Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/90 |
|
e-Leadership edisi 90 (14-3-2011)
|
|
==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI DESEMBER 2011============ MANAJEMEN DALAM KEPEMIMPINAN (I) e-Leadership 90 -- 14/03/2011 DAFTAR ISI ARTIKEL: MANAJEMEN DALAM KEPEMIMPINAN INSPIRASI: PARA PEMIMPIN ISRAEL (1 TAWARIKH 27) Shalom, Kepemimpinan berintegritas adalah kepemimpinan yang disertai dengan manajemen yang tersusun rapi, koordinasi yang harmonis dan pelaksanaan yang sempurna dari setiap perencanaan yang telah menjadi agenda dan fokus kerja. Itulah salah satu syarat mutlak untuk menciptakan sebuah kepemimpinan yang berhasil. Tanpa manajemen yang baik, maka sebuah kepemimpinan akan kehilangan fokus kerja dan cenderung melebar dari koridor perencanaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Dan hal itu akan berdampak pula pada tidak tercapainya target atau tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Manajemen berkaitan erat dengan seni memimpin, karena manajemen merupakan aspek substansial dari kepemimpinan, di mana manajemen merupakan pelaksanaan konkret dan aktual dari kepemimpinan. Dalam artikel di bawah ini, terdapat tujuh poin penting mengenai hubungan antara manajemen dan kepemimpinan. Selamat menyimak artikel yang telah kami siapkan untuk Anda. Harapan kami, semoga artikel ini dapat meningkatkan kapasitas dan potensi kepemimpinan Anda. Tuhan memberkati. Staf Redaksi e-Leadership, Yonathan Sigit < http://lead.sabda.org > Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. (2 Timotius 2:5) < http://alkitab.sabda.org/?Timotius+2:5 > ARTIKEL: MANAJEMEN DALAM KEPEMIMPINAN "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat" (Amsal 20:18). Pengantar Manajemen adalah bagian integral dari kepemimpinan. Sesungguhnya, dapatlah dikatakan bahwa manajemen tidak bisa dipisahkan dari kepemimpinan, dan sebaliknya. Dalam kaitan ini, berbicara tentang manajemen berarti berbicara tentang kepemimpinan, karena pada saat pemimpin melaksanakan upaya memimpin, ia melakukan kegiatan manajemen. Penjelasan ini berhubungan dengan uraian terdahulu, di mana telah dibentangkan tentang makna, sejarah dan unsur manajemen. Uraian kali ini akan membahas pokok tentang hubungan kepemimpinan dengan manajemen atau tempat manajemen dalam kepemimpinan, sebagai upaya untuk menegaskan mekanisme integral dari kepemimpinan dan manajemen seperti yang telah diuraikan di atas. Dalam upaya memperjelas mekanisme hubungan yang dimaksud, di sini akan diulas tujuh hal penting seputar hubungan manajemen dan kepemimpinan, antara lain: 1. Tempat manajemen dalam kepemimpinan 2. Pemimpin dan manajemen 3. Manajer dan manajemen 4. Administrator dan manajemen dalam kepemimpinan 5. Bawahan dan manajemen 6. Manajemen dalam organisasi 7. Manajemen dan upaya memimpin 1. Tempat Manajemen dalam Kepemimpinan Manajemen seperti telah disinggung sebelumnya adalah fungsi umum kepemimpinan. Sebagai fungsi umum, manajemen menjelaskan mengenai aspek substansial dan praksis kepemimpinan, yang berhubungan dengan pelaksanaan kepemimpinan secara nyata atau aktual. Dalam kaitan ini, manajemen dapat disebut sebagai seni memimpin. Sebagai seni memimpin, ada tujuh aspek dalam manajemen yang berhubungan langsung dengan kepemimpinan secara praksis, yaitu: a. Manajemen adalah seni bekerja sama b. Manajemen adalah seni pemenuhan kebutuhan c. Manajemen adalah seni penggalangan d. Manajemen adalah seni memengaruhi e. Manajemen adalah seni menyampaikan perintah atau komunikasi f. Manajemen adalah seni membuat masa depan organisasi g. Manajemen adalah seni mendayagunakan sumber-sumber Menegaskan hubungan kepemimpinan dan manajemen ini, dapatlah dikatakan bahwa kepemimpinan dalam kaitan ini mewadahi manajemen, dan manajemen adalah pembuktian bagi aktualisasi pelaksanaan kepemimpinan, atau praksis kepemimpinan dari tujuh aspek seperti yang telah disinggung di atas. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa manajemen membuktikan bahwa kepemimpinan sedang terlaksana, karena kepemimpinan hanya berjalan dengan adanya pelaksanaan manajemen. 2. Pemimpin dan Manajemen Hubungan pemimpin dan manajemen dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, dari perspektif posisi tugas, seorang pemimpin puncak (top leader) dapat disebut sebagai manajer puncak, atau manajer eksekutif (executive manager). Penyebutan seperti ini menjelaskan tentang peran pemimpin sebagai seorang manajer puncak, yang tidak berarti bahwa pemimpin ada pada posisi manajerial. Kedua, dari perspektif hubungan pelaksanaan kepemimpinan, telah dikatakan bahwa tatkala seorang pemimpin melaksanakan upaya memimpin, sesungguhnya ia sedang melaksanakan tindakan melaksanakan manajemen. Dalam perspektif kepemimpinan ini, tatkala seorang pemimpin melakukan kegiatan manajemen, ia sedang melaksanakan seni bekerja sama, seni pemenuhan kebutuhan, seni merangkum, seni memengaruhi, seni memerintah, seni membuat peta keinginan masa depan organisasi, dan seni menggunakan sumber-sumber yang dibuktikan dengan melaksanakan upaya memimpin (actuating). Upaya memimpin ini adalah bukti adanya kepemimpinan yang sedang terlaksana. 3. Manajer dan Manajemen Manajer dalam hubungan dengan manajemen menjelaskan tentang substansi tugas yang ada padanya. Pada satu sisi, manajer ada pada posisi tugas pelaksana kepemimpinan dengan membantu pemimpin memimpin pekerjaan yang bersifat departemen. Di sini, manajer adalah kepala atau pemimpin suatu departemen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Pada sisi yang bersifat lebih substansial, manajemen adalah tugas seorang manajer yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan pada aras manajerial. Tentu, tatkala melaksanakan tugasnya, seorang manajer melakukan kegiatan manajemen, tetapi perbedaannya bahwa ia melakukan kegiatan manajemen tugasnya atas nama pemimpin yang mendelegasikan tugas manajerial kepadanya. 4. Administrator dan Manajemen dalam Kepemimpinan Administrator yang telah dijelaskan sebagai pelaksana tugas-tugas khusus kepemimpinan adalah ujung tombak dari tugas manajemen. Sebagai ujung tombak kepemimpinan, administrator adalah pelaksana tugas kepemimpinan pada aras operasional. Dalam hubungan penyebutan posisi tugas dan peran administrator, hal ini tergantung pada besar kecilnya organisasi di mana kepemimpinan dijalankan. Apabila organisasinya besar, administrator dapat disebut sebagai manajer lapangan, dan sebaliknya bila organisasinya kecil, administrator dapat menjadi pelaksana tugas langsung, baik sebagai sekretaris atau tugas lapangan yang lainnya. 5. Bawahan dan Manajemen Bawahan adalah pelaksana tugas yang ditempatkan pada unit kerja yang dipimpin oleh seorang administrator atau manajer tugas yang menyentuh pekerjaan secara langsung di lapangan. Dalam hubungan dengan manajemen, para bawahan akan selalu ditempatkan pada suatu unit tugas, yang menyentuh pekerjaan secara langsung. Sifat pekerjaan langsung ini dapat berupa tugas dasar, tugas utama maupun tugas pendukung. 6. Manajemen dalam Organisasi Dalam hubungan dengan organisasi, manajemen adalah istilah yang sering identik atau idiom dengan kepemimpinan. Misalnya, tatkala orang menyebut manajemen ketika menjelaskan kata manajemen dari organisasi ini, atau sesungguhnya ia menunjuk kepada kepemimpinan dari organisasi ataupun sistem kepemimpinan dalam suatu organisasi. 7. Manajemen dalam Upaya Memimpin Pemimpin dalam menerapkan manajemen menyentuh upaya memimpin seperti yang telah disinggung di atas. Dengan demikian, hubungan pemimpin dalam melaksanakan manajemen kepemimpinan akan sangat terlihat dalam upaya memimpin yang menyentuh bidang sebagai berikut: a. Pemimpin memastikan bahwa ia mengoordinasi kepemimpinan dengan menggerakkan unsur SDM dan mengelola semua sumber, menggerakkan semua komponen untuk terlibat dalam kerja secara sinergis dan simultan. b. Pemimpin memastikan bahwa ia mendasarkan semua upaya memimpin di atas suatu perencanaan strategis yang lengkap. c. Pemimpin harus memastikan adanya pengorganisasian tugas dan penempatan SDM yang tepat bagi semua tugas yang dibuktikan dengan adanya delegasi dan penugasan yang benar dan baik. Dalam hubungan ini, pemimpin harus memastikan bahwa semua unsur pendukung tersedia dan dapat digunakan dalam upaya memimpin. Pemimpin di sini, juga harus memastikan adanya komunikasi yang jelas dan lancar dalam seluruh sistem organisasinya. d. Pemimpin harus memimpin dengan menggerakkan semua komponen SDM terlibat dalam pelaksanaan yang bergerak kerja secara sinergis dan simultan ke arah produktivitas optimal (pencapaian hasil kerja optimal) dengan menggunakan strategi dan taktik yang andal. e. Pemimpin harus memastikan pelaksanaan kerja dengan melaksanakan supervisi atau pengawasan dan evaluasi untuk proses kerja dalam kepemimpinan guna memperlancar upaya memimpin yang tertangani secara bersinambung ke arah pencapaian tujuan organisasi. Rangkuman Hubungan manajemen sangatlah terkait integral dengan kepemimpinan, di mana keduanya saling bertaut, baik secara substansial maupun secara praksis. Dapatlah dikatakan bahwa secara substansial, manajemen adalah fungsi umum kepemimpinan, dan secara praksis, manajemen adalah pelaksanaan kepemimpinan atau pelaksanaan upaya memimpin atau actuating (tindakan mengaktualisasikan, Red). Di sinilah terlihat hubungan yang integral antara manajemen dan kepemimpinan itu. Diambil dari: Nama situs: DR. Yakob Tomatala Alamat URL: http://yakobtomatala.com/2010/09/22/ manajemen-dalam-kepemimpinan/ Judul artikel: Manajemen Dalam Kepemimpinan Penulis artikel: Yakob Tomatala Tanggal akses: 6 Desember 2010 KUTIPAN "Kepemimpinan tidaklah lebih baik dari manajemen, kepemimpinan berbeda fungsi dari manajemen." (John C. Maxwell) INSPIRASI: PARA PEMIMPIN ISRAEL (1 TAWARIKH 27) Daud tidak hanya membagi tugas untuk pelaksanaan ibadah di bait Allah, untuk pemerintahan daerah, tetapi juga untuk lingkungan istananya sendiri. Sistem pembagian tugas dalam pemerintahan Daud rapi dan teratur. Ada 4 bagian besar. Pertama, pembagian pasukan yang bertugas menjaga dan melayani raja per bulan (ayat 1-15). Setiap bulan ada satu pasukan berjumlah dua puluh empat ribu orang dengan satu pemimpinnya bertugas. Bulan berikutnya pasukan lain yang menggantikan tugas. Demikianlah selama setahun, satu pasukan hanya bertugas satu bulan. Ini mungkin bukan sistem yang lazim dalam dunia modern. Tetapi, harus diingat bahwa ini bukan pasukan tentara seperti zaman modern, namun tenaga bakti yang melayani untuk kepentingan negara. Pembagian kedua adalah untuk kepala-kepala suku di Israel (ayat 16-24). Ada tiga belas kelompok, termasuk Lewi, lalu keturunan Harun disebutkan secara khusus, suku Manasye disebutkan dua kali, dan suku Efraim. Tetapi, tidak disebut sama sekali suku Gad dan Asyer, anak-anak Yakub dari budaknya Lea. Pengangkatan kepala-kepala suku menjadi pejabat ini kemungkinan menunjukkan terjadinya kemajuan dalam sistem pemerintahan dari pola kesukuan ke pola awal ketatanegaraan. Pembagian ketiga adalah untuk pengawasan bagi berbagai bidang yang berhubungan dengan kesejahteraan raja dan isi istananya, seperti mandor di gudang makanan dan kebun-kebun anggur (ayat 25-31). Mereka disebut juga pengawas harta milik raja. Pada bagian akhir, pasal ini disebutkan juga tentang penasihat raja (ayat 32-33), yaitu orang yang memberikan masukan dan pertimbangan kepada raja di dalam mengambil keputusan. Peranan penting penasihat raja bisa dilihat pada peristiwa pemberontakan Absalom (2 Samuel 16-17). Pembagian tugas seperti ini menunjukkan keteraturan dalam bidang manajemen pemerintahan raja Daud. Dalam sebuah pemerintahan, yang terpenting bagi kita bukanlah tipe manajerial melainkan fungsi yang dijalankannya. Ia harus menghasilkan pelayanan yang maksimal bagi kemuliaan Allah dan menjadi berkat bagi banyak orang. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: SABDA.org (Publikasi e-SH) Alamat URL: http://www.sabda.org/publikasi/e-sh/2002/02/23/ Judul artikel: Pemimpin Masa Depan (2 Raja-Raja 6:1-23) Penulis artikel: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 6 Januari 2011 Kontak: < leadership(at)sabda.org > Redaksi: Desi Rianto, Yonathan Sigit (c) 2011 Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org > < http://fb.sabda.org/lead > Berlangganan: < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |