Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/23 |
|
e-Buku edisi 23 (23-9-2007)
|
|
________________________________e-BUKU________________________________ Berbagi Berkat Melalui Buku 23/September/2007 ______________________________________________________________________ Editorial : Tokoh Alkitab Resensi Buku : 1. Yusuf, Nafiri Gabriel 2. Mulai dari Musa dan Segala Nabi, BPK Gunung Mulia 3. Elia Sang Reformator, YKBK/OMF 4. Menang dengan Strategi Daud, ANDI 5. Meninggalkan Kenyamanan, Meraih Kemenangan, Momentum Artikel Buku : Kutu Buku Seputar Buku : Mengenalkan Tokoh Alkitab kepada Anak dari Momentum Dari Halaman Redaksi: Mari Mengirim Resensi ke e-Buku! Edisi Oktober : Tokoh Kristen Penerbit Edisi Ini ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam kasih, Yusuf, Musa, Elia, dan Daud merupakan sejumlah tokoh Alkitab yang hidupnya dipakai Allah untuk menyatakan kebenaran-Nya. Apakah mereka orang yang pandai, kaya, atau tampan sehingga mereka dipakai Allah? Ternyata hal-hal tersebut tidak menjadi jaminan panggilan Allah terhadap mereka. Allah memilih setiap orang yang ingin Ia pakai untuk pekerjaan-Nya. Allah bisa memakai seorang raja, pemuda biasa, nelayan, janda, bahkan penjahat sekalipun untuk mendatangkan kebaikan. Dari setiap tokoh, kita dapat belajar bagaimana mereka menanggapi panggilan Tuhan dan bagaimana mereka hidup. Kita juga dapat melihat kekuasaan, kebesaran, dan kasih setia Allah dari setiap kegagalan, ketaatan, dan pelayanan para tokoh tersebut. Nah, edisi e-Buku kali ini mengajak pembaca sekalian untuk belajar dari para tokoh Alkitab tersebut. Kiranya menjadi referensi yang baik bagi Anda sekalian. Jangan lewatkan pula sajian menarik di kolom Artikel kali ini. Di sana, Anda akan diajak untuk menelusuri istilah "kutu buku". Selamat membaca dan belajar. Pimpinan redaksi e-Buku, Puji Arya Yanti "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran." (Kolose 3:12) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kolose+3:12 > ______________________________________________________________________ RESENSI 1 Penulis : Charles Swindoll Penerbit: Nafiri Gabriel, Jakarta YUSUF ===== Dalam sebuah dunia di mana iman sedang memudar dan integritas jarang ditemukan, Yusuf dalam Perjanjian Lama bersinar cemerlang di langit yang kelam. Ia memperlihatkan bahwa mengikuti Allah akan memberikan harapan, bahkan dalam keadaan paling buruk sekalipun. Swindoll memperlihatkan pada kita seorang pria yang menghadapi berbagai masalah yang sama jenisnya dengan yang kita hadapi saat ini -- mungkin lebih parah -- di mana iman yang kuat di dalam Allah akhirnya memenangkan keberhasilan dan kehormatan besar. Tidak ada keluarga yang lebih rusak saat ini daripada keluarga Yusuf. Tidak ada seorang pun yang menghadapi cobaan yang lebih besar saat ini daripada yang ditawarkan istri Potifar pada Yusuf. Tidak ada iman yang lebih tertantang dengan keras saat ini daripada iman Yusuf yang menghadapi hukuman mati di penjara Mesir. Namun, Yusuf tetap teguh, apa yang mungkin terjadi jika orang awam mempertahankan hubungan mereka dengan Allah. Swindoll menjelajahi kehidupan Yusuf yang menarik ini sejak ayahnya menghadiahinya jubah berwarna-warni, melalui amarah karena cemburu yang mendorong saudara-saudaranya menjualnya sebagai budak, sampai promosinya yang sangat mengejutkan kepada posisi penguasa bangsa. Yusuf melalui pencobaan dan pemenjaraan sampai ia bebas karena menjelaskan makna mimpi raja, yang membeberkan masa depan yang suram dan mengancam serta menyarankan satu rencana untuk menyelamatkan bangsa itu. Sang raja yang sangat terkesan, menempatkan Yusuf untuk memimpin seluruh Mesir. Saudara-saudara yang telah menolaknya, sangat ketakutan ketika mereka bertemu dengannya sekali lagi. Akankah Yusuf membalas kekejaman mereka dengan kematian yang pantas mereka dapatkan? Atau dengan pengampunan yang menjamin? Kisah ini sangat menyentuh karena kita bisa melihat diri kita sendiri yang menghadapi kesulitan yang sama, dan kita harus menang seperti Yusuf. Diambil dan diedit seperlunya dari: Nama situs: Toko Buku RDSB Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL: http://tokobuku.rdsb.org/index.php?pil=belanja&id_kategori=31 RESENSI 2 Penulis : Andar Ismail Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 2003 Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 280 halaman MULAI DARI MUSA DAN SEGALA NABI =============================== Pendeta menggembalakan umat, tetapi siapa yang menggembalakan pendeta dan keluarganya? Masalah mentorat kepada pendeta menjadi salah satu hal yang dibahas melalui lima karangan dalam buku ini. Gereja memberitakan Injil kepada semua orang. Apakah juga termasuk kepada orang Yahudi? Bagaimana hubungan gereja dengan agama Yahudi, hubungan perkabaran Injil ataukah hubungan oikoumene? Pokok ini pun dibahas dalam buku ini. Masih ada banyak pokok lain yang diuraikan dalam buku ini. Lebih dari dua puluh orang teolog terkemuka Indonesia dan Belanda menyumbangkan pemikirannya yang berbobot sehingga menjadikan buku ini patut dikaji. Diambil dari dan diedit seperlunya dari: Nama situs: BPK Gunung Mulia Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.bpkgm.com/eProduct.asp?id=1009020803 RESENSI 3 Penulis : M.B. Dainton Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF Ukuran : 13 x 18 cm Tebal : 140 halaman ELIA SANG REFORMATOR ==================== Melalui hidup hamba-hamba-Nya, kita bisa melihat bagaimana mereka mampu meraih kemenangan. Bahkan kesalahan yang mereka lakukan dapat dipakai untuk belajar bagaimana hidup sebagai pengikut Kristus. Adalah Elia, yang dengan keberaniannya, melancarkan reformasi di tengah pemerintahan Israel yang bobrok. Siapakah Elia, apa yang ingin ditunjukkan Allah lewat hidupnya dan apa yang bisa dipelajari darinya? M.B. Dainton menghadirkan buku ini untuk mengenalkan Elia kepada kita. Tidak untuk membahas secara tekstual, tapi penulis memberikan keterangan mengenai latar belakang suatu peristiwa pada zaman Elia. Buku yang terangkai dalam lima bagian ini menampilkan kepada Anda, Elia yang memunyai keberanian, iman, kehidupan doa, ketabahan, dan ketaatan. Selain itu, kita juga diingatkan bahwa Elia adalah manusia biasa. Ada saat dia merasa sangat takut ketika vonis mati menghampirinya. Keberanian yang ditunjukkannya di Gunung Karmel itu lenyap sudah (hal. 79). Ketakutan Elia adalah kegagalan imannya. Apa penyebabnya? Elia melupakan Allah. Ketika ancaman datang, ia tidak datang terlebih dahulu kepada Allah untuk minta petunjuk. Sama halnya pengalaman yang juga kita alami. Meski begitu, Elia adalah teladan dalam iman dan pelayanan, yang berdiri kukuh seperti batu karang menahan gelombang. Elia juga menjadi contoh cara Allah mempersiapkan bentara-Nya yang akan bekerja di ladang-Nya (hal. 138). Buku yang mengisahkan Elia ini akan menggugah setiap pembaca untuk mulai menyadari persiapan yang sudah Allah lakukan dalam hidup kita dan mulai mempertanyakan tugas apa yang seharusnya kita kerjakan di dunia ini. Kiriman dari: Eudice RESENSI 4 Penulis : Bagus Surjantoro Penerbit: Yayasan ANDI, Cetakan I, 2006 Ukuran : 12 x 19 cm Tebal : 122 halaman MENANG DENGAN STRATEGI DAUD =========================== Buku ini mengajak Anda menyadap prinsip-prinsip kehidupan Daud. Alkitab mencatat, dalam kesederhanaannya, Daud mengalahkan musuh yang nampaknya mustahil ia kalahkan. Kemenangannya spektakuler dan caranya luar biasa. Pemenang adalah orang yang sanggup menyelesaikan masalahnya dan masalah orang lain. Sebelum Daud menjadi Raja Israel, ia adalah pemuda yang biasa dan sederhana. Namun, prinsip-prinsip hidupnya dapat kita petik dan terapkan dalam hidup kita supaya kita dapat keluar sebagai pemenang dan membawa orang lain hidup berkemenangan. Diambil dari: Nama situs: Yayasan ANDI Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL: http://pbmr-andi.com/?buku-rohani=Menang%20dengan%20Strategi%20Daud& penerbit=&kategori=Kepemimpinan&p=productsMore&iProduct=294 RESENSI 5 Penulis : David W.F. Wong Penerbit: Momentum, Surabaya MENINGGALKAN KENYAMANAN, MERAIH KEMENANGAN ========================================== Hampir bisa dipastikan setiap orang menyukai kenyamanan. Wilayah ini mungkin hadir dalam bentuk pekerjaan yang enak, gaya hidup yang menyenangkan, atau jalur karier yang mulus. Namun, kenyamanan kerap kali membuai kita. Suara Tuhan menjadi tidak terdengar. Saat itulah Tuhan seperti membawa kita keluar dari kenyamanan, dari gaya hidup yang sudah kita akrabi. Peralihan dari wilayah nyaman dapat berupa goncangan yang dialami saat kita harus keluar dari pekerjaan, saat orang yang kita kasihi meninggal, dan hal buruk lainnya. Namun, suasana membahagiakan pun dapat membawa kita ke wilayah tidak nyaman: saat seorang penerima beasiswa bersukacita berangkat ke luar negeri atau saat seorang mempelai wanita harus meninggalkan keluarga dan mengikuti suaminya. Banyak hal perlu dipelajari saat kita keluar dari kenyamanan. Dengan penjelasan yang ringan dan gamblang, David Wong mengajak kita melihat bagaimana para tokoh Alkitab menjalani hidup saat berada di wilayah yang tidak nyaman. Ketidaknyamanan bisa terjadi setiap saat. Dan buku ini adalah pegangan yang tepat untuk menghadapinya. Diambil dari: Nama situs: Momentum Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.momentum.or.id/produk/index.php?act=detil&pid=30702429 ______________________________________________________________________ ARTIKEL BUKU KUTU BUKU ========= Kita mengenal pasangan kata "kutu buku". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ed. III, 2001), kutu buku diterangkan sebagai kiasan yang berarti "orang yang senang membaca dan menelaah buku di mana saja". Kalau begitu, anggota perpustakaan atau penulis resensi pasti tersentuh kiasan itu. Dalam bahasa Inggris ada istilah "bookworm". Artinya, orang yang gemar membaca buku. Arti harfiahnya, beragam serangga yang bisa merusak buku, semisal "booklouse" (gegat). Hewan sekecil butiran pasir dan tak bersayap ini bisa berbuat kerusakan di halaman buku, bahkan di bagian jilidnya sekalian. Saya sendiri senang membaca buku, juga senang berkenalan dengan sesama pembaca buku, tapi kadang-kadang saya kurang senang dengan istilah "kutu" dalam hal ini. Sulit rasanya jika orang seperti Antonio Magliabechi (1633 -- 1714), yang mencurahkan banyak waktu untuk membaca buku, dan konon mengoleksi sekitar 40.000 buku, mesti dibandingkan dengan kutu. Lagi pula, kata "kutu" biasanya menyiratkan citra yang tidak baik. Dalam benak kita sering tergambar hewan kecil yang suka merusak atau mengganggu, mengancam sambil bersembunyi, dan karena itu sering dibasmi. Jangan-jangan, istilah "kutu buku" tadinya bukan kiasan, melainkan semata-mata julukan bagi satu atau beberapa jenis kutu. Saya tidak tahu. Yang pasti, dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di negeri tropis seperti Indonesia, memang ada sejumlah kutu, tak terkecuali yang sering melekat pada buku. Kita pun mengenal rayap dan ngengat. Mungkin juga, istilah "kutu buku" menjadi kiasan melalui ejekan. Entahlah. Orang yang gila baca sepertinya dianggap sebagai makhluk kecil yang tidak bisa terbang ke mana pun selain menjelajahi lautan pustaka. Timbullah citra manusia kurus kering berkacamata seperti tokoh Sangaji dalam sebuah sinetron yang pernah disiarkan oleh TVRI puluhan tahun lalu. Namun, peran sosok-sosok kecil itu, dan kegiatan membaca itu sendiri, sering dianggap penting dalam sejarah peradaban. Stephen Roger Fischer, penulis sejarah, bahkan menjuluki para pembaca buku sebagai "saksi abadi" (immortal witness) bagi perubahan kehidupan dari waktu ke waktu. Kegiatan membaca yang memungkinkan individu memiliki "daulat pribadi atas ruang dan waktu" (personal command over space and time), pada gilirannya turut memelihara kelangsungan peradaban. "Seluruh bahasa dan kebudayaan yang dikenal dalam sejarah bisa bertahan hanya melalui kegiatan membaca, dalam arti tiada hentinya berpartisipasi di atas panggung kehidupan manusia sebagaimana yang terwujud dalam kejayaan dan perjuangan dari masa silam kita bersama," tulis Stephen Roger Fischer dalam bukunya yang memukau, "A History of Reading" (Reaktion Book, 2003). Karena keberadaannya begitu penting, para pembaca buku, kalaupun tetap mau ditamsilkan dengan kutu, rupanya bukan kutu yang mengganggu, apalagi merusak "panggung kehidupan manusia". Justru sebaliknya, kutu yang satu ini suka memelihara serta membangun "bahasa dan kebudayaan". Satu-satunya hal yang bisa menyejajarkan si gila baca dengan sang kutu, kiranya, adalah kenyataan bahwa keduanya begitu melekat pada buku. Dalam hal ini, kutu buku kiranya agak berbeda dari bibliofil, apalagi dari pengidap bibliomania. Bibliofil mencintai buku, tapi mungkin tak begitu kuat membaca. Pengidap bibliomania begitu keranjingan buku hingga bisa jadi tak cukup cermat menelaah isinya. Itulah sebabnya, barangkali, penyusun KBBI menekankan sifat "senang membaca dan menelaah buku". Kesenangan atau kegiatan demikian, tentu saja, menyiratkan kesungguhan. Apalagi untuk menghasilkan telaah yang baik atas buku, jelas dibutuhkan kesanggupan untuk membaca dari dekat -- barangkali seperti yang diperbuat oleh para ahli filologi. Mereka yang mengakrabi manuskrip tua, misalnya, melaksanakan kegiatan membaca dengan mencermati kode, mentransliterasikan aksara, merekonstruksi kisah, bahkan menerjemahkannya ke dalam bahasa mutakhir. Dengan kata lain, para ahli filologi tahu apa artinya membaca dari dekat dan sanggup menjalankannya. Akan tetapi, justru kesanggupan demikian yang kiranya masih langka di sekitar kita. Orang yang sanggup membaca dari dekat kiranya belum sebanyak orang sanggup mengoleksi atau mengutip buku. Malahan, ada kalanya, segelintir penelaah buku sepertinya benar-benar dianggap kutu tatkala cukup banyak orang risau oleh bayangan tentang kerusakan dan gangguan. Orang Indonesia pernah hidup dalam suatu masa ketika kegiatan membaca dianggap berbahaya. Sejumlah buku diberangus dan sejumlah penulis dicerca seperti najis. Situasi seperti itu tidak mustahil timbul lagi sewaktu-waktu apabila "daulat pribadi atas ruang dan waktu" yang melekat pada kegiatan membaca itu disisihkan dari kebudayaan. Fasisme lantas menyebar seperti wabah sampar. Hidup begitu singkat, buku begitu banyak. Selagi masih ada waktu, teruslah membaca, oh, kutu buku. Diambil dari: Nama situs: Republika Penulis : Hawe Setiawan Alamat URL: http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=301733&kat_id=319 ______________________________________________________________________ SEPUTAR BUKU MENGENALKAN TOKOH ALKITAB KEPADA ANAK DARI MOMENTUM =================================================== Kita dapat belajar dari cerita tokoh-tokoh di dalam Alkitab. Bagaimana mereka hidup dan taat kepada Allah, bahkan di saat mereka dalam kegagalan, selalu ada pelajaran yang dapat kita petik darinya. Tentu saja pelajaran-pelajaran itu tidak hanya ditujukan bagi orang dewasa, anak-anak pun dapat belajar. Kali ini, kami sajikan informasi buku-buku berisi tokoh Alkitab yang dikemas khusus untuk anak-anak yang diterbitkan oleh Penerbit Momentum. 1. Judul buku: Buku Cerita Alkitab: Hadiah dari Ayah untuk Anak Laki-Laki Penulis : Carolyn Larsen dan Caron Turk Deskripsi : Berisi lima puluh cerita Alkitab yang akan membantu anak laki-laki untuk memahami pengalaman-pengalaman hidup para tokoh Alkitab. Dari cerita yang ada, ayah dan anak laki-laki dapat membahas apa yang mungkin dirasakan atau yang ada dalam pikiran para tokoh Alkitab itu ketika Allah bekerja di dalam kehidupan mereka. Halaman dengan judul "Menjadi Pria Pilihan Allah" akan membantu ayah menunjukkan pada anak laki-lakinya tentang bagaimana menjadi pria yang sesuai dengan kehendak Allah bagi mereka. Alamat URL : http://www.momentum.or.id/produk/index.php?act=detil&pid=31502209 2. Judul buku: Berkenalan dengan Para Tokoh Perjanjian Baru Penulis : Catherine MacKenzie Deskripsi : Dari buku ini, anak-anak dapat mengenal Natanael, Zakheus, bahkan Dorkas. Siapakah mereka? Apa saja yang telah mereka lakukan? Mereka semua anak-anak Allah. Semua orang dalam buku ini adalah orang-orang penting. Mereka semua mengasihi dan menaati Yesus. Anak-anak pun bisa seperti mereka! Ada kiat jitu dan ayat Alkitab yang dapat diikuti. Anak-anak juga dapat belajar bagaimana menyenangkan Allah, seperti orang-orang yang ada dalam buku "Berkenalan dengan Para Tokoh Perjanjian Baru" ini. Alamat URL: http://www.momentum.or.id/produk/index.php?act=detil&pid=31502214 3. Judul buku: Berkenalan dengan Para Tokoh Perjanjian Lama Penulis : Catherine MacKenzie Deskripsi : Melalui buku ini, anak-anak diajak berkenalan dengan tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama, seperti Yitro, Henokh, dan Abigail. Siapakah mereka? Apa saja yang telah mereka lakukan? Temukan jawabannya dalam buku ini. Terdapat juga kiat jitu dan ayat Alkitab yang dapat diikuti anak-anak. Alamat URL: http://www.momentum.or.id/produk/index.php?act=detil&pid=31502708 Diambil dan diedit seperlunya dari: Nama situs: Momentum Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.momentum.or.id/ ______________________________________________________________________ DARI HALAMAN REDAKSI MARI MENGIRIM RESENSI KE E-BUKU! ================================ Anda bisa berpartisipasi dalam publikasi e-Buku ini dengan cara mengirimkan resensi. Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut. 1. Buku yang akan diresensi adalah buku yang memuat pengajaran yang sesuai dengan Alkitab/tidak menyimpang dari inti Alkitab. 2. Panjang resensi berkisar 250 -- 500 kata. 3. Perlu informasi jelas tentang judul buku, judul buku asli (kalau itu terjemahan), penulis, penerjemah, penerbit, tahun penerbitan, dan jumlah halamannya. 4. Disampaikan dengan bahasa yang sopan dan menarik/enak dibaca. Silakan kirim resensi Anda kepada Redaksi di alamat: ==> < buku(at)sabda.org > Selamat "Berbagi Berkat melalui Buku!" Tuhan memberkati. ______________________________________________________________________ "Hidup tanpa buku ibarat bayi tanpa ibu, tanpa susu, tanpa suluh." ______________________________________________________________________ EDISI OKTOBER TOKOH KRISTEN ============= Jika pada edisi September ini kami menampilkan resensi bertema Tokoh Alkitab, pada edisi Oktober mendatang, kami akan menyajikan resensi bertema tokoh Kristen. Siapa sajakah mereka dan apa yang telah mereka kerjakan? Jangan ketinggalan untuk menyimak edisi bulan depan. Selain disuguhi resensi buku-buku berisi tokoh-tokoh Kristen, Anda bisa menyimak sajian kami yang lain. Redaksi juga mengundang Anda untuk berpartisipasi mengisi edisi bulan depan dengan cara mengirimkan resensi, kesaksian buku yang sudah Anda baca, informasi buku baru seputar tokoh Kristen yang Anda ketahui ke alamat: ==> < buku(at)sabda.org > Kiriman Anda kami tunggu. Selamat membaca. ______________________________________________________________________ PENERBIT EDISI INI NAFIRI GABRIEL Jl. Taman Kebon Jeruk, Blok AA II No. 27-28 Meruya Ilir, Jakarta Barat 11620 Telp. 021-5867947 Faks. 021-5867946. E-mail: nabi(at)dnet.net.id YAYASAN KOMUNIKASI BINA KASIH Jl. Letjen Suprapto 28 Jakarta 10510 Telp. 021-4209586 Fax. 021-4250357 E-mail: ykbk(at)ub.net.id PT. BPK GUNUNG MULIA Jl. Kwitang 22-23 Jakarta Pusat 10420 Telp. 021-3901208 Fax. 021-3901633 E-mail: bpkgm(at)centrin.net.id Website: http://www.bpkgm.com PENERBIT MOMENTUM Andhika Plaza C/5-7 Jln. Simpang Dukuh 38-40 Surabaya 60275 Telp. 031-5472422 Fax. 031-5459275 E-mail: momentum-cl(at)indo-net.id Website: http://www.momentum.or.id YAYASAN ANDI Jl. Beo 38-40, Yogyakarta 55281 Telp. 0274-584858 Fax. 0274-523160 E-mail: pbmrandi(at)indosat.net.id Website: http://www.pbmr-andi.com ______________________________________________________________________ Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Buku 2007 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di: http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/ http://gubuk.sabda.org/ ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi : Puji Arya Yanti Berlangganan : subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Kontak e-Buku : buku(at)sabda.org ______________________________________________________________________ "Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar." (1 Timotius 4:13) http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |