Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/108 |
|
e-Leadership edisi 108 (5-12-2011)
|
|
==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI DESEMBER 2011============ PEMIMPIN SEBAGAI MENTOR (I) e-Leadership 108 -- 05/12/2011 DAFTAR ISI ARTIKEL: MENTOR-KONSELOR: PEMIMPIN ARIF MEMERLUKAN PENDAMPING BIJAK INSPIRASI: WANITA MULTI TALENTA STOP PRESS: VIDEO BERITA NATAL DARI YAYASAN LEMBAGA SABDA Shalom, Di penghujung akhir tahun 2011, e-Leadership menyajikan tema mengenai "Pemimpin Sebagai Mentor". Selama bulan Desember ini, kami mengajak pembaca e-Leadership untuk menyoroti profil pemimpin yang memiliki karakter sebagai pembimbing/pemandu. Seorang mentor bukanlah seorang yang mengajar/memberi perintah. Hal ini jelas sangat berbeda dengan tugas dan kewajiban seorang guru sebagai pengajar. Seorang mentor tidak menekankan pada talenta dan keahlian yang digunakan dalam melaksanakan proyek pekerjaan, melainkan kualitas dan nilai-nilai kehidupan yang diperlukan untuk mendukung seorang dalam setiap usaha kreatif yang dijalankannya. Kiranya sajian akhir tahun ini memberikan wawasan untuk menjadi seorang pendamping yang bijak, untuk menuntun dan membantu orang lain mencapai potensi gilang mereka. Tuhan memberkati. Pemimpin Redaksi e-Leadership, Desi Rianto < ryan(at)in-christ.net > < http://lead.sabda.org > "Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya." (Mazmur 91:15) < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+91:15 > ARTIKEL: MENTOR-KONSELOR: PEMIMPIN ARIF MEMERLUKAN PENDAMPING BIJAK Pengantar Anda tentu telah mendengar kata "mentor" dan "mentoring". Apa sesungguhnya makna dari istilah-istilah ini? Istilah mentor, diangkat dari nama sahabat karib Odyseus [1], dan Telemachus. Jadi, makna dari istilah mentor yaitu sahabat yang bijak dan konselor yang setia. Berdasarkan makna dasar kata mentor inilah, maka dapat dikatakan mentoring adalah proses membangun persahabatan, yang diwujudkan di atas sikap bijak, setia, dan dapat dipercaya sebagai dasar untuk memberikan pendampingan, konseling, atau pembimbing. Berlandaskan konsep ini, mentor haruslah seseorang yang dapat membuktikan dirinya sebagai sahabat yang arif dan setia, yang dinyatakan melalui pembuktian diri sebagai "dapat dipercaya". Dari perspektif ini, seorang mentor adalah sahabat yang bijak dan setia, yang dapat membuktikan dirinya sebagai seseorang yang dapat dipercaya. Hanya seorang mentor yang dapat dipercayalah yang dapat menjalankan perannya sebagai konselor yang baik. Untuk memahami sejauh mana seorang pemimpin memerlukan seorang mentor, simaklah uraian berikut ini. 1. Mentor yang Konselor. Dari awal haruslah ditegaskan bahwa seorang konselor bukanlah seorang mentor, karena konselor tidak harus membuktikan diri sebagai seorang sahabat. Konselor harus bijaksana dan dapat dipercaya, tetapi konselor tidak harus menjadi seorang sahabat dari konseli. Dalam hubungan dengan tugasnya, seorang konselor hanya memberikan nasihat yang diperlukan oleh konseli dan membantunya menemukan solusi dalam proses konseling. Hubungan konselor dan konseli ini dapat saja berakhir sesudah sesi pelayanan yang ditentukan. Mentor pada sisi lain adalah sahabat sejati, yang berjalan seiring sejalan. Di sini, menjadi mentor menuntut adanya komitmen kuat untuk membangun persahabatan sejati, disertai tanggung jawab pembuktian diri sebagai seorang yang arif dan dapat dipercaya. Mentor tidaklah harus merupakan seorang pribadi yang sempurna, tetapi ia haruslah seorang pribadi yang bijaksana, setia, dapat dipercaya, serta dapat diandalkan oleh mentori. Pembuktian diri inilah yang merupakan landasan bagi seorang mentor untuk menjalankan perannya memberikan bimbingan atau konseling yang dibutuhkan oleh mentori. Konselor dan mentor dapat menjalankan tugas konseling, tetapi konselor hanya menolong memberikan solusi kepada konseli dan menolong konseli menemukan solusi. Sedangkan, mentor bertanggung jawab untuk membimbing dengan berjalan beriring sepanjang perjalanan hidup mentori. Mentor dalam hal ini harus berperan sebagai seorang sahabat yang bijaksana dan dapat dipercaya, yang selalu siap memberikan pendampingan melalui konseling dan nasihat sebagai upaya untuk membesarkan mentori [2]. 2. Mentor Sebagai Pendamping Bijak dan Setia yang Dapat Dipercaya. Seorang mentor, pertama-tama harus membuktikan diri sebagai pemimpin rohani (Galatia 6:1-10) dan sahabat yang bijaksana dan setia (Amsal 1:17). Kemudian, kebijaksanaan dan kesetiaan dari sang mentor ini, harus dibuktikan dengan menjadi sahabat yang dapat dipercaya (2 Timotius 2:2). Dalam mewujudkan semua ini, mentor harus membangun dirinya di dalam kasih yang berpengertian. Hubungan mentor dan mentori selanjutnya diwujudkan dengan membangun hubungan responsif, berlandaskan kasih yang dilandasi etika yang benar sebagai orang-orang arif di dalam Tuhan (Efesus 5:15-21). Mentor harus membuktikan bahwa ia memiliki kepedulian bagi keteguhan dan keberhasilan mentori. Untuk semua ini, mentor harus konsisten membuktikan diri sebagai karakteristik khas seorang sahabat yang arif dan orang kepercayaan yang peduli terhadap mentori. Dalam kaitan ini, mentor perlu memahami tugas penting yang harus dikerjakannya. Tugas mentor ini melewati sekadar menolong memberikan solusi kepada mentori atas masalah yang dihadapinya. Mentor harus mendampingi mentori untuk berjalan bersama. Dalam membuktikan tanggung jawab ini, mentor harus meneguhkan karakter yang diwujudkan melalui sikap-sikap berikut ini. a. Mentor harus membangun kadar empati teguh yang olehnya ia dapat mendengarkan suara hati dari mentori daripada hatinya sendiri. Kekuatan empati memberikan kemampuan bagi mentor untuk mengerti mentori dengan mendalam dari lubuk hatinya. b. Mentor harus meneguhkan kemauan baik untuk berbagi hati dengan mentori. Berbagi hati menjelaskan tentang adanya kemauan baik untuk berbagi sumber antara lain, pengetahuan, pengalaman, emosi, keyakinan, harapan, rasa aman, serta hal lain secara lebih mendalam. c. Mentor harus membangun kegairahan untuk bersikap persuasif guna memberikan keyakinan dan peneguhan kepada mentori. Sikap mentor yang persuasif ini menolong mentori untuk meyakini apa yang diperjuangkan dalam kehidupannya, sehingga mentori bersikap tegar menghadapi dan menyikapi tantangan kehidupan dalam sepanjang perjalanan hidupnya. d. Mentor harus mempertahankan kerinduan kuat untuk mendampingi mentori dalam doa, yang memberikan rasa kebersamaan. Dengan berdoa bersama, ada kekuatan yang saling meneguhkan, sehingga mentor dan mentori dapat maju bersama-sama. e. Mentor harus memberikan perhatian penuh dengan sikap rela berkorban untuk mendewasakan dan menjadikan mentori mandiri. Sikap berkorban ini bertujuan untuk menopang dan membangun mentori menjadi pribadi teguh, tegar, matang, serta mandiri untuk menatap perjalanan hidup yang berhasil ke depannya nanti. 3. Mentor dan Mentori dalam Kepemimpinan. Dalam kepemimpinan, mentor adalah pemimpin dan mentori adalah pemimpin baru yang dilahirkan dan dibesarkan oleh mentor. Mentor dan mentori yang membangun hubungan mereka di atas kasih, kebijaksanaan, kesetiaan dan kepercayaan, memberikan kekuatan keduanya untuk saling menyokong dalam perjalanan hidup yang ditempuh secara bersama. Mentor dapat berperan sebagai sahabat, pembimbing, orang tua, senior, narasumber, serta konselor yang membimbing, mendampingi, dan memberikan rasa kepastian bagi mentori untuk memandang ke depan dalam menjalani kehidupannya dengan penuh kepastian. Di sini pemimpin sebagai mentor berperan untuk membesarkan mentori, sehingga pada akhirnya mentori membuktikan diri sebagai pemimpin yang andal dan dapat dipercaya yang dapat meneruskan estafet kepemimpinan. Melihat kembali uraian di atas, dapat dikatakan bahwa peran pemimpin, khususnya pemimpin Kristen adalah sebagai mentor terhadap mentori yang disebut "pemimpin yang bangkit" guna mewujudkan kepemimpinan yang kuat. Upaya ini dapat disikapi oleh pemimpin dengan sikap konsisten, antara lain sebagai berikut. a. Pemimpin harus meneguhkan diri sebagai mentor, yaitu pemimpin yang secara terencana dan sengaja melahirkan dan membesarkan pemimpin baru. Pemimpin sejati yang adalah mentor harus melahirkan dan membesarkan pemimpin baru melalui proses mentoring, yang olehnya pemimpin baru dapat berkembang menjadi teguh, matang, dewasa, dan andal dalam kehidupan dan kepemimpinannya, sehingga ia dapat mengambil tanggung jawab kepemimpinan yang lebih besar. b. Pemimpin sebagai mentor harus membuktikan diri sebagai pribadi yang bijak dan setia, yang memiliki etika moral mulia sehingga ia dapat dipercaya sebagai sahabat akrab yang baik, yang dapat diandalkan setiap waktu. Melalui pembuktian diri ini, mentor memperoleh kepercayaan dari mentori untuk masuk ke dalam kehidupannya, guna memberikan bimbingan yang meneguhkan mentori menjadi pemimpin andal yang bijak, serta tegar menghadapi dan menjawab tantangan kehidupan dan kepemimpinan. c. Pemimpin sebagai mentor harus mendampingi dan berperan sebagai sahabat, orang tua, senior, pelatih, pengarah, menguatkan, narasumber yang membimbing, serta menolong mentori untuk disiapkan menghadapi kenyataan hidup sekarang ini, sebagai seorang pribadi dan sebagai seorang pemimpin yang sedang berkembang memasuki masa depan berpengharapan. d. Pemimpin sebagai mentor haruslah fokus dalam menyiapkan mentori menjadi pemimpin andal untuk masa depan. Pemimpin sebagai mentor dalam hal ini, haruslah berperan sebagai jembatan untuk mengantar mentori menjadi pemimpin masa depan yang tangguh, yang mampu mengambil tanggung jawab dan peran kepemimpinan, serta memimpin dengan lebih berhasil. e. Pemimpin sebagai mentor pada gilirannya harus meneguhkan mentori untuk menjadi mentor baru, yang dapat mementori pemimpin baru lainnya pada masa depan yang harus dilakukan secara berkesinambungan, yang memastikan akan adanya pemimpin-pemimpin andal berikutnya yang terus bermunculan secara suksesif, untuk silih berganti mengambil peran kepemimpinan dan memimpin dengan berhasil di masa-masa yang akan datang. Kesimpulan Melihat uraian sebelumnya tentang Mentor, mentoring, dan mentori, dapat dikatakan bahwa peran mentor sangat diperlukan dalam mengembangkan pemimpin baru menjadi kompeten untuk mengambil tanggung jawab kepemimpinan masa depan. Karena itu, pemimpin sejati seharusnya membuktikan kesejatiannya dengan berperan sebagai mentor untuk terlibat dalam melahirkan dan membesarkan pemimpin baru. Melalui kesadaran dan peran mentor ini, pemimpin membuktikan tanggung jawabnya menyiapkan pemimpin baru untuk mengambil tanggung jawab dan peran kepemimpinan masa depan. Dengan mengambil peran sebagai mentor ini, para pemimpin sejati telah menjawab tantangan berikut ini. 1. Tersedianya pemimpin-pemimpin baru yang andal, yang dapat meneruskan estafet kepemimpinan organisasi memasuki masa depan. 2. Adanya upaya pembinaan yang melekat, yang menjamin bahwa para pemimpin mentor sedang melengkapi generasi pemimpin baru secara bertanggung jawab, untuk melanjutkan kepemimpinan organisasi pada masa-masa yang akan datang. 3. Dengan mengambil peran seperti ini, para pemimpin mentor menyiapkan suatu model "pembimbingan" dan pembinaan yang terbaik bagi pengembangan dan pelengkapan, serta menyiapkan pemimpin baru yang dapat berperan menjawab tantangan kepemimpinan sekarang ini dan di masa yang akan datang. Sebagai mentor, pemimpin arif melahirkan dan membesarkan pemimpin baru dengan pendampingan sepanjang jalan, guna menyiapkan pemimpin yang andal untuk masa depan. Catatan kaki: [1] Odyseus artinya "Pahlawan dari Odisey" (a hero of Odysey) yang adalah Raja Ithaca, salah seorang pemimpin yang terlibat dalam perang Troya, Yunani. [2] Kisah Para Rasul 11:22-30, 13:4-11, mengenai hubungan Barnabas dan Paulus, Markus; Paulus dan Silas, Timotius (Kisah Para Rasul 15, 16, dst.) sebagai Mentor dan Mentori. Diambil dari: Nama situs: DR. Yakob Tomatala Alamat URL: http://yakobtomatala.com/2010/10/18/ mentor-konselor-pemimpin-arif-memerlukan-pendamping-bijak/ Judul artikel: Mentor-Konselor: Pemimpin Arif Memerlukan Pendamping Bijak Penulis: Yakob Tomatala Tanggal akses: 3 Juli 2011 KUTIPAN Jangan pernah memberi tahu orang bagaimana melakukan sesuatu. Katakan pada mereka apa yang harus dilakukan. (George S. Patton) INSPIRASI: WANITA MULTITALENTA Namanya Maria Audrey Lukito, wanita berbakat yang mampu menyelesaikan SMP dan SMA-nya hanya dalam waktu 1 tahun. Ia juga berhasil menyelesaikan pendidikan S1-nya dalam usia 16 tahun. Selain prestasi akademis yang diraihnya, Audrey juga meraih banyak prestasi nonakademis. Ia menguasai seni lukis, piano, balet, penyanyi opera, dan beberapa cabang olahraga. Wanita multitalenta ini diakui baik secara nasional, maupun secara internasional. Meskipun memiliki banyak kesempatan untuk berkarya di luar negeri, tetapi wanita ini memiliki kerinduan untuk menyumbangkan sesuatu bagi negeri sendiri, melalui kemampuan yang ia miliki. Tuhan pernah membangkitkan seorang pemimpin wanita bernama Debora yang juga multitalenta. Hanya ada dua Debora yang disebutkan dalam Alkitab, yaitu Debora inang pengasuh Ribka (Kejadian 35:8), dan Debora yang menjadi hakim atas Israel (Hakim-hakim 4:4). Debora termasuk salah satu pahlawan wanita dalam sejarah. Selain hakim, ia adalah seorang nabiah, penyair, penyanyi, dan pemimpin politik. Debora adalah pemimpin tertinggi saat itu, karena sebelum ada raja-raja, Israel diperintah oleh hakim-hakim. Debora hidup pada zaman yang tidak mudah. Saat itu bangsa Israel berada dalam kemerosotan secara rohani. Perilaku mereka sangat jauh dari standar perilaku sebagai umat Tuhan. Bangsa Israel tidak hanya mengalami kemunduran secara rohani, mereka juga hidup dalam penindasan oleh penguasa Kanaan. Kata "menindas" dalam Hakim-hakim 4:3 adalah kata yang sama, yang digunakan untuk menggambarkan pahitnya perbudakan yang dialami bangsa Israel di Mesir. Sebenarnya, penindasan itu sendiri dikarenakan ketidaktaatan bangsa Israel kepada Tuhan. Mereka hidup dalam dosa dan melakukan kejahatan, sehingga Tuhan menyerahkan mereka ke tangan penguasa Kanaan. Sungguh tidaklah mudah membebaskan dan mengangkat sebuah bangsa dari kondisi yang buruk seperti saat itu. Apalagi jika sang pemimpin adalah seorang wanita yang umumnya dipandang sebagai kaum lemah, terlebih lagi di dalam tradisi Yahudi. Namun kita melihat, di bawah kepemimpinan Debora, ia berhasil mengembalikan kesetiaan umat Israel kepada Tuhan dan membebaskan mereka dari perbudakan. Keberhasilan Debora selain karena penyertaan Tuhan, tidak lepas dari kemampuannya untuk memimpin dan berbagai potensi lainnya yang menjadikannya sosok yang sangat berpengaruh. Talenta dan kemampuan apa yang Anda miliki? Jangan sia-siakan. Gunakan itu bagi Tuhan dan sesama. Erma Bombeck berkata, "Aku akan memastikan bahwa tak ada satu pun talenta yang kubiarkan. Ketika aku berdiri di hadapan Tuhan di akhir hidupku, dengan yakin aku berkata, aku telah menggunakan semua yang Engkau berikan padaku." Diambil dari: Nama buku renungan: Manna Sorgawi, Agustus 2011, No. 161, Tahun XIX Judul artikel: Wanita Multi Talenta (Senin, 01 Agustus 2011) Penulis: Tidak Dicantumkan Penerbit: YPI Kawanan Kecil Divisi Renungan Harian, Jakarta Utara 2011 STOP PRESS: VIDEO BERITA NATAL DARI YAYASAN LEMBAGA SABDA Berita Natal yang tertulis dalam Injil Matius dan Lukas kini bisa direnungkan dengan cara berbeda. Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah membuat video Berita Natal dan dapat Anda dapatkan melalui Youtube. Penggunaan multimedia yang menggabungkan unsur teks/tulisan, audio/suara, dan visual/gambar, memberi nuansa baru dalam pemberitaan kelahiran Yesus. Empat video Berita Natal ini tersedia dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa). Video yang menampilkan narasi Natal dari Injil Matius 1:18-25 berdurasi sekitar 8 menit, sedangkan video yang menampilkan narasi kelahiran Yesus berdasarkan Injil Lukas 1:26-56 memiliki durasi sekitar 9 menit. Anda dapat mendengarkan suara narator sembari membaca teks ayat yang ditampilkan pada layar. Sementara itu, gambar latar bernuansa Natal memberi sentuhan khidmat kala kita merenungkan peristiwa kelahiran Kristus di dunia, anugerah terbesar dari Bapa bagi umat manusia. Anda bisa memilih salah satu tautan di bawah ini untuk melihat video Natal selengkapnya. Jika Anda memiliki aplikasi Youtube Downloader, Anda bisa mengunduh video Berita Natal ini sehingga dapat dibagikan ke rekan-rekan Anda. 1. Kisah Natal Matius : http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg 2. Kisah Natal Lukas : http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY 3. Carita Natal Mateus: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU 4. Carita Natal Lukas : http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8 Kontak: < leadership(at)sabda.org > Redaksi: Desi Rianto dan Yonathan Sigit (c) 2011 Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org > < http://fb.sabda.org/lead > Berlangganan: < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |