasa. Mengalami apa yang namanya "firman Tuhan masuk ke telinga kiri lalu keluar lewat telinga kanan." Setelah membaca buku tersebut dan sadar bahwa saya tidak akan bisa benar-benar bertumbuh tanpa melepaskan diri dari kuasa gelap ini, saya membicarakannya dengan beberapa orang yang bisa dipercaya. Akhirnya, mereka merekomendasikan sebuah organisasi yang terlibat dalam pelayanan pelepasan seperti itu. Sehingga akhirnya saya ke sana dan berkonsultasi sampai saya berani mengambil keputusan untuk melakukan doa pelepasan. Saya tidak bisa mengatakan saya benar-benar lepas, salah satunya saya belum berani untuk menghancurkan senjata yang diwariskan, saat ini saya hanya terpisah dengan senjata itu dan iblis yang bersembunyi di baliknya. Tetapi satu hal yang pasti, sekarang sepertinya saya bisa bertumbuh sedikit lebih baik daripada sebelumnya. Walaupun demikian, sebenarnya saya belum benar-benar bisa melepaskan diri. Informasi buku: Judul buku: Antara Kuasa Gelap dan Kuasa Terang: Occultisme Ditinjau dari Segi Iman Kristen Penulis : Pondsius Takaliuang Penerbit : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia Departemen Literatur, Malang 1980 ______________________________________________________________________ "Yang penting adalah apa yang Anda pelajari setelah mengetahui semuanya." (John Wooden, Pelatih Basket yang masuk Hall of Fame) ______________________________________________________________________ EDISI AGUSTUS MISI ==== "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, ..." (Matius 28:19). Yesus Kristus telah memberi kita Amanat Agung, tidakkah kita harus berbagian di dalamnya? e-Buku Edisi Agustus mengusung tema "Misi" . Anda akan disuguhi resensi buku-buku seputar misi. Selain itu, Anda juga bisa menyimak sajian kami yang lain. Redaksi juga mengundang Anda untuk berpartisipasi mengisi edisi bulan depan dengan cara mengirimkan resensi, kesaksian buku yang sudah Anda baca, informasi buku baru seputar misi yang Anda ketahui ke alamat: ==> < buku(at)sabda.org > Mari bersama-sama mengobarkan semangat membaca dan berbagi berkat melalui buku demi kemuliaan-Nya. Kami tunggu kiriman Anda. ______________________________________________________________________ PENERBIT EDISI INI LAYANAN KONSELING KELUARGA DAN KARIR (LK3) Jl. Kiai Tapa 99A - Grogol, Jakarta Telp. 021 - 5608477, 081932123738 Fax. 021 - 5644129 URL: http://www.lk3web.info YAYASAN ANDI Jl. Beo 38-40, Yogyakarta 55281 Telp. 0274 - 584858 Fax. 0274 - 523160 E-mail: pbmrandi(at)indosat.net.id OC INTERNATIONAL Jl. Solo Km. 11 Kalasan Yogyakarta Telp. 0274 - 496418 BETHLEHEM PUBLISHER Wisma Jenna Jl. Matraman Raya No. 56 Jakarta 13150 Telp. 021 - 8512510 Fax. 021 - 8512511 ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Buku 2007 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di: http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/ http://gubuk.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Pimpinan redaksi : Puji Arya Yanti Berlangganan : subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Kontak e-Buku : buku(at)sabda.org ______________________________________________________________________ "Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar." (1 Timotius 4:13) http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |