Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/31 |
|
e-Buku edisi 31 (22-5-2008)
|
|
_________________e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)_________________ Edisi 31/Mei/2008 TEMA: PELAYANAN LITERATUR ______________________________________________________________________ EDITORIAL: Menjadi Duta Pena-Nya RESENSI: 1. Menulis dengan Cinta: Belajar dan Mandiri Mengajarkan Kembali Jurnalisme Kasih Sayang, Yayasan ANDI 2. Menjadi Penulis Buku Rohani, Yayasan ANDI 3. Teknik Penulisan Literatur, Agiamedia 4. Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif, Kalam Hidup 5. Panduan Menulis Skenario Panggung Boneka dan Drama Anak, Yayasan ANDI ARTIKEL: Visi Misi Jurnalistik Kristen HALAMAN MAYA: In-Christ.Net: Network Literatur STOP PRESS: Lowongan Tenaga Pendidik PESTA KUTIPAN EDISI BULAN DEPAN: Edisi Juni, Juli, Agustus 2008 PENERBIT EDISI INI ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam kasih, Pena lebih tajam daripada pedang, begitulah pepatah untuk menunjukkan betapa hebatnya kekuatan sebuah tulisan. Lewat tulisan, seseorang dapat menyampaikan informasi, mendidik, bahkan menghibur orang lain. Apa yang bisa diraih melalui sebuah tulisan ini menjadi peluang adanya sebuah pelayanan, yaitu pelayanan literatur. Pelayanan literatur adalah salah satu ladang pelayanan yang pontensial untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus serta membangun kedewasaan jemaat Tuhan karena tulisan dapat menjaring banyak jiwa untuk datang kepada Yesus. Untuk membekali Anda yang rindu terlibat dalam pelayanan ini, e-Buku edisi Mei mengusung tema "Pelayanan Literatur". Kali ini, kami sajikan lima resensi buku yang memuat hal-hal seputar tulis-menulis yang dapat Anda pakai dalam memerlengkapi diri untuk terjun ke dunia pelayanan literatur. Bagi Anda yang ingin saling mengasah diri dengan penulis lain, kami undang Anda untuk bergabung di situs In-Christ.Net Network Literatur. Simak selengkapnya di Halaman Maya. Kiranya sajian kali ini menolong Anda untuk memantapkan langkah kaki sebagai duta pena-Nya melalui pelayanan literatur. Pimpinan Redaksi e-Buku, Puji Arya Yanti "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=2Timotius+3:16 > ______________________________________________________________________ RESENSI 1 MENULIS DENGAN CINTA: BELAJAR DAN MANDIRI MENGAJARKAN KEMBALI JURNALISME KASIH SAYANG Penulis: Xavier Quentin Pranata Penerbit: Yayasan ANDI, 2002 Tebal: 194 halaman Ukuran: 14 cm x 21 cm Buku ini didedikasikan bagi mereka yang mencintai dunia tulis-menulis dan ingin tahu apa artinya menulis dengan penuh rasa cinta. Bertujuan untuk mengungkap pentingnya jurnalistik Kristen yang berlandaskan Alkitab bagi masyarakat luas, lima bagian pembahasan telah disusun -- Pendahuluan, Visi dan Misi Jurnalistik Kristen, Mengajarkan Jurnalistik kepada Warga Gereja, Bahan Pengajaran Jurnalistik Kristen, dan Kesimpulan. Buku ini pun semakin lengkap dengan sembilan lampiran seputar jurnalistik, termasuk di dalamnya kode etik jurnalistik. Berdasar pada ucapan Rasul Paulus pada Timotius dalam 2 Timotius 3:16-17, penulis berusaha memberikan gambaran bahwa jurnalis Kristen memiliki peran penting di tengah media-media sekuler yang kian hari kian marak. Berbekal pena, mereka dapat ikut serta menggarami dan menerangi dunia. Disediakan juga metode-metode pengajaran dan teknik-teknik jurnalistik seperti wawancara dan menulis. Buku ini sangat tepat untuk dimiliki sebagai buku wajib bagi pecinta jurnalistik. Dengan memahami buku ini, pembaca akan mengerti pentingnya Alkitab sebagai resep utama menulis dengan cinta. Kiriman dari: Dian Herniningsih < dian_h(at)xxxx > RESENSI 2 MENJADI PENULIS BUKU ROHANI Penulis: S. Rahoyo Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006 (Cetakan I) Ukuran buku: 12 cm x 19 cm Tebal: 160 halaman Menulis buku rohani? Kenapa tidak! Seandainya materi (baca: uang) toh bukan menjadi tujuan utama, dengan menulis sekurang-kurangnya pikiran kita menjadi lebih tajam, kalau beruntung bisa menjadi populer dan dalam kenyataannya menulis bisa menjadi sarana menyebarkan Kabar Baik Kerajaan Allah. Tapi dari mana idenya? Bagaimana mengembangkannya? Langkah-langkah prinsip apa yang harus ditempuh? Bagaimana proses penulisannya? Dan seperti apa prosedur penerbitan naskah di sebuah penerbit? Buku ini akan menjawab tuntas semua pertanyaan di atas dan berbagai pertanyaan lain. Gaya tutur yang enteng tanpa meninggalkan bobot pembahasan yang dipakai penulis, membuat buku ini enak dibaca. Di atas itu semua, tidak sebagaimana layaknya buku-buku teori mengarang, buku ini sangat praktis. Semua itu dimaksudkan untuk membantu Anda yang bercita-cita menjadi penulis buku rohani, para editor buku rohani, dan juga menambah wacana bagi Anda yang telah menjadi penulis buku rohani. Latar belakang penulis yang cukup lama malang melintang dalam dunia penerbitan dan telah menghasilkan beberapa buku "bestseller", menjadi jaminan bahwa Anda tidak salah membaca buku ini! Diambil dari: Nama situs: PBMR ANDI Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://pbmr-andi.com/?buku-rohani=Menjadi%20Penulis%20Buku%20Rohani&penerbit=&kategori=Referensi&p=productsMore&iProduct=378 RESENSI 3 TEKNIK PENULISAN LITERATUR Penulis: Harianto GP Penerbit: Agiamedia, Bandung 2000 Ukuran buku: 14,5 cm x 21 cm Tebal: 230 halaman Ladang pelayanan literatur menunggu para pekerja untuk mengolahnya. Meskipun kondisi pelayanan literatur mulai berkembang saat ini, ladang ini masih memerlukan banyak anak Tuhan untuk terlibat di dalamnya, mengingat ladang ini adalah ladang yang sangat efektif untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus. Ladang yang memerlukan banyak orang untuk terlibat ini memerlukan orang-orang dengan kualifikasi tertentu. Karena adanya kendala-kendala yang dihadapi dalam pelayanan literatur selama ini (hal. 66 -- 67), yaitu: 1. bidang ini masih disepelekan oleh para pemimpin gereja, 2. wawasan Alkitab yang tidak luas sehingga pengelolaannya dengan kemampuan orang "awam"; 3. belum memunyai jiwa seorang pemimpin, 4. keterampilan menulis dan mendesain dengan program komputer belum begitu menguasai, sehingga apa yang dikerjakan menghasilkan kualitas yang asal-asalan, 5. tidak memunyai pengetahuan atau pengalaman berorganisasi secara keredaksian atau "marketing"; 6. dan kekurangan penulis sehingga tidak bisa memproduksi tulisan yang diinginkan dengan bahasa yang diinginkan dengan ejaan yang diinginkan. Untuk membekali anak-anak Tuhan yang tertarik untuk berkecimpung dalam dunia pelayanan literatur ini, "Teknik Penulisan Literatur" hadir dengan mengupas persoalan-persoalan literatur, seperti bahasa, teknik penulisan artikel, penulisan renungan harian, reportase, "feature", dan ilmu editing yang dibahas dari sudut pandang religius, jurnalistik, dan lingustik. Dengan profesionalisme seorang pelaku literatur, maka perkembangan literatur akan semakin meningkat sehingga dunia literatur dapat dijadikan alat efektif untuk pemberitaan Injil ke seluruh dunia. Buku ini bermanfaat bagi mahasiswa teologi, umum, dan kaum awam yang ingin meluaskan wawasan dalam penulisan kristiani. Ditulis oleh: Puji Arya Yanti RESENSI 4 PENGANTAR RISET KUANTITATIF DAN KUALITATIF Penulis: Andreas B. Subagyo, Ph.D. Penerbit: Kalam Hidup, Bandung 2004 Ukuran buku: - Tebal: 468 halaman Salah satu bagian dari kurikulum perguruan tinggi ialah penulisan karya ilmiah. Setiap mahasiswa pada penghujung perkuliahan wajib memelajari cara mengadakan penelitian lapangan. Sebelum menuliskan karya ilmiah sebagai pertanggungjawaban atas ilmu yang didalaminya, mahasiswa yang bersangkutan memelajari metode penelitian, apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya secara benar dengan metode yang tepat, dan kemudian merumuskan kesimpulan untuk kemudian menyusun karya ilmiah. Mahasiswa perguruan tinggi sekuler (umum) dan perguruan tinggi khusus (teologi atau keagamaan) harus melakukan penelitian. Sebelum penelitian itu sendiri dilakukan, ia sudah dibekali dengan metode penelitian. Sudah lazim diketahui bahwa penulisan tugas akhir ini adalah penghalang utama bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Banyak mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan, tetapi tidak berhasil tamat dari perguruan tinggi. Keabsahan proses belajar-mengajar amat ditentukan oleh karya penulisan ilmiah. Kadang-kadang orang bertanya, mengapa harus menulis karya ilmiah? Bukankah pengetahuan atas ilmu itu sudah cukup? Pertanyaan ini adalah pertanyaan seorang awam. Mereka yang sudah duduk di bangku perkuliahan, diwajibkan bersikap ilmiah dan memiliki disiplin ilmu dan itu dituangkan dalam bentuk tulisan yang diajukan di depan sidang/senat penguji. Penulis buku ini membagi karangannya ke dalam dua belas pasal. Salah satu landasan yang penting dipahami, penulis mengutip pemikiran paradigma postpositivis yang mengatakan bahwa fungsi penelitian ialah menyediakan kebenaran yang tepat, menyediakan informasi yang otentik (hlm. 52). Penelitian yang bersifat konvensional saja tidaklah justru membatasi data sehingga gejala yang hendak dipahami tidak tergambarkan secara tepat. Adalah sangat menarik, khususnya bagi mahasiswa teologi yang sudah selayaknya dipacu, untuk mengadakan penelitian secara ilmiah dan dituntun untuk mengungkapkan kebenaran itu secara logis dan benar. Penulis membuat sebuah peta pemikiran, baik dari sudut kualitatif maupun kualitatif, agar hasil penelitian itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peta riset yang dibuat oleh penulis, peta atau bagan dan langkah-langkah yang perlu ditempuh oleh seorang periset. Seorang periset harus memiliki seperangkat sistem yang dapat diikuti dan dilaksanakan secara sitematik guna mencapai hasil yang diharapkan. Kerangka itu dituangkan ke dalam bagan "Meriset" yang terdiri dari delapan bagian, dan kedelapan bagian ini kemudian dijabarkan secara rinci, sampai kepada penyajian hasil riset. Dalam "Konsep-konsep Dasar" penulis menyajikan jawaban atas pertanyaan yang filosofis berkaitan dengan "ontologi", "epistemologi", "aksiologi" dan "metodologi". Melihat dan membaca buku ini yang diberi label "Pengantar" sebenarnya, jika disiasati, bagi mahasiswa S1, materi dan cara penyajian yang terdapat di dalamnya sudah melebihi dari apa yang diperlukan oleh tingkat pendidikan ini. Khususnya bagi mahasiswa teologi, yang selalu harus didorong supaya mau menulis, buku semacam ini sangat diperlukan. Keengganan kebanyakan mahasiswa teologi dalam menulis karya ilmiah mungkin karena sifat tugasnya yang lebih cenderung verbalistis, memberikan konseling, dan menyampaikan khotbah dari mimbar. Sudah saatnya para pengajar di perguruan tinggi teologi mewajibkan mahasiswanya berpikir secara tertib dengan disiplin keilmuan untuk menyampaikan berita keselamatan dari mimbar yang bagaimana pun. Kerangka berpikir itu sudah ditanamkan oleh Tuhan di dalam alam ciptaan-Nya. Perhatikanlah siklus alam, siang dan malam, proses penciptaan yang berjalan secara tertib sampai manusia dijadikan Tuhan sebagai makhluk pemikir yang mengatur lingkungannya, mengelola alam dan makhluk lain secara tertib dan penuh dengan disiplin. Buku yang cukup tebal ini cukup memadai digunakan untuk penelitian ilmiah yang tertib dan terarah karena menyangkut dua pendekatan ilmiah, secara kuantitatif maupun kualitatif. Sebaiknya, setiap dosen dan mahasiswa teologi membaca buku ini dan mempraktikkannya dalam penulisan karya ilmiah dan juga dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada anggota jemaat dalam penggembalaan sidang. Bahan diambil dari: Judul majalah: Kalam Hidup, Edisi Juli 2005, Tahun ke-75 No. 712 Penulis: Wina Halaman: 50 -- 51 RESENSI 5 PANDUAN MENULIS SKENARIO PANGGUNG BONEKA DAN DRAMA ANAK Penulis: Igrea Siswanto Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006 (Cetakan I) Ukuran buku: 12 cm x 19 cm Tebal: 61 halaman Ada banyak cara untuk membuat suasana sekolah minggu menjadi meriah. Di antaranya adalah dengan panggung boneka dan drama. Namun untuk menggunakan kedua media itu, ada yang harus kita persiapkan, yaitu menulis skenario. Apakah Anda kesulitan membuatnya? Buku ini tepat berada di tangan Anda -– guru sekolah minggu atau pribadi -– yang berkecimpung dalam dunia pelayanan anak. Contoh-contoh skenario baik untuk panggung boneka maupun drama yang ada dalam buku ini akan memandu Anda menyajikan ide-ide cemerlang. Tidak hanya untuk sekolah minggu, skenario yang Anda tulis juga dapat Anda manfaatkan untuk acara Paskah, Natal, ulang tahun, dsb.. Jadi, segera lengkapi koleksi Anda dengan buku yang bermanfaat ini! Diambil dan diedit seperlunya dari: Nama situs: PBMR ANDI Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://pbmr-andi.com/?buku-rohani=Panduan%20Menulis%20Skenario%20Panggung%20Boneka%20&%20Drama%20Anak&penerbit=&kategori=Sekolah%20Minggu&p=productsMore&iProduct=353 ______________________________________________________________________ ARTIKEL BUKU VISI MISI JURNALISTIK KRISTEN Hampir semua perusahaan di dunia ini, terutama yang profesional, selalu memiliki visi dan misi perusahaan. Istilah yang mereka pakai bermacam-macam. Namun yang paling sering mereka pakai, terutama di buku-buku manajemen, adalah Mission Statement (Pernyataan Misi). Jurnalis Kristen, sebagai orang yang menyandang nama Kristus, tentu saja harus memiliki visi dan misi yang jelas. Tujuan hidup utama orang Kristen adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Dalam rangka mengasihi Tuhan dan sesama itulah, pengikut Kristus diperintahkan untuk melaksanakan Amanat Agung yang Yesus ucapkan: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Untuk melakukan Amanat Agung itu, jurnalis Kristen harus ikut berperan serta secara aktif melalui talenta dan keterampilannya. Jurnalis Kristen bisa mengambil bagiannya, paling tidak, dalam tiga hal. Pertama, menunjukkan kepada dunia bahwa orang Kristen adalah media itu sendiri. James F. Engel, pakar komunikasi Kristen, mengatakan bahwa gereja (orang Kristen) bukan hanya media, tetapi juga pesan itu sendiri. Rasul Paulus memunyai penjelasan yang lebih baik. Dia menulis: "Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang." (2 Korintus 3:2). Kedua, menyebarkan kabar baik atau berita keselamatan itu melalui medianya. Ketiga, mengajarkan pada pembaca mengenai cara memeroleh keselamatan itu. Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Roma mengenai hal berikut ini: "Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya?" Tugas seorang jurnalis Kristen adalah menceritakan berita keselamatan itu melalui media, tempat dia bekerja. Bagi jurnalis Kristen, media cetak, koran, majalah, dan tabloid adalah tempat untuk menyalurkan pelayanannya itu. Namun, masih banyak orang yang belum memahami bahwa penerbitan Kristen merupakan suatu pelayanan. Isaac Phiri, editor Interlit -- sebuah majalah internasional tentang penerbitan Kristen -- menulis: "Penerbitan dikatakan sebagai suatu profesi kecelakaan, dan tidaklah sukar untuk mengerti mengapa bisa begitu. Sangat sedikit akademi atau universitas yang menawarkan mata kuliah utama di bidang penerbitan. Para penasihat karier tidak bisa berkata banyak tentang karier di bidang penerbitan. Bagaimana orang bisa terlibat dalam penerbitan Kristen, jauh lebih misterius. Seminari dan universitas Kristen hampir tidak pernah menyebutkan penerbitan sebagai suatu bidang pelayanan. Demikian halnya dengan gereja. Allah memanggil manusia untuk misi, bukan penerbitan." KELEBIHAN MEDIA CETAK Tokoh-tokoh terkenal dunia, sejak dulu mengakui kelebihan media cetak ini. Napoleon Bonaparte, misalnya, berkata: "Senjata api dan pena adalah kekuatan-kekuatan yang paling dahsyat di dunia. Tetapi, kekuatan pena akan bertahan lebih lama bila dibandingkan dengan senjata api." Senada dengan Napoleon Bonaparte, Benjamin Franklin pun mengatakan: "Bila saja Anda memberi 26 serdadu, maka saya akan menaklukkan dunia." Ketika ditanya, apakah yang dimaksud dengan 26 serdadu, ia menjawab, "Huruf A sampai Z". Martin Luther, Reformator Gereja, bahkan dengan tegas mengucapkan: "Selain keselamatan dari Tuhan Yesus, maka anugerah terbesar dari Tuhan yang lain adalah mesin cetak." Perkataan Martin Luther sudah terbukti. Setelah mesin cetak berhasil dibuat, di Amerika terjadi panen jiwa yang luar biasa. Puluhan juta jiwa dibaptis. Di antara mereka yang dibaptis, 85% mengatakan bahwa mereka datang kepada Kristus karena bacaan rohani dalam bentuk traktat, buku, dan majalah. Pendeta Oswald Smith, Gembala Sidang People Church di Toronto, Kanada, mengatakan, "Saya sudah berkeliling dunia ke tujuh puluh negara sambil mencari cara, manakah yang paling efektif untuk penginjilan sedunia. Dan sampai detik ini, yang bisa saya dapatkan adalah melalui media cetak." Senada dengan Napoleon Bonaparte, Benjamin Franklin, Martin Luther, dan Oswald Smith, para tokoh Kristen modern pun memercayai kekuatan media cetak ini. Apa saja komentar mereka? Ucapan mereka dimulai dengan frasa yang sama, saya percaya penerbitan karena: (1) "Penerbitan mematuhi perintah Kristus" (Andrezej Gandecki, India). (2) "Penerbitan sangat dibutuhkan" (Daniel Bourdanne, Cote d`Ivoire). (3) "Penerbitan memenuhi kebutuhan yang dalam" (C.D. Jebasingh, India). (4) "Penerbitan membagi harapan" (Andrea Zaki, Mesir). (5) "Potensinya besar" (A.T. Kurian, India); "Lebih kuat ketimbang senapan" (Nico Bougas, Afrika Selatan). George Verwer, tokoh penginjilan literatur, juga memercayai kekuatan literatur Kristen. Di dalam traktatnya yang berjudul "Pelayanan Literatur", disebutkan bahwa literatur Kristen juga sering disebut "Utusan Injil Tercetak". Di dalam traktat itu, pendiri dan koordinator internasional Operation Mobilisation (OM) ini menyebutkan bahwa paling tidak ada sepuluh kekuatan literatur Kristen, yaitu: (1) Ia dapat pergi ke mana-mana tanpa dilihat sebagai orang asing; (2) Lewat pos, ia dapat masuk sampai ke tempat-tempat di mana seorang penginjil tidak diizinkan masuk; (3) Ia menyampaikan beritanya dengan rajin tanpa mengenal batas waktu, istirahat, atau cuti; (4) Ia memersembahkan beritanya sesuai dengan kecepatan berpikir seseorang dan menurut kesenangan pembacanya; (5) Ia memungkinkan si pembaca mendalami berita yang sama berulang-ulang; (6) Ia adalah pengkhotbah estafet yang menyampaikan beritanya dari satu orang ke orang lain; (7) Ia memungkinkan si pembaca memelajari satu bagian khusus dari berita yang menarik hatinya; (8) Dalam bentuk buku, ia dapat memberi makanan rohani kepada mereka yang lapar berjam-jam, bahkan berhari-hari seperti pengkhotbah bersambung yang tidak berkeputusan; (9) Pada umumnya tidak mahal, tetapi juga tidak kalah baik buahnya dibandingkan dengan cara penginjilan lainnya; (10) Dalam waktu satu jam, ia dapat dibagikan kepada lebih banyak orang daripada jumlah rata-rata pengunjung setiap Minggu pagi. Ternyata, George Verwer pun bertobat dan mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat karena pelayanan literatur. Di dalam pendahuluan bukunya yang berjudul "Literature Evangelism" (Penginjilan Literatur), pimpinan badan misi yang memiliki kapal Logos 11 dan Doulos ini menulis: "Pada tahun 1957, saya menerima Kitab Injil Yohanes melalui pos yang dikirimkan oleh seorang ibu Kristen yang baik hati dan yang percaya bahwa Allah menjawab doa dan yang juga percaya akan kuasa Injil dalam bentuk barang cetakan. Selama dua tahun saya membaca buku kecil itu dengan teratur sehingga akhirnya saya `dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal` (1 Petrus 1:23)." Seperti George Verwer, Billy Graham pun mengakui kuasa media cetak. Di dalam bukunya, "Just As I Am", penginjil internasional ini menulis: "Liputan media mengenai kami, beberapa tahun pertama, tahun lima puluhan tak pelak lagi merupakan penentu yang membawa pekerjaan kami kepada masyarakat. Meskipun demikian, selama itu, pertanyaan lain terus-menerus timbul dalam pikiran saya: Jika media bisa digunakan untuk mempromosikan pelayanan penginjilan, apakah media juga bisa langsung digunakan untuk menginjili? Seperti sudah saya catat, pemikiran tersebut membawa kami, mula-mula pada radio dan film. Namun tidak lama kemudian, kami mengalihkan perhatian kami pada halaman cetak. Begitu program radio atau film usai, pengaruhnya sebagian besar berakhir pula. Tetapi, buku dan majalah bisa mencapai tempat-tempat yang tidak bisa dicapai khotbah, dan bisa secara berkesinambungan memengaruhi, lama setelah si penulis sudah tidak ada." Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buku: Menulis Dengan Cinta Penulis: Xavier Quentin Pranata Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta Halaman: 17 -- 23 Dipublikasikan di: e-Penulis Alamat URL: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/002/ ______________________________________________________________________ HALAMAN MAYA IN-CHRIST.NET: NETWORK LITERATUR http://in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur Pelayanan literatur adalah salah satu ladang pelayanan yang perlu digarap oleh anak-anak Tuhan, mengingat besarnya pengaruh yang bisa disampaikan lewat tulisan. Melalui pelayanan literatur, anak-anak-Nya dapat menyebarkan kebenaran firman-Nya sehingga banyak orang akan memeroleh terang. Jika Anda tertarik, bahkan sudah terjun dalam pelayanan literatur ini, kami mengundang Anda untuk bergabung di situs In-Christ.Net Network Literatur. Di sini, Anda dapat membaca artikel, blog, maupun komentar dari anggota lainnya yang tertarik dan terlibat dalam dunia literatur. Tidak hanya membaca, Anda dapat juga berpartisipasi di dalamnya dengan ikut mengirim tulisan. Mari bertemu dan berkolaborasi dengan orang-orang percaya dari berbagai tempat yang memiliki minat bidang pelayanan yang sama dengan Anda. Dan mari saling melengkapi di sini. Selamat bergabung. ______________________________________________________________________ STOP PRESS LOWONGAN TENAGA PENDIDIK PESTA Yayasan Lembaga SABDA mengajak para profesional muda untuk bersama-sama melayani Tuhan melalui dunia teknologi informasi. Melalui program pendidikan jarak jauh, yaitu Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA), YLSA ingin mengembangkan pelayanannya lebih luas lagi. Untuk itu, dicari tenaga PENDIDIK yang berkualitas untuk bekerja di YLSA, dengan syarat-syarat sebagai berikut. 1. Sudah lahir baru dalam Kristus dan sudah dibaptis. 2. Pendidikan S1/S2 jurusan PAK/Teologia. 3. Memiliki kemampuan menulis dan membuat modul pelajaran. 4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik (verbal dan nonverbal). 5. Bisa bekerja dalam tim. 6. Bisa mengoperasikan komputer dengan lancar. 7. Terbiasa dengan internet. 8. Bersedia ditempatkan di Solo, Jawa Tengah. 9. Bersedia kerja penuh waktu (full time -- dalam kantor) dengan masa kerja minimal dua tahun. 10. Pria/Wanita, diutamakan belum menikah. Jika Anda dipanggil Tuhan untuk terjun dalam pelayanan elektronik, silakan mengirim surat lamaran dan CV secepatnya ke: YLSA Kotak Pos 25 SLONS 57135 atau kirim e-mail ke: ==> rekrutmen-ylsa(at)sabda.org Untuk mengetahui pelayanan PESTA lebih lanjut, silakan berkunjung ke: ==> http://www.pesta.org/ ______________________________________________________________________ BUKU-BUKU TERLARIS DATANG DAN PERGI, NAMUN FIRMAN ALLAH TETAP TINGGAL UNTUK SELAMA-LAMANYA. ______________________________________________________________________ EDISI BULAN DEPAN EDISI JUNI, JULI, AGUSTUS 2008 Edisi tiga bulan ke depan, Redaksi e-Buku akan menyajikan tema: - Pernikahan Kristen (edisi Juni) Berbagai buku seputar pernikahan Kristen. - Parenting (edisi Juli) Berbagai buku untuk orang tua dan cara mendidik anak. - Mengelola Keuangan (edisi Agustus) Berbagai buku seputar pengelolaan keuangan. Karena itu, kami mengundang Pembaca e-Buku untuk berpartisipasi dalam edisi-edisi mendatang dengan cara mengirim resensi, informasi buku baru, artikel, tips, maupun kesaksian buku yang pernah dibaca sesuai dengan tema-tema di atas kepada Redaksi e-Buku di alamat: ==> < buku(at)sabda.org > Dan mari terus membagikan berkat melalui buku. ______________________________________________________________________ PENERBIT EDISI INI YAYASAN ANDI Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 55281 E-mail: pemasaran(at)andipublisher.com Alamat URL: http://www.andipublisher.com/ http://www.pbmr-andi.com/ PENERBIT AGIAMEDIA Kotak Pos 1832, Bandung 40013 Jln. A. Yani 1031, Bandung YAYASAN KALAM HIDUP Jln. Naripan 67 Bandung 32767 Telp. (022) 4207735, 4214866 Fax. (022) 4234508 E-mail: marketing(at)kalam-hidup.or.id ______________________________________________________________________ Terbit Perdana 17 November 2005 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Buku 2008 YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di: http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/ http://gubuk.sabda.org/ Network Literatur: http://in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Puji Arya Yanti Staf Redaksi: Christiana Ratri Yuliani Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Kontak e-Buku: buku(at)sabda.org ______________________________________________________________________ "Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar." (1 Timotius 4:13) http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |