Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/41 |
|
e-Buku edisi 41 (26-2-2009)
|
|
==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================ Edisi 41/Februari/2009 TEMA: Remaja-Pemuda ______________________________________________________________________ EDITORIAL: RESENSI: 1. The Puzzle of Teenage Life, Kairos Book 2. Pemuda dan Krisis Zaman, STEMI 3. Psikologi untuk Muda-Mudi, BPK Gunung Mulia 4. Seks & Remaja Kristen, Kanisius 5. How to Really Love Your Teenager, Victor Books ARTIKEL: Teenlit Sebagai Cermin Budaya Remaja Perkotaan Masa Kini HALAMAN MAYA: Baru! Kumpulan Bahan Paskah di Situs "paskah.sabda.org" KUTIPAN STOP PRESS: Baru! Publikasi e-Doa: Sekolah Doa Elektronik EDISI BULAN DEPAN: Edisi Maret, April 2009 PENERBIT EDISI INI ______________________________________________________________________ EDITORIAL Salam kasih, Masa muda memang merupakan masa-masa yang penuh keceriaan dan kenangan. Pada masa-masa tersebut pula seseorang berusaha mencari jati dirinya dan ingin keberadaannya di dunia ini diakui. Jika pada masa mudanya seseorang mengisi hidupnya dengan hal-hal yang bermakna dan penuh arti, maka pada masa tuanya, ia akan memiliki kenangan indah mengenai kehidupannya. Bagaimana kita dapat menanamkan hal-hal yang berarti dalam kehidupan seorang remaja atau pemuda? Dalam edisi ini, kami menghadirkan informasi buku-buku yang akan sangat berguna bagi para remaja-pemuda Kristen untuk menjalani hari-harinya. Secara khusus, kami berharap para kaum muda dapat mengetahui buku-buku yang dapat mendukung pertumbuhan rohaninya. Kiranya sajian kami bisa memberi manfaat tersendiri bagi Pembaca terkasih. Selamat membaca dan mari bagikan kasih Kristus bagi semua umat, Tuhan memberkati. Redaksi Tamu e-Buku, Evie Dana http://gubuk.sabda.org/ http://www.sabda.org/publikasi/e-buku "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu" (Mazmur 119:9) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+119:9 > ______________________________________________________________________ RESENSI 1 THE PUZZLE OF TEENAGE LIFE Penulis: Grace Suryani Penerbit: Kairos Book, Yogyakarta 2004 Ukuran buku: 12,5 x 19 cm Tebal: 143 halaman Berawal dari pengalaman yang dimilikinya dalam menyusun "puzzle", remaja putri yang dianugerahi nama Grace Suryani ini kemudian menulis beberapa buku. Kata "puzzle" pun digunakan dalam beberapa judul bukunya, termasuk buku "The Puzzle of Teenage Life" ini. Dalam buku ini, dia "menyuarakan" apa yang sekian lama ia pendam, yaitu segala hal yang berhubungan dengan pengalaman anak muda. Grace menceritakan pengalamannya sebagai remaja dengan gaya bahasa yang ringan, renyah, dan apa adanya (blak-blakan). Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dia dikategorikan sebagai penulis muda yang berbakat. Meskipun "market" buku ini adalah kalangan anak muda, tapi orang dewasa juga perlu membacanya untuk lebih mengenal sisi lain kehidupan anak muda serta cara menghadapi anak muda. "The Puzzle of Teenage Life" mengupas tentang cinta, pembelajaran hidup, Bapa yang penuh kasih, dan keluarga. Namun, tema besarnya adalah remaja dan lika-liku kehidupannya, termasuk kerinduan remaja untuk memperoleh kasih sayang di rumah sehingga mereka tidak akan mendapat suasana "rumah" di tempat yang salah. Tulisan Grace ini diterbitkan oleh penerbit Kristen Kairos Book. Dicetak dengan ukuran sedang dan tidak terlalu tebal serta harga yang terjangkau, "The Puzzle of Teenage Life" berbeda dengan buku rohani pada umumnya karena tidak terlalu banyak mengutip ayat Alkitab. Namun, itu dapat menjadi kelebihan buku ini karena dapat dipakai pula untuk menjangkau anak muda secara luas, tidak hanya terbatas pada anak muda Kristen saja. Buku ini terlihat seperti curahan hati seorang remaja dalam menapaki kehidupannya sebagai remaja, namun tetap disertai dengan nasihat yang menguatkan. Setiap hal yang kita alami selama kita hidup merupakan potongan "puzzle" yang harus disusun untuk membentuk satu gambar utuh. Apakah potongan "puzzle" Anda mirip dengan "puzzle" milik Grace? Silakan baca buku ini. Dikirim oleh: Rere <rere_simplewoman(at)xxxx> RESENSI 2 PEMUDA DAN KRISIS ZAMAN Penulis: Pdt. Dr. Stephen Tong Penerbit: STEMI, Jakarta 1996 Ukuran buku: - Tebal buku: 91 halaman Sadarkah para pemuda akan realitas yang terjadi dalam zaman ini? Sadarkah para pemuda akan keberadaannya dalam zaman ini? Sanggupkah para pemuda menghadapi zaman ini? Atau bahkan lebih dalam lagi, sanggupkah mereka berdiri tegar dalam arus zaman ini? Buku ini disarikan dari khotbah Pdt. Stephen Tong dengan tema "Pemuda dan Krisis Zaman" pada tahun 1995. Di bagian awal buku, penulis mengajak kita untuk mengenal bahwa diri kita masing-masing diciptakan dan hidup dalam kurun waktu dan zaman tertentu. Penulis juga mendeksripsikan golongan-golongan pemuda yang bisa dikategorikan melalui cara mereka hidup dalam zaman di mana mereka hidup. Lalu penulis mengajak kita untuk mengenal zaman di mana kita hidup dan ditempatkan. Konteks pada saat itu adalah pada akhir abad ke-20, sehingga pengkhotbah mendeskripsikan abad seperti apakah abad ke-20. Berbekal pengetahuan ini, penulis memberikan langkah-langkah sistematis kepada kita sebagai pemuda Kristen, bukan hanya untuk berdiri tegar dan tidak termakan oleh arus zaman, tapi untuk bisa menang dan memberi jawaban dalam zaman ini. Penulis mengajak setiap pemuda untuk bukan hanya mengenal zaman kita, tapi juga memiliki kepekaan terhadap potensi dan krisis dari zaman kita, karena dengan demikian baru sebagai orang Kristen, kita mampu bersaksi dan menjawab tantangan, bahkan memberi tantangan kepada zaman yang krisis ini. Walaupun buku ini ditulis pada tahun 1995 yang berarti pada akhir abad ke-20, namun buku ini sangat relevan buat kita yang sekarang sudah memasuki awal abad ke-21. Buku ini bisa memberikan modal bagi kita, paling tidak untuk mengenal dan menganalisa zaman kita sekarang ini, awal abad ke-21. Bagian akhir buku ini juga mengandung tanya jawab dan apendiks yang berjudul Pemuda dan Gerakan Zaman Baru. Di dalamnya kita bisa secara singkat mengidentifikasikan Gerakan Zaman Baru yang merupakan pencemaran filsafat yang sangat mengerikan di zaman ini dan sudah banyak diaplikasikan dalam pola kehidupan sekarang. Dengan menggunakan pemakaian tata bahasa yang sangat sederhana dan ringkas, namun jelas dan berbobot, buku ini mampu menstimulir para pemuda untuk berpikir dengan mendalam dan menyadari akan pentingnya keberadaan dirinya di tengah-tengah zaman yang krisis ini. Diambil dari: Nama situs: Buletin Pillar Peresensi: Heryanto Tjandra Alamat URL: http://www.buletinpillar.org/fileadmin/user_upload/Media/No.25_Agustus_2005d.pdf RESENSI 3 PSIKOLOGI UNTUK MUDA-MUDI Penulis: Dra. Ny. Singgih D. Gunarsah dan Prof. Dr. Singgih Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1997 Ukuran buku: - Tebal buku: - Gejolak kehidupan yang menimbulkan berbagai reaksi kecemasan, ragu-ragu, ketakutan, putus asa, dan masa bodoh, yang menghambat pengembangan diri sering kali mencekam para muda-mudi dan merupakan tentangan yang harus dihadapi sebelum mereka memasuki alam kedewasaan. Untuk mengatasi itu buku ini memberikan pandangan-pandangan istimewa dengan menyajikan pilihan arah hidup masa dewasa, baik dalam bidang karier maupun dalam bidang kehidupan berkeluarga. Bimbingan-bimbingan yang terdapat di dalamnya ditujukan untuk mengarahkan pada suatu kehidupan yang lebih mantap. Diambil dari: Nama situs: TELAGA Peresensi: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.telaga.org/resensi_buku/psikologi_untuk_muda_mudi RESENSI 4 SEKS & REMAJA KRISTEN Penulis: Jim Auer Penerbit: Kanisius, Jakarta 2002 Ukuran: 125 x 190 cm Judul buku: 112 halaman Para remaja terus-menerus dibombardir dengan kesan-kesan yang salah tentang seks. Kini saatnya untuk mendapatkan yang sesungguhnya. Seks dapat membawa kegembiraan atau kesengsaraan. Para remaja perlu mengetahui adanya cara-cara yang pasti untuk memperluas kesempatan mereka guna mengalami kegembiraan. Ditulis dengan pandangan yang positif dan wajar tentang pengendalian hawa nafsu, buku ini menawarkan dan memotivasikan nilai-nilai kristiani yang nyata, tanpa kesan mengkhotbahi. Buku ini mengandung suatu ruang lingkup yang luas dan sebaiknya dibaca oleh semua remaja yang terlalu aktif secara seksual, atau sebaliknya, menginginkan agar perasaan-perasaan seksualnya normal setelah menjadi korban kekerasan seksual, ingin mengambil keputusan yang tepat tentang seks. Seks & Remaja Kristen menawarkan suatu pesan yang kuat dan positif, suatu pesan yang perlu didengarkan oleh remaja dewasa ini. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: bukabuku.com Peresensi: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/16246/seks-remaja-kristen.html RESENSI 5 HOW TO REALLY LOVE YOUR TEENAGER Penulis: Ross Campbell. M.D Penerbit: Victor Books, Wheaton 1981 Ukuran buku: 20,5 x 13,5 cm Halaman: 132 halaman Sebagai satu pribadi yang sedang mencari jati diri, seorang remaja biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan keinginan kuat untuk mencoba hal-hal baru. Sebagian besar remaja cenderung tidak begitu yakin saat orang tuanya mengatakan, "Papa dan Mama sayang kamu, Nak." Remaja cenderung percaya pada apa yang dilihatnya. Lalu, bagaimana caranya menyatakan rasa sayang kita kepada mereka? Buku tulisan Ross Campbell, seorang psikiater yang bekerja khusus dengan masalah anak-anak dan remaja, ditulis untuk membantu Anda menghadapi dan mengatasi masalah sulitnya berkomunikasi dengan remaja. Sebagian besar isinya mengupas tentang kehidupan remaja, emosi, dan kejiwaan mereka. Bahasa sederhana yang digunakannya menjadikan buku ini mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya itu saja, setiap artikel yang ada di buku ini didasarkan pada Alkitab dan contoh nyata yang seharusnya dilakukan orang tua sebagai teladan bagi anak remaja mereka. Jika Anda tidak ingin membiarkan anak remaja Anda terhilang, silakan baca buku ini hingga tuntas dan pastikan Anda memperoleh banyak pengetahuan tentang remaja dan bagaimana mendidik mereka. Mari selamatkan generasi kita. Ditulis oleh: Sri Setyawati ______________________________________________________________________ ARTIKEL TEENLIT SEBAGAI CERMIN BUDAYA REMAJA PERKOTAAN MASA KINI Disusun oleh: R.S. Kurnia Kalau ditanya apa genre novel yang tengah populer pada masa kini, mungkin jawabnya adalah "teenlit", alias "teen literature". Karya fiksi ini mendapat sambutan yang luar biasa dari penggemarnya. Buktinya, karya-karya fiksi berlabel "teenlit" ini sampai dicetak berkali-kali. Sebut saja "Dealova" karya Dyan Nuranindya yang langsung ludes 10 ribu eksemplar hanya dalam tempo sebulan. Malahan, "Dealova" juga telah diangkat ke layar lebar. Genre yang mulai merebak sekitar tahun 2000-an ini memang boleh dikatakan fenomenal. Pangsa pasarnya berkisar di lingkungan remaja putri, dapat dikatakan bersaing dengan genre yang "sedikit" lebih dewasa, "chicklit", atau "chick literature". Perkembangannya pun boleh dikata hampir beriringan. Bila "chicklit" lebih mengarah pada sosok wanita muda protagonis yang mandiri, lajang, bergaya hidup kosmopolit, dengan berbagai problematika percintaan (Anggoro 2003), "teenlit" cenderung mengarah pada kaum remaja putri, kehidupan sekolahan, pesta "sweet seventeen", dan juga percintaan (Sulistyorini 2005). BERAKAR DARI BARAT SUKSES DI LOKAL Meski demikian, akar dari kedua genre ini sesungguhnya sama: sama-sama buatan Barat. "Buku Harian Bridget Jones" (terjemahan "Bridget Jones` Diary"; juga telah dilayarlebarkan) merupakan buku pertama dari genre tulisan populer ini yang muncul di Indonesia pada 2003. Namun, ketika "teenlit" dan "chicklit" terjemahan sepertinya mulai mendominasi, para penulis lokal pun turut menggeliat. Karya-karya mereka yang sampai dicetak hingga jutaan kopi menunjukkan bahwa "teenlit" dan "chicklit" lokal pun bisa menggeser dominasi "teenlit" dan "chicklit" Barat. Sebut saja "Cintapuccino" yang dalam sebulan sudah harus dicetak tiga kali dan terjual 11.000 eksemplar sejak diluncurkan; "Dealova" sejumlah 10.000 eksemplar, juga sebulan setelah dirilis; "Fairish" yang sampai 2005 sudah terjual 29.000 eksemplar. Fakta tersebut menggambarkan bahwa potensi yang dimiliki para penulis lokal kita tidaklah kalah dengan para penulis luar. Setidaknya, mereka berhasil meraih pasar dalam negeri. BERMULA DARI BUKU HARIAN Sebagai salah satu genre tulisan, "teenlit" dan "chicklit" mungkin bisa dibilang tidak terlalu rumit. Alur cerita yang mudah ditelusuri; gaya bahasa yang sangat mengena; fenomena yang diangkat terkesan sangat dekat; semua itu memungkinkan penerimaan bagi genre yang boleh disebut relatif baru dalam khazanah sastra Indonesia. Hal ini pulalah yang menjadi daya tarik bagi kalangan remaja sebagai kalangan yang paling menggemari "teenlit" dan "chicklit". Isi cerita yang demikian bisa dimaklumi karena kebanyakan penulis genre ini ialah anak-anak remaja. "Dealova" misalnya, ditulis ketika penulisnya masih duduk di bangku SMP. Sementara "Me Versus High Heels" ditulis oleh siswi SMU. Sebagian karya ini malah diangkat dari buku harian dengan modifikasi di sana-sini demi menghasilkan rangkaian cerita yang menarik. Tidak dapat dimungkiri, fenomena ini memberi dampak positif, setidaknya dalam dua hal. Pertama, keberhasilan para penulis muda ini bisa mendorong siapa saja untuk mulai mengikuti jejak mereka. Tidak heran bila kemudian ada lebih banyak lagi penulis untuk genre baru ini. Kedua, fakta bahwa beberapa novel berangkat dari sebuah buku harian bisa menegaskan kembali bahwa menulis tidak serumit yang dibayangkan kebanyakan orang. Semua bisa diawali dari diri sendiri. CERMINAN BUDAYA PARA REMAJA Pada sebuah "teenlit", remajalah yang menjadi sentralnya. Kehidupan mereka berada di seputar sekolahan, pergaulan dengan teman-teman sebaya mereka, hobi, dan minat anak remaja. Dunia remaja juga dimeriahkan dengan percintaan, umumnya dengan teman-teman sebaya mereka; mulai dari menaksir seseorang dan jatuh cinta, patah hati, sampai pada kenakalan remaja. Semua itu tercermin dalam sejumlah "teenlit". Dengan demikian, secara tidak langsung, sebuah "teenlit" bisa dianggap sebagai cermin budaya para remaja. Lihat saja, misalnya "Looking for Alibrandi" yang menggambarkan kehidupan anak remaja. Novel yang ditulis dengan gaya penulisan buku harian ini isinya tidak jauh dari kehidupan sekolah, jatuh cinta (baca: naksir), dan pesta ulang tahun. Sementara itu, gambaran kehidupan remaja yang natural, dengan kekonyolan, kejahilan, dan keanehan lainnya bisa juga dilihat pada "Fairish". Lalu aspek yang rasanya juga jelas terlihat ialah aspek bahasa. Gaya bahasa gaul, yang sebenarnya merupakan bahasa Indonesia dialek Jakarta turut hadir dalam novel genre ini. "Loe-gue" yang dihadirkan tidak sekadar membuat "teenlit" terasa begitu dekat dengan para remaja, tapi justru dunia remaja yang demikian itulah yang tercermin lewat "teenlit". Belum lagi cara penyajiannya yang menyerupai penulisan buku harian, lebih membangkitkan keterlibatan para pembacanya (Santoso 2005). Sebagai cermin budaya remaja, "teenlit" juga turut menghadirkan efek positif. Kita mengakui kalau masa-masa remaja bukan sekadar masa-masa ceria belaka, tetapi juga masa-masa kritis pencarian jati diri. Santoso melihat bahwa sejumlah "teenlit" dan "chicklit" turut memberikan alternatif pencarian identitas diri, mulai yang normatif, sampai yang memberontak. Para pembaca bisa menggunakannya sebagai salah satu pertimbangan pilihan identitas diri. GUGATAN TERHADAP "TEENLIT" Meski fenomenal, pro-kontra terhadap genre ini tetap saja mencuat. Sebagian kalangan beranggapan bahwa karya yang satu ini adalah karya yang terlalu ringan. Sama sekali tidak mengangkat fenomena krusial dalam masyarakat. "Teenlit" (demikian pula dengan "chicklit") juga dianggap hanya menawarkan sisi manis kehidupan, sesuatu yang tidak bisa dianggap sebagai kondisi global masyarakat Indonesia. Gugatan demikian pada satu sisi memang ada benarnya. Kalau kita bandingkan, misalnya dengan novel "Bunga" karya Korrie Layun Rampan, "teenlit" jelas tidak seimbang. Korrie tidak sekadar menyajikan dengan bahasa yang "taat kaidah", tapi juga indah. Isu yang diangkat juga cenderung lebih kaya dan berbobot. Hal ini menyebabkan "teenlit" tidak akan bertahan lama. Selain itu, "teenlit" juga dianggap sebagai genre yang merusakkan bahasa. Meskipun ragam lisan menjadikan "teenlit" sangat dekat dengan pembacanya yang notabene merupakan remaja, ragam itu cenderung tidak disajikan dengan daya didik yang tinggi. Malah keberadaan bahasa Indonesia terkesan tidak terencana dan tidak terpola dengan baik. Termasuk pula keberagaman bahasa dan warna-warni percakapan yang dipandang tidak dapat dipola dan hampir tidak terkendali. Selain itu, dari segi politik bahasa nasional, novel "teenlit" dianggap tidak memedulikan bahasa Indonesia. Dari segi isi, "teenlit" juga dituduh sebagai genre yang menganggap bahwa nilai-nilai pergaulan seperti di Barat (berciuman dengan lawan jenis, membicarakan seks, pesta-pesta) wajar-wajar saja diterapkan. Maka yang ditampilkan ialah warna-warni kehidupan yang meniru gaya Barat. Sehingga rok pendek dan baju ketat turut menjadi tren masa kini. Demikianlah kira-kira gugatan yang disampaikan lewat sebuah Debat Sastra yang diselenggarakan di Universitas Nasional, 7 September 2005 tentang "teenlit". Gugatan ini bisa dianggap cukup berlebihan. Karena kalau kita mencermati, gaya hidup remaja sejak sebelum genre ini merebak, tidaklah berbeda jauh. Aspek bahasa mungkin tidak seheboh saat ini, namun sudah tercermin sejak lama. Demikian pula dalam hal pergaulan. Apalagi pengaruh budaya Barat sudah meresap di negeri ini sejak lama. Dengan kata lain, transisi budaya itu tidak terjadi ketika "teenlit" atau "chicklit" hadir. "TEENLIT" MASA DEPAN Meski dinilai miring oleh sejumlah kalangan, kehadiran "teenlit" itu sendiri memang bukannya tanpa nilai positif. Selain membakar semangat para penulis muda untuk berani berekspresi, "teenlit" terbukti mampu meramaikan dunia perbukuan di Indonesia. Terlebih lagi, dengan membanjirnya jenis bacaan yang sangat mudah dicerna ini, minat baca remaja turut meningkat. "Teenlit" juga cukup berhasil mengangkat kehidupan remaja (meski masih terbatas pada remaja perkotaan) ke permukaan, sekaligus menawarkan alternatif jati diri, sebagaimana dikemukakan Santoso di atas. Selain itu, tidak dapat dimungkiri pula bahwa "teenlit" cukup berhasil mengangkat kehidupan remaja ke permukaan. Memang fenomena yang diangkat masih berupa kehidupan remaja perkotaan. Hanya saja, sebuah tulisan yang cenderung bersifat menghibur umumnya tidak akan bertahan lama. Apalagi bila tidak memiliki nilai yang dalam. Tidak heran apabila genre "teenlit" suatu waktu akan tergerus oleh waktu dan tergantikan dengan genre tulisan yang lain. Oleh karena itu, "teenlit" masih harus bertransformasi untuk mempertahankan keberadaannya. Mungkin sudah saatnya untuk menghadirkan aspek-aspek lain, misalnya substansi pergeseran budaya masyarakat agraris ke urban. Daftar Bacaan: Anggoro, Donny. 2003. "`Chicklit` Buku Laris Penulis Manis". Dalam "Matabaca", Vol. 2 No. 1 September 2003. Kusmarwanti. 2005. "Teenlit" dan Budaya Menulis di Kalangan Remaja, "Menuju Budaya Menulis: Sebuah Bunga Rampai", Ed. Pangesti Wieadarti. Yogyakarta: Tiara Wacana. Santoso, Satmoko Budi. 2005. "Chicklit" dan "Teenlit": Relativitas Paradigma Kualitatif, dalam "Matabaca", Volume 3 No. 8 April 2005. Sulistyorini, Endah. 2005. Berbagi Cerita dari Membaca "Teenlit", dalam "Matabaca", Volume 3 No. 8 April 2005. Tasai, S. Amran. 2006. Teenlit, Masalah Baru Pernovelan Indonesia, dalam Republika Online, Minggu, 12 Maret 2006, http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=239147&kat_id=364. Sumber: Nama situs: PELITAKU Penyusun: R.S. Kurnia Alamat URL: http://pelitaku.sabda.org/teenlit_sebagai_cermin_budaya_remaja_perkotaan_masa_kini ______________________________________________________________________ HALAMAN MAYA BARU! KUMPULAN BAHAN PASKAH DI SITUS "PASKAH.SABDA.ORG" Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) kembali meluncurkan sebuah situs baru yang kami yakin akan menjadi berkat, khususnya menjelang perayaan Paskah di bulan April 2009 yang akan datang. Sesuai dengan isinya, yakni berbagai jenis bahan seputar Paskah yang pasti akan berguna bagi Anda dalam menyiapkan perayaan Paskah, maka situs ini kami sebut "paskah.sabda.org". Situs "paskah.sabda.org" adalah satu-satunya situs berbahasa Indonesia yang menyediakan bahan Paskah yang sangat lengkap, di antaranya: artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah, bahan mengajar Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi Paskah, resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tips Paskah, humor Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, dan kartu Paskah. Situs "paskah.sabda.org" juga dirancang sedemikian rupa agar setiap pengunjung bisa ikut berpartisipasi dengan mengirimkan renungan, artikel, atau juga blog Paskah untuk bisa saling berbagi berkat dengan pengunjung yang lain. Fasilitas forum juga tersedia di situs ini sehingga pengunjung bisa ikut berdiskusi seputar topik Paskah. Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya fasilitas mengirimkan ucapan selamat Paskah untuk teman seiman dan pengunjung yang lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs "paskah.sabda.org"! Mari berbagi berkat pada hari peringatan pengorbanan Yesus di kayu salib. Kemenangan-Nya atas maut, patut kita rayakan dan peringati karena Dialah Allah yang patut kita sembah. ==> http://paskah.sabda.org/ ______________________________________________________________________ DENGAN APAKAH SEORANG MUDA MEMPERTAHANKAN KELAKUANNYA BERSIH? DENGAN MENJAGANYA SESUAI DENGAN FIRMAN-MU ______________________________________________________________________ STOP PRESS BARU! PUBLIKASI E-DOA: SEKOLAH DOA ELEKTRONIK Puji Tuhan! Satu lagi sebuah milis publikasi baru diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), yakni publikasi e-Doa. Publikasi e-Doa lahir dari kerinduan YLSA untuk memberikan bahan-bahan yang dapat memperdalam pengertian Anda akan hakikat doa orang percaya yang sebenarnya. Diharapkan kualitas kehidupan doa Pembaca dapat semakin bertumbuh dan berkenan kepada Bapa. Milis yang akan terbit setiap bulan ini menawarkan berbagai bahan yang akan memberikan inspirasi, pengetahuan, maupun siraman rohani, secara khusus dalam hal berdoa. Adapun bahan-bahan yang akan disajikan berupa renungan, artikel, dan kesaksian. Publikasi e-Doa merupakan sebuah milis yang sifatnya terbuka bagi denominasi gereja mana pun, dan Anda bisa mendapatkannya secara gratis. Tidak hanya itu, dengan menjadi pelanggan publikasi e-Doa, maka secara otomatis Anda juga akan menjadi pelanggan Pokok Doa Open Doors (berisi pokok-pokok doa harian yang terbit setiap awal bulan) dan buletin 30 Hari Doa Mengasihi Bangsa-Bangsa (yang terbit setiap bulan Ramadhan). Jangan tunda-tunda lagi! Segera daftarkan diri Anda agar tidak ketinggalan edisi perdana e-Doa yang akan mulai terbit bulan Maret 2008. Kirimkan e-mail Anda sekarang juga ke: ==> subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Anda juga dapat mendaftarkan diri atau mendaftarkan rekan-rekan Anda dengan mengisi data di bawah ini. --------------- potong di sini ---------------------------------- Nama: Alamat e-mail: Kirimkan kepada Redaksi e-Doa ke: ==> doa(at)sabda.org --------------- potong di sini ---------------------------------- Segeralah bergabung bersama pendoa-pendoa syafaat yang lainnya dalam publikasi e-Doa. ______________________________________________________________________ EDISI BULAN DEPAN EDISI MARET, APRIL 2009 Edisi dua bulan yang akan datang, Redaksi e-Buku akan menyajikan tema: # Perenungan Paskah (edisi Maret) Berbagai buku perihal Perenungan Paskah. # Pahlawan Wanita (edisi April) Berbagai buku dan artikel seputar pahlawan-pahlawan wanita dalam iman. Kami mengundang Pembaca e-Buku untuk berpartisipasi dalam edisi-edisi mendatang dengan cara mengirim resensi, informasi buku baru, artikel, tips, maupun kesaksian buku yang pernah dibaca sesuai dengan tema-tema di atas kepada Redaksi e-Buku di alamat: ==> < buku(at)sabda.org > Marilah kita tidak jemu-jemu berbagi berkat melalui buku. ______________________________________________________________________ PENERBIT EDISI INI Kairos Book Kotak Pos 1147, Yogyakarta 55000 Email: kairosbook(at)godsfamily.com STEMI Jl. Tanah Abang III/1, Jakarta Pusat PT. BPK Gunung Mulia Jl. Kwitang 22 -- 23, Jakarta 10420 Situs: http://www.bpkgm.com/ Victor Books P.O. Box 1825, Wheaton, IL 60189 YAYASAN KANISIUS Alamat: Jl. Cempaka No. 9, Deresan, Yogyakarta 32767 Telp.: (0274) 588783, 565996, Fax.: (0274) 563349 e-Mail: office(at)kanisius.co.id Situs: http://www.kanisius.co.id/ ______________________________________________________________________ Terbit Perdana 17 November 2005 Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN. Copyright(c) e-Buku 2009 YLSA -- http://www.ylsa.org/ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di: http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/ http://gubuk.sabda.org/ Network Literatur: http://in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Sri Setyawati Staf Redaksi: Christiana Ratri Yuliani Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org Kontak e-Buku: buku(at)sabda.org ______________________________________________________________________ "Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar." (1 Timotius 4:13) http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |