Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/21

e-Leadership edisi 21 (13-9-2007)

Karakter Pemimpin - Kompetensi


                          Edisi September 2007
==================================**==================================
                     Milis Publikasi e-LEADERSHIP
                                 ****
               Topik: Karakter Pemimpin - Kompetensi
==================================**==================================

  MENU SAJI

  EDITORIAL         : Arti Penting Kompetensi dalam Kepemimpinan
  ARTIKEL (1)       : Menemukan Pemimpin Kompeten
  ARTIKEL (2)       : Kompetensi: Jika Anda Membangunnya, Mereka akan
                      Datang
  TIPS              : Cara Meningkatkan Kompetensi
  INSPIRASI         : Baik Buruknya Permainan Anda Tergantung dari
                      Latihan Anda
  STOP PRESS        : 40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa

==================================**==================================
EDITORIAL

          -*- ARTI PENTING KOMPETENSI DALAM KEPEMIMPINAN -*-

  Suatu ketika, sekelompok orang membicarakan hal pemilihan walikota
  yang akan berlangsung di kota mereka. Komentar mereka tentang
  pemilihan waikota itu bermacam-macam. Salah satu orang berkata, "Wah
  ..., si A itu bagus, kemarin aku lihat dia saat berpidato, dia
  tampak sangat berwibawa sekali." Mendengar komentar tersebut, yang
  lainnya berkata, "Wibawa saja tidak cukup ..., kita harus memilih
  pemimpin yang kompeten."

  Dari peristiwa di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan
  sesuatu yang sangat signifikan. Seseorang yang kompeten akan
  dianggap pantas untuk menjadi pemimpin oleh orang lain. Orang yang
  kompeten akan disegani dan diikuti oleh orang-orang yang ada di
  sekitarnya. Dan hal itu akan mendorong terciptanya sebuah
  kepemimpinan yang sukses.

  Edisi e-Leadership kali ini mengajak Anda untuk belajar tentang
  kompetensi. Kami harap apa yang kami sajikan melalui kolom Artikel,
  Tips, dan Inspirasi dapat membantu Anda untuk lebih mengenal arti
  kompetensi dan segala aspek yang terkait, terlebih lagi, dapat
  membantu Anda untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang kompeten.

  Selamat menyimak. Tuhan memberkati!

  Pimpinan redaksi e-Leadership,
  Dian Pradana


    "Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang
  yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya,
      dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka
         di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang,
          pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang
              dan pemimpin sepuluh orang." (Kel. 18:21)
            < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kel+18:21 >

==================================**==================================

  KOMPETENSI ADALAH LEBIH DARI SEKEDAR KATA-KATA. KOMPETENSI ADALAH
   KEMAMPUAN SEORANG PEMIMPIN UNTUK MENGATAKANNYA, MERENCANAKANNYA,
     DAN MELAKUKANNYA DENGAN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA ORANG LAIN
       MENGETAHUI BAHWA IA MENGETAHUI CARANYA - DAN MENGETAHUI
               BAHWA MEREKA INGIN MENJADI PENGIKUTNYA.
                          (John C. Maxwell)

==================================**==================================
ARTIKEL (1)

                 -*- MENEMUKAN PEMIMPIN KOMPETEN -*-
                     Diringkas oleh: Dian Pradana

  Pemimpin kompeten! Apa maksud pernyataan ini? Jika disederhanakan
  (meski tidak mungkin), maksud dari istilah ini mungkin adalah kata
  "baik" (baik secara etis/moral/religi, sosial, estetis, kinerja,
  dsb.) atau secara leksikal berarti: mampu, ahli, cerdas, tangkas,
  sigap, dan sebagainya. Tetapi pertanyaannya adalah apakah ada orang
  yang berani berkata bahwa "saya adalah pemimpin yang baik" atau
  adakah pemimpin yang berani berkata bahwa "saya tahu bagaimana
  caranya menjadi pemimpin yang kompeten." Jawaban untuk
  pertanyaan-pertanyaan di atas sukar diperoleh, dan kalaupun ada,
  jawabannya bersifat tersirat. Pada sisi lain, jawaban tersebut tentu
  ada pada setiap orang/pemimpin, hanya saja kunci dan jawaban menjadi
  "pemimpin yang baik" lebih banyak ditekati (sebagai sikap batin),
  dihidupi, dan dipraktikkan daripada dibicarakan secara demonstratif.
  Dengan demikian, prinsip-prinsip, teori-teori, atau
  pengalaman-pengalaman kepemimpinan yang dicetak hanyalah merupakan
  alat rangsangan yang mendorong seseorang untuk menjad pemimpin yang
  baik. Karena kepemimpinan yang baik tidak dihasilkan dari sekadar
  mempelajari/membaca prinsip/teori/pengalaman kepemimpinan, namun
  dari praktik kepemimpinan yang dilakukan secara ajeg.

  Jika begitu, adakah pemimpin yang kompeten? Jawabannya memang ada,
  namun pemimpin kompeten itu sulit ditemukan -- bagaikan mencari
  jarum dalam jerami. Dalam mencari pemimpin yang kompeten, kita harus
  terlebih dahulu menentukan kriteria kompetensi dan bagaimana
  mengukur kompetensi seorang pemimpin. Ternyata, kompetensi
  kepemimpinan dapat diukur dengan sejumlah kriteria, baik yang
  bersifat objektif, maupun yang subjektif. Kriteria yang subjektif
  itu adalah milik pribadi yang idenya dapat dibagikan oleh setiap
  individu pemimpin. Sedangkan kriteria yang objektif cenderung
  merupakan alat identifikasi saja.

  Apabila seorang pemimpin dikatakan kompeten, maka kompetensinya
  terlihat dari perilaku, sikap, dan kebiasaan yang muncul dari atau
  merupakan ekspresi diri yang melibatkan perpaduan/pertauatan tiga
  unsur penting, yakni karakter, pengetahuan, serta
  kecakapan/keahlian/keterampilan dari pemimpin.

  KOMPETENSI DARI SUDUT KARAKTER
  ------------------------------
  Mengingat pentingnya kompetensi seseorang dari segi karakter (paling
  tidak bagi kepemimpinan Kristen), di mana karakter yang baik akan
  menentukan penerapan pengetahuan dan keahlian dengan baik, maka
  kepemimpinan Kristen harus memerhitungkan kompetensi dari segi
  karakter, yang hanya dapat dibaca melalui perilaku atau tindakan.

  Adapun kompetensi karakter seseorang dari segi kekristenan hanya
  dapat diidentifikasi dengan melihat beberapa indikasi berikut.
  1. Komitmen kepada Tuhan, organisasi/pemimpin dan pekerjaan. Hal ini
     dapat dilihat dari adanya kesetiaan, kejujuran, kerajinan, sikap
     bertanggung jawab, dsb. yang dibuktikan dalam sikap hidup dan
     kerja sehari-hari. Perilaku nyata dari seorang pemimpin
     menggambarkan isi hatinya (sikap batin) serta kebiasaan hidupnya.

  2. Integritas diri yang berkenaan dengan bagaimana seseorang melihat
     diri -- self ideal, self image, self esteem; Tuhan (khususnya
     sikapnya terhadap dosa/kejahatan); hubungan dengan orang lain
     sehingga ia diakui sebagai "bijak" dan "baik" dalam takaran
     sosial; sikap terhadap uang sehingga ia dianggap dapat dipercaya
     karena tidak berkompromi dengan "ketidakjujuran"; sikap terhadap
     kerja di mana ia menghargai pekerjaan dan tanggung jawab yang
     dipercayakan kepadanya. Faktor-faktor tersebut hanya dapat
     dibuktikan dalam perilaku nyata.

  3. Faktor khusus, antara lain disiplin, motivasi, semangat hidup,
     kerja sama, orientasi hasil/sukses, sikap positif, kreatif,
     inovatif, sinergetik, energetik, ketahanan, konsistensi, dsb..
     Semua faktor itu dapat terlihat dari perilaku dan perbuatan
     seseorang.

  4. Kemauan keras untuk bekerja serta kesetiaan dan ketekunan kerja
     yang dibuktikan dengan bekerja baik dan bekerja keras dengan
     sikap pasti, yaitu mencapai tujuan kerja dan
     menghasilkan/produktif.

  KOMPETENSI DARI SUDUT PENGETAHUAN
  ---------------------------------
  Pengetahuan yang baik yang dimiliki seseorang akan membuat orang itu
  melakukan sesuatu yang baik, membuatnya dianggap lebih/ahli oleh
  orang lain serta mendapat kredensi sosial. Itulah mengapa
  pengetahuan adalah salah satu faktor yang harus dimiliki oleh
  seseorang agar dapat menjadi pemimpin yang kompeten.

  Kompetensi seorang pemimpin dari segi pengetahuan dapat diukur dari
  beberapa hal berikut.
  1. Dapat memahami bagaimana mengembangkan dan menggunakan pikirannya
     dengan baik, tersistem, efektif, dan efisien, serta dapat
     berpikir secara kreatif-inovatif yang bersifat pragmatis dan
     produktif.

  2. Dapat memahami dengan baik manfaat berpikir proaktif (cara
     berpikir yang menandakan adanya kemauan baik serta semangat untuk
     maju dan sukses) dan sinergetik (cara berpikir yang menandakan
     bahwa seseorang memerhitungkan segala faktor yang terkait dan
     saling memengaruhi/bekerja sama yang mendukung ke arah
     keberhasilan) sehingga mampu membuat keputusan dengan tepat,
     jelas, dan berdaya guna.

  3. Memahami bagaimana berpikir lengkap, tersistem/bertahap, serta
     tuntas, yang memungkinkan seseorang untuk mengetahui bagaimana
     dapat menggunakan pikirannya untuk berpikir terencana atau
     strategis sehingga dapat meletakkan dasar serta merancang
     jurus-jurus dan kerangka kerja untuk bekerja dengan baik.

  4. Memahami bagaimana berpikir cermat dan tepat yang membantu untuk
     membuat penaksiran/perkiraan serta keputusan yang tepat.
     Perpaduan antara pengetahuan yang baik dan kemampuan untuk
     berpikir cermat dan tepat akan membuat seseorang memunyai
     kemampuan lebih, yakni yang sering disebut "naluri kepemimpinan",
     yang memungkinkan seseorang untuk memimpin dengan baik.

  KOMPETENSI DARI SUDUT KECAKAPAN/KEAHLIAN/KETERAMPILAN
  ----------------------------------------------------
  Faktor ini berkenaan dengan sejauh mana penerapan karakter dan
  pengetahuan secara praktis. Kompetensi keahlian ini dapat dilihat
  dari dua sudut penting berikut.
  1. Yang berkenaan dengan "hubungan antar manusia", atau disebut
     sebagai "keterampilan atau kecakapan sosial".
     Seorang pemimpin yang baik tidak hanya menyadari bahwa ia
     membutuhkan orang lain, tetapi ia juga dengan penuh tanggung
     jawab dapat membina hubungan baik dengan orang lain yang menjamin
     kerja sama yang baik dan keberhasilan kerja. Hubungan baik dengan
     orang lain harus dimulai oleh pemimpin. Ia harus mentekadinya,
     menyukainya, menghidupinya dengan melaksanakannya dengan penuh
     tanggung jawab. Golden rule kepemimpinan Tuhan Yesus tetap
     berlaku di sini, yaitu: "Segala sesuatu yang kamu kehendaki
     supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada
     mereka" (Mat. 7:12). Tekanan utama yang diberikan di sini adalah
     bahwa apa saja yang dilakukan oleh seorang pemimpin,
     mencerminkan apa saja yang akan/nanti/telah diperbuat orang
     kepadanya. Apabila pemimpin menghendaki dan melaksanakan/membina
     hubungan baik dengan siapa saja, ia pun akan menerima kebaikan
     dari tindakannya.

  2. Yang berkenaan dengan "hubungan pelaksanaan tugas" di mana
     seseorang yang disebut ahli itu tahu dan dapat melakukan tugasnya
     dengan baik dan benar.
     Keterampilan/keahlian/kecakapan tugas berkaitan erat dengan
     hal-hal praktis yang bersifat teknis, sehingga dapat juga disebut
     keahlian teknis/praktis. Keahlian ini berkaitan erat dengan
     "bagaimana melaksanakan tugas", yang harus dilaksanakan dengan
     baik. Berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
     a. Pemimpin harus memiliki kecakapan "know how" (memberi
        pengarahan) secara umum, sekalipun ia tidak perlu "maha ahli".
        Wawasan yang luas dan belajar dengan menggunakan segala macam
        cara akan membantu dalam memperoleh kecakapan ini.
     b. Pemimpin harus memiliki keahlian khas, khususnya yang
        berkenaan dengan kecakapan memimpin.

  Hal-hal di atas itulah yang merupakan kriteria ukuran seorang
  pemimpin yang kompeten. Namun demikian, asumsi penting dari segi
  kekristenan yang perlu ditekankan ialah bahwa kompetensi seorang
  individu pemimpin Kristen adalah anugerah Allah (Yoh. 15:16-17), di
  mana semua faktor yang disinggung di atas hanya ada karena dia
  menemukan dirinya ada karena dan di dalam Tuhan (Ef. 2:6-10; 2Tim.
  3:14-17). Di sisi lain, kompetensi adalah tanggung jawab anugerah
  untuk menghidupi anugerah di atas dengan seluruh aspek secara nyata
  dan ajeg (Ams. 3:1-15; Fil. 2:2-18, 4:8-9). Setelah itu, kompetensi
  tidak perlu dituntut, ia akan ada dan yang kompeten akan diakui
  kompeten bila dihidupi serta dibagi secara ajeg dalam upaya memimpin
  oleh pemimpin itu sendiri.

  Diringkas dan disesuaikan dari:
  Judul buku: Kepemimpinan yang Dinamis
  Judul bab : Menemukan Pemimpin Kompeten
  Penulis   : Pdt. Dr. Yakob Tomatala
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang 1997
  Halaman   : 325 -- 341

==================================**==================================
ARTIKEL (2)

    -*- KOMPETENSI: JIKA ANDA MEMBANGUNNYA, MEREKA AKAN DATANG -*-

  SAMBUTAN BESAR-BESARAN BAGI ORANG BIASA
  ---------------------------------------
  Benjamin Franklin selalu menganggap dirinya warga biasa. Sebagai
  salah seorang dari tujuh belas saudara, Franklin adalah putra
  seorang pedagang dan pembuat lilin yang jauh dari kaya. Masa
  kecilnya seperti kebanyakan anak-anak. Ia bersekolah hanya selama
  dua tahun. Pada usia dua belas tahun, ia sudah dilatih kakaknya
  dalam bidang percetakan.

  Franklin bekerja keras dan hidup sederhana, mengendalikan
  perbuatan-perbuatannya menurut tiga belas kebajikan yang
  dievaluasinya setiap tahun. Di usia dua puluh tahuun, ia memulai
  usaha percetakannya sendiri. Seandainya Franklin berpuas diri dengan
  pekerjaannya itu, namanya hanya akan menjadi catatan kaki kecil
  dalam sejarah Philadelphia. Namun ia menjalani kehidupan yang luar
  biasa. Ia adalah salah seoorang bapa kemerdekaan Amerika dan seorang
  pemimpin besar dari bangsa yang baru berdiri ini. Ia adalah salah
  seorang penulis Proklamasi Kemerdekaan dan belakangan ia membantu
  penulisan Traktat Paris serta Konstitusi Amerika Serikat (Dialah
  satu-satunya yang menandatangani ketiganya itu). Dan ia terpilih
  untuk melaksanakan misi diplomatik yang sulit serta berbahaya ke
  Paris ketika perang untuk mendapatkan dukungan militer serta
  keuangan untuk Revolusi.

  Apakah yang memberikan kesempatan kepada seorang pedagang dari Utara
  untuk memberikan pengaruh di antara para pemilik tanah dari Selatan
  yang kaya raya serta dominan, yang memimpin perang kemerdekaan? Saya
  percaya itu adalah karena kompetensi Franklin yang luar biasa.
  Benjamin Franklin sempurna dalam segala yang disentuhnya selama
  tujuh dekade. Ketika ia memulai usaha percetakannya pada tahun 1726,
  orang percaya bahwa Philadelphia tak dapat mendukung perusahaan
  percetakan ketiga, namun Franklin segera mendapatkan reputasi
  sebagai yang paling terampil serta paling giat di kota kecil
  tersebut. Namun, pedagang Philadelphia ini tidak berpuas diri dengan
  prestasi itu saja.

  Pikiran Franklin selalu ingin tahu dan ia terus mencari-cari untuk
  memerbaiki dirinya serta orang lain. Ia meluaskan usahanya ke
  penerbitan. Salah satu hasil kerja kerasnya adalah "Poor Richard`s
  Almanack" yang terkenal itu. Ia mengadakan banyak eksperimen dengan
  kelistrikan dan menemukan banyak istilah yang masih digunakan. Ia
  menemukan berbagai barang, seperti tungku masak, kateter, serta
  lensa bifocal. Dan ketika ia sering melintasi Samudera Atlantik, ia
  sempat melintasi Sungai Teluk. Sikapnya terhadap kehidupan dapat
  dilihat dalam sebuah prinsip yang ditulisnya untuk almanaknya:
  "Jangan sembunyikan talenta-talentamu, karena semua talentamu itu
  diciptakan untuk digunakan. Apa gunanya sundial (penentu waktu
  menurut bayangan tongkat berdiri yang tertimpa sinar matahari) di
  tempat teduh?"

  Banyak bukti dari talenta Franklin. Ia membantu mendirikan
  perpustakaan Philadelphia yang pertama. Ia memulai pemadam kebakaran
  yang pertama di Amerika. Dan ia memegang banyak posisi pemerintahan.
  Yang terutama, Franklin dikenal karena kemampuannya. Namun,
  terkadang ia harus membiarkan kompetensinya berbicara sendiri.
  Ketika ia sedang berupaya mengadakan perbaikan-perbaikan dalam
  agrikultur, ia temukan bahwa plester acian malah membuat gandum
  serta rerumputan tumbuh lebih baik, namun ia sulit meyakinkan para
  tetangganya tentang temuannya itu. Solusinya? Ketika musim semi
  tiba, ia pergi ke sawah yang dekat dengan sebuah jalan kecil,
  menulis di atas tanah dengan jarinya, memplesternya dengan acian,
  lalu menaburkan benih di atasnya. Ketika orang lewat sana beberapa
  minggu kemudian, mereka dapat melihat huruf-huruf hijau yang tumbuh
  lebih baik ketimbang yang lainnya. Huruf-huruf tersebut berbunyi,
  "Ini telah diplester dengan acian". Orangpun jadi mengerti.

  MENGUNGKAPKANNYA
  ----------------
  Kita semua mengagumi orang yang memerlihatkan kompetensi yang
  besar, entah mereka adalah tukang yang terampil, atlet kelas dunia,
  ataupun pemimpin bisnis yang sukses. Namun sesungguhnya, Anda tidak
  perlu menjadi Faberge, Michael Jordan, atau Bill Gates untuk
  mencapai kesempurnaan dalam bidang kompetensi. Jika Anda ingin
  mengembangkan kualitas ini, inilah yang perlu Anda lakukan.
  1. Muncullah setiap hari.
     Ada pepatah, "Segalanya datang kepada dia yang menunggu."
     Sayangnya, terkadang tinggal sisa-sisa dari orang yang sampai
     duluan. Orang yang bertanggung jawab muncul seperti yang
     diharapkan. Namun, orang yang berkompetensi tinggi melangkah
     lebih jauh lagi. Mereka tidak hanya muncul secara jasmani. Mereka
     datang dalam keadaan siap tanding setiap harinya -- bagaimanapun
     perasaan mereka, keadaan apa pun yang mereka hadapi, atau
     seberapa sulitpun mereka perkirakan pertandingannya nanti.

  2. Teruslah memerbaiki diri.
     Seperti Benjamin Franklin, semua orang yang berkompetensi tinggi
     terus mencari cara-cara untuk terus belajar, bertumbuh, serta
     memerbaiki diri. Mereka melakukannya dengan menanyakan mengapa.
     Toh, orang yang mengetahui bagaimana caranya akan selalu
     mendapatkan pekerjaan, namun orang yang mengetahui mengapa yang
     akan selalu menjadi bos.

  3. Tindak lanjutilah dengan sempurna.
     Saya belum pernah berjumpa dengan seseorang yang saya anggap
     kompeten yang tidak menindaklanjuti. Saya berani bertaruh bahwa
     Anda pun demikian. Willa A. Foster berkomentar, "Kualitas
     tidaklah pernah merupakan suatu kebetulan; kualitas selalu
     merupakan hasil dari tekad yang bulat, upaya yang tulus, arahan
     yang intelijen, serta pelaksanaan yang penuh keterampilan;
     kualitas mencerminkan pilihan bijaksana dari berbagai
     alternatif."

     Berprestasi sempurna selalu merupakan suatu pilihan, suatu
     kehendak. Sebagai pemimpin, kita berharap orang-orang kita akan
     menindaklanjutinya jika kita melempar bolanya. Mereka pun
     berharap demikian serta lebih banyak lagi dari kita sebagai
     pemimpin mereka.

  4. Capailah lebih dari yang diharapkan.
     Orang yang berkompetensi tinggi selalu menempuh jarak ekstra.
     Bagi mereka, cukup itu tidak pernah cukup. Dalam buku "Men in
     Mid-Life Crisis," Jim Conway menulis bahwa ada orang yang
     merasakan "semakin lemahnya kebutuhan untuk menjadi orang besar,
     dan semakin kuatnya perasaan `ya kita jalani saja deh sebisa
     kita`. Tidak usah pusing kalau tidak mencetak gol. Pokoknya
     jalani saja pertandingannya dan jangan sampai dipersalahkan."
     Seorang pemimpin tidak mungkin dapat memertanggungjawabkan
     sikap seperti itu. Mereka perlu melaksanakan tugasnya serta lebih
     banyak lagi, hari demi hari.

  5. Inspirasikanlah orang lain.
     Para pemimpin berkompetensi tinggi melakukan lebih dari sekadar
     berprestasi tinggi. Mereka menginspirasikan serta memotivasi
     orang mereka untuk juga melakukan hal yang sama. Sementara ada
     orang yang mengandalkan hanya keterampilannya untuk membina
     hubungan dengan sesama untuk bertahan. Pemimpin yang efektif
     memadukan keterampilan itu dengan kompetensi yang tinggi untuk
     membawa organisasinya ke tingkat kesempurnaan serta pengaruh yang
     baru.

  MERENUNGKANNYA
  --------------
  Bagaimanakah sikap Anda dalam melaksanakan tugas? Apakah Anda
  mengerahkan seluruh kemampuan Anda untuk meraih prestasi setinggi
  mungkin? Atau apakah cukupan saja?

  Jika Anda renungkan orang-orang yang kompeten, sesungguhnya hanya
  ada tiga jenis orang:
  1. Mereka yang dapat melihat apa yang harus terjadi,
  2. Mereka yang dapat membuatnya terjadi, dan
  3. Mereka yang dapat membuat segalanya terjadi secara maksimal.

  Dalam profesi Anda, sikap manakah yang Anda perlihatkan secara
  konsisten? Apakah Anda seorang pemikir, pelaku, atau pemain yang
  mati-matian? Semakin baik Anda, semakin besar potensi pengaruh Anda
  terhadap orang-orang Anda.

  MENERAPKANNYA
  -------------
  Untuk meningkatkan kompetensi Anda, lakukanlah yang berikut.
  1. Fokuskan perhatian Anda. Jika selama ini  Anda tidak terfokus
     kepada pekerjaan Anda secara mental atau emosional, perbaikilah.
     Pertama, dedikasikanlah diri kembali kepada pekerjaan Anda.
     Bertekadlah untuk memberikan perhatian penuh. Kedua, cari tahulah
     mengapa Anda tidak fokus. Apakah Anda membutuhkan
     tantangan-tantangan baru? Apakah Anda berkonflik dengan bos atau
     rekan Anda? Apakah pekerjaan Anda tidak memunyai masa depan?
     Identifikasikanlah sumber masalahnya dan buatlah rencana untuk
     menyelesaikannya.

  2. Definisikan ulang standarnya. Jika prestasi Anda tidak konsisten,
     periksalah kembali standar Anda. Apakah sasaran Anda terlalu
     rendah? Apakah Anda suka mengambil jalan pintas? Jika ya,
     tentukanlah ekspektasi yang lebih menuntut terhadap diri sendiri.

  3. Carilah tiga cara untuk memerbaiki diri. Tak seorang pun dapat
     terus memerbaiki dirinya tanpa tekad yang kuat. Lakukanlah riset
     kecil untuk menemukan tiga hal yang dapat Anda lakukan untuk
     memerbaiki keterampilan profesional Anda. Lalu dedikasikanlah
     waktu serta uang Anda untuk menindaklanjutinya.

  MELATIHNYA SETIAP HARI
  ----------------------
  Saya pernah membaca editorial di majalah Texas Business yang
  bunyinya, "Kita benar-benar generasi yang sesat, yang berpacu di
  jalur cepat entah ke mana, selalu mencari lambang dolar sebagai
  petunjuknya. Itulah satu-satunya standar yang kita kenal. Kita tidak
  punya keyakinan, tidak punya batasan etika."

  Anda hanya akan menjadi sebaik standar pribadi Anda sendiri.
  Kapankah terakhir kalinya Anda kerahkan seluruh kemampuan Anda dalam
  pekerjaan Anda, walaupun tak seorang pun akan mengetahuinya?

  Diambil dari:
  Judul buku: 21 Kualitas Kepemimpinan Sejati
  Judul bab : Kompetensi: Jika Anda Membangunnya, Mereka Akan Datang
  Penulis   : John C. Maxwell
  Penerjemah: Drs. Arvin Saputra
  Penerbit  : Interaksara, Batam Centre 2001
  Halaman   : 47 -- 55

==================================**==================================
TIPS

                 -*- CARA MENINGKATKAN KOMPETENSI -*-

  Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kompetensi.
  1. Fokuskanlah diri secara profesional.
     Sungguh sulit mengembangkan potensi jika Anda berusaha
     mengerjakan segalanya. Pilihlah suatu bidang yang menjadi bidang
     keahlian Anda. Apakah yang memadukan keterampilan Anda, minat
     Anda, sekaligus peluang Anda? Apa pun itu, kejarlah itu.

  2. Perhatikanlah detail-detailnya.
     Terlalu banyak orang tidak maksimal hasil kerjanya. Untuk
     memaksimalkan hasil kerja Anda, Anda perlu mengembangkan
     kemampuan untuk meraih kesempurnaan hingga ke detail-detailnya.
     Itu tidaklah berarti menjadi pengelola mikro atau gila kendali.
     Melainkan berarti mengerjakan sepuluh persen terakhir dari
     pekerjaan apa pun yang sedang Anda selesaikan. Cobalah pada
     proyek berikutnya atau tugas besar berikutnya yang menjadi
     tanggung jawab Anda.

  3. Berikanlah perhatian lebih besar pada pelaksanaannya.
     Karena pelaksanaan sering kali merupakan bagian tersulit dalam
     suatu pekerjaan, berikanlah perhatian yang lebih besar dalam hal
     itu. Bagaimanakah Anda bisa memerbaiki jembatan antara menemukan
     ide-ide dengan menerapkannya dalam praktik? Kumpulkanlah
     rekan-rekan satu tim Anda dan diskusikanlah bagaimana Anda dapat
     meningkatkan prosesnya.

  Diambil dan disesuaikan dari:
  Judul buku: 17 Kualitas Seorang Pemain Tim Sejati
  Judul bab : Kompeten: Kalau Anda tidak Bisa, Tim Anda Takkan Mau
  Penulis   : John C. Maxwell
  Penerjemah: Drs. Arvin Saputra
  Penerbit  : Interaksara, Batam Centre 2001
  Halaman   : 82 -- 84

==================================**==================================
INSPIRASI

  -*- BAIK BURUKNYA PERMAINAN ANDA TERGANTUNG DARI LATIHAN ANDA -*-

  Pelatih Don Shula percaya kepada "praktik kesempurnaan". Ia sering
  mengutip kata-kata Paul Brown, pelatih tim Cleveland Browns yang
  legendaris, yang mengatakan, "Rugby itu permainan yang penuh dengan
  kekeliruan. Tim yang paling sedikit membuat kekeliruan dalam
  pertandingan biasanya menang."

  Perusahaan perlu mendekati prestasi orang-orangnya dengan perhatian
  yang sama terhadap kualitas, namun setelah saya amati, saya jarang
  menemukan penekanan seperti ini pada "praktik kesempurnaan". Lebih
  sering perusahaan-perusahaan merekrut orang-orang yang sangat
  kompeten, lalu membiarkan mereka bergumul sendirian.

  Tak ada individu atau tim yang dapat mencapai "praktik kesempurnaan"
  sendirian. Dibutuhkan konsentrasi serta komitmen yang pantang mundur
  terhadap perbaikan yang kontinu. Itu artinya pelatihan
  hari-demi-hari -- menetapkan sasaran yang jelas, membiarkan orang
  berprestasi, mengamati, lalu memuji kemajuan atau mengarahkan
  kembali upaya-upaya mereka. Kebanyakan manajer melewatkan langkah
  "mengamati". Mereka memberikan arahan, namun mereka tidak
  mengamatinya untuk mengarahkan kembali orang-orangnya atau mendapati
  mereka ketika melakukan sesuatu dengan benar. "Anda tak mungkin
  melatih dari tempat duduk para wartawan," kata Shula, "Anda harus
  berada di lapangan."

  Diambil dari:
  Judul buku: Hati Seorang Pemimpin
  Penulis   : Ken Blanchard
  Penerjemah: Drs. Arvin Saputra
  Penerbit  : Interaksara, Batam Centre 2001
  Halaman   : 86 -- 87
  
==================================**==================================
STOP PRESS
  
           -*- 40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -*-
              
  Dengan mendekatnya bulan puasa, hati kita diketuk untuk mengingat
  mereka yang belum mengenal kasih Tuhan. Adakah Anda tergerak untuk
  berdoa bersama-sama menjelang dan selama bulan Ramadhan ini? Bahan
  pokok doa yang disebut ",40 Hari Mengasihi Bangsa Dalam Doa", telah
  kami persiapkan untuk Anda yang terbeban berdoa. Silakan
  menghubungi kami untuk mendapatkan bahan pokok doa ini lewat e-mail.
  Anda juga bisa mendaftarkan teman-teman Anda supaya mereka pun bisa
  berdoa dengan memakai bahan doa ini. Kirimkan surat Anda ke:

  ==> < doa(at)sabda.org >

  Mengirimkan bahan ",40 Hari Doa" menjelang dan selama bulan Ramadhan
  secara elektronik telah menjadi tradisi tahunan yang dikerjakan
  oleh Yayasan Lembaga SABDA dengan bekerja sama dengan pelayanan ",40
  Hari Doa". Untuk tahun 2007, 40 hari doa akan dilakukan tanggal 3
  September - 12 Oktober 2007.

  ------------------------- potong di sini --------------------------
  Bagi Anda yang berminat untuk mendapatkan versi kertasnya, silakan
  menghubungi: Mengasihi Bangsa dalam Doa
               P.O. Box 7332 JATMI JAKARTA 13560
               Email  : < a40hdbb(at)yahoo.com >

  Harap permohonan pengiriman buku mencantumkan:
  Nama jelas       :
  Alamat lengkap   :
  Kota dan kode pos:
  Propinsi         :
  Nama lembaga     :
  No telp./HP      :
  E-mail           :

  ------------------------- potong di sini --------------------------

  Marilah kita berpuasa dan berdoa bersama untuk Indonesia. Biarlah
  tangan Tuhan yang penuh kuasa itu menolong dan menggugah hati nurani
  para pemimpin bangsa ini untuk bertekad dan bersatu mengeluarkan
  bangsa kita dari kemelut berbagai masalah yang berkepanjangan.
  Selamat menjadi "penggerak doa" di tempat di mana Anda berada dan
  biarlah karya Tuhan terjadi di antara umat-Nya, khususnya bangsa
  Indonesia.

==================================**==================================
Berlangganan       : subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti           : unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership : http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
Situs Indo Lead    : http://lead.sabda.org/
----------------------------------------------------------------------
               Redaksi e-Leadership: Dian Pradana
    e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll.
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
           Bahan ini dapat dibaca secara on-line di situs:
             http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/
                      Copyright(c) 2007 oleh YLSA
         http://ylsa.sabda.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
  Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org