Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/13 |
|
e-Leadership edisi 13 (17-1-2007)
|
|
Edisi Januari 2007 ==================================**================================== Milis Publikasi e-LEADERSHIP **** Topik: Aspek Kepemimpinan: Pemecahan Masalah ==================================**================================== MENU SAJI EDITORIAL : Jangan Gentar bila Masalah Datang ARTIKEL KHUSUS: Setahun Pelayanan e-Leadership ARTIKEL : Peranan Hikmat dalam Kepemimpinan TIPS : Penyelesaian Masalah INSPIRASI : Positifnya Masalah JELAJAH : Suara Agape STOP PRESS : Kuesioner untuk Anggota Milis Publikasi e-Leadership ==================================**================================== EDITORIAL -*- JANGAN GENTAR BILA MASALAH DATANG -*- Awal tahun ini, kita sudah melihat sejumlah masalah besar yang menimpa negara kita. Mulai dari kecelakaan pesawat yang menimpa AdamAir, sampai kepada bencana tanah longsor di Padang. Semua itu seolah menggenapi berbagai anggapan dan prediksi bahwa tahun ini merupakan tahun berat yang akan dipenuhi berbagai masalah. Pada prinsipnya, manusia pasti akan menghadapi masalah dalam suatu waktu di dalam hidupnya. Akan tetapi, melalui berbagai masalah yang datang, kasih dan kemuliaan Tuhan kita semakin nyata. Sebab seberat apa pun masalah yang kita hadapi, Ia akan senantiasa memampukan kita untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, seharusnya kita tidak gentar ketika suatu masalah datang menghampiri. Sebagai pemimpin atau calon pemimpin, guna mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai masalah yang mungkin bermunculan di sepanjang tahun ini, e-Leadership sengaja mengangkat tema Pemecahan Masalah. Selain itu, edisi ini merupakan edisi ulang tahun e-Leadership yang pertama. Silakan menyimak sajian kali ini. Selamat memasuki tahun yang baru! Redaksi e-Leadership, Lanny "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:34) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+6:34 > ==================================**================================== MANUSIA BERTUMBUH DENGAN MENGAMBIL KEPUTUSAN-KEPUTUSAN SERTA BERTANGGUNG JAWAB ATAS AKIBAT-AKIBATNYA. (Bill Marriot Sr.) ==================================**================================== ARTIKEL (KHUSUS) -*- SETAHUN PELAYANAN e-LEADERSHIP -*- Menjadi seorang pemimpin memang bukan perkara yang mudah. Banyak orang yang menganggap bahwa seorang pemimpin merupakan orang yang serba bisa, yang bisa menyelesaikan masalah dengan baik dalam waktu singkat. Seorang pemimpin pun dianggap mampu mengambil keputusan yang menguntungkan semua pihak. Ia harus adil, bijaksana, berwibawa, dan mampu membina hubungan baik dengan bawahannya. Bahkan ia harus mampu mendorong orang lain untuk mengikuti teladannya. Oleh karena itu, ketika seorang pemimpin tidak memiliki salah satu karakteristik di atas, maka ia tidak dianggap sebagai pemimpin yang baik. Posisi pemimpin bagi seorang Kristen, tentunya juga bukan hal yang mudah. Tanggung jawabnya tidak sebatas menjalankan fungsi sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai orang Kristen. Sudah tentu harus memiliki karakter sebagai pelayan yang penuh kasih, rendah hati, dan sejumlah lainnya. Dan seluruh karakter tersebut harus dipraktikkan secara selaras ketika menghadapi suatu permasalahan. Sebab, sedikit saja celah, bukan tidak mungkin akan menimbulkan masalah baru. Selain itu, predikat sebagai orang Kristen turut dipertaruhkan. KILAS BALIK e-LEADERSHIP Menyadari permasalahan di atas, redaksi mempunyai kerinduan untuk membantu para pemimpin Kristen dalam perjalanan kepemimpinannya. Dengan mengemban visi membentuk dan menciptakan sosok pemimpin-pemimpin yang berdasarkan prinsip Kristen, e-Leadership terus berusaha menyajikan berbagai bahan atau artikel yang berguna bagi pengembangan atau pelatihan kepemimpinan Kristen Indonesia. Pada bulan ini, tepatnya 1 Januari 2007, genap setahun milis publikasi e-Leadership hadir bagi Anda. Sebanyak dua belas edisi dengan berbagai tema telah redaksi ketengahkan. Kepemimpinan yang harus mencerminkan iman Kristen mendorong tim redaksi untuk selektif memilih tema dan bahan sehingga edisi yang disajikan benar-benar bisa menjadi berkat bagi para pelanggan. Selain itu, melalui e-Leadership ini, besar harapan redaksi agar tercipta para pemimpin-pemimpin baru yang berkarakter Kristus. Itulah yang memotivasi redaksi untuk terus berusaha memberikan yang terbaik bagi para pelanggan. Dalam kurun waktu setahun tersebut, redaksi sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh para pelanggan. Sejumlah surat yang masuk, selain berupa ucapan terima kasih atas materi-materi yang disajikan, juga menyertakan dukungan serta doa yang memberikan semangat. Tentu saja semua itu terus mendorong redaksi untuk terus menyajikan berbagai materi penting yang diharapkan akan terus menolong setiap pelanggan untuk menjadi pemimpin-pemimpin di bidangnya. TAHUN YANG BARU, KOMITMEN BARU Semakin dewasa seseorang, semakin besar pula tanggung jawab yang diembannya. Demikian juga yang kami rasakan. Seiring bertambahnya usia publikasi ini, tentulah tugas dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan juga semakin bertambah. Namun, yang harus kami lakukan ialah setia menjalankan tanggung jawab tersebut demi kemulian nama-Nya. Memasuki tahun yang baru ini, redaksi berupaya mengembangkan fokus pelayanannya. Selain memberikan bahan kepemimpinan Kristen yang bermanfaat, redaksi juga sungguh rindu untuk mempererat jalinan komunikasi yang sudah ada dengan Anda, para pelanggan dan pembaca setia e-Leadership. Sebagai langkah awal, kami kembali mengirimkan kuesioner kepada Anda agar kami dapat lebih mengenal Anda secara dekat. Tentu saja kuesioner ini lebih kami tujukan kepada para pelanggan yang belum mengisi dan mengembalikan kuesioner tersebut. Kami memohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang kami sertakan di akhir edisi ini. Kami menanti respons Anda di alamat berikut. <staf-leadership(at)sabda.org> Kami juga menyadari bahwa dalam setahun pelayanannya, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang dimiliki. Untuk meningkatkan pelayanan ini, redaksi membutuhkan partisipasi dan dukungan dari para pelanggan. Tim redaksi mengajak para pelanggan untuk mengirimkan kesan dan pesan terhadap pelayanan e-Leadership selama tahun 2006, dan termasuk masukan untuk tahun 2007. Masukan dari para pelanggan sangat berharga untuk pengembangan publikasi e-Leadership ke depan. Silakan kirim saran dan masukan tersebut ke alamat yang sama dengan yang tercantum di atas. HAPPY 1ST ANNIVERSARY, E-LEADERSHIP! ==================================**================================== ARTIKEL -*- PERANAN HIKMAT DALAM KEPEMIMPINAN -*- Sebagai seorang pemimpin kristiani, kita sangat memerlukan hikmat dalam menyelesaikan setiap masalah. Bagaimana mendapatkannya? Alkitab menunjukkan beberapa langkahnya. Melalui doa ----------- Usahakanlah meminta hikmat Tuhan melalui doa dan firman Tuhan. Yakobus 1:5 berkata, "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya." Tuhan ingin agar setiap kita memperoleh hikmat dalam hidup kita. Syarat agar memperoleh hikmat adalah kita tinggal di dalam-Nya dan Tuhan di dalam kita. "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yohanes 15:17). Tuhan telah berjanji bahwa kita akan memperoleh segala sesuatu yang kita minta, termasuk bila kita meminta hikmat. Ia akan memberikan hikmat bila kita berdoa dengan sungguh-sungguh. Percayalah bahwa Bapa di surga akan mengabulkan doa kita itu. Melalui Firman Tuhan -------------------- Makin dalam kita menggali firman Tuhan, makin banyak pula hikmat yang diberikan kepada kita. Alkitab penuh dengan janji-janji bahwa Tuhan akan memberikan hikmat. Dalam menghadapi setiap pergumulan, yakinlah bahwa dengan menggali firman Tuhan, suatu saat Ia akan menyatakan sesuatu pada kita sebagai tanda untuk melangkah. Tuhan pernah menyatakan hikmat itu dalam pergumulan saya. Waktu itu Tuhan memberikan kesempatan pada saya untuk melayani di Banglades. Namun, semua urusan, situasi, maupun visa tidak memungkinkan saya untuk berangkat. Selama tiga hari, saya bergumul dalam doa dan terus menggali firman Tuhan. Tepat pada malam terakhir, Tuhan berbicara pada saya melalui Yesaya 49:1-6. Roh Kudus menerjemahkan firman itu dalam hati saya, "Harus menjadi terang bagi bangsa-bangsa, keselamatan harus sampai ke ujung bumi, salah satunya ialah Banglades." Esok harinya, saya berangkat ke Banglades dan mujizat terjadi. Saya bisa melayani di sana selama satu minggu tanpa visa. Dari pengalaman ini, saya mengerti bahwa masalah yang paling berat maupun yang paling sederhana sekalipun bisa diselesaikan melalui hikmat firman Tuhan. Menyelidiki masalah yang terjadi -------------------------------- Penyelesaian suatu masalah tidak dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu melakukan penyelidikan terhadap masalah tersebut. Jika kita menyelidiki dan mengenali masalah itu, kita tidak akan bisa memutuskan bagaimana jalan keluar yang tepat. Sama seperti seorang dokter yang mendiagnosa suatu penyakit, ia tidak akan bisa mengobatinya bila tidak mengetahui penyebab penyakit itu. Oleh karena itu, jangan membuat kesimpulan tanpa menyelidiki penyebab terjadinya suatu masalah. Menemukan bantuan yang tepat ---------------------------- Anda bisa meminta komentar dan masukan dari orang lain sehubungan dengan masalah yang dihadapi. Dari sekian banyak komentar, Anda harus bisa menyaring dan menemukan komentar yang paling akurat untuk menentukan langkah penyelesaian yang akan Anda ambil. Misalnya, Anda akan memecat seorang bawahan. Sebelum pemecatan itu terjadi, teliti dulu latar belakang, alasan, dan akibat pemecatan itu. Jangan segan untuk meminta pendapat rekan-rekan lain. Segala pertimbangan harus dipikirkan secara objektif. Sebelum mengambil keputusan terakhir, ada baiknya Anda mengevaluasi keputusan itu berdasarkan fakta yang ada. Mengevaluasi secara objektif itu memang sulit, itulah sebabnya evaluasi harus dilakukan oleh beberapa orang. Lalu bagaimana dengan faktor perasaan dalam menyelesaikan suatu masalah? Biasanya, membedakan faktor inilah yang paling sulit. Memutuskan perkara yang berhubungan dengan benda atau tempat jauh lebih mudah dibandingkan dengan hal-hal yang menyangkut manusia. Dalam lembaga yang berada di garis komando, hal perhitungan perasaan tidak menentukan. Tetapi dalam pekerjaan rohani, perasaan ini sering kali lebih menonjol, meskipun sebenarnya hal itu tidak dibenarkan. Pekerjaan Tuhan ditentukan oleh hasil yang maksimal berdasarkan perhitungan yang objektif dan karya Roh Kudus. Misalnya, dalam pengadaan "mutasi" dalam satu lembaga gerejawi. Seni dalam mutasi itu terletak pada kepentingan lembaga dan kepentingan bersama. Sering kali yang bersangkutan lebih subjektif dalam memikirkan mutasi tersebut. Sedangkan pemimpin sendiri melihat keseluruhan dengan lebih objektif. Masalah seperti ini perlu pendekatan pribadi guna menjelaskan kepada yang bersangkutan mengenai pentingnya mutasi itu bagi seluruh lembaga dan peranan yang akan dimainkan oleh yang bersangkutan dalam mutasi pelaksanaan tugas. Motivasi di balik mutasi itu perlu jelas bagi anggota yang dipimpin. Faktor-faktor apa yang perlu diperhitungkan, misalnya, peningkatan pendidikan, dll. Dalam pengalaman saya, hal ini sulit sekali. Tapi cara yang baik adalah kita menanyakan yang bersangkutan terlebih dahulu, apakah ia bersedia. Kalau misalnya ia mau, pikirkan juga mengenai pendidikan anak-anaknya, hubungan pemindahan itu dengan pelayanan yang sedang berlangsung, dsb. Dalam memperhitungkan hal itu, pemimpin sendiri tidak cukup. Perasaan orang yang bersangkutan harus dijajaki. Selidikilah mulai dari orang-orang terdekat dengan dia. Ini semua memperkaya pertimbangan kita kepada penyelesaian masalah yang sempurna. Jadi, untuk langkah-langkah penyelesaian ini, hikmat Tuhan sangat berperan. Sumber diringkas seperlunya dari: Judul buku: Manajemen dan Kepemimpinan menurut Wahyu Allah Judul bab : Peranan Hikmat dalam Kepemimpinan Penulis : DR. P. Octavianus Penerbit : Gandum Mas, Malang 1986 Halaman : 147 -- 152 ==================================**================================== TIPS -*- PENYELESAIAN MASALAH -*- Dalam masa tugasnya, seorang pemimpin selalu dihadapkan dengan tugas menyelesaikan masalah. Tanpa penyelesaian masalah, seorang pemimpin tak mungkin dapat mengembangkan kemampuannya. Tujuh langkah berikut akan membantu Anda dalam menyelesaikan suatu masalah. 1. Mencari informasi tentang masalah tersebut. ------------------------------------------- Dalam pemecahan masalah, peran informasi sangat penting. Seorang pemimpin perlu meluangkan waktu untuk mengumpulkan berbagai informasi seputar permasalahan yang dihadapinya. Semakin banyak informasi yang didapat, semakin mudah pula penyelesaian masalah tersebut. Bahkan Raja Salomo mengatakan bahwa semakin banyak pengetahuan atau informasi yang ia miliki, semakin dekat ia pada kebijaksanaan sejati (Amsal 11:14). Tanyakan kepada diri Anda dan carilah masukan dari rekan-rekan kerja Anda. Apa yang menjadi penyebab masalah itu? Di mana, kapan, dan bagaimana masalah itu timbul? Siapa yang terkena dampak dari masalah itu? Mengapa masalah itu bisa terjadi? Meskipun ketika tertekan akan mudah bagi kita untuk menyalahkan orang lain, jangan bertanya siapa yang menimbulkan masalah itu? 2. Melihat berbagai hal yang mungkin menjadi penyebab. --------------------------------------------------- Adalah penting untuk mencari masukan dari orang lain yang berkaitan langsung dengan masalah itu. Masukan tersebut akan lebih mudah didapat bila Anda memintanya secara pribadi dari orang lain. Terkadang orang merasa enggan atau sungkan untuk memperlihatkan kesan atau pendapat mereka tentang penyebab masalah yang sebenarnya kepada banyak orang. Mintalah juga pendapat dari supervisor atau atasan Anda untuk semakin memperjelas pandangan Anda. Lalu tuliskanlah semua masukan yang telah Anda dapatkan. 3. Temukan berbagai solusi yang bisa dilakukan. -------------------------------------------- Pada tahap ini, kreativitas Anda dan rekan kerja mutlak diperlukan. Edward de Bono bahkan mengatakan, "Manusia bisa sukses berkat kekreatifannya." Libatkan dan doronglah rekan kerja Anda untuk menemukan sebanyak mungkin ide. Datalah semua ide yang muncul, lalu analisa dan pilihlah ide yang terbaik. Teknik mengumpulkan ide ini biasa disebut "brainstorming". 4. Memilih solusi terbaik. ----------------------- Ketika memilih yang terbaik dari semua ide yang terkumpul, Anda perlu mempertimbangkan hal-hal berikut. - Solusi manakah yang paling mampu menyelesaikan masalah? - Solusi manakah yang cukup realistis untuk bisa dilaksanakan sekarang? Apakah kita memiliki sumber dayanya? Apakah waktu yang dimiliki cukup untuk melaksanakan solusi tersebut? - Periksalah hal-hal apa saja yang mungkin timbul dari setiap solusi yang ada. Risiko apa yang timbul dari setiap solusi yang ada? 5. Buatlah perencanaan. -------------------- Setelah solusi terbaik dipilih, saatnya untuk membuat perencanaan mengenai pelaksanaannya. Pertimbangkan baik-baik hal-hal berikut. - Akan jadi seperti apa situasinya bila masalah sudah terselesaikan? - Langkah apa yang harus diambil untuk melaksanakan solusi tersebut? Adakah sistem atau prosedur organisasi yang harus diubah? - Apakah langkah-langkah ini dijalankan oleh rekan-rekan kerja? (Ini adalah ukuran keberhasilan perencanaan Anda.) - Selain sumber daya manusia dan finansial, fasilitas apa yang diperlukan? - Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan solusi ini? Buatlah jadwal kapan dimulai, kapan diselesaikan, dan kapan Anda ingin melihat tanda-tanda keberhasilan solusi ini. - Siapa yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perencanaan ini? Tuliskanlah jawaban dari semua pertanyaan di atas dan beri tahukan kepada rekan yang terlibat dalam perencanaan serta supervisor Anda. 6. Pantau pelaksanaan rencana tersebut. ------------------------------------ Ketika rencana dilaksanakan, Anda harus terus memantaunya. Apakah rencana itu berjalan sesuai jadwal? Apakah rencana itu dipatuhi oleh rekan-rekan Anda? Kalau rencana itu tidak dipatuhi seperti yang diharapkan, tanyakan hal-hal ini pada diri Anda sendiri. - Apakah rencana tersebut realistis? - Apakah sumber daya yang tersedia memadai untuk menjalankan rencana itu sesuai jadwal? - Apakah rencana itu perlu diubah? 7. Pastikan masalah sudah terselesaikan. ------------------------------------- Salah satu cara terbaik untuk memastikan apakah suatu masalah sudah terselesaikan atau belum adalah dengan melanjutkan kembali aktivitas normal organisasi yang sempat terganggu. Selain itu, Anda perlu memikirkan perubahan apa yang perlu dilakukan agar masalah seperti ini tidak terulang lagi. Karena di balik setiap masalah pasti ada hikmah, renungkanlah pengetahuan, pengajaran, atau keterampilan baru apa yang Anda peroleh dari proses penyelesaian masalah ini. Terakhir, tuliskanlah sebuah pesan singkat yang menekankan keberhasilan usaha ini dan apa yang telah Anda pelajari. Bagikan kepada supervisor, rekan kerja, dan bawahan Anda. Sumber diterjemahkan dan dirangkum oleh Lanny dari: Carter, McNamara. MBA. PhD. 1997. "Basic Guidelines to Problem Solving and Decision Making". Dalam http://www.managementhelp.org/prsn_prd/prb_bsc.htm. Clark, Donald. R. 2000. "Problem Solving". Dalam http://www.nwlink.com/~donclark/leader/leaddir.html. Cormack, David. Dr. 1987. Team Spirit. Sussex: Hodder and Stoughton. Hal. 119-123 ==================================**================================== INSPIRASI -*- POSITIFNYA MASALAH -*- Begitu Anda menyinggung kata "masalah", saya akan langsung tahu bahwa Anda berbicara secara negatif. Namun, ada juga orang yang tidak memandangnya demikian. Orang sering bertanya kepada Norman Vincent Peale, "Tidakkah menurut Anda hidup ini akan lebih baik, seandainya masalah kita lebih sedikit?" Norman akan menjawab pertanyaan itu dengan berkata, "Dengan senang hati saya akan antarkan Anda ke Pemakaman Woodland karena satu-satunya yang saya tahu tidak punya masalah lagi sudah mati." Norman merasa mungkin bahwa semakin banyak masalah yang Anda hadapi, semakin hiduplah Anda. "Jika Anda tidak punya masalah sama sekali", katanya, "Anda benar-benar dalam bahaya!" Malah, jika Anda benar-benar bersikeras tidak punya masalah, ia menyarankan Anda agar segera pulang, langsung masuk kamar tidur, dan membanting pintu. Lalu berlututlah dan berdoa, "Ada apa, ya Tuhan? Tidakkah Engkau memercayaiku lagi? Berilah aku masalah!" Sumber diambil dari: Judul buku: Hati Seorang Pemimpin Penulis : Ken Blanchard Penerbit : Interaksara, Batam 2001 Halaman : 123 ==================================**================================== JELAJAH -*- SUARA AGAPE -*- http://www.suaraagape.org/ Situs yang memiliki motto "Menyuarakan kasih dan kebenaran Allah" ini menampilkan beragam artikel menarik seputar kepemimpinan yang tersedia dalam kategori "Power Karakter" dan "Kepemimpinan". Bagi para calon pemimpin maupun mereka yang saat ini menjadi pemimpin persekutuan atau kelompok sel, artikel-artikel kepemimpinan tersebut cocok untuk mendasari kepemimpinan Anda. Selain itu, situs ini juga menyediakan artikel-artikel menarik lainnya yang terbagi dalam kategori "Bekal Hidup", "Misi", "Pemuda", "Keluarga", dan sebagainya. Selamat berkunjung. Sumber diambil dari: Publikasi ICW Edisi 1073 ==> http://www.sabda.org/publikasi/icw/1073/ ==================================**================================== STOP PRESS --------potong di sini kirim ke: <staf-leadership(at)sabda.org-------- KUESIONER UNTUK ANGGOTA MILIS PUBLIKASI e-LEADERSHIP ---------------------------------------------------------------------- Nama lengkap : Alamat e-mail : Tanggal lahir : Kota tempat tinggal : Pendidikan terakhir : Jurusan pendidikan : Status : belum menikah/menikah Pekerjaan : Keterampilan yang dimiliki: Gereja : Pelayanan : Beberapa pertanyaan berikut ini mohon dijawab untuk menjadi masukan bagi pelayanan kami. Jawaban Anda ini tidak akan kami publikasikan. 1. Apakah saat ini dalam pekerjaan/pelayanan Anda, Anda menduduki posisi sebagai pemimpin? Jika jawabannya ya, silakan pilih jawaban Anda berikut ini (bisa lebih dari satu jawaban): [ ] Anda hamba Tuhan dan pimpinan dalam gereja. [ ] Anda salah satu pimpinan bidang/komisi di gereja. [ ] Anda termasuk jajaran pimpinan dalam perusahaan umum. [ ] Anda termasuk jajaran pimpinan yayasan/organisasi Kristen. [ ] Anda termasuk jajaran pimpinan yayasan/organisasi sosial non-agamawi. [ ] Anda adalah pengajar/dosen/pembicara. [ ] Anda adalah penulis artikel/buku. [ ] Anda kepala rumah tangga. [ ] 2. Apakah Anda aktif menggunakan media internet? Jika jawabannya ya, silakan pilih jawaban Anda berikut ini (jawaban bisa lebih dari satu): [ ] Anda memiliki situs pribadi di alamat url: ........ [ ] Anda memiliki blog pribadi di alamat url: ........ [ ] Anda memiliki situs-situs favorit yang sering Anda kunjungi untuk mencari bahan tentang kepemimpinan, misalnya: ........ [ ] Anda tergabung dalam milis diskusi di: ......... [ ] Anda sering mengirimkan tulisan Anda ke situs/milis: ...... [ ] 3. Topik-topik apakah yang Anda butuhkan untuk menambah wawasan kepemimpinan Anda? [ ] [ ] [ ] [ ] 4. Apakah Anda bersedia berpartisipasi dalam Publikasi e-Leadership? Jika, ya, silakan cek jawaban pilihan Anda: [ ] Ingin mengirimkan kesaksian seputar kepemimpinan Kristen. [ ] Ingin mengirimkan artikel tentang kepemimpinan Kristen. [ ] --------potong di sini kirim ke: <staf-leadership(at)sabda.org>------- ==================================**================================== Berlangganan : subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Berhenti : unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Kontak e-Leadership: staf-leadership(at)sabda.org Arsip e-Leadership : http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip Situs Indo Lead : http://lead.sabda.org/ ---------------------------------------------------------------------- Redaksi e-Leadership: Lanny e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Bahan ini dapat dibaca secara on-line di situs: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/ Copyright(c) 2007 oleh YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ==================================**==================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |