Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/39 |
|
e-Leadership edisi 39 (28-1-2009)
|
|
===========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI JANUARI 2009============ APA YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMIMPIN GEREJA (II) e-Leadership 39 -- 28/01/2009 DAFTAR ISI EDITORIAL ARTIKEL: Stamina Fisik, Emosi, Moral, dan Pelatihan yang Pemimpin Perlukan KUTIPAN ARTIKEL KHUSUS: Ulang Tahun Ke-3 e-Leadership JELAJAH BUKU: Bahan Bakar Sang Pemimpin PERISTIWA ==================================**================================== EDITORIAL Shalom Pembaca, Jika kita berbicara tentang stamina, kebanyakan dari kita pasti akan langsung berpikir tentang stamina fisik. Namun, ternyata stamina tidak hanya berbicara soal stamina fisik saja; ada juga stamina emosi dan moral. Dan faktanya, ketiga jenis stamina tersebut sangat penting untuk diperhatikan dalam kita memimpin sebuah gereja. Nah, bagaimana pemaparannya? Silakan simak bahasannya di kolom Artikel. Selain menu tersebut, ada juga kolom Jelajah Buku dan Peristiwa yang pasti akan menambah wawasan Anda dalam bidang kepemimpinan Kristen dan pengetahuan umum. Kiranya semua yang kami sajikan dalam edisi ini berguna bagi Anda. Nah, selain materi kepemimpinan tersebut, kami juga telah menyiapkan satu Artikel Khusus yang sengaja kami hadirkan untuk memperingati ulang tahun publikasi e-Leadership yang ke-3 pada bulan Januari, tepatnya pada tanggal 1 Januari yang lalu. Memang tidak ada perayaan khusus untuk ulang tahun ini, namun kami harap pengembangan publikasi e-Leadership, serta beberapa apresiasi dari pelanggan dan redaksi publikasi YLSA lain yang terpapar dalam Artikel Khusus ini, dapat menjadi sajian yang memberkati Anda. Selamat menyimak, sampai jumpa di topik publikasi e-Leadership selanjutnya. Selamat ulang tahun yang ke-3 e-Leadership! Pimpinan Redaksi e-Leadership, Dian Pradana ==================================**================================== ARTIKEL STAMINA FISIK, EMOSI, MORAL, DAN PELATIHAN YANG PEMIMPIN PERLUKAN APAKAH ANDA MEMILIKI STAMINA FISIK YANG DIPERLUKAN UNTUK MENJADI PEMIMPIN GEREJA? Jika Anda menginginkan sebuah kepemimpinan gereja yang efektif, Anda akan membayarnya dengan fisik Anda. Beberapa jam saja melakukan suatu pekerjaan akan memeras fisik Anda. Anda akan perlu belajar menilai kekuatan fisik Anda secara realistis dan batasan dasar jumlah serta intensitas tugas yang Anda ingin kerjakan. Hanya sedikit orang yang mampu memberdayakan fisik semaunya. Biasanya, kita cenderung terlalu berlebihan dalam memperkirakan jumlah tugas yang dapat kita kerjakan dengan sukses. Adalah seorang pemimpin bijak yang tahu kapan harus menolak suatu tugas. Melakukan apa yang melebihi kemampuan fisik adalah sebuah perbuatan yang merugikan tubuh dan pelayanan gereja. Tubuh akan berontak dan menemukan bahwa diri kita tidak mampu melakukan tugas apa pun dengan baik. Terlebih lagi, saat kita memaksakan diri, pelayanan tidak akan mendapatkan yang terbaik dari kita. Namun, harus diketahui pula bahwa kapasitas fisik kita dapat ditingkatkan. Beberapa orang mencoba melakukannya dengan bahan-bahan kimia. Saya memunyai seorang teman yang memiliki pemasak kopi di samping tempat tidurnya. Pemasak itu secara otomatis memasak kopi sesuai waktu yang ditentukan pada pagi hari. Ia mengaku bahwa ia bahkan tidak mampu bangun dari tempat tidur tanpa minum kopi terlebih dahulu. Kafein tidak bertahan lama, jadi ia minum kopi beberapa kali selama sehari. Hal itu membuatnya dapat bekerja, namun apakah ia tidak pernah memikirkan dampak dari kafein itu pada tubuhnya. Orang lain menggunakan gula atau makanan untuk membuat mereka tetap berenergi dalam bekerja. Bahan-bahan kimia menghasilkan energi buatan sementara yang tidak pernah mendekati energi alami yang tubuh hasilkan jika digunakan dengan tepat. Jika ingin menjadi seorang pemimpin gereja yang efektif, kita dapat mencapai tingkat energi yang paling tinggi dengan merawat tubuh dengan benar. Artinya, dengan mengasup nutrisi yang tepat dan mengurangi kafein, gula, makanan berminyak, dan makanan dengan bahan kimia. Itu berarti kita harus melakukan pola istirahat yang diperlukan oleh tubuh. Beberapa orang memerlukan lebih banyak istirahat daripada yang lainnya. Tidak semua orang memerlukan waktu 8 jam untuk tidur. Mungkin tubuh Anda butuh istirahat sesaat selama sehari untuk dapat bekerja dengan efektif. Dengan melakukan beberapa kali percobaan, Anda akan dapat mengindetifikasi pola istirahat bagaimana yang cocok dengan tubuh Anda. Selain itu, Anda juga bisa berolahraga untuk meningkatkan stamina. APAKAH ANDA MEMILIKI STAMINA EMOSIONAL YANG DIPERLUKAN UNTUK MENJADI PEMIMPIN GEREJA? Memimpin gereja bisa jadi sangat menguras emosi. Tingkat pengurasan emosi tergantung dari posisi pemimpin, orang-orang yang harus bekerja dengan sang pemimpin, atmosfer emosi gereja pada saat itu, dan apa yang sedang terjadi dalam hidupnya -- atau kombinasi dua atau lebih hal-hal tersebut. Sebelum menyetujui posisi kepemimpinan gereja, seorang yang bijak akan memikirkan faktor-faktor tersebut jauh-jauh hari dan memutuskan apakah ia sanggup melakukan tugasnya secara emosional. Dengan melakukannya, ia akan menyadari bahwa meski tugas yang akan diembannya adalah sesuatu yang mudah, ada saat-saat di mana ia harus menolak suatu tugas. Terkadang, ia mau melakukan suatu tugas, dan awalnya ia tidak menemui kendala. Namun, kondisi mungkin berubah, dan mungkin ia menemui dirinya sendiri berada dalam tekanan emosi yang tak sanggup ia hadapi. Itulah saatnya ia harus memandang pekerjaan dan dirinya secara realistis. Tekanan emosi dan fisik mungkin terjadi berbarengan, karena itu, ia mungkin dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan stamina fisiknya dan melanjutkan tugas sebagai pemimpin. Namun, ada saat-saat suatu tugas benar-benar menguras fisik. Maka ia harus memandang tugas itu dengan realistis dan membuat keputusan objektif untuk mengundurkan diri. Hal ini harus ia lakukan dengan penuh sukacita dan tanpa penyesalan. Ia tidak akan memberikan banyak manfaat pada gereja jika ia tertekan secara emosi. Kekuatan dan stabilitas emosi adalah hal mutlak bagi kepemimpinan yang efektif. APAKAH ANDA MEMILIKI STAMINA MORAL YANG DIPERLUKAN UNTUK MENJADI PEMIMPIN GEREJA? Hampir semua orang menyadari kelemahannya. Hanya Anda yang tahu apakah Anda cocok secara moral untuk memimpin gereja. Penting untuk Anda menghadapi masalah ini dengan realistis. Gereja Yesus Kristus sudah sangat dipermalukan oleh para pemimpin yang tidak melakukan penilaian ini. Jika Anda menyimpulkan bahwa diri Anda tidak memiliki stamina moral untuk menjadi pemimpin gereja, jauhkan diri Anda dari posisi itu. Ada penerapan lain yang lebih spesifik untuk prinsip ini. Anda tahu kelemahan Anda, dan Anda tahu kapan biasanya kelemahan itu muncul. Jangan menanggung posisi kepemimpinan gereja yang sepertinya akan memberi peluang bagi Anda untuk berbuat dosa. Paulus menjelaskan hal ini dalam 1 Timotius 6. Pada ayat 9 dan 10, ia mencatat beberapa godaan yang dapat membenamkan seorang pemimpin gereja dengan mudah. Pada ayat 11, ia berkata, "Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu ...." "Menjauhi semuanya itu" berarti menjauhkan diri dengan segala upaya yang mampu kita lakukan agar kita tidak tergoda. Bagaimana hal tersebut dapat dipraktikkan? Seseorang yang mudah tergoda oleh uang tidak boleh menempatkan diri pada posisi di mana ia mampu menyelundupkan keuangan gereja. Seseorang yang memiliki kelemahan dalam hal imoralitas seksual tidak boleh mengambil peran kepemimpinan yang mengharuskannya bekerja dengan lawan jenis. Seseorang yang mudah marah tidak boleh mengambil peran kepemimpinan yang akan membuatnya mudah marah. Seseorang yang mudah tergoda untuk bergosip tidak boleh menempatkan diri pada posisi yang membuatnya mengetahui informasi konfidensial banyak orang. Lihat situasinya dengan realistis. Jangan pikir Anda lebih kuat daripada orang lain dan karenanya Anda dapat mengatasi segala godaan. Jauhilah godaan. Jangan tempatkan diri pada posisi yang mungkin akan memberikan peluang untuk godaan menggoda Anda. APAKAH ANDA MEMILIKI PELATIHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENJADI PEMIMPIN GEREJA? Tanpa pelatihan yang cukup, seseorang dapat gagal melaksanakan tugas kepemimpinan gereja. Berapa jumlah pelatihan yang benar untuk pemimpin gereja? Tergantung. Semakin tinggi derajat tanggung jawabnya, semakin banyak pelatihan yang diperlukan. Seorang pendeta memerlukan lebih banyak pelatihan daripada seorang pemimpin sebuah kelompok pemuda. Apakah ada jumlah minimum pelatihan yang diperlukan untuk semua pemimpin? Saya rasa ada. Berikut ini di antaranya. 1. Pelatihan Alkitab Apakah masuk akal untuk seseorang harus memiliki wawasan menyeluruh tentang Alkitab sebelum ia melakukan tugas kepemimpinan gereja? Jelas masuk akal. Jangan salah artikan maksud saya. Saya bukanlah seorang profesor yang menuntut semua orang Kristen harus menguasai bahasa alkitabiah sebelum mereka mulai mengajar atau bahkan memimpin. Namun, maksud saya, setidaknya mereka harus tahu letak kitab-kitab dalam Alkitab dan memiliki gambaran umum tentang apa yang setiap kitab itu ajarkan. Saya juga mendorong para pemimpin potensial untuk memiliki pengetahuan akan sejarah Alkitab sehingga mereka tahu urutan kejadian alkitabiah. Saya juga mendorong untuk mereka dilatih "hermeneutics" (ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip interpretasi metodologikal). Mereka harus sudah menyerap serangkaian prinsip strategis/metodologi untuk menafsirkan Alkitab dengan benar. Mengapa saya sangat menekankan pelatihan alkitabiah seperti itu untuk para pemimpin gereja? Hal itu karena keputusan yang tepat adalah keputusan yang alkitabiah. Sebelum seorang pemimpin mengambil langkah penting, ia harus mampu menjawab pertanyaan: "Apakah ada dasar alkitabiah untuk keputusan ini?" Jika seorang pemimpin ingin menjawab pertanyaan tersebut, ia harus memiliki gambaran dasar tentang apa yang Alkitab katakan, di mana mencari jawaban yang spesifik, dan bagaimana menafsirkan ayat bacaan dengan tepat. Ketika ia membuat keputusan berdasarkan Alkitab, ia akan membuat keputusan yang tepat saat ia melaksanakan tanggung jawabnya. Beberapa pendeta pasti akan sangat tidak setuju dengan pendekatan saya ini. Mereka mengatakan kepada jemaat mereka, pemimpin gereja adalah orang yang berkata, "Biarkan aku menjadi guru Anda. Anda tidak mungkin dapat menafsirkan Injil dengan tepat, jadi jangan coba-coba menafsirkannya. Datanglah padaku untuk mendapatkan nasihat ahli dariku, dan aku akan memberitahumu apa yang Injil katakan." Pendekatan seperti itu sangat bertentangan sekali dengan pengajaran Injil. Seorang pendeta atau guru lain belum melakukan tugasnya dengan benar hingga ia mengajar setiap orang percaya bagaimana memberi makan dirinya sendiri dengan firman Tuhan, dan pemimpin gereja tidak akan benar-benar pantas menyandang posisi tersebut jika mereka belum mampu memberi makan diri mereka sendiri dengan firman Tuhan. 2. Pelatihan Teologi Gereja di Amerika Utara mengalami iliterasi teologi dalam kurun waktu yang lama. Saya pernah mendengar seorang pengkhotbah berkata, "Saya bukan seorang teolog, tapi ...." dan kemudian menghabiskan 1 jam berikutnya menjelaskan tentang hal tersebut. Sebagai akibat dari pengabaian doktrin, ia membuat bingung jemaatnya dengan segala jenis doktrin. Penting sekali untuk seorang pemimpin gereja mengerti doktrin sehingga mereka dapat mengambil keputusan doktrinal, mengajar sesuatu yang doktrinal, dan melaksanakan perannya dengan cara yang doktrinal. Apa yang orang percayai tentang tersesatnya manusia tanpa Kristus, contohnya, akan memiliki efek yang amat besar pada keputusan yang ia buat. Seorang pemimpin tidak hanya perlu memiliki pelatihan teologi akan doktrin gereja, namun ia juga harus mengetahui apa yang gerejanya ajarkan dan mengapa. Daripada memberikan jawaban mengambang dan tidak jelas kepada jemaat saat mereka bertanya, alangkah lebih baik jika seorang pemimpin dapat menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan, "Inilah yang gereja ajarkan, dan inilah mengapa kita mengimaninya.", 3. Pelatihan Lain Pelatihan lain apa yang perlu dikembangkan? Ada beberapa pertimbangan praktis. Sudahkah Anda mendapatkan pelatihan yang diperlukan untuk menilai diri sendiri? Sudahkah Anda diajar bagaimana Anda dapat saling menghargai? Sudahkah Anda mempelajari keterampilan yang cukup untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif? Sudahkah Anda menerima pelatihan sehingga Anda benar-benar mengenali gereja dan latar belakang gereja Anda? Apakah Anda sanggup menganalisa mengapa Anda harus menerima suatu tugas atau menolaknya? Sudahkah Anda menerima pelatihan untuk melaksanakan tugas spesifik Anda dengan efektif? Jika Anda adalah seorang pengajar, sudahkah Anda menerima pelatihan pengajar yang disertai dengan pelatihan alkitabiah dan doktrinal? Jika Anda terlibat dalam pengambilan keputusan, sudahkah Anda dilatih untuk membuat keputusan secara rasional dan bijaksana? Jika Anda terlibat dalam pelayanan keuangan, sudahkah Anda menerima pelatihan yang cukup untuk menangani keuangan secara akurat dan bijaksana? Pekerjaan Tuhan adalah pekerjaan terpenting di dunia. Cara dasar melaksanakan pekerjaan-Nya adalah melalui gereja. Tidak ada pekerjaan yang berjalan dengan baik tanpa seorang pemimpin yang terlatih. Mengapa kita berpikir bahwa gereja tidak membutuhkan pemimpin yang terlatih? Jangan pernah, jangan pernah menanggung posisi kepemimpinan gereja tanpa menjalani pelatihan terlebih dahulu. Jika Anda tidak menjalani pelatihan terlebih dahulu sebelum menanggung posisi kepemimpinan, Anda berarti menomorduakan pekerjaan Tuhan. Hal itu adalah sebuah penghinaan kepada-Nya, kepada gereja-Nya, dan kepada misi yang telah Ia berikan untuk gereja lakukan di dunia ini. Setelah Anda mengenal Tuhan, Anda juga harus mengenal diri sendiri untuk dapat menanggung posisi kepemimpinan. Jika Anda belum mengenal diri sendiri, Anda mungkin belum siap menjadi pemimpin. Mungkin Anda sudah berperan sebagai pemimpin gereja selama beberapa waktu, namun belum benar-benar mengenal diri sendiri. Jika Anda merasa seperti itu, akan lebih baik bagi Anda untuk dengan sukacita melepaskan posisi kepemimpinan tersebut dan memakai seluruh energi Anda untuk terlebih dahulu mengenal diri sendiri. Saat Anda benar-benar mengenal diri Anda sendiri, Anda pasti akan menjadi seorang pemimpin yang jauh lebih efektif daripada apa yang Anda bayangkan. Kenalilah diri sendiri. Jika perlu, berkorbanlah untuk melakukannya. Kemuliaan Tuhan dipertaruhkan. (t/Dian) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Judul buku: Circles of Influence Judul asli artikel: Natural Requirements Penulis: Robert C. Anderson Penerbit: Moody Press, Chicago 1991 Halaman: 61 -- 66 ==================================**================================== KUTIPAN Tidak menjalani pelatihan terlebih dahulu sebelum menanggung posisi kepemimpinan berarti menomorduakan pekerjaan Tuhan. ==================================**================================== ARTIKEL KHUSUS ULANG TAHUN KE-3 E-LEADERSHIP Tanggal 1 Januari 2009 yang lalu tepat menandai 3 tahun pelayanan publikasi e-Leadership. Selama 3 tahun tersebut, tentunya ada banyak hal -- dalam hubungannya dengan publikasi e-Leadership -- yang dapat dibagi. Karena itu, izinkan kami membagikan segala pencapaian, perkembangan, dan apresiasi bagi publikasi e-Leadership selama 3 tahun ini. Ya, sekadar sebagai sebuah apresiasi untuk pelayanan e-Leadership selama ini. 1. EDISI E-LEADERSHIP Mengucap syukur karena sepanjang 3 tahun pelayanannya, e-Leadership tidak pernah absen masuk dalam kotak pesan Anda sekalian. Itu berarti, sejak Januari tahun 2006 sampai Desember 2009, e-Leadership telah mengetengahkan sekitar 36 tema kepemimpinan Kristen. Kami harap, tema-tema tersebut dapat memperlengkapi Anda untuk dan dalam menjadi pemimpin di mana pun Anda berada. Semua edisi dengan beragam tema tersebut dapat Anda lihat di: <http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip/>, 2. DATA PELANGGAN Mengucap syukur juga karena sepanjang tahun 2008 yang lalu, publikasi e-Leadership mengalami peningkatan jumlah pelanggan yang signifikan. Dari data yang ada, pelanggan publikasi e-Leadership per Januari 2008 tercatat ada 448, namun pada Desember 2008, jumlah itu menjadi 1055. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa selama tahun 2008 saja, jumlah pelanggan publikasi e-Leadership meningkat secara drastis -- lebih dari 50%. Hal ini merupakan sesuatu yang patut disyukuri, dengan peningkatan ini, berarti lebih banyak lagi orang yang diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang alkitabiah dalam keseharian mereka. 3. PENGEMBANGAN Menandai tahun baru, dan sekaligus ulang tahun e-Leadership yang ke-3, e-Leadership juga berusaha untuk mengembangkan diri, yakni dengan mengubah jadwal terbit (menjadi dua kali dalam sebulan) serta beberapa perubahan nama kolom dan penambahan kolom baru. a. Perubahan Nama Kolom dan Penambahan Kolom Baru Selain menambah beberapa kolom baru, ada juga beberapa kolom terdahulu dalam publikasi e-Leadership yang diubah namanya, di antaranya: 1. Menu Saji, menjadi Daftar Isi 2. Jelajah, menjadi Jelajah Situs. 3. Jelajah Buku, kolom baru yang berisi resensi buku kepemimpinan Kristen. 4. Peristiwa, kolom baru yang berisi peristiwa-peristiwa inspiratif masa lalu. Dengan penambahan beberapa kolom itu, maka e-Leadership yang baru akan memiliki delapan kolom (Daftar Isi, Editorial, Artikel, Tips, Inspirasi, Jelajah Situs, Jelajah Buku, dan Stop Press). Selain kolom Tips dan Stop Press, kolom lainnya akan menjadi kolom tetap. Tapi masalahnya, ukuran file jadi membengkak karena akan ada lebih banyak bahan yang disajikan -- bisa mencapai 40-an kilobyte. Terlalu panjang untuk dibaca sekaligus. b. Perubahan Jumlah Terbitan Per Bulan Untuk mengantisipasi besarnya file tersebut, maka e-Leadersip dibagi menjadi dua, terbit dua kali sebulan (Rabu minggu ke-2 dan minggu ke-4), namun dengan tema yang sama. Dengan begitu, pelanggan tidak akan cepat lelah karena membaca edisi e-Leadership yang terlalu panjang. e-Leadersip minggu ke-2 akan berisi Editorial (plus ayat sesuai tema edisi), Artikel, Inspirasi, dan Jelajah Situs. Sedang yang minggu ke-4 akan berisi Editorial, Artikel, Tips (jika ada), Jelajah Buku, dan Peristiwa. Masing-masing bagian tetap akan disertai Daftar Isi. Selain itu, Kutipan -— kata mutiara yang biasanya ada di editorial -- akan dipindah ke bagian bawah setiap Artikel yang disajikan. Begitulah kira-kira perubahan dilakukan untuk e-Leadership di tahun 2009. Diharapkan, perubahan ini bisa memajukan pelayanan e-Leadership, dan semakin menjadi berkat bagi para pelanggan. *) Simak versi lain dan selengkapnya dari pengembangan publikasi e-Leadership ini di: <http://blog.sabda.org/2009/01/12/pengembangan-publikasi-e-leadership/#more-9>, 4. APRESIASI Menerima ucapan, kesan, dan pesan selalu menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi publikasi e-Leadership. Karena ucapan-ucapan semacam itu dapat membuat e-Leadership semakin terpacu dan berkembang dalam memberikan yang semakin baik bagi para pelanggan. Berikut ini adalah beberapa ungkapan apresiasi dan ucapan selamat ulang tahun dari pelanggan dan staf redaksi publikasi YLSA yang lain. Kami sangat berterima kasih, Anda semua sudi meluangkan waktu mengemukakannya. a. Dari Pelanggan Dari: zen nurat <zen_7nurat(at)> >Artikel yang bagus, thx <http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/032/> >Tuhan memberkati... Dari: Stevanus Salasa <stevansal(at)> >Trima kasih e-Leadership. Tuhan memberkati. Dari: "Edy (F & A, Comm Farm, Medan)" <edy(at)> >Shalom >Menurut saya e-leadership sangat bagus, dimana kita dapat belajar >lebih banyak lagi. Terima kasih karena redaksi e-leadership >selalu mengirimkannya kepada saya. Semoga tahun 2009 redaksi >e-leadership lebih maju dan tambah sukses selalu. >Terima kasih. Dari: MKT - Sigit <sigit.kdi(at)> >Dear Redaksi e-Leadership, >Terima kasih atas ucapannya, semoga melalui Natal Tahun ini >e-Leadership semakin berkembang dan tetap semangat memberikan >yang terbaik untuk "Highest Leader" kita dan Tahun Baru semoga >makin menjadi berkat bagi bangs kita Indonesia. >Untuk isi materi e-Leadership, dari bulan January sampai December >,2008 saya rasa semua bagus, hanya saya paling senang dengan >format bulan December 2008. Untuk bulan ini saya rasa agak >berbeda karena ada bahasan tentang apa yang dilakukan Nehemia >yang ditulis dengan sangat lengkap dan terstruktur rapi. My >comment is, seandainya semua format artikel disisipkan sebuah >bahasan tentang apa yang pernah dilakukan seorang tokoh di >alkitab (salah satunya seperti Nehemia), itu akan lebih baik. >Once again, thank you for your ministry and hope the Lord`s >blessing is anointing on you always. >GBU b. Dari Redaksi Publikasi-Publikasi YLSA Dari: Yohanna Prita Amelia (Pimpinan Redaksi ICW dan e-Wanita) >Selamat ultah buat e-Leadership yang ke-3. Semoga panjang umur, >semakin banyak pelanggan, dan menjadi salah satu referensi >terpercaya dalam bidang kepemimpinan. Kiranya setiap bahan yang >diberikan akan terus memperkaya pelanggan sehingga e-Leadership >semakin dicintai. Dari: Christiana Ratri Yuliani (Pimpinan Redaksi e-Konsel) >Selamat ulang tahun e-leadership, semoga semakin menjadi >penyemangat dan memberi inspirasi bagi para pemimpin kristen >di mana pun. Kiranya di masa yang akan datang, e-Leadership >semakin dapat menolong para pemimpin Kristen untuk tetap >berpegang pada prinsip-prinsip Tuhan dalam memimpin. Dari: Novita Yuniarti (Pimpinan Redaksi e-JEMMi dan KISAH) >Selamat ultah untuk e-Leadership yang ke-3, kiranya e-Leadership >terus menjadi jurnal kepemimpinan yang membuka cakrawala orang >Kristen tentang bagaimana dan pentingnya menjadi seorang pemimpin >yang memiliki karakter yang baik serta takut akan Tuhan. Dari: Kristina Dwi Lestari (Pimpinan Redaksi Berita YLSA dan Bio-Kristi) >Setiap orang pasti memiliki kemampuan dalam memimpin, salah >satunya memimpin diri sendiri. Untuk memperlengkapi para >pembacanya, publikasi e-Leadership hadir dalam sajian yang >memberi pengetahuan tentang kepemimpinan Kristen melalui artikel, >tips, dan sajian lainnya. Selamat ulang tahun ke-3. Terus >berjuang dalam memberikan sajian yang terbaik bagi pembaca >setianya. >Tuhan memberkati. Dari: Davida Welni Dana (Pimpinan Redaksi e-BinaAnak dan e-PENULIS) >Tidak ada pemimpin yang bisa memimpin sejak dia lahir. Menjadi >pemimpin merupakan tahapan proses. e-Leadership merupakan >pelengkap dalam proses mencetak pemimpin-pemimpin Kristen yang >berwawasan dan berpola pikir seperti Kristus. Selamat ulang tahun >e-Leadership, biarlah semakin memberkati para pemimpin Kristen, >dan nama Tuhan semakin dimuliakan. Dari: Sri Setyawati (Pimpinan Redaksi e-Buku) >e-Leadership, selamat ulang tahun, ya .... Makin maju dalam >kepemimpinan melalui bahan-bahan yang disajikan. Harapanku, >e-Leadership semakin menjadi berkat bagi pelanggan. God bless! Dari: Tatik Wahyuningsih (Staf Redaksi e-Humor, KISAH, e-Konsel, dan e-BinaAnak) >Selamat ulang tahun e-Leadership yang ke-3. Terima kasih atas >artikel dan tips-tips yang membangun dan memperlengkapi >saya, khususnya dalam bidang kepemimpinan. Kiranya dengan >bertambahnya usia, e-Leadership bisa menjadi berkat bagi >calon-calon pemimpin dunia. Akhir kata, Redaksi e-Leadership mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda sekalian selama ini. Doa dan dukungan Anda serta anugerah Allahlah yang senantiasa membuat publikasi e-Leadership dapat terus hadir menyapa Anda. Doa dan saran Anda bagi pengembangan publikasi e-Leadership yang sudah kami paparkan di atas, sangat kami butuhkan. ==================================**================================== JELAJAH BUKU BAHAN BAKAR SANG PEMIMPIN Penulis: Robby Chandra Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2004 Ukuran buku: 11 x 18 cm Tebal: 111 halaman Buku yang berjudul "Bahan Bakar Sang Pemimpin" ini adalah karya Robby Chandra, seorang rohaniwan berpendidikan tinggi yang pernah menjadi pengajar luar biasa di beberapa universitas, termasuk Universitas Indonesia dan University of Oregon. Sehari-hari, ia melayani di Badan Bina Pengerja GKI SW, Jawa Barat. Bapak dari tiga anak dan beberapa anak asuh ini juga pernah menulis buku lain, seperti "Transformasi", "Ketika Aku Dipanggil untuk Melayani-Nya", dan beberapa buku yang lain. Buku ini merupakan salah satu buku dari kumpulan buku seri kepemimpinan rohani yang ditulis oleh Robby Chandra. Buku ini sangat bagus bagi Anda yang sedang belajar mengembangkan jiwa kepemimpinan. Ditulis dengan bahasa yang sederhana, namun memiliki makna yang dalam, membuat buku ini menjadi sangat kaya akan nilai pengetahuan dan sangat bermanfaat bagi para pemimpin pilihan Tuhan. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan ayat-ayat Alkitab dan referensi lain yang begitu banyak sehingga Anda bisa memperdalam wawasan Anda dengan mudah dan tetap ada di jalur Tuhan. Kelebihan lain dari buku ini adalah adanya artikel dan juga satu bab tentang buku kerja evaluasi dalam kepemimpinan. Jujur, buku ini nyaris sempurna karena kesalahan ketik sangat sedikit. Bagi Anda yang ingin lebih lagi menggali potensi Anda sebagai seorang pemimpin, saya merekomendasikan buku ini untuk Anda baca. Ditulis oleh: Sri Setyawati ==================================**================================== PERISTIWA 28 Januari ... 1. 1855 - Lokomotif pertama mulai beroperasi dari Atlantik ke Pasifik dalam Kereta Api Panama. 2. 1887 -- Dalam sebuah badai salju di Fort Keogh, Montana, AS, kepingan salju terbesar di dunia dicatat; lebarnya 38 cm dan tebalnya 20 cm. 3. 1986 - Pesawat ulang-alik Challenger meledak sesaat setelah lepas landas dan menewaskan tujuh orang di dalamnya. Sumber: http://id.wikipedia.org/ ==================================**================================== Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org Arsip e-Leadership: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org/ Network Kepemimpinan: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_kepemimpinan ______________________________________________________________________ Redaksi e-Leadership: Dian Pradana dan Sri Setyawati e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Bahan ini dapat dibaca secara on-line di: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/ Copyright(c) 2009 oleh YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ==================================**==================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |