Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/58 |
|
e-Leadership edisi 58 (11-11-2009)
|
|
===========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI NOVEMBER 2009=========== JANJI SEORANG PEMIMPIN (I) e-Leadership 58 -- 11/11/2009 DAFTAR ISI EDITORIAL ARTIKEL: Apakah Menepati Janji Itu Penting? KUTIPAN INSPIRASI: Komitmen JELAJAH SITUS: Publikasi YLSA Sudah Merambah Facebook STOP PRESS: Dapatkan Kumpulan Bahan Natal di natal.sabda.org ==================================**================================== EDITORIAL Shalom, Sepertinya mudah sekali mengucapkan sebuah janji kepada siapa saja dan kapan saja. Seolah-olah janji bukanlah sesuatu yang serius. Akhirnya, tidak semua janji yang kita ucapkan itu dapat kita hidupi dan lakukan. Padahal, memegang janji itu menunjukkan cerminan diri kita yang sebenarnya, apakah kita termasuk orang yang memiliki moral yang baik atau sebaliknya. Banyak sekali aspek penting dan contoh-contoh dalam Alkitab yang secara implisit maupun eksplisit memberikan contoh konkret gambaran pentingnya orang percaya memegang kata-kata dan janjinya. Bukan hanya para pendeta, aktifis gereja, maupun pelayanan jemaat yang harus menjaga integritas dan ucapannya; semua yang mengaku sebagai orang percaya pun harus demikian. Seseorang memiliki martabat karakter yang sejati saat dia memiliki integritas yang tinggi dalam berkata-kata. Integritas pribadi sebagai orang Kristen harus tetap kita jaga dan pertahankan agar menjadi saksi di tengah-tengah hidup yang nilai-nilai kekristenannya mulai bergeser menjadi tidak sesuai dengan firman Tuhan. Selamat menyimak edisi ini, semoga dapat menjadi berkat! Redaksi Tamu e-Leadership, Desi Rianto http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/ http://lead.sabda.org/ http://fb.sabda.org/lead "Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:6) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+12:6 > ==================================**================================== ARTIKEL APAKAH MENEPATI JANJI ITU PENTING? Allah menciptakan dunia dan berjanji akan menyelamatkan kita dari dosa dengan mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib. Jika kita bertobat dan meminta Yesus untuk tinggal dalam hati kita, Tuhan akan memegang janji-Nya untuk menyelamatkan kita. Allah memegang janji-Nya, apakah Dia berharap kita memegang janji kita? Apakah Allah mendengar setiap perkataan dan janji yang diucapkan? Akankah Dia membuat para pendeta, politikus, dan pemimpin dunia lebih bertanggung jawab daripada seluruh dunia untuk apa yang mereka katakan dan janjikan akan mereka lakukan? Mengapa? Memegang janji menunjukkan "diri kita yang sebenarnya". Hal itu menunjukkan apakah kita memiliki moral yang rusak atau tidak rusak (benih yang berbuah) dalam diri kita sendiri. Integritas, rasa hormat, penghargaan diri, dan kejujuran adalah segalanya bagi manusia dan Tuhan. Hidup Kristen seperti apa yang Tuhan ingin kita jalani? Apakah memegang janji benar-benar merupakan sesuatu yang penting atau apakah kita memiliki hak untuk mengubah atau menghapusnya? Apakah dunia menghormati mereka yang mengingkari janjinya? Ingkar janji berarti rasa percaya dan relasi yang rusak. Rasa percaya dan hormat adalah dasar dari relasi kita dengan Tuhan. Dia mengharapkan kita untuk memegang janji kita kepada sesama kita juga. TUHAN TIDAK SENANG DENGAN JANJI YANG DIUBAH! Imamat 27:9-10: "Jikalau itu termasuk hewan yang boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka apapun dari pada hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada TUHAN haruslah kudus. Janganlah ia menggantinya dan janganlah ia menukarnya, yang baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan yang baik. Tetapi jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan lain, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus." Saat Anda berjanji kepada seseorang, Anda juga berjanji kepada Tuhan. Ia mengajar kita di Alkitab bahwa kita tidak boleh mengingkari janji kita meski kita harus membayar harga yang lebih besar untuk menepatinya. Janji kita benar-benar dicatat dan kita bertanggung jawab atas janji-janji tersebut. Mengubah janji kita adalah suatu hal yang Tuhan tidak perkenan. PENDETA SEBAGAI GEMBALA KAWANAN DOMBA HARUS MEMILIKI STANDAR MORAL YANG TINGGI KARENA MEREKA LANGSUNG BERTANGGUNG JAWAB KEPADA TUHAN. PILAR MASYARAKAT! 1 Timotius 3:14-15: "Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran." Jemaat gereja adalah milik Allah dan tanggung jawab atas mereka adalah sesuatu yang serius. Secara moral, pendeta harus tidak bercacat dan kudus. Janji harus dianggap serius! Karena ke mana pendeta pergi, kawanan domba (jemaat) akan mengikutinya. Untuk menjadi seperti Yesus, Anda harus memegang janji Anda. SESEORANG TIDAK BOLEH MENGINGKARI JANJINYA Bilangan 30-2: "Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya." Musa yang dipimpin Tuhan mengatakan kepada orang banyak bahwa mereka harus memegang janji mereka. Kata-kata seseorang sama halnya dengan surat resmi di mata Tuhan. Mereka yang sudah dengan kehendak bebasnya berjanji melakukan sesuatu, harus memegang janjinya! Hanya janji ingkar seorang anak yang bisa ditolerir oleh orang tua, namun meski begitu koreksi harus dilakukan oleh orang tua untuk mengajar anak tentang memegang janji (Bilangan 30:3-8). ARTI PENTING MEMEGANG JANJI ADALAH MASALAH INTEGRITAS! Mazmur 25:20-21: "Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu. Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau." Integritas dan kebajikan adalah dua hal paling penting yang harus dimiliki oleh orang Kristen. Kebajikan dan integritas memperlihatkan apa yang kita percayai, dan seberapa konsisten kita berjalan dengan Yesus. Berdoalah kepada Tuhan untuk membantu Anda memegang janji Anda dan berusaha tetap kudus di hadapan Allah. Seseorang memiliki martabat karakter yang sejati saat dia memiliki integritas yang tinggi! MENGINGKARI JANJI ADALAH DOSA DAN AKAN DIHUKUM OLEH TUHAN. TUHAN MENGHUKUM YANG JAHAT! Imamat 5:4-5: "Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apapun juga yang diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu perkara itu. Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu," Tuhan mengharuskan orang Kristen untuk memegang janjinya betapa pun tidak nyamannya atau menyenangkannya hal itu. Kata "ya" cukup mengikat kita di hadapan Tuhan sebagai janji kepada seseorang. Satu-satunya janji yang tidak harus kita pegang adalah janji-janji yang berdosa. Sering kali, janji melibatkan pengorbanan di luar zona nyaman. Jika Anda menjanjikan sesuatu, Tuhan mengharapkan Anda untuk menepati janji itu dengan kemampuan terbaik Anda, seolah-olah Anda melakukannya untuk Allah sendiri. Kita tidak bisa mengakui dosa kita karena telah mengingkari janji dan kemudian berpikir bahwa kita sudah bebas dan tidak lagi bertanggung jawab. Selama Anda masih bisa menepati janji Anda (meski Anda merasa tidak nyaman dan tidak ingin melakukannya), Anda harus menemui orang itu, mengakui dosa Anda dan memperbaikinya dengan menepati janji Anda. Dapatkan Anda datang ke hadirat Tuhan sementara Anda secara sadar menolak menepati janji Anda? Hubungan seperti apa yang dapat Anda miliki dengan Tuhan jika Anda mampu atau tidak mampu menepati janji Anda? INTEGRITAS BERARTI KEHORMATAN Amsal 19:1: "Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal." Tuhan menganggap integritas sebagai sesuatu yang lebih berharga daripada kekayaan di dunia ini. Bersikap curang, mencuri, berbohong, mengingkari janji, menahan-nahan persepuluhan karena ketamakan atau dendam adalah cara-cara dunia yang Tuhan tidak ingin orang Kristen melakukannya. Kita dituntut untuk menjalani kehidupan dengan standar yang lebih tinggi dengan memegang teguh integritas kita. Saat orang-orang di dunia melihat Anda sebagai orang Kristen, apakah mereka mengatakan Anda tidak ada bedanya daripada mereka atau apakah mereka berkata bahwa mereka benar-benar menghormati Anda? Lebih baik miskin namun memiliki integritas dan kehormatan daripada kaya raya. Apa nilai hidup Anda? Bisakah Anda membawa materi bersama Anda saat Anda mati? Kita semua harus meluruskan prioritas kita dan menyadari bahwa memegang janji itu penting bagi harga diri dan integritas kita. SEORANG PENDETA TIDAK BOLEH MENGOMPROMIKAN INTEGERITASNYA, APA PUN YANG TERJADI Amsal 12:3: "Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang." Salomo tahu bahwa kata-kata kita adalah ikatan (janji) kita, dan mengikuti kata-kata Tuhan adalah sesuatu yang penting sebagai orang Kristen karena kata-kata-Nya adalah ikatan kita kepada kita. Karakter kita tercermin dari kata-kata yang kita ucapkan dan janji yang kita buat. Janji ingkar menimbulkan banyak luka dan sama saja dengan dosa bohong. Integritas pribadi sebagai orang Kristen dijaga tetap bernilai oleh Tuhan saat kita menghormati komitmen kita. Manusia tidak dapat berbuat dosa dan kemudian lolos darinya karena Tuhan melihat apa pun yang kita katakan dan lakukan. Tak seorang pun dapat melarikan diri dari tanggung jawabnya (janji yang mereka buat) dan tidak mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan. Imbalan seperti apa yang Anda inginkan di surga? Saat Anda melihat wajah Yesus, akankah Dia memuji Anda karena Anda adalah pelayan yang setia dan baik atau Dia menangis karena terluka akibat janji ingkar? KEBOHONGAN ITU MEMPERDAYA Kejadian 12:11-13: "Pada waktu ia akan masuk ke Mesir, berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: `Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang perempuan yang cantik parasnya. Apabila orang Mesir melihat engkau, mereka akan berkata: Itu isterinya. Jadi mereka akan membunuh aku dan membiarkan engkau hidup. Katakanlah, bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka dengan baik karena engkau, dan aku dibiarkan hidup oleh sebab engkau.`" Sara yang adalah istri Abraham diakui sebagai adik; hal ini secara moral memperdaya dan menyebabkan luka dan juga rasa malu. Sara kaya dan cantik dan Abraham yakin bahwa Sara akan diambil darinya. Abraham juga takut kalau-kalau dia akan dibunuh. Apakah Abraham percaya bahwa Allah akan menepati janji-Nya untuk melindungi mereka? Abaraham lupa bahwa apa yang Tuhan katakan akan Dia lakukan, akan Dia lakukan! Kata-kata-Nya bernilai dan Tuhan memiliki integritas! Bisakah kita dengan setia meneladani Tuhan dengan memegang kata-kata kita? Jika kita percaya pada Tuhan bahwa Dia akan memegang janji-Nya, bisakah orang lain memercayai kita bahwa kita akan memegang janji kita? SEKALI KITA MEMBERI JANJI, KITA TIDAK BOLEH MENGUBAHNYA! Imamat 27:9-10: "Jikalau itu termasuk hewan yang boleh dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN, maka apapun dari pada hewan itu yang dipersembahkan orang itu kepada TUHAN haruslah kudus. Janganlah ia menggantinya dan janganlah ia menukarnya, yang baik dengan yang buruk atau yang buruk dengan yang baik. Tetapi jikalau ia menukar juga seekor hewan dengan seekor hewan lain, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus." Tuhan mengharapkan kita memegang janji kita meski hal itu membuat kita membayarnya dengan harga yang mahal. Ia ingin kita memegang janji kita dan tidak mengubahnya karena keegoisan kita. Tak peduli betapa sulitnya, memalukannya, dan beratnya, kita masih harus menepati janji kita dengan kemampuan terbaik kita. BERTANGGUNGJAWABLAH DENGAN KATA-KATA DAN JANJI ANDA Tuhan ingin kita menjadi teladan moral dalam hidup sehari-hari. Kata-kata yang kita ucapkan dan janjikan adalah apa yang akan menunjukkan nilai-nilai Kristen kita. Kita harus mennghargai kata-kata itu seolah-olah emas. Orang lain mungkin melihat Yesus melalui mata kita jika kita jujur dengan kata-kata kita. Hindari kritik dan luka dengan mendegarkan dulu sebelum Anda berbicara dan menghormati apa yang sudah Anda janjikan untuk Anda lakukan. KATA-KATA MENUNJUKKAN PADA DUNIA DAN PADA TUHAN SEBERAPA JUJUR KITA Yakobus 3:9-10: "Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi." Mengatakan kata-kata yang menyenangkan Tuhan dan menghargai janji yang sudah dibuat. Jika Anda sudah menjanjikan sesuatu dan kemudian mengingkarinya, maka akan ada luka yang dalam. Hal ini mendukakan Roh Kudus dan menimbulkan luka yang bertahan sepanjang hidup. Kita tidak boleh melukai hati anak-anak Tuhan. Saat kita melakukannya, ada harga yang harus dibayar. Bisakah seseorang berdiri di hadapan Tuhan sambil menyadari bahwa mereka telah melukai orang lain namun tidak merasa terhukum? Saya tidak bisa, Anda? TUHAN TIDAK PERNAH INKAR JANJI DAN DIA TIDAK PERNAH MEMBERI KITA HAK UNTUK MENGINGKARI JANJI 2 Tawarikh 21:7: "Namun demikian, TUHAN tidak mau memusnahkan keluarga Daud oleh karena perjanjian yang diikat-Nya dengan Daud, sesuai dengan yang dijanjikan-Nya, bahwa Ia hendak memberikan keturunan kepadanya dan kepada anak-anaknya untuk selama-lamanya." Keturunan yang disebutkan dalam ayat itu adalah Yesus Kristus, Anak Allah sendiri. Yesus, Juru Selamat dunia, duduk di takhta Daud dan akan memerintah selamanya. Dia membayar dosa kita di atas kayu salib. Tuhan memegang janji-Nya dengan memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk menanggung dosa dunia. Janji Tuhan berharga bagi kita karena dengan terpenuhinya dan digenapinya janji itu, kita menjadi selamat. Kata-kata memiliki harga dan kita juga harus memegang janji kita seperti halnya Ia memegang janji-Nya untuk kita. TUHAN SENANG DENGAN ORANG-ORANG YANG MEMEGANG JANJINYA Amsal 12:22: "Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya." Kata-kata itu penting dan memiliki banyak nilai saat digunakan dengan cara yang benar untuk tujuan ilahi. Pernahkah Anda merasakan saat apa yang dijanjikan kepada Anda diingkari? Bagaimana rasanya? Pikirkan sesuatu yang benar-benar berharga yang sudah orang lain janjikan bagi Anda. Mungkin orang itu membuat Anda menunggu lama untuk sesuatu yang penting bagi Anda. Sekarang pikirkan bagaimana rasanya jika kemudian janji itu diingkari. Cobalah menjadi orang lain yang kecewa karena seseorang ingkar janji kepadanya. Sangat tidak enak rasanya, bukan? Apakah itu kehendak Allah -- membuat rasa sakit itu? Apakah ada janji yang Anda buat untuk orang lain yang masih Anda jaga? Apa yang Tuhan ingin Anda lakukan? Tunggu apa lagi, hargai kata-kata Anda dan lakukanlah! JANJI YANG KITA KATAKAN HARUS KITA KATAKAN DALAM KEBENARAN DAN KEJUJURAN (HATI-HATILAH DENGAN APA YANG ANDA JANJIKAN KARENA TUHAN MENUNTUT ANDA UNTUK BERTANGGUNG JAWAB.) Efesus 4:24-25: "dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota." Saat kita bersikap seperti orang kudus, yang penuh akan hormat dan penghargaan atas diri sendiri, Tuhan akan senang. Hidup Kristen kita harus dilihat oleh semua orang yang kita temui. Kita harus setiap hari berjuang untuk meninggalkan dosa kita dan mengikuti teladan Allah. Kita harus setiap hari berusaha mengubah tingkah laku kita dan mengucapkan kata-kata yang sejalan dengan firman Tuhan. Berbohong dengan tidak memegang janji menimbulkan luka, kekecewaan, kekacauan, dan ketidakharmonisan dalam tubuh Kristus. Ini membuat orang kehilangan rasa hormat dan juga menciptakan konflik dan menghancurkan relasi. Jangan biarkan iblis memperdaya atau membuat Anda berpikir bahwa Anda dapat membenarkan tindakan Anda mengubah janji untuk kepentingan diri sendiri. Luka seperti ini dapat tinggal dalam hati seseorang bertahun-tahun lamanya. Kita tidak boleh membiarkan iblis memecah-mecah kita saat yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah menghormati kata-kata kita. Integritas, kejujuran, kesopanan, kebenaran, dan kebajikan semuanya dibutuhkan untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita mengasihi mereka. Inilah kehendak Bapa! HANYA DENGAN MENGATAKAN BAHWA ANDA "AKAN" MELAKUKAN SESUATU, ANDA SUDAH "BERJANJI" Matius 5:37: "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat." Orang lain akan menghormati Anda dan mengikuti pimpinan Anda jika Anda jujur. Selalulah berkata-kata dengan benar dan menganggap serius kata-kata Anda! Hargai kata-kata Anda sehingga Anda benar di hadapan Tuhan. Integritas dan kehormatan adalah hadiah dari menepati janji. Mari kita semua mengingat untuk selalu menjalani hidup dengan standar tinggi yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita. (t/Dian) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: Diana Gray Ministries Judul asli artikel: Is Keeping Your Promise Important? Penulis: Diana M. Gray Alamat URL: http://dianagrayministries.net/bible/bs_vows.html ==================================**================================== KUTIPAN Saat Anda berkata "akan" melakukan sesuatu, itu berarti Anda sudah "berjanji" untuk melakukan hal tersebut. ==================================**================================== INSPIRASI KOMITMEN Pernahkah Anda melihat orang yang berkomitmen pada tugasnya? Apa saja yang paling mencolok dari dirinya dibandingkan orang lain? Seorang sahabat mengatakan kepada saya, setidaknya ada tiga ciri orang berkomitmen, yakni berani mengambil keputusan, berani melaksanakan keputusan tersebut, dan berani menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Jika ingat hal ini, saya selalu ingat cerita seorang sahabat yang suatu ketika pernah akan membuka usaha "event organizer" dengan beberapa teman dekatnya. "Pada mulanya kami sangat bersemangat. Ketika rapat, banyak sekali ide brilian yang dicurahkan. Kami berdiskusi panjang-lebar hingga berjam-jam. Terkadang setelah rapat selesai dan kami telah sampai di rumah, kami masih juga melanjutkan diskusi tersebut melalui internet," katanya. Sayang, beberapa minggu kemudian gagasan tersebut mentah kembali karena rupanya memulai bisnis tidak semudah yang dibayangkan. "Kami mengalami berkali-kali penolakan saat mengajukan proposal ke berbagai perusahaan besar. Akhirnya, si penggagas bisnis ini mengatakan sebaiknya bisnis ini tidak dilakukan," ujarnya. Kasihan! Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: The Leadership Wisdom Penulis: Paulus Winarto Penerbit: PT. Elex Media Komputindo, Jakarta 2006 Halaman: 33 ==================================**================================== JELAJAH SITUS PUBLIKASI YLSA SUDAH MERAMBAH FACEBOOK Kerinduan YLSA (lihat http://blog.sabda.org/2009/09/18/ylsa-merambah-ke-facebook/) untuk merambah ke Facebook akhirnya terlaksana juga. Sekarang, hampir semua publikasi YLSA sudah memiliki sebuah halaman di Facebook. Berikut adalah daftar halaman Facebook publikasi YLSA beserta alamat URL-nya. - Bio-Kristi (http://fb.sabda.org/biokristi) - e-BinaAnak (http://fb.sabda.org/binaanak) - e-Buku (http://fb.sabda.org/buku) - e-Doa (http://fb.sabda.org/doa) - e-Humor (http://fb.sabda.org/humor) - e-JEMMi (http://fb.sabda.org/misi) - e-Konsel (http://fb.sabda.org/konsel) - e-Penulis (http://fb.sabda.org/penulis) - e-Reformed (http://fb.sabda.org/reformed) - e-Wanita (http://fb.sabda.org/wanita) - Kisah (http://fb.sabda.org/kisah) - e-Leadership (http://fb.sabda.org/lead) - ICW (http://fb.sabda.org/icw) Melalui sarana Facebook ini, tentu saja Anda dapat semakin akrab berinteraksi dengan YLSA. Diharapkan, hadirnya publikasi-publikasi YLSA di Facebook dapat mewarnai Facebook dengan persekutuan antaranak-anak Tuhan yang menjadi berkat bagi banyak orang. ==================================**================================== STOP PRESS DAPATKAN KUMPULAN BAHAN NATAL DI NATAL.SABDA.ORG Bulan November telah tiba. Kami yakin Anda yang aktif di pelayanan pasti sudah mulai berpikir untuk mempersiapkan Natal, bukan? Nah, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Yayasan Lembaga SABDA telah menyediakan wadah di situs "natal.sabda.org" bagi setiap pelayan Tuhan agar bisa saling berbagi bahan-bahan Natal dalam bahasa Indonesia. Ada banyak bahan yang bisa didapatkan, seperti Renungan Natal, Artikel Natal, Cerita/Kesaksian Natal, Drama Natal, Puisi Natal, Tips Natal, Bahan Mengajar Natal, Blog Natal, Resensi Buku Natal, Review Situs Natal, e-Cards Natal, Gambar/Desain Natal, Lagu Natal, dan bahkan sarana diskusi tentang topik Natal. Yang istimewa adalah situs "natal.sabda.org" dirancang sebagai situs yang interaktif, sehingga pengunjung dapat mendaftarkan diri untuk berpartisipasi aktif dengan mengirimkan tulisan, menulis blog, memberikan komentar, dan mengucapkan selamat Natal kepada rekan pengunjung lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs "natal.sabda.org". Mari berbagi berkat pada perayaan hari kedatangan Kristus ke dunia 2000 tahun yang lalu ini dengan menjadi berkat bagi kemuliaan nama-Nya. ==> http://natal.sabda.org/ ==================================**================================== Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org Arsip e-Leadership: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip Facebook e-Leadership: http://fb.sabda.org/lead Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org/ Network Kepemimpinan: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_kepemimpinan ______________________________________________________________________ Redaksi e-Leadership: Dian Pradana dan Sri Setyawati Redaksi Tamu e-Leadership: Desi Rianto e-Leadership merupakan kerja sama antara Indo Lead, YLSA, dll. Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Bahan ini dapat dibaca secara on-line di: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/ Copyright(c) 2009 oleh YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ==================================**==================================
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |