Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/25

e-Buku edisi 25 (22-11-2007)

Kesaksian


________________________________e-BUKU________________________________
                     Berbagi Berkat Melalui Buku
                           25/November/2007
______________________________________________________________________

  Editorial           : Kesaksian
  Resensi Buku        : 1. Karena Dia, ANDI
                        2. 10 Mujizat yang Terjadi pada Orang Biasa,
                           CBN
                        3. Selangkah Lebih Maju, Gandum Mas
                        4. Orang-Orang Biasa yang Melakukan Hal-Hal
                           Luar Biasa!, Gloria Graffa
  Buku Elektronik     : Alkitab di Seluruh Dunia: 48 Kisah Nyata
                        (4 jilid), LLB
  Artikel Buku        : Bantal yang Berisi Buku
  Dari Halaman Redaksi: - Ucapan Ulang Tahun e-Buku yang Kedua
                        - Pelayanan Literatur Kristen di Indonesian
                          Christian Networks
                        - Bahan-Bahan Kesaksian Gratis!
  Edisi Desember      : Renungan
  Penerbit Edisi Ini
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam kasih,

  Semua hal yang diizinkan Tuhan terjadi dalam hidup setiap manusia
  tidak terjadi secara kebetulan. Semuanya terjadi untuk memenuhi
  rencana-Nya yang indah bagi anak-anak-Nya. Terkadang peristiwa yang
  dialami itu merupakan sesuatu yang mustahil di mata manusia. Namun,
  tidak ada hal yang mustahil bagi Allah. Seperti kisah-kisah yang
  terdapat dalam buku-buku yang resensinya disajikan kali ini.

  Buku-buku yang memuat kesaksian tersebut dicetak agar setiap orang
  yang membacanya ikut merasakan kasih Allah dan nantinya bisa
  tergerak untuk ikut menyatakan kasih Allah yang telah mereka alami
  kepada orang lain.

  Selain menyajikan empat resensi buku tercetak, e-Buku kembali
  menyajikan resensi sebuah buku elektronik berisi kesaksian seputar
  Alkitab, tentang bagaimana Alkitab diterjemahkan, didistribusikan,
  dan diberitakan kepada orang lain. Buku ini dapat Anda baca secara
  tersambung (silakan kunjungi tautan yang kami sertakan). Salah satu
  kisahnya dapat juga Anda simak di kolom Artikel edisi ini.

  Edisi kali ini juga sekaligus menandai dua tahun pelayanan e-Buku di
  tengah-tengah Anda. Kami sungguh bersyukur untuk penyertaan Tuhan
  sehingga masih terus eksis. Terima kasih juga untuk dua pembaca yang
  menyampaikan ucapan selamat ulang tahun. Kami mengharapkan masukan
  dari para pembaca yang lain guna meningkatkan pelayanan kami.

  Silakan menyimak dan selamat bersaksi.

  Pimpinan Redaksi e-Buku,
  Puji Arya Yanti

 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
     untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
   yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
                             (Roma 8:28)
              < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Roma+8:28 >
______________________________________________________________________
RESENSI 1

  Penulis    : Niken Maria Simarmata
  Penerbit   : Penerbit Andi
  Ukuran buku: 22,5 x 15 cm
  Tebal      : 98 halaman

                              KARENA DIA
                              ==========

  Bagi Anda yang gemar membaca majalah rohani Bahana tentu sudah tidak
  asing lagi dengan rubrik "Karena Dia". Rubrik yang menghadirkan
  berbagai kesaksian tersebut kini telah dihadirkan dalam bentuk buku.
  Judulnya pun sama, kecuali subjudulnya, yaitu "Kumpulan Kisah Nyata
  Bukti Pertolongan Tuhan". Sedangkan penulisnya juga pengasuh
  rubriknya itu sendiri; Niken Maria Simarmata.

  Kehadiran buku ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri di
  tengah maraknya buku kesaksian yang didasarkan pengalaman singkat
  seseorang. Kesaksian yang ada di buku ini justru merupakan
  perjalanan hidup sekelompok orang dalam kurun waktu tertentu.
  Contohnya, penantian 13 tahun sebuah keluarga untuk memiliki anak
  (Penantian Selama 13 Tahun Terjawab Sudah); ludesnya kekayaan karena
  dijarah massa (Harta Hilang, Kembali Berlipat Ganda), dan berbagai
  peristiwa lainnya. Semua kesaksian disajikan dengan bahasa yang
  sederhana, jelas, dan tanpa kesan menggurui. Pelajaran apa yang
  dapat dipetik dari setiap kesaksian diserahkan langsung kepada
  pembacanya.

  Bentuknya yang kecil membuat buku yang berisi sepuluh kesaksian dari
  majalah Bahana 2004 -- 2006 ini sangat cocok dibawa ke mana-mana.
  Anda dapat membacanya saat menunggu seseorang, dalam perjalanan di
  dalam bis atau kereta api, maupun untuk mengisi waktu senggang. Bagi
  Anda yang sedang membutuhkan penguat untuk iman Anda, sebaiknya
  tengoklah buku ini.

  Kiriman dari: Hardhono

RESENSI 2

  Penulis     : Basuki, Lastri Yuliana, Cacuk Wibisono
  Penerbit    : Yayasan Cahaya Bagi Negeri Indonesia
  Ukuran buku : 12,2 x 18,8 cm
  Tebal       : 100 Halaman

               10 MUJIZAT YANG TERJADI PADA ORANG BIASA
               ========================================

  Apa yang Anda rasakan ketika Anda diberi kesempatan oleh Allah untuk
  mengalami suatu hal yang di luar kuasa atau kendali kita? Seperti
  terselamatkan dari maut, mengalami pertobatan yang luar biasa,
  kesembuhan akan sebuah penyakit yang mematikan, atau kejadian
  lainnya. Apalagi jika kejadian itu menghadirkan sebuah mukjizat pada
  diri kita. Pastinya hal tersebut tidak dapat dicerna secara akal
  manusia, dan membuktikan bahwa penyertaan Allah kepada anak-anak-Nya
  sungguh mengherankan dan luar biasa.

  Buku ",10 Mujizat yang Terjadi pada Orang Biasa" menghadirkan kisah
  nyata orang-orang yang mengalami kuasa mukjizat dari Allah. Ada
  sepuluh mukjizat yang pasti akan menggetarkan Anda. Kisah pertama
  diawali dari kisah seseorang yang berusaha mengadu nasib di Jakarta,
  namun habis dihajar oleh massa bahkan hampir kehilangan nyawanya
  karena dituduh sebagai pencuri. Masih ada sembilan kisah lainnya
  yang pastinya akan semakin sayang jika Anda tidak menyimaknya.
  Dengan gaya bahasa kisah (feature), tulisan-tulisan tersebut
  menggiring kita kepada sebuah realitas keagungan akan kuasa Allah di
  atas kuasa apa pun.

  Siap mengalami terobosan besar Allah atas hidup Anda? Buku ini
  pantas Anda baca. Selamat membaca dan rasakan berkatnya.

  Kiriman dari: Kristina

RESENSI 3

  Judul asli : A Step Further
  Penulis    : Joni Eareckson dan Joe Musser
  Penerbit   : Gandum Mas, Malang
  Ukuran buku: 11 x 18,5 cm
  Tebal      : 228 halaman

                         SELANGKAH LEBIH MAJU
                         ====================

  Buku "Selangkah Lebih Maju" ini merupakan buku kedua yang
  mengisahkan kehidupan Joni Eareckson, seseorang yang mengalami
  kecelakan sehingga lumpuh dan harus berada di atas kursi roda.
  Bagaimana dia berjuang dan belajar menanggapi segala ujian yang
  dibawa Tuhan dalam hidupnya.

  Melalui buku ini, Joni, penulis buku ini, juga ingin menyampaikan
  bahwa setiap hal yang diizinkan Allah terjadi dalam hidup manusia,
  khususnya suatu penderitaan, bukan tanpa tujuan. Seperti halnya yang
  telah dialami Joni, Allah memunyai alasan di balik semua penderitaan
  yang harus dia alami karena lumpuh.

  Bab-bab yang ada dalam buku ini menggambarkan sebuah proses dan
  pelajaran yang harus dimengerti ketika seseorang berada dalam
  penderitaan; bagaimana seseorang harus menyatukan potongan-potongan
  teka-teki penderitaan dan melakukan hal-hal yang tepat sementara
  memecahkannya. Bilamana potongan teka-teki itu sepertinya kurang
  cocok, bagaimana kita tetap menaruh pengharapan kepada Tuhan.

  Harapan Joni, kiranya Tuhan memakai kesaksiannya lewat buku ini
  untuk membesarkan hati dan meneguhkan pembaca dalam menghadapi
  penderitaan, dan yang terpenting, pembaca dapat belajar untuk tetap
  meninggikan Tuhan dan memuliakan-Nya ketika menderita demi Dia.

  Kiriman dari: Eudice

RESENSI 4

  Penulis    : Thomas A. Shaw dan Dwight A. Clough
  Penerbit   : Gloria Graffa
  Ukuran buku: 13,5 x 20,5 cm
  Tebal      : 244 halaman

         ORANG-ORANG BIASA YANG MELAKUKAN HAL-HAL LUAR BIASA!
         ====================================================

  Enam belas orang yang kisahnya diungkapkan dalam buku ini, hidup
  dalam rentang waktu satu abad dan telah mengalami jamahan Allah
  dalam hampir setiap jenis situasi. Salah seorang di antaranya
  diinterogasi oleh KGB. Seorang yang lain meninggalkan pekerjaan yang
  sangat menguntungkan pada sebuah jaringan TV besar.

  Jika Anda bergumul dengan keraguan, mengalami tekanan untuk
  mengompromikan iman, khawatir doa-doa Anda tidak dijawab ..., Anda
  perlu membaca buku ini! Ada saat-saat penting dalam hidup ini di
  mana kita perlu menancapkan iman dalam-dalam kepada Allah. Orang-
  orang dalam buku ini hanyalah orang biasa. Mereka mengalami
  pergumulan seperti Anda. Tetapi iman mereka telah membuat perbedaan
  besar dalam hidup mereka sendiri dan orang lain. Karena itulah, Anda
  perlu belajar dari mereka agar Anda memiliki hidup yang terfokus
  dengan benar, dan Anda pun dapat memiliki iman yang tak tergoyahkan
  kepada Allah. Allah yang telah membuktikan kesetiaan-Nya kepada
  orang-orang ini pada saat-saat yang menentukan, juga menyertai Anda.
  Anda tak pernah sendiri!

  Diambil dan diedit seperlunya dari:
  Nama Situs: Gloria Cyber Ministry
  Penulis   : Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.glorianet.org/katalog/orgbiasa/
______________________________________________________________________
BUKU ELEKTRONIK

  Judul asli : Stories of the Book of Books
  Penulis    : Grace W. McGavran
  Penyadur   : H.L. Cermat
  Penerbit   : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1991
  Ukuran buku: 13,5 cm x 20,4 cm
  Tebal      : -
  Buku ini dapat dibaca secara tersambung dari situs e-MISI di alamat:
  ==> http://misi.sabda.org/48kisah_nyata

          ALKITAB DI SELURUH DUNIA: 48 KISAH NYATA (4 JILID)
          ==================================================

  Alkitab adalah firman Allah. Meski yang menuliskannya manusia, namun
  penulisan itu dilakukan atas ilham Allah. Awalnya Alkitab ditulis
  dalam bahasa asli, yaitu  bahasa Ibrani, bahasa Arami, dan bahasa
  Yunani. Meski demikian, saat ini Alkitab dapat kita temui di seluruh
  dunia dalam bermacam-macam bahasa.

  Hal itu bisa terjadi karena campur tangan Allah, bagaimana ia
  menggerakkan setiap orang yang Dia pakai untuk menjaga,
  menerjemahkan ke dalam bahasa-bahasa tertentu, memperbanyak,
  mendistribusikan Alkitab sehingga banyak orang bisa mendapatkan
  Kabar Sukacita.

  Melalui buku ini, Anda dapat menemukan kisah-kisah nyata yang
  memaparkan riwayat hidup Alkitab, termasuk penyalinannya,
  pencetakannya, penerjemahannya, pengedarannya, pemberitaannya, serta
  pengaruhnya dalam kehidupan umat manusia.

  Setelah membaca seri buku ini, semoga menambah semangat Anda untuk
  lebih mencintai Alkitab, dan teladan orang-orang lain yang telah
  menjunjung tinggi Alkitab sepanjang abad itu akan mendorong umat
  Allah masa kini untuk lebih rajin lagi menerjemahkan, memperbanyak,
  mengedarkan, memberitakan, dan menerapkan firman Allah. Sehingga
  kerinduan agar Alkitab ada dan tersedia di seluruh dunia benar-benar
  terwujud.

  Redaksi:
  --------
  Untuk keterangan lebih lanjut mengenai buku "Siapakah Yesus
  Kristus?" versi cetak, silakan menghubungi:

  LEMBAGA LITERATUR BAPTIS (LLB)
  Jl. Tamansari 16 -- Kotak Pos 1119 -- 40011 Bandung
  Telp. 022-4203484, 4397341
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                       BANTAL YANG BERISI BUKU
                       (Myanmar, 1819 -- 1840)
                       =======================

  Selama enam tahun, Adoniram Judson mencoba mengabarkan Injil di
  Birma. Utusan Injil muda dari Amerika Serikat ini berusaha memberi
  tahu orang-orang Birma tentang Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta langit
  dan bumi, dan tentang Yesus Kristus, satu-satunya Juru Selamat
  manusia yang berdosa. Dia juga mencoba berbagai macam cara
  penginjilan. Dengan susah payah, ia telah menerjemahkan kitab Injil
  Matius ke dalam bahasa Birma; lalu ia menyuruh agar terjemahannya
  itu dicetak. Tetapi banyak orang Birma yang masih buta huruf. Dan
  mereka yang dapat membaca, sering mengejek hasil karya Adoniram
  Judson itu.

  Pdt. Judson juga sudah berusaha meniru metode mengajar yang lazim
  dipakai oleh guru-guru bangsa Birma sendiri. Ia membangun sebuah
  pendopo di pinggir jalan untuk dia mengajar, yang dikapur putih
  bersih agar kelihatan lebih mencolok mata daripada pendopo-pendopo
  lainnya. Sepanjang hari, Adoniram Judson dengan sabar duduk di depan
  pendoponya itu dan menyerukan kata-kata ajakan dari kitab Yesaya
  pasal 55. Namun, kebanyakan orang Birma yang melewati depan pendopo
  Kristen itu terus saja berjalan. Hanya beberapa orang saja yang
  cukup berminat sehingga mereka mampir untuk mendengarkan ajaran guru
  asing itu. Dan kebanyakan pengunjung pendopo itu pun tidak mau
  kembali lagi untuk yang kedua kalinya.

  Pada waktu itu, ada raja baru yang memerintah di Ava, ibu kota
  Birma; rupanya beliau lebih keras lagi melawan ajaran asing daripada
  raja yang memerintah sebelumnya. Dengan sedih, Pdt. Judson menutup
  pendoponya. Ia khawatir kalau-kalau penginjilan secara terbuka akan
  dibalas dengan tindakan kekerasan terhadap ketiga petobat baru,
  hasil penginjilannnya selama enam tahun. Pelanggar hukum di Kerajaan
  Birma pada masa itu bukan hanya dihukum mati saja: boleh jadi ia
  dihukum mati dengan siksaan yang paling kejam.

  Seorang pendeta pengantar Injil muda bernama James Colman datang
  dari Amerika untuk membantu keluarga Judson. Pada suatu hari tahun
  1819, Pdt. Colman mengusulkan agar mereka pergi ke ibu kota untuk
  menghadap raja baru itu dan meminta izin secara terang-terangan
  untuk menyebarkan ajaran Kristen di Kerajaan Birma. Kalau akhirnya
  ditolak, mungkin lebih baik mereka meninggalkan negeri Birma dan
  pergi ke tempat lain. Meski Adoniram Judson tidak sampai hati
  memikirkan kemungkinan untuk meninggalkan Birma, namun akhirnya Pdt.
  Judson setuju dengan usul Pdt. Colman. Mereka menghabiskan waktu 35
  hari untuk sampai ke ibu kota Ava.

  Setiba di ibu kota Ava, mereka menuju ke istana. Sementara menunggu
  kedatangan sang raja, Pdt. Judson berunding dengan salah seorang
  menteri kerajaan. Ia menyodorkan hadiah yang hendak dipersembahkan:
  sebuah Alkitab bahasa Inggris berukuran besar, dengan sampul
  keemasan. Ia juga memperlihatkan salah satu surat selebaran
  berbahasa Birma yang telah dikarangnya, serta sepucuk surat
  permohonan agar ia diperbolehkan mengajar orang-orang Birma tentang
  Tuhan Yesus.

  Sang raja masuk dengan segala kebesarannya. Ketika sang raja
  bertanya tentang maksud kedatangan kedua orang asing itu, sang
  menteri maju dengan bertiarap sampai ia dapat meletakkan persembahan
  dan permohonan mereka di depan tahta. Sang raja mulai membaca surat
  selebaran itu: "Tuhan Yang Maha Esa hidup selama-lamanya, dan di
  samping Dia tidak ada allah lain." Dengan muka yang menunjukkan
  murka, sang raja membiarkan surat selebaran itu jatuh ke lantai.
  Sang menteri segera mengantarkan kedua orang asing itu keluar.
  Kemudian ia pun menjelaskan keputusan sang raja: "Tidak ada jawaban
  atas permohonanmu itu. Dan mengenai tulisan sucimu, sang raja tidak
  memerlukannya; bawalah pulang saja."

  Dari ibu kota Ava, Adoniram Judson dan James Colman pulang ke kota
  pelabuhan Yangoon. Mereka telah gagal. Mereka sekeluarga pun
  berencana bersiap-siap pindah ke tempat lain. Namun yang
  mengherankan, ketiga orang Kristen Birma itu, yang pada mulanya
  takut karena menjadi orang Kristen, justru menantang Pdt. Judson
  agar bersikap lebih berani. Mereka meminta Pdt. Judson tetap tinggal
  sampai ada sepuluh orang yang percaya. Dalam jangka waktu satu bulan
  saja, ada sembilan orang Birma lagi yang mengaku percaya kepada
  Tuhan Yesus!

  Maka Judson pun memberanikan diri untuk berjuang terus, sambil
  menerjemahkan firman Allah ke dalam bahasa Birma. Tugas terjemahan
  itu sulit sekali! Huruf-huruf bahasa Birma berbeda sama sekali
  dengan huruf-huruf yang dipakai dalam semua bahasa lainnya. Apalagi
  tidak ada tanda pemisah antara kata atau kalimat, misalnya huruf
  besar atau tanda baca. Tidak ada kamus; tidak ada buku pedoman tata
  bahasa. Di samping semua halangan ini, pada zaman itu tulisan bahasa
  Birma biasa digores pada daun lontar kering sehingga amat sukar
  untuk dilihat, apalagi untuk dibaca.

  Berita mengenai keberhasilan Adoniram Judson dalam menguasai bahasa
  Birma itu sampai ke ibu kota. Sang raja pun berminat karena untuk
  hubungan luar negeri ia sering memerlukan seorang pengalih bahasa.
  Maka keluarga Judson dipanggil untuk pindah ke Ava. Tetapi Pdt.
  Judson harus menunggu istrinya kembali dari Amerika; Ibu Judson
  terpaksa pulang untuk berobat. Sambil menunggu istrinya selama
  sepuluh bulan di Yangoon itu, Adoniram Judson berhasil menyelesaikan
  terjemahan seluruh kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Birma.

  Sesudah sembuh, Ibu Judson kembali, dan mereka segera pindah ke Ava.
  Salah seorang anggota jemaat di Yangoon itu ikut serta sebagai
  pembantu mereka. Ternyata cuaca di ibu kota itu panas dan lembab;
  ini yang menyebabkan baik Pdt. Judson maupun istrinya sering sakit.
  Dan yang payah lagi, berkobarlah perang antara Kerajaan Inggris
  dengan Kerajaan Birma. Adoniram Judson seorang Amerika; ia bukan
  orang Inggris. Namun, semua orang asing yang berkulit putih itu
  digiring bersama-sama ke dalam sebuah penjara yang dikhususkan untuk
  menjalani siksaan dan hukuman mati.

  Seandainya Ibu Judson tidak setia menolong suaminya, pasti ia
  meninggalkannya pada waktu sengsara itu. Tiap hari Ibu Judson datang
  dengan membawa makanan segar serta air minum yang bersih. Selama
  beberapa minggu, Ibu Judson tidak sanggup datang sendiri; seorang
  pembantu menggantikan dia. Lalu ia muncul lagi, dengan membawa serta
  bayinya yang baru lahir. Tentu Pdt. Judson senang melihat bayinya
  yang mungil itu serta istrinya yang sudah sehat kembali. Namun, ada
  hal lain yang sering menyusahkan pikirannya: bagaimana dengan naskah
  tulisan tangannya itu? Bagaimana dengan satu-satunya salinan Kitab
  Perjanjian Baru dalam bahasa Birma?

  Di rumah, naskah itu kurang aman karena rumah keluarga Judson sudah
  dua kali digeledah tentara kerajaan. Maka Ibu Judson menjahit sebuah
  bantal yang sengaja dibuat keras dan kumal, agar penjaga penjara
  tidak mengiranya. Di dalam bantal itulah ia memasukkan naskah Kitab
  Perjanjian Baru berbahasa Birma. Dan selama sebelas bulan, Adoniram
  Judson tidur dengan kepala bersandarkan bantal yang berisi buku itu.
  Siang malam ia menderita; namun ia mengucap syukur kepada Tuhan
  karena naskahnya yang berharga itu masih aman.

  Tiba-tiba pada suatu hari semua tahanan disuruh berderet di halaman
  penjara. Rantai yang berat itu dilepaskan, lalu mereka diikat
  berdua-dua. Judson mohon dengan sangat agar ia boleh membawa serta
  bantalnya, sampai-sampai ia menangis dan orang-orang tahanan lainnya
  mengejek dia. Namun penjaga yang bengis menyobek bantal itu, lalu
  membuangnya ke tempat sampah.

  Judson dan para tahanan lainnya dipaksa berbaris sejauh enam belas
  kilometer di luar kota, di bawah terik matahari. Kaki mereka
  berdarah; mulut mereka kekeringan. Ada yang tidak tahan dalam
  perjalanan maut itu; ada yang meninggal sebelum tiba di tempat
  tujuan; ada juga yang jatuh pingsan di ujung jalan. Namun, Pdt.
  Judson masih hidup. Ia masih tetap terkurung di dalam penjara di
  luar kota itu selama tujuh bulan lagi.

  Pada suatu hari, ada berita dari sang raja; Ia memerlukan seorang
  pengalih bahasa yang pandai berbahasa Inggris dan bahasa Birma. Maka
  Adoniram Judson dibebaskan dari penjara walau masih tetap dijaga
  dengan ketat. Setibanya di ibu kota, yang pertama-tama ditanyakan
  Judson ialah mengenai istri dan anaknya. Para penjaga memberitahu
  bahwa kedua orang itu masih selamat. Pertanyaan Judson yang kedua
  adalah mengenai bantalnya. Para penjaga tidak tahu dan tidak ambil
  pusing tentang benda yang mereka anggap kurang berharga itu.

  Ternyata Kerajaan Birma tidak kuat menghadapi pasukan perang
  Kerajaan Inggris. Tentara Birma dipukul kalah. Dalam perundingan
  perdamaian, jasa Adoniram Judson sebagai pengalih bahasa itu sangat
  diperlukan. Akhirnya, semua tugas yang dituntut sang raja itu
  selesai. Pdt. Judson dengan keluarganya boleh kembali ke Yangoon,
  kota pelabuhan dan tempat tinggal mereka semula. Di sana, mereka
  kembali menjumpai orang-orang Kristen Birma, yang selama masa perang
  itu masih setia mengikut Tuhan Yesus.

  Salah seorang di antara ketiga petobat yang pertama-tama itu rupanya
  sangat senang bertemu kembali dengan gurunya. "Wah, kami kira
  Pendeta sudah meninggal! Lagipula tiada kubur tempat tinggal kami
  dapat pergi berkabung. Namun, aku masih tetap memelihara bantal itu,
  tempat kepala Pendeta pernah bersandar."

  "Bantal?" tanya Adoniram Judson hampir tidak percaya. "Bantal apa
  itu?"

  "Ya, bantal kecil itu yang dipakai Pendeta waktu di penjara. Untung
  aku sempat menyelamatkannya dari tempat sampah sebagai
  kenang-kenangan, pada hari itu ketika Pendeta digiring keluar
  halaman penjara dalam perjalanan maut."

  Dengan tangan gemetar Pdt. Judson menerima kembali bantal yang kotor
  dan sobek itu. Ia sengaja menyobek tutupnya lagi sehingga rusak sama
  sekali, dan ... ternyata naskahnya masih utuh! Maka dengan semangat
  baru, Adoniram Judson mulai mengabarkan "isi bantal" itu kepada
  orang-orang Birma.

  Tidak lama kemudian, istri dan anaknya yang tercinta itu meninggal;
  namun ia terus berjuang. Ia meneruskan tugas terjemahan firman Tuhan
  itu. Perkataan Raja Daud dalam Kitab Mazmur yang tengah dialihkannya
  itu sering menghibur hatinya yang sedang sedih. Bertahun-tahun
  kemudian, pengabar Injil yang setia itu dikaruniai sebuah keluarga
  baru. Istri keduanya itu melahirkan beberapa anak; di antara mereka,
  di kemudian hari ada yang menjadi hamba Tuhan sama seperti ayahnya.

  Baru pada tahun 1835, seluruh Alkitab itu selesai diterjemahkannya
  ke dalam bahasa Birma. Namun, Judson masih belum puas. Selama lima
  tahun ia mendalami lagi tulisan sastra bahasa Birma, baik prosa
  maupun puisi. Sering ia meminta pendapat para rekannya, baik utusan
  Injil maupun orang Kristen Birma. Akhirnya pada tahun 1840, ia
  merasa puas. Terjemahan Alkitab hasil karyanya yang diterbitkan pada
  tahun itu hingga kini masih tetap dibaca di gereja-gereja di negeri
  Myanmar.

  Selama bertahun-tahun, Adoniram Judson berjuang mati-matian demi
  tugas penginjilan dan penerjemahannya itu, suatu gerakan Kristen
  besar mulai tampak di negeri Birma. Bahkan pada masa hidup Judson,
  sudah ada ribuan orang Birma yang percaya kepada Tuhan Yesus. Dan
  sekarang, lebih dari satu setengah abad kemudian, ada ratusan ribu
  orang Kristen di negeri Myanmar.

  Siapa tahu, mungkin semuanya itu tidak akan terjadi ... seandainya
  tidak ada seorang ibu Amerika yang pandai menjahit serta seorang
  bapak bangsa Birma yang setia menyimpan bantal yang berisi
  buku, sampai saat ia menyerahkan kembali kepada pemiliknya!

  Diringkas dari:
  Judul buku     : Alkitab di Seluruh Dunia: 12 Kisah Nyata Jilid 3
  Judul asli buku: Stories of the Book of Books
  Penulis        : Grace W. McGavran
  Penyadur       : H.L. Cermat
  Penerbit       : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1991
  Halaman        : 22

  Untuk membaca keseluruhan kisah ini secara tersambung, silakan buka
  di: ==> http://misi.sabda.org//bantal_yang_berisi_buku_myanmar_1819_1840
______________________________________________________________________
DARI HALAMAN REDAKSI

                 UCAPAN ULANG TAHUN E-BUKU YANG KEDUA
                 ====================================

  Dari: Dian P. <dianp(at)xxxx>
  >H.L. Mencken pernah mengatakan, "There are two kinds of books;
  >those that no one reads and those that no one ought to read." Jika
  >diterjemahkan kira-kira kalimatnya akan menjadi: "Ada dua jenis
  >buku; buku yang tak seorang pun membacanya dan buku yang tak
  >seharusnya dibaca oleh siapapun."
  >
  >Apa yang diucapkan oleh seorang penulis Amerika pada awal abad ke-
  >,20 itu salah besar, karena menurutku ada juga jenis buku yang harus
  >dibaca oleh semua orang (books that every one ought to read). Dan
  >e-Buku menghadirkan resensi buku-buku yang harus dibaca itu.
  >
  >Dua tahun sudah e-Buku menorehkan sumbangsihnya dalam bentuk info-
  >info seputar buku melalui lembaran kertas elektronik. Aku harap,
  >masa dua tahun itu cukup untuk membuat e-Buku semakin dewasa dan
  >bertambah maju.
  >
  >Selamat Ulang Tahun e-Buku. Maju terus demi kemuliaan nama Tuhan.
  >GBU!!
  >
  >Dian P.

  Dari: Pipin <pipin(at)xxxx>
  >Pantun buat e-Buku
  >
  >Pergi merantau bertahun-tahun
  >untuk mengejar cita-cita
  >Kuucapkan "Selamat Ulang Tahun"
  >Buat e-Buku tercinta
  >
  >Anak kecil menggigit kuku
  >Beri saja permen coklat
  >Selamat ultah buat e-Buku
  >Kiranya terus menjadi berkat

  Redaksi:
  Terima kasih untuk partisipasi Anda di ulang tahun e-Buku yang kedua
  ini. Kiranya ke depan, e-Buku semakin bermanfaat dan memberkati para
  pembacanya.

     PELAYANAN LITERATUR KRISTEN DI INDONESIAN CHRISTIAN NETWORKS
     ============================================================

  Apakah Anda ingin mendapat bahan bahkan terlibat dalam pelayanan
  internet di bidang literatur? Situs Indonesian Christian Networks
  (In-Christ.Net) hadir untuk memfasilitasinya. Dengan semboyan
  "Equiping One Another", situs ini berupaya menghimpun berbagai
  gereja, yayasan/lembaga, dan individu Kristen yang memiliki minat di
  bidang pelayanan ini, untuk saling melengkapi satu sama lain.

  Di sini Anda bisa mendapatkan dan memberikan kontribusi berupa
  artikel literatur bermutu, blog yayasan/perorangan yang menekuni
  bidang literatur, dan ulasan-ulasan situs yang mendukung pelayanan
  literatur. Tersedia pula fasilitas kolaborasi yang terbuka lebar
  bagi Anda yang ingin menambahkan informasi bermanfaat di bidang
  pelayanan literatur. Semua fasilitas tersebut disediakan agar Anda
  mudah mendapatkan informasi serta terlibat secara aktif dalam
  membangun komunitas pelayanan literatur Kristen yang saling
  melengkapi dalam dunia maya.

  Terdapat pula fasilitas kursus e-Learning. Namun, saat ini yang
  tersedia baru kursus bagi para konselor. Kursus ini akan bertambah
  seiring partisipasi dari pihak-pihak yang menyediakan kursus. Jangan
  heran, literatur bukan satu-satunya bidang pelayanan yang terdapat
  di situs ini. Berbagai "networks" pelayanan Kristen lain, di
  antaranya Konseling, Misi, Anak, dan Kepemimpinan, dapat Anda temui
  pula dalam situs In-Christ.Net ini.

  Jadi, tunggu apa lagi? Bergabunglah dan marilah saling melengkapi
  lewat In-Christ.Net.

  http://www.in-christ.net/
  http://www.in-christ.net/topic_blog/literatur
  http://www.in-christ.net/topic_artikel/literatur


                    BAHAN-BAHAN KESAKSIAN GRATIS!
                    =============================

  Bagi Anda yang gemar membaca kesaksian, kini Yayasan Lembaga SABDA
  telah menghadirkan situs KEKAL bagi Anda. Situs yang dibangun untuk
  melengkapi keberadaan publikasi KISAH yang diterbitkan YLSA untuk
  membagikan kesaksian dari orang-orang percaya yang mengalami cinta
  kasih Allah dalam hidupnya. Untuk memudahkan navigasi, situs ini
  dilengkapi dengan pilihan kategori kesaksian, yaitu Pertobatan,
  Hidup Baru, Panggilan Pelayanan, Misi, dan Keajaiban Jasmaniah.
  Selain dapat membaca secara tersambung (online), pengunjung juga
  diberikan kesempatan untuk memberikan komentar secara langsung
  terhadap kesaksian yang disajikan. Namun untuk itu, Anda harus
  terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai anggota. Bagi Anda yang
  berminat berpartisipasi mengisi situs ini, disediakan panduan
  singkat menulis kesaksian yang bisa Anda jadikan acuan untuk mulai
  menulis kesaksian Anda. Fasilitas pencarian juga disediakan untuk
  memudahkan Anda dalam mencari topik-topik kesaksian yang Anda
  inginkan. Anda tertarik? Segeralah berkunjung ke situs ini. Selamat
  berbagi berkat dengan sesama lewat situs ini.

  ==>  http://kekal.sabda.org/

  Bagi Anda yang berminat untuk mendapatkan kesaksian secara rutin
  lewat e-mail, daftarkan saja e-mail Anda dan setiap minggu Anda akan
  beroleh kiriman publikasi KISAH.

  ==> < kisah(at)sabda.org >
______________________________________________________________________

              "The Are Worse Crimes Than Burning Books.
                  One Of Them Is Not Reading Them."
                           (Joseph Brodsky)
______________________________________________________________________
EDISI DESEMBER

                               RENUNGAN
                               ========

  Bulan depan kita sudah memasuki penghujung tahun 2007. Apa saja yang
  sudah Anda raih tahun ini? Kalau ada beberapa hal yang belum
  tercapai, silakan mengevaluasi dan mulai menyusun lagi apa yang akan
  dilakukan tahun depan. Sebagai teman Anda menikmati hari-hari ke
  depan, e-Buku menyajikan resensi buku-buku renungan. Bagi Anda yang
  juga memunyai buku-buku renungan dan mendapat berkat dari buku
  tersebut, silakan mengirimkan kisahnya kepada kami atau Anda juga
  dapat membuat resensinya untuk kami. Informasi seputar buku-buku
  renungan dan buku-buku elektronik juga kami nantikan. Silakan kirim
  kepada redaksi e-Buku di alamat:

  ==>   < buku(at)sabda.org >

  Kami tunggu kiriman Anda.
______________________________________________________________________
PENERBIT EDISI INI

  PENERBIT ANDI
  Jln. Beo 38-40 Yogyakarta 55281
  Telp. (0274) 55281
  E-mail: pemasaran(at)andipublisher.com
  URL: http://www.pbmr-andi.com/

  YAYASAN CAHAYA BAGI NEGERI INDONESIA
  PO BOX. 222
  BKSLC 17550

  PENERBIT GANDUM MAS
  Kotak Pos 46, Malang 65101
  E-mail: infobuku(at)gandummas.com
  URL: http://www.gandummas.com/

  GLORIA GRAFFA
  PO Box 6313, Yogyakarta 55233
  Jl. Faridan M. Noto 19, Kotabaru, Yogyakarta 55224
  URL: http://www.glorianet.org
______________________________________________________________________
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
                       Copyright(c) e-Buku 2007
                    YLSA -- http://ylsa.sabda.org/
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

             Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di:
                http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/
                       http://gubuk.sabda.org/
______________________________________________________________________
   Pimpinan Redaksi   : Puji Arya Yanti
   Berlangganan       : subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
   Berhenti           : unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
   Kontak e-Buku      : buku(at)sabda.org
______________________________________________________________________
                  "Sementara itu, sampai aku datang
             bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci,
                 dalam membangun dan dalam mengajar."
                          (1 Timotius 4:13)
             http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13
             

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org