Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/168 |
|
e-Leadership edisi 168 (21-10-2014)
|
|
==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI SEPTEMBER 2014=========== Kepemimpinan di Gereja e-Leadership -- Kepemimpinan di Gereja Edisi 168, 21 Oktober 2014 Shalom, Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang dapat menjadi panutan bagi para pengikutnya. Untuk menjadi panutan, pemimpin harus memiliki panutan agung yang menjadi standar kepemimpinannya, yaitu kehidupan dan kepemimpinan Yesus Kristus. Karakter kepemimpinan Kristuslah yang menjadi mercusuar bagi setiap pemimpin sehingga ia tahu ke arah mana ia membawa para pengikutnya. Tentu ini akan membutuhkan kerendahan hati untuk tunduk pada kehendak Allah dan kemauan untuk terus belajar mengimitasi pendekatan Yesus dalam kepemimpinan. Untuk itu, pada edisi kali ini, e-Leadership menyajikan tip tentang keserupaan dengan Kristus. Kiranya ini menolong Anda untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus dalam kepemimpinan Anda. Staf Redaksi e-Leadership, Berlin B. < http://lead.sabda.org > Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian. (Yeremia 3:15)< http://alkitab.mobi/tb/Yer/3/15/ > TIP: KESERUPAAN DENGAN KRISTUS DALAM KEPEMIMPINAN GEREJA Pernahkah Anda memerhatikan keserupaan dengan Kristus dalam kepemimpinan gereja yang alkitabiah? Saya membuat sebuah mnemonik supaya Anda dapat mengingat dengan lebih mudah empat aspek kepemimpinan Kristus. Mnemonik itu adalah "BOSS", dan masing-masing huruf diwakili oleh empat gambar segitiga dengan arah yang berlainan seperti yang akan Anda lihat di bawah ini. "BOSS" mewakili empat peran yang Yesus penuhi sebagai seorang pemimpin, dan yang dikehendaki-Nya untuk kita penuhi sebagai seorang pemimpin. BOSS: EMPAT ASPEK KEPEMIMPINAN B = "Boss" (Memberi Perintah) O = "Out Front" (Berada di depan/Menjadi Teladan) S = "Supply" (Menyediakan/Memperlengkapi) S = "Serve" (Melayani) Meskipun empat aspek kepemimpinan ini mungkin benar dalam banyak sisi kehidupan, saya menyinggung hal ini sekarang, khususnya mengenai rujukan tentang menjadi seorang Kristen dan menjalankan kepemimpinan dalam sebuah konteks jemaat. 1. Boss (Memberi Perintah) Kristus sendiri memerintahkan banyak hal. Misalnya, Dia memerintahkan kita untuk mengajar orang lain (Matius 28:20). Paulus juga memberi perintah. Ia meminta orang-orang Kristen untuk memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan. Ia mengajar tua-tua untuk memutuskan apa yang harus diajarkan, meski mereka harus melakukannya dengan lemah lembut (2 Timotius 2:24-25) dan dengan sabar serta tekun (2 Timotius 4:2). Kita, sebagai tua-tua, harus mengajar dengan hati-hati, karena Allah akan menuntut tanggung jawab kita, seberapa setia kita terhadap firman-Nya (baca Yakobus 3:1). Dengan jelas, para pemimpin gereja - - seperti pemimpin mana pun -- kadang-kadang harus memberi perintah, membuat keputusan-keputusan, dan mengemban tanggung jawab. Sebagian orang hari ini tidak nyaman dengan hal ini. Akan tetapi, Yesus jelas pernah memberi perintah, dan Dia mengajar para pengikut-Nya (termasuk kita) untuk melakukan hal yang sama -- mengajar, memberi nasihat -nasihat, bersedia melaksanakan wewenang ketika Dia memanggil kita berbuat demikian. Jenis kepemimpinan ini tidak harus dihindari. Meskipun otoritas seperti ini bisa disimpangkan, otoritas itu sendiri merupakan suatu hal yang baik, dan kita dapat menolong untuk memulihkan suatu penghargaan yang saleh kepada otoritas dengan menjalankannya secara hati-hati. 2. Out Front (Berada di Depan/Menjadi Teladan) Jika Anda melihat gambar yang ditandai "Out Front", Anda melihat sebuah segitiga yang mengarah ke kanan, dengan lingkaran pada sudut kanan. Ini mewakili sisi lain dari kepemimpinan -- menjadi seseorang yang berada di depan, yang mengambil inisiatif dan memberi contoh. Mungkin jenderal yang paling ditakuti dalam Perang Dunia II adalah Komandan tank Jerman, Rommel -- Sang "Serigala Padang Gurun". Saat pertempuran yang melibatkan pasukannya akan dimulai, akan tersebar berita, "Rommel memimpin di depan!" Pesan tersebut akan mendorong para prajurit untuk mengikutinya. Para pemimpin yang baik mengambil inisiatif. Sisi lain dari kepemimpinan yang alkitabiah adalah memberi teladan. Yesus berkata dalam Yohanes 13:34, "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Paulus menulis, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" (Filipi 2:5). Petrus mendesak beberapa orang Kristen mula-mula untuk mengingat bahwa, "Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya" (1 Petrus 2:21). Kepada orang-orang Kristen di Korintus, Paulus menulis, "Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus" (1 Korintus 11:1). Ia secara khusus memberi tahu orang-orang percaya di Tesalonika bahwa dia telah bekerja untuk menjadikan dirinya sebuah model yang dapat diikuti (2 Tesalonika 3:7-9). Ia dengan sengaja bekerja untuk memberi teladan melalui kehidupannya -- bukan suatu kehidupan yang sempurna, tetapi tetap merupakan suatu teladan. Paulus mempersembahkan hidup-Nya sendiri sebagai teladan, yang memimpin di depan untuk menunjukkan bagaimana hal itu harus dilakukan. Inilah yang harus kita lakukan. Sebagai bagian dari kepemimpinan kita, kita harus menjadi teladan (baca Yohanes 13:15; Filipi 3:17; 1 Timotius 4:12; Titus 2:7; Yakobus 5:10). 3. Supply (Menyediakan/Memperlengkapi) Sekarang, lihat gambar yang berjudul "Supply", Anda akan melihat segitiga yang lain, hanya saja segitiga ini mengarah ke kiri, dengan lingkaran pada sudut paling kiri. Gambar ini mengingatkan kita bahwa sisi lain dari kepemimpinan adalah menyediakan atau memperlengkapi. Pertimbangkanlah suatu pasukan yang jalur perbekalannya yang sangat penting terbentang sampai ke pasukan baris depan. Hal penting untuk dilakukan dalam kepemimpinan yang baik adalah secara strategis bekerja untuk memberi bekal dan fokus serta kebebasan kepada pekerjaan yang harus dilakukan oleh orang lain. Para pemimpin mengarahkan lalu lintas gereja, membagi pelayanan ke dalam bagian-bagian kecil agar orang lain sanggup melakukannya. Jika kita dipanggil untuk menjadi penyedia bekal atau memperlengkapi, kita kembali ke garis belakang dan memberi orang-orang peralatan yang mereka perlukan untuk dapat melanjutkannya sendiri. Yesus dalam Lukas 9 dan 10, setelah membekali atau memperlengkapi para murid-Nya, mengutus mereka. Mereka gagal dalam Lukas 9, tetapi kemudian Dia mengutus mereka keluar sekali lagi dalam Lukas 10, dan mereka berhasil. Yesus, dalam contoh ini, kembali ke garis belakang, menyediakan perbekalan dan memperlengkapi orang lain. Tentu saja, kita sedikit berbeda karena kita tidak dapat pergi bersama dengan orang-orang yang kita utus, seperti yang dapat Yesus lakukan melalui Roh-Nya. Jadi, situasi kita sedikit lebih menyerupai Paulus ketika dalam suratnya yang terakhir, ia menasihati Timotius untuk mengajar orang-orang yang cakap mengajar orang lain (2 Timotius 2:2). Paulus memahami bahwa dia dapat melipatgandakan pelayanannya jika dia menyediakan perbekalan atau memperlengkapi orang lain untuk melakukan pelayanan mereka sendiri. 4. Serve (Melayani) Terakhir, lihatlah gambar yang berjudul "Serve". Segitiga ini mengarah ke bawah, dengan lingkaran pada sudut paling bawah. Ini mewakili peranan pelayanan. Ini adalah "S" kedua dalam "BOSS". Ini mungkin jenis kepemimpinan Kristen yang paling khas. Kita melihat hal ini secara penuh dalam Kristus ketika Dia memberikan diri-Nya bagi kita di atas kayu salib, mati bagi kita supaya kita boleh hidup bagi Dia. Penjelasan yang menggugah dari pelayanan penyangkalan diri ini dapat ditemukan di setiap Kitab Injil, dengan refleksi lebih lanjut di sepanjang Perjanjian Baru. Filipi 2 dan 1 Petrus 2 secara khusus merupakan perikop yang sangat jelas dan menggugah. Ini merupakan teladan kepemimpinan yang Kristus berikan bagi kita. Jenis kepemimpinan inilah yang secara khusus perlu kita ikuti jika kita dipanggil untuk menjadi pemimpin dalam sebuah jemaat. Petrus menulis, "Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu." (1 Petrus 5:1-4) Keempat aspek yang berbeda tersebut -- "boss" (memberi perintah), "out front" (berada di depan/menjadi teladan), "supply" (menyediakan/memperlengkapi), dan yang terakhir "serve" (melayani) akan menjadi bagian dari kepemimpinan gereja yang alkitabiah. Diambil dan disunting dari: Judul buku: Tanda Gereja yang Sehat Penulis: Mark Dever Penerbit: Momentum, Surabaya 2010 Halaman: 298 -- 303 KUTIPAN Jalanilah hidup dengan takut akan Tuhan, maka kita tidak akan takut menghadapi persoalan yang menanti. JELAJAH SITUS: THE CHRISTIAN LEADERSHIP CENTER The Christian Leadership Center dari Universitas Mary adalah situs kepemimpinan yang mendorong dialog ekumenis dan pengembangan kepemimpinan Kristen untuk para dewasa muda, pekerja profesional, dan tokoh agama. Dipimpin oleh Dr. Leroy Huizenga, situs ini memuat konten yang menarik bagi para pemimpin dalam bentuk wawancara, resensi buku, refleksi, audio, video, transkrip acara yang mereka selenggarakan serta tautan ke berita dan wacana yang menarik. Selain itu, situs ini juga menyediakan khotbah yang ekumenis, yang berhubungan dengan Injil atau perayaan-perayaan dalam minggu-minggu istimewa. Terdapat 5 jendela utama dalam situs ini, yaitu: Home, About/contact, Leadership & ecumenism (kepemimpinan dan ekumenis), Homiletics (khotbah), Events (peristiwa), dan Edwards Epistle (surat-surat yang dipublikasikan oleh Dr. James R. Edwards). Ditulis dalam bahasa Inggris, situs Christian Leadership Center ini juga memiliki tautan dengan beberapa situs kepemimpinan lainnya, yang dapat Anda lihat dalam halaman utama. Jika Anda tertarik untuk mengikuti berita-berita dari situs kepemimpinan ini, silakan bergabung dengan Facebook atau menjadi follower dari Twitter yang mereka miliki. (N. Risanti) ==> http://www.clcumary.com/ Tanggal akses: 19 Februari 2014 STOP PRESS: SUMBER BAHAN NATAL BERKUALITAS DARI SABDA Anda membutuhkan bahan-bahan Natal untuk persiapan Natal Anda tahun ini? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) telah menyediakan berbagai bahan seputar Natal di Situs Natal Indonesia, Youtube, dan Facebook Natal. Situs Natal berisi Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dll.. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan bahan Natal berupa video audio dari SABDA melalui Youtube, serta bergabung dengan komunitas Facebook Natal sehingga Anda dapat berbagi hal-hal seputar Natal dan menambah relasi dengan saudara-saudari seiman. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi sumber-sumber bahan Natal dari YLSA! --> Situs Natal: http://natal.sabda.org/ --> Youtube: 1. Kisah Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=q8tSbbQPGZg 2. Kisah Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=MWxqm9U-KeY 3. Carita Natal Matius: http://www.youtube.com/watch?v=w3Vt18UvxsU 4. Carita Natal Lukas: http://www.youtube.com/watch?v=j0ThUUrWVV8 --> Facebook Natal: http://fb.sabda.org/natal Kontak: leadership(at)sabda.org Redaksi: Ryan, Berlin B., dan S. Setyawati Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |