Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/90 |
|
e-Buku edisi 90 (12-1-2012)
|
|
==================e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)================ Edisi 90/Januari 2012 -- Doa (I) DAFTAR ISI RENUNGAN: DI TEMPAT TERTUTUP RESENSI 1: DOA DAN IMAN RESENSI 2: DOA ITU INDAH, DOA ITU MUDAH STOP PRESS: PENDAFTARAN KELAS PESTA PASKAH 2012 Salam sejahtera dalam Kristus, Doa adalah napas hidup orang percaya. Doa memberikan kekuatan yang luar biasa saat kita mengalami kegelisahan, ketakutan, dan keputusasaan. Doa menjadi jalan bagi kita untuk menikmati persekutuan pribadi yang intim di dalam Kristus Yesus. Meskipun doa adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh semua orang, tetap saja ada beberapa orang yang merasa tidak mampu berdoa. Di sisi lain, ada juga orang-orang yang merasa lelah karena merasa bahwa doa-doanya tidak dijawab oleh Tuhan. Mengapa ini bisa terjadi? Benarkah Allah meninggalkan kita? Dua resensi buku yang ditulis oleh Pdt. K.A.M. Jusuf Roni dan Thomas E. Marsudi kami hadirkan bagi Anda, agar Anda dapat memiliki kehidupan doa yang lebih berkualitas dan dinamis. Namun sebelumnya, kami ingin mengajak Pelanggan untuk membaca sebuah renungan awal tahun terlebih dulu. Di akhir edisi, jangan lewatkan informasi singkat yang tidak kalah penting untuk disimak. Selamat menyimak sajian kami. Pemimpin Redaksi e-Buku, Sri Setyawati < setya(at)in-christ.net > < http://gubuk.sabda.org/ > "Kemampuan dan selera untuk membaca membuka jalan masuk untuk semua hal yang sudah diketahui orang lain." (Abraham Lincoln) RENUNGAN: DI TEMPAT TERTUTUP Diringkas oleh: Sri Setyawati Bacaan: Matius 6:5 Di hampir segala bidang kehidupan, ada tekanan yang tiada henti-hentinya untuk berprestasi; mungkin kecuali doa. Tidak ada aturan ataupun rapor untuk doa. Bukan seperti orang-orang Farisi yang berdoa untuk mengesankan orang, Yesus justru mengatakan bahwa doa bukanlah kompetisi. Doa tidaklah dicatat dalam evaluasi performa di surga untuk dibicarakan. Doa adalah komunikasi dengan Allah. Doa adalah cara kita mengekspresikan pemikiran, perasaan, keprihatinan, ketakutan, hasrat, pengharapan, dan pujian kita kepada Allah, Sang Pencipta semesta. Doa juga bisa berupa perasaan hati yang naluriah. Entah suatu kerinduan yang tak terucap, rasa terima kasih, rasa syukur, atau sikap. Ide bahwa kita bisa berbicara langsung dengan Pencipta alam semesta mungkin tampaknya sedikit menakutkan pada mulanya. Setelah mendengar pendeta-pendeta yang berbakat atau pemimpin-pemimpin lainnya berdoa dengan kata-kata yang dirangkai sedemikian rumit, sering kali memperparah ketakutan kita. Anda tidak perlu membanding-bandingkan doa Anda dengan orang lain. Ingatlah bahwa Allah tidak mencari kata-kata yang hebat dari Anda. Ia mencari kejujuran Anda. Bila Anda ingin menggunakan kata-kata yang muluk-muluk, silakan. Atau sebaliknya, jika tiba-tiba Anda tergagap-gagap, ini tidak menjadi soal. Apakah Anda memejamkan mata agar bisa lebih fokus? Bagus. Berdoa dengan mata terbuka? Tidak ada salahnya. Apakah Anda bersujud? Boleh. Yang terpenting dalam doa adalah bahwa Anda berbicara kepada Allah dari hati Anda. Katakanlah apa yang Anda pikirkan, apa yang memprihatinkan Anda, apa impian Anda, apa yang Anda syukuri. Berdoalah bagi diri sendiri, keluarga Anda, teman-teman Anda, kolega, guru, pendeta, politikus, dan bahkan orang-orang yang tidak Anda kenal. Jangan takut memberitahu Allah bagaimana perasaan Anda. Dan jangan lupa untuk mendengarkan. Doa bukanlah komunikasi satu arah. Oleh sebab itu, pastikan Anda meluangkan waktu untuk mendengarkan Allah. Bagaimana kalau hati Anda sedang sakit atau marah atau bingung? Doa-doa jujur merangkul emosi-emosi itu sama seperti sukacita, rasa syukur, dan kelegaan. Doa yang jujur adalah ekspresi apa yang ada di benak Anda sekarang ini. Untuk menikmati percakapan Anda dengan Allah, cobalah mencari "tempat tertutup". Tempat tertutup itu bisa saja pojok rumah yang sepi, sebuah bangku di taman yang ada di dekat tempat kerja Anda, sebuah meja di kedai kopi, atau benar-benar tempat tertutup -- kamar Anda. Pilihlah suatu tempat yang dapat memberi Anda privasi dan menjadi tempat berdoa yang nyaman. Lalu pastikan bahwa Anda akan ada di sana untuk berdoa setiap hari. Dalam waktu yang terfokus itu, Anda akan lebih mengenal Allah maupun diri sendiri. Tempat tertutup Anda juga bisa di dalam diri Anda sendiri. Anda bisa berdoa di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Dengan menyadari kehadiran Allah sepanjang hari Anda, Anda dapat mengembangkan sikap pendoa. Dengan demikian, ketika menghadapi tantangan, menemukan suatu kebutuhan, atau mendengar kabar baik, Anda bisa langsung memanjatkan doa kepada Allah. Lain kali, Anda juga bisa kembali ke tempat doa Anda yang tertutup dan lebih khusyuk mendoakan keprihatinan atau pujian Anda. Berdoalah dengan berani dan sesering mungkin. Bersikaplah apa adanya dan berterus teranglah mengungkapkan apa yang Anda rasakan dan pikirkan, lalu rangkullah keteduhan dan dengarkanlah jawaban-jawaban Allah. Sebagai aplikasi saya akan: a. Belajar mengembangkan sikap pendoa. b. Mengetahui bahwa doa itu artinya berbicara dengan Allah. c. Ingin melewatkan waktu sendirian dalam doa setiap hari. d. Mengetahui bahwa Allah bukan saja mau mendengarkan saya, melainkan juga berbicara kepada saya. e. Mengekspresikan apa pun yang saya rasakan saat berdoa. f. Yakin bahwa doa-doa saya penting bagi Allah. g. Sadar di mana saya bisa berdoa secara privat. Hal-hal yang harus dikerjakan: a. Memohon Allah mengajar saya lebih banyak tentang doa. b. Membaca Matius 6:5-13 dan menelaah apa yang dikatakan-Nya tentang doa. c. Memilih tempat sunyi di rumah saya, sehingga saya bisa menyendiri untuk berdoa. d. Meminta saran pendeta tentang bagaimana caranya berdoa. e. Menggunakan waktu istirahat untuk berdoa dan tidak makan siang sekali seminggu. f. Menciptakan catatan doa yang dapat Anda gunakan untuk menuliskan keprihatinan atau sukacita saya. g. Melengkapi catatan doa saya dengan catatan tentang kemajuan pribadi. Ayat hafalan: Matius 18:20; 1 Yohanes 5:14, Matius 21:22, Markus 11:24, Kisah Para Rasul 10:2, Mazmur 5:4, Kisah Para Rasul 6:4, Mazmur 109:4; 1 Timotius 2:8, Ayub 33:26, Yudas 20-21, dan Mazmur 54:4. Diringkas dari: Judul asli buku: Checklist for Life Judul buku: Panduan Hidup Penerjemah: Drs. Arvin Saputra Penerbit: Interaksara, Batam Halaman: 46 -- 51 RESENSI 1: DOA DAN IMAN Judul buku: Doa dan Iman Judul asli: -- Penulis/Penyusun: Pdt. K.A.M. Jusuf Roni Penerjemah: -- Editor: Hariyono Penerbit: Penerbit ANDI, Yogyakarta 1990 Ukuran buku: 12 x 19 cm Tebal: 107 halaman ISBN: -- Buku Online: -- Download: -- Hari-hari yang kita alami pada masa kini rasa-rasanya semakin sulit dan berat. Biaya hidup sehari-hari, biaya pendidikan, dan biaya kesehatan pun kian mahal. Akibatnya, bukan hanya orang yang tidak percaya yang semakin jauh dari Tuhan. Orang-orang yang tidak kuat dalam iman juga banyak yang mulai undur dari Tuhan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satunya karena mereka kurang berdoa. Melihat banyaknya orang yang mulai berputus asa, Ev. K.A.M. Jusuf Roni, seorang pendeta, merasa terpanggil membawa jemaat Tuhan untuk hidup dalam doa dan iman. Ia menuliskan kerinduannya itu melalui buku "Doa dan Iman". Buku yang diterbitkan oleh Penerbit ANDI ini membahas tentang bagaimana menjadi pahlawan iman, mengapa iman harus diuji, cara memiliki iman yang teguh, percaya mengalahkan ketakutan, pentingnya karunia iman, dan kuasa doa bagi orang beriman. Berbeda dari buku-buku doa lainnya, buku "Doa dan Iman" memberikan penjelasan dan penekanan tentang pentingnya doa dan iman dengan cara yang sederhana dan tidak terkesan berat. Dengan demikian, Anda tidak membutuhkan banyak waktu untuk membaca dan memahami isi buku ini. Anda juga dapat menggunakan buku ini sebagai panduan saat teduh, karena pembahasan buku ini cukup spesifik untuk setiap babnya, dan di akhir bab selalu ada beberapa pertanyaan terkait dengan penjelasan yang diberikan. Yang lebih penting lagi, buku ini ditulis berdasarkan pada pengajaran Alkitab dan menyediakan beberapa ayat hafalan yang diharapkan dapat menguatkan iman pembaca. Jika Anda ingin menang dalam situasi berat yang sedang Anda alami, memperbanyak doa dan mengimani firman Tuhan adalah syarat mutlak yang harus Anda miliki. Selamat menyimak! Peresensi: Sri Setyawati RESENSI 2: DOA ITU INDAH, DOA ITU MUDAH Judul buku: Doa Itu Indah, Doa Itu Mudah Judul asli: -- Penulis/Penyusun: Thomas E. Marsudi Penerjemah: -- Editor: Tesalonika K. Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2009 Ukuran buku: 12,5 x 19 cm Tebal: 200 halaman ISBN: -- Buku Online: -- Download: -- Apa yang Anda ketahui tentang doa? Hal-hal mendasar apa yang harus ada dalam doa? Bagaimana kita membangun kehidupan doa yang bertumbuh dan berdampak? Thomas Eny Marsudi, seorang hamba Tuhan yang aktif berkhotbah dan mengajar di sekolah-sekolah teologia, mencoba untuk menjelaskan esensi doa dan mengajak Anda untuk giat berdoa, karena doa itu indah, doa itu mudah. Buku "Karena Doa Itu Indah, Doa Itu Mudah" merupakan hasil kumpulan khotbah, pendalaman Alkitab, dan pelayanan penggembalaan dari Thomas Eny Marsudi. Dari pengalaman pelayanannya, dia melihat bahwa banyak jemaat kurang percaya diri jika diminta berdoa di depan umum. Oleh karena itu, melalui buku ini Bapak Thomas Eny Marsudi ingin menguatkan jemaat agar semakin percaya diri berdoa. Dia menyatakan bahwa berdoa adalah hubungan pribadi dengan Tuhan. Tuhan tidak mengharapkan kata-kata indah dari kita, yang Dia kehendaki kita mau berdoa -- menyatakan apa pun yang kita pikirkan dan rasakan, seperti seorang ayah dan anak. Berbagai penjelasan tentang pengertian doa, pribadi yang berkenan, isi doa yang sempurna, jaminan dalam doa, sikap berdoa, dan bentuk-bentuk doa, dituliskan dengan begitu terstruktur dalam buku yang tersusun atas 10 bab ini. Bahasa dan tulisan yang digunakan sangat mudah diikuti. Uraian yang terkesan ringan dan alkitabiah, tidak membuat Anda terbeban untuk membaca buku ini. Di bagian akhir buku, Bapak Thomas juga menyertakan contoh-contoh kelengkapan doa yang berupa catatan doa pribadi, formulir permohonan doa, dan formulir doa berantai. Anda ingin memiliki kehidupan doa yang diurapi dan dikenan Tuhan? Buku inilah yang Anda butuhkan. Tidak peduli siapa Anda dan apa profesi Anda, buku ini perlu untuk Anda baca. Lebih lagi karena kita tahu bahwa doa adalah napas orang percaya. Mari baca buku ini dan teruslah berdoa dengan tekun. Peresensi: Sri Setyawati STOP PRESS: PENDAFTARAN KELAS PESTA PASKAH 2012 Apakah Anda ingin merayakan Paskah dengan lebih bermakna? Menjelang peringatan perayaan Paskah 2012, Yayasan Lembaga SABDA melalui PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < http://pesta.org > membuka kelas khusus Paskah, yang akan mempelajari pokok-pokok penting tentang karya penebusan Kristus. Kami berharap melalui kelas diskusi ini peserta semakin memahami makna Paskah yang sejati, sehingga perayaannya tidak hanya sekadar tradisi saja. Kelas ini terbuka untuk orang Kristen awam yang rindu belajar lebih dalam mengenai makna Paskah. Kelas diskusi akan dimulai pada 22 Februari 2012. Segera daftarkan diri Anda sekarang juga dalam kelas PESTA Paskah 2012! Anda dapat menghubungi tim PESTA di alamat email: < kusuma(at)in-christ.net > untuk mendaftarkan diri dan memperoleh informasi yang lebih lengkap lagi mengenai kelas PESTA Paskah 2012 ini. Kontak: < buku(at)sabda.org > Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P. (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/buku > Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |