Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/189 |
|
e-Leadership edisi 189 (21-6-2016)
|
|
============MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI JUNI 2016============= Nilai Tambah Seorang Pemimpin (II) e-Leadership -- Nilai Tambah Seorang Pemimpin (II) Edisi 189, 21 Juni 2016 Salam Kasih, Firman Tuhan penuh dengan cerita mengenai orang-orang yang dipakai Allah untuk melaksanakan maksud dan rencana-Nya. Jika Anda perhatikan tokoh-tokoh tersebut satu per satu, kebanyakan dari mereka bukanlah pribadi yang cakap, sempurna, dan memiliki banyak kelebihan di dalam dirinya. Allah sering kali justru memakai pribadi-pribadi yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, tetapi bersedia menyerahkan diri untuk dipakai melakukan pekerjaan-Nya. Kerendahan hati sungguh menjadi kunci bagi setiap pribadi yang akan dan sedang dipakai oleh Allah. Tanpa kerendahan hati, seseorang akan sulit mengalami pembentukan dari Allah yang sering kali amat bertolak belakang dari kehendak dan maksud-maksud pribadinya. Seorang pemimpin yang memiliki kerendahan hati, karena itu, menjadi sosok yang semakin dibutuhkan di tengah arus perkembangan zaman yang justru semakin mengutamakan eksistensi diri. Untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai bagaimana cara untuk menjadi seorang pemimpin yang rendah hati, edisi e-Leadership kali ini akan berbagi tip agar kita semakin dapat mengasah karakter kerendahan hati sebagai pelayan-pelayan Kristus. Simak pula kolom Jelajah Situs "LeaderTreks" yang kiranya akan semakin menambah wawasan para pemimpin pemuda dan pembina siswa dalam mengembangkan kepemimpinan bagi para generasi muda gereja. Mari kita segera menyimak publikasi e-Leadership edisi Juni di bawah ini. Staf Redaksi e-Leadership, N. Risanti < http://lead.sabda.org > "Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan." (Amsal 15:33) < alkitab.mobi/ayt/Ams/15/33/ > TIP: SEMBILAN KARAKTER DARI SEORANG YANG RENDAH HATI Yesus berkata dalam Matius 5:3 (AYT), "Diberkatilah orang yang miskin dalam roh (orang yang rendah hati, yang menilai dirinya sendiri tidak penting), sebab mereka yang mempunyai Kerajaan Surga." Lihat kenyataannya: kerendahan hati bukanlah kata yang sangat populer. Namun, di seluruh Alkitab, Tuhan mengajarkan kepada kita tentang manfaat menjadi orang yang rendah hati. Saya menyukai Yakobus 4:6. Dikatakan di sana, "... Allah menentang orang yang sombong, tetapi memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati" (AYT). Dengan kata lain, orang yang rendah hati mendapatkan bantuan. Saya percaya kerendahan hati sering disalah mengerti dan bahkan dipandang sebagai sebuah kelemahan. Akan tetapi, yang benar justru kebalikannya. Kerendahan hati menempatkan kita dalam posisi untuk menerima anugerah Allah dan menjadi apa pun sesuai kehendak-Nya ketika memanggil kita. Seorang yang rendah hati juga seorang yang bahagia. Mereka dapat merasakan sukacita dalam hidup mereka dan pada apa yang Allah kehendaki mereka lakukan, terlepas dari apa yang dipikirkan dunia tentang hal itu. Sebagai contoh, Anda mungkin berpikir situasi dan tanggung jawab dari Allah bagi Anda saat ini adalah hal yang biasa. Orang yang sombong selalu ingin melakukan sesuatu yang mereka pikir akan dikagumi oleh dunia ... sesuatu yang dianggap "penting" oleh orang lain. Namun, kenyataannya, kita tidak perlu melakukan sesuatu yang penting untuk menjadi orang yang penting. Kita penting karena Allah mengasihi dan menghargai kita. Nilai diri kita berasal dari Dia. Ketika kita menerima kasih-Nya dan mengetahui nilai yang sebenarnya di dalam Dia, barulah kita bisa benar-benar menikmati tujuan kita dalam hidup dan tinggal dalam kepuasan. Banyak orang menderita dengan terus-menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain yang lebih cerdas, lebih cantik, atau lebih sukses. Akan tetapi, "orang yang miskin di hadapan Allah" memiliki kemampuan untuk berbahagia dengan diri mereka apa adanya. Suami saya, Dave, adalah satu contoh sempurna. Tahun lalu, Allah memerintahkan dia untuk meninggalkan pekerjaannya dalam bidang teknik untuk membantu membangun Joyce Meyer Ministries. Pada saat itu, Allah berbicara ke dalam hatinya dan berkata, "Jika engkau melakukan apa yang Kukehendaki untuk kaulakukan ... dan memungkinkan Joyce untuk melakukan apa yang saya katakan kepadanya untuk dilakukan, maka Engkau akan mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan yang besar." Dave merupakan bagian yang sangat penting dalam pelayanan ini. Kami adalah tim, dan dia mengawasi semua aspek bisnis dan keuangan dalam organisasi. Namun, dibutuhkan seorang pria yang benar-benar rendah hati -- seorang pria yang kuat dan tahu bahwa Allah berkenan terhadapnya -- untuk menerima istrinya menjadi orang yang "berada di depan". Saya dapat dengan jujur mengatakan bahwa Dave adalah satu-satunya orang yang paling bahagia yang saya kenal. Ia tahu apa yang telah diminta Allah untuk ia lakukan ... dan ia melakukannya dengan sukacita. Apa saja karakter lainnya dari seseorang yang rendah hati? 1. Orang yang rendah hati selalu meminta bantuan, dan mereka tidak bersikeras untuk melakukan segala sesuatu dengan cara mereka. 2. Mereka cepat memaafkan orang lain, sulit untuk menyinggung, dan senang menunggu Allah untuk melakukan pembenaran ketika mereka telah disalahpahami. 3. Mereka sabar dan tidak menjadi frustasi dengan kelemahan orang lain. 4. Orang yang rendah hati adalah pembawa damai. Sebenarnya, kita memerlukan kerendahan hati untuk memelihara damai dalam hidup kita. Roma 12:16 (AYT) mengatakan, "Hendaklah kamu sehati sepikir satu dengan lain; jangan sombong, tetapi bergaullah dengan mereka yang dianggap rendah. Janganlah menganggap dirimu bijaksana!" Wow! Bayangkan saja jika kita semua memutuskan untuk melakukan satu dari perintah ini saja dari Alkitab. Itulah cara yang memimpin kita untuk berdamai dengan diri kita dan dengan orang lain. 5. Seorang yang rendah hati tahu kapan harus diam. Tentunya tidaklah salah untuk berbicara, tetapi seorang yang rendah hati merasa nyaman membiarkan orang lain menjadi pusat perhatian dan tidak merasa perlu untuk membicarakan pikiran mereka dalam setiap situasi. 6. Seorang yang rendah hati melihat kelemahan mereka sendiri dan dengan mudah dapat mengakuinya. Ketika kita membuka diri kepada orang lain mengenai diri kita, ini akan benar-benar dapat mendorong dan membantu mereka menyadari bahwa mereka bukanlah satu-satunya yang berurusan dengan berbagai masalah. 7. Seorang yang rendah hati dengan senang melayani orang lain, dan mereka tidak melakukannya untuk mengesankan orang lain. Mereka melakukannya bagi Allah, mengetahui bahwa upah mereka akan datang dari Allah. 8. Seorang yang rendah hati akan sangat bersyukur. Ini adalah salah satu alasan mereka biasanya sangat senang. Ketika kita hidup dengan penuh syukur, kita melepaskan sukacita dan kekuatan ke dalam hidup kita. 9. Seorang yang rendah hati memiliki hati yang lembut dan cepat untuk bertobat. 10. Seorang pemimpin yang benar-benar rendah hati memperlakukan setiap orang dengan perhatian. Bagaimana seorang pemimpin memperlakukan orang-orang adalah cara yang paling cepat untuk menemukan tingkat kerendahan hati mereka. Di dalam 1 Petrus 5:6 (AYT) dikatakan, "Sebab itu, rendahkanlah dirimu di bawah tangan Allah yang penuh kuasa. Maka, Ia akan meninggikan kamu pada waktunya." Semakin saya menjadi tua, semakin saya menyadari pentingnya kerendahan hati. Dalam Yohanes 15:5 (AYT), Yesus berkata, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Setiap orang yang tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia akan berbuah banyak karena terpisah dari-Ku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." Saya sering mendoakan hal- hal seperti, "Tuhan, saya tidak bisa melakukan apa-apa tanpa Engkau hari ini. Tolonglah bantu saya -- saya membutuhkan kasih karunia-Mu dalam setiap situasi." Saya mendorong Anda untuk berdoa dan meminta bantuan Allah. Oleh anugerah-Nya, Anda dapat mulai mengembangkan sikap rendah hati dan menemukan kehidupan yang Anda inginkan. (t/Santi T.) Diterjemahkan dari: Nama situs: CP Opinion Alamat URL: http://www.christianpost.com/news/9-characters-of-a-humble-person-137932/ Judul asli artikel: 9 Characters of a Humble Person Penulis artikel: Joyce Meyer Tanggal akses: 6 April 2016 KUTIPAN Ia memimpin orang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang yang rendah hati. (Mazmur 25:9, AYT) JELAJAH SITUS: LEADERTREKS Semakin sedikitnya generasi muda yang terlibat aktif dalam pelayanan di gereja membuat gereja mengalami krisis regenerasi kepemimpinan. Jika gereja tidak segera tanggap untuk mengatasi tantangan tersebut maka satu generasi akan hilang dan gereja akan mengalami kesulitan untuk terus bertahan di masa mendatang. Jika Anda adalah bagian dari gereja yang rindu atau terlibat aktif dalam pelayanan pengembangan kepemimpinan, situs LeaderTreks dapat menjadi salah satu pilihan terbaik untuk memperlengkapi Anda. Situs berbahasa Inggris yang mengkhususkan pelayanannya untuk pengembangan kepemimpinan siswa ini menyediakan berbagai bahan yang akan membantu siswa, remaja, serta pembina siswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dalam dirinya. Dengan menggunakan metode perjalanan, pelatihan inovatif, dan kurikulum yang dimilikinya, situs LeaderTreks bertujuan untuk menjadi mitra gereja dalam membekali generasi mudanya dalam memimpin gereja dan untuk menghadapi perubahan budaya di masa yang akan datang. Dengan program-program yang menyediakan prinsip-prinsip yang dibutuhkan untuk mengembangkan kepemimpinan serta pengalaman untuk menggunakan keterampilan siswa, situs LeaderTreks dapat memberi bahan-bahan yang akan mendukung maksud Allah untuk menciptakan kepemimpinan transformasional bagi gereja-Nya. Nah, segera kunjungi situs yang memiliki motto "Making disciples, Developing leaders" ini di: https://www.leadertreks.org/, dan dapatkan berbagai bahan kepemimpinan remaja dan pemuda yang Anda butuhkan untuk pembinaan regenerasi kepemimpinan, baik di gereja maupun komunitas pelayanan Anda. Peresensi: N. Risanti Tanggal akses: 11 Maret 2016 STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB JULI/AGUSTUS 2016! Setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi pengikut Kristus dan meneladani hidup serta ajaran-ajaran Kristus. Selain itu, orang percaya harus mengemban tanggung jawab sebagai seorang Kristen yang berdoa, mempelajari Alkitab, beribadah, hidup dalam persekutuan, hidup kudus, menggunakan karunia-karunia rohani, memuridkan orang lain, dsb.. Anda ingin tahu lebih banyak mengenai tanggung jawab menjadi orang Kristen? Silakan ikuti kelas OKB! Daftarkan diri Anda ke Kusuma < kusuma(at)in-christ.net > dengan Subjek [DAFTAR -- KELAS OKB]. Mari kita bersama-sama mengaplikasikan prinsip-prinsip Kristen yang akan dipelajari tersebut dalam tindakan sehari-hari! Kontak: leadership(at)sabda.org Redaksi: Santi T., Margaretha I., N. Risanti, dan Odysius Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |