Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/135

e-Leadership edisi 135 (28-1-2013)

Karakteristik Kepemimpinan (II)

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI JANUARI 2013============

                     KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN II

                    e-Leadership 135 -- 28/1/2013


Shalom,

Karakter merupakan aspek penting bagi manusia dan sekaligus merupakan 
cermin kepribadian mereka. Demikian juga, keberhasilan seorang 
pemimpin tidak terlepas dari karakter yang kuat, yang dibangun di 
dalam dirinya. Pemimpin yang berkarakter selalu memunyai identitas tak 
kenal kompromi dan bersikap tegas terhadap sesuatu yang tidak sesuai 
dengan kebenaran. Ingin tahu apa saja karakter yang kerap berperang 
dalam diri seorang pemimpin? Berikut daftar karakter positif dan 
negatif yang selalu melekat dan menjadi bagian dari perjalanan 
kepemimpinan. Tuhan memberkati.

Pemimpin Redaksi e-Leadership,
Ryan
< ryan(at)in-christ.net >
< http://lead.sabda.org >


Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga 
berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. 
                           (Yohanes 13:15) 
               < http://alkitab.mobi/tb/Yoh/13/15/ >


 TIP: SEPULUH KARAKTER KRISTIANI UNTUK MENGATASI KARAKTER YANG BURUK

Kepemimpinan Kristen harus menetapkan standar karakter saleh yang 
seturut dengan kebenaran Allah. Tidak cukup sampai di situ, para 
pemimpin Kristen juga harus aktif mengembangkan karakter saleh 
tersebut dalam kehidupan orang-orang, yang ada dalam lingkup 
kepemimpinan mereka.

Bukan sesuatu yang mengherankan jika dunia pada masa kini begitu 
menantang dan mengubah nilai-nilai kerohanian setiap orang. Moralitas 
diguncangkan dan kejahatan semakin bertumbuh. Alkitab sendiri sudah 
mengingatkan dengan jelas bahwa banyak karakter buruk akan berkembang 
pada hari-hari akhir (baca 2 Timotius 3:1-5).

Daftar karakter buruk berikut ini memberi kita sebuah cara pandang, 
untuk melihat roh zaman ini dan melihat bagaimana roh tersebut 
diwujudkan melalui tingkah laku, cara berpikir, dan gaya hidup kita. 
Daftar ini juga akan menolong kita untuk bercermin, selayaknya cermin 
untuk menghakimi tingkah laku kita. Selain itu, daftar karakter 
berikut ini juga menyertakan karakter positif, karakter-karakter saleh 
yang akan membantu kita mengatasi karakter-karakter negatif tersebut.

Sepuluh Karakter Saleh untuk Mengatasi Karakter Negatif:

1. Tulus vs Munafik

Gaya hidup munafik seakan-akan sudah menjadi hal yang biasa karena 
kita sering melihat orang-orang melakukan hal-hal yang tampaknya saleh 
dan rohani, tetapi tidak disertai dengan kehidupan yang benar-benar 
berubah. Kemunafikan ada di sekeliling kita dan kebohongan disampaikan 
untuk mengajarkan berbagai doktrin palsu.

Di masa-masa yang penuh bahaya ini, kita harus memiliki rasa takut 
yang sehat terhadap hari-hari jahat yang kita jalani. Kita harus hidup 
sebagai orang Kristen sejati yang memiliki pembaruan akal budi; 
memercayai Allah setiap hari. Kita tidak boleh menjadi sama dengan 
dunia ini, tetapi berubah oleh pembaruan budi (Roma 12:2). Sebagai 
orang percaya, hubungan yang akrab dengan Allah dan kemauan untuk 
terus berjalan bersama-Nya, merupakan suatu hal yang mutlak.

2. Kasih vs Egoisme

Egoisme dan egosentris, sengaja berbuat dosa merupakan perilaku yang 
umum saat seseorang mulai mencintai dirinya sendiri (2 Timotius 3:2). 
Masyarakat memiliki sistem nilai dan perspektif hidup yang telah 
diputarbalikkan. Sehingga, orang-orang lebih memilih mencintai 
kenikmatan daripada mencintai Allah.

"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah 
adalah kasih." (1 Yohanes 4:8)

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap 
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, 
dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Lukas 10:27)

3. Menghormati vs Kurang Ajar

Kekurangajaran dan ketidaktaatan terhadap orang tua maupun pemerintah 
merupakan bagian dari roh zaman ini; pemberontakan dan pelanggaran 
hukum. Namun demikian, Allah memerintahkan kita untuk menaati dan 
menghormati orang tua kita. Bahkan, Dia berjanji akan memberkati 
ketika kita melakukannya (Efesus 6:2-3). Kita harus tunduk pada 
pemerintah dan menghormati semua orang, dan saat kita melakukan apa 
yang benar, kita menyenangkan Allah (1 Petrus 13-27).

4. Murah Hati vs Tamak

Ketamakan merupakan sifat yang dimiliki banyak orang. Mereka 
menginginkan milik orang lain dan memiliki sistem nilai yang salah. 
Orang-orang yang tamak tidak hanya suka uang, tetapi mereka mencintai 
uang.

Sebaliknya, Tuhan berfirman bahwa orang yang murah hati akan 
berkelimpahan dan jika kita menabur dengan murah hati, kita juga akan 
menuai kemurahan hati.

"Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, 
ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:25)

5. Rendah Hati vs Angkuh

Orang-orang tinggi hati, yang mengira bahwa mereka lebih tinggi dari 
orang lain, ada banyak di masyarakat. Mereka penuh dengan kesombongan 
dan selalu sesumbar tentang diri mereka sendiri. Namun, ada pepatah 
berkata, "kesombongan selalu mendahului kejatuhan."

Ketika kita merendahkan hati di hadapan Tuhan, Ia akan meninggikan 
kita (Yakobus 4:10). Kita harus bermegah hanya di dalam Tuhan (atau, 
segala kemegahan yang kita lakukan harus ada di dalam Tuhan) (Mazmur 
34:2).

"Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang 
rendah hati." (Yakobus 4:6)

6. Murni vs Pemutar Balik

Pemutarbalikan fakta sedang merajalela saat ini. Segala sesuatu yang 
baik dan alami dipelintir, orang-orang seakan-akan kehilangan kasih 
mereka yang tulus, yang berasal dari Allah, dan menggantikannya dengan 
kasih yang tidak murni, yang tujuannya adalah untuk memuaskan hawa 
nafsu mereka sendiri.

Alkitab berkata dalam Matius 5:8, "Berbahagialah orang yang suci 
hatinya, karena mereka akan melihat Allah." Kita juga diharapkan untuk 
mengusahakan perdamaian dengan semua orang, tanpa kedua hal itu kita 
tidak akan melihat Allah (Ibrani 12:14).

7. Pemberi Semangat vs Pencemooh

Para pencemooh selalu tampak lebih kuat dari orang lain; mereka 
meremehkan dan mempermalukan orang-orang benar yang melakukan 
kebajikan. Para pencemooh ini selalu menyindir, mengejek, dan 
mengolok-olok semua orang.

Sikap dan perkataan kita harus dapat membangun semangat orang lain, 
bukan sebaliknya. Berulang kali Tuhan mengajar kita untuk membangun 
dan meneguhkan orang lain. Bahkan, kita harus melakukan itu dengan 
lebih giat di zaman akhir ini (Ibrani 10:25).

8. Setia vs Pengkhianat

Para pengkhianat, orang-orang yang mangkir, dan para pembelot adalah 
orang-orang yang tidak memiliki kesetiaan terhadap komitmen 
persahabatan. Janji-janji mereka tidak dapat dipegang dan perkataan 
mereka tidak dapat dipercaya. Mereka gemar berbohong dan memfitnah 
orang lain.

Sebaliknya, kesetiaan merupakan tanda dari sebuah persahabatan yang 
sejati. Amsal 18:24 mengatakan bahwa ada sahabat yang bahkan lebih 
dekat daripada seorang saudara. Kesetiaan, ketulusan, dan kejujuran 
merupakan karakter yang saleh, yang membawa kita kepada kesuksesan. 
Orang-orang yang dapat dipercaya dengan hal-hal yang kecil, tentu 
dapat dipercaya untuk menerima hal-hal yang lebih besar (Lukas 16:10).

9. Bersyukur vs Menuntut

Sikap si penuntut membuat dirinya merasa bahwa semua orang berutang 
kepadanya. Selain itu, perasaan tidak bersyukur ternyata juga menjadi 
bagian dari kehidupan banyak orang. Orang-orang seperti ini tidak 
mengucap syukur atau berterima kasih saat mereka mendapat keuntungan 
dari orang lain. Perpaduan dari kedua sikap ini merupakan kombinasi 
yang tepat untuk membawa seseorang kepada kehancuran.

Sebaliknya, rasa syukur merupakan sikap yang membawa seseorang menuju 
kesuksesan. Orang-orang yang berterima kasih dan bersyukurlah terus 
naik sampai ke puncak, yaitu mereka yang terus mengarahkan hati kepada 
Allah. Sebagai seorang Kristen, kita memiliki alasan yang sangat tepat 
untuk bersyukur, yaitu bahwa kita telah menerima kerajaan yang tak 
tergoyahkan. Untuk anugerah itulah, kita harus "mengucap syukur dan 
beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan 
hormat dan takut" (Ibrani 12:28).

"Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita 
Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita." (Efesus 5:20)

10. Iman yang Sejati vs Menipu Diri Sendiri (Iman vs Penyesatan)

Renungkanlah pertanyaan ini: Apakah Anda pernah memberikan diri kepada 
roh yang membuat Anda menyimpang dari kebenaran? Lihatlah ke dalam 
batin Anda baik-baik dan periksalah hati Anda. Apakah Anda mengeraskan 
hati di area-area tertentu? Apakah pikiran Anda gelap, tindakan Anda 
gegabah, atau harga diri Anda membuat Anda buta? Apakah hati nurani 
Anda menjadi beku sehingga Anda sulit membedakan antara yang benar 
dengan yang salah? Apakah Anda kehilangan kepekaan terhadap tuntunan 
Roh Kudus dan terus-menerus berbuat dosa? Apakah Anda tergelincir dan 
menolak rencana Allah terhadap hidup Anda dan merasa ingin 
meninggalkan iman Anda?

Jika ya, itu berarti Anda harus membangun kembali fondasi iman yang 
akitabiah, dengan cara menjadikan saat teduh dan pendalaman Alkitab 
sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari Anda. Perbaruilah akal budi 
Anda dan tumbuhkan iman Anda. Peliharalah kepercayaan Anda terhadap 
Allah dan hiduplah dalam iman kepada-Nya.

"... tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6)
"Orang benar akan hidup oleh iman." (Roma 1:17) (t/yudo)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Growing Prosperity.com
Alamat URL: http://www.growingprosperity.com/personal-development/leadership/christian-leadership-10-godly-character-traits-to-overcome-negative-traits
Judul asli artikel: Christian Leadership – 10 Godly Character Traits to Overcome Negative Traits
Penulis: Brenda
Tanggal akses: 4 Januari 2012


                                KUTIPAN

Para pemimpin yang baik adalah guru yang paling baik karena mereka 
menginginkan pengikutnya untuk mengajar dan melayani. (Tao Te Ching)


                       JELAJAH SITUS: CHURCH LEADERS

ChurchLeaders.com adalah situs berbahasa Inggris yang membahas tentang 
kepemimpinan Kristen. Situs ini didedikasikan untuk menjadi sumber 
informasi dan untuk menghubungkan komunitas pemimpin-pemimpin Kristen, 
supaya memberikan dampak Kerajaan Allah kepada seluruh dunia. Dalam 
situs ChurchLeader.com, Anda akan menemukan artikel yang menarik dari 
pemimpin gereja terkemuka, ide-ide segar, berita-berita terbaru, 
bahan-bahan yang dapat diunduh, dan komunitas pemimpin yang bertumbuh. 
Semua itu disediakan untuk membantu Anda memimpin dengan lebih baik.

Dalam situs ini terdapat menu Feature yang berisi artikel-artikel 
tentang kepemimpinan; Video yang berisi video-video diskusi, talk 
show, wawancara tentang kepemimpinan; Free Download yang berisi e-
buku; bahan mengajar dan lagu rohani; News yang berisi tulisan-tulisan 
mengenai berita terbaru yang berkaitan dengan kepemimpinan. Setiap 
menu dibagi ke dalam kelompok yang berbeda-beda, yang pertama untuk 
Pendeta, yang kedua untuk Pemimpin Pujian, Pemimpin Remaja, Pemimpin 
Misi, Pemimpin Kelompok Sel, dan Pemimpin Pelayanan Anak. Dalam situs 
ini juga terdapat menu search yang terintegrasi dengan Google. Anda 
juga dapat bergabung melalui Facebook, Twitter, Pintrest dan Google+. 
Untuk mengakses situs ChurchLeader.com, Anda dapat mengunjungi 
alamatnya di bawah ini. (Yusak)

==> www.churchleaders.com


                       KOMUNITAS E-LEADERSHIP

Tidak dapat dimungkiri bahwa karakter memiliki peran yang amat penting 
dalam menunjang kepemimpinan. Karakter dan kecakapan seorang pemimpin 
sangat terkait erat. Berdasarkan masalah ini, e-Leadership membuka 
kesempatan bagi para Sahabat untuk memberikan pendapat di Facebook e-
Leadership. Berikut ini hasil diskusi para sahabat e-Leadership 
tanggal 29 November 2012.

Pertanyaan: Sebutkan kualitas karakter yang baik dalam diri pemimpin 
yang cakap?

Komentar:
Nelson Semriyanto: Mengandalkan Tuhan.

Josephus Rianto: setuju Nelson Semriyanto itu merupakan syarat utama. 
Bagaimana dengan sahabat e-Leadership yang lain?

Yosia Fotiver Lie: Saya suka belajar jadi pemimpin.

Ary Tyas Tanty: Selain mengandalkan Tuhan dia juga harus memunyai 
wibawa dan menjadikan bawahannya sebagai mitra yang baik jangan sampai 
seorang pemimpin merasa bahwa dia lebih hebat dari yang lain!

Shmily Tilestian: Takut akan Allah, bertanggung jawab, bijaksana, dan 
rendah hati.

Anda ingin memberi komentar mengenai pembahasan ini? Silakan 
berkunjung ke Facebook e-Leadership 
< http://www.facebook.com/sabdaleadership/posts/10151132604841498 >.


      STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS PASKAH DARI YLSA!

Apakah Anda ingin mengerti lebih dalam tentang makna Paskah?

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > melalui program Pendidikan 
Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) kembali membuka Kelas Diskusi 
PASKAH 2013. Dalam kelas diskusi ini, akan dibahas topik-topik diskusi 
seputar kematian dan kebangkitan Kristus. Pastinya setiap peserta akan 
lebih diperkaya lagi tentang makna Paskah yang sejati melalui kelas 
ini.

Diskusi akan dilangsungkan melalui milis diskusi (email) dan berjalan 
selama 1 bulan (21 Februari -- 25 Maret 2013). Anda dapat mengikuti 
kelas diskusi ini tanpa dipungut biaya apa pun (GRATIS)! Pendaftaran 
dibuka mulai 15 Januari -- 15 Februari 2013.

Segeralah mendaftarkan diri ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-
christ.net > Kami tunggu!


Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Davida, dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org