Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2022/02/05 |
|
Sabtu, 5 Februari 2022 Bacaan : HAGAI 1 Setahun : Imamat 11-13 Nas : "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!" (Hagai 1:2)
|
|
Dinamika perkembangan diri remaja sangat unik, kadang mereka merasa diri mereka sudah dewasa dan tidak ingin dikekang. Tatkala saya menasihati mereka saya selalu berkata, "Dik, belum waktunya untuk melakukan ini dan itu"-ada beberapa dari mereka yang mengerti bahwa mereka perlu mengekang hasrat dan keinginan diri sendiri untuk bertindak bebas. Namun adakalanya saat diminta tanggung jawab apalagi untuk persoalan rohani yang berguna bagi hidup mereka, mereka juga bisa pandai beralasan, "Belum waktunya kami, itu tugas orang lain." Setelah pulang dari pembuangan, bangsa Israel diingatkan kembali untuk membangun kembali rumah Tuhan (ay. 8). Ironisnya, bangsa Israel tidak mengindahkan perintah itu, malahan mereka masih sibuk untuk membangun rumahnya masing-masing (ay. 9) dan berkata bahwa belum saatnya membangun rumah Tuhan (ay. 2). Frasa "perhatikanlah keadaanmu!" (ay. 5, 7) menjadi teguran keras agar mereka peka untuk lebih memprioritaskan hubungan pribadi dengan Tuhan ketimbang persoalan mereka yang lain. Itulah yang membuat berkat Tuhan tidak tercurah bagi hidup mereka (ay. 9-10). Tuhanlah yang tetap menjadi prioritas utama daripada urusan-urusan pribadi yang lain. Bangsa Israel jatuh karena lebih memikirkan kemapanan diri sendiri, kita pun juga akan seperti mereka jika tidak peka dengan perintah Tuhan. Dalam kehidupan pribadi, hubungan dengan Tuhan itu penting. Siapakah kita selama ini? Hendaknya orang mengenal kita lebih cinta Tuhan daripada cinta kemapanan diri sendiri. --YDS/www.renunganharian.net SUDAH SAATNYA MEMBANGUN HUBUNGAN PRIBADI DENGAN TUHAN,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |