Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2022/03/17 |
|
Kamis, 17 Maret 2022 Bacaan : MATIUS 27:45-56 Setahun : Yosua 11-13 Nas : Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku. (Mazmur 6:7)
|
|
Setiap orang pastilah pernah menangis, walau hanya sesekali. Beberapa orang suka menangis di dalam hati. Di dunia ini, orang-orang mengekspresikan situasi hatinya dengan air mata. Tentang bagaimana atau apa pun itu, tetesan air mata adalah salah satu karunia Tuhan yang diberikan-Nya untuk kita. Kisah derita Kristus menyisipkan sebuah kisah sarat makna. Ada sebuah kelompok yang hadir hari itu dan perannya begitu penting. Kelompok itu tidak banyak bicara, tidak ada yang memperhatikan, tetapi mereka ada di sana. Mereka hadir di situ dengan banyak tugas. Mereka menunjukkan keputusasaan Petrus. Mereka menyingkapkan rasa bersalah Pilatus. Mereka menyingkapkan kesengsaraan Yudas. Mereka menerjemahkan kebingungan Yohanes dan menerjemahkan belas kasihan Maria. Tetapi mereka juga ada bersama Mesias saat Ia menahan rasa sakit di tubuh-Nya dan tanda ungkapan cinta-Nya untuk manusia berdosa. Siapakah sesungguhnya kelompok itu? Mereka adalah air mata. Butiran-butiran kecil kemanusiaan. Mereka adalah bola-bola kecil basah yang mengalir dari mata kita, menuruni pipi kita dan tumpah di lantai hati kita. Ya, air mata mengalir membawa sebuah pesan. Mereka mengucur deras menyuarakan sukacita paling besar hingga derita yang paling gelap. Di antara kita mungkin menangis untuk anak-anak kita atau untuk orang-orang yang kita kasihi. Kita bisa bersyukur untuk hal itu. Setiap butir tetes air mata kita ditampung-Nya. Tuhan membaca dengan jelas tiap tetesan air mata kita. Ia mengerti dan peduli kepada kita (bdk. Mzm. 56:9). --SYS/www.renunganharian.net KETIKA KITA TIDAK MAMPU LAGI BERSUARA,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |