Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2023/04/14 |
|
Jumat, 14 April 2023 Bacaan : 2 KORINTUS 5:11-21 Setahun : 2 Samuel 10-12 Nas : Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17)
|
|
Setiawan dikenal memiliki hati yang rindu melihat pertobatan dalam diri anak-anak muda di kotanya. Ia pun tak segan berbagi hidup, dengan cara mengizinkan beberapa orang untuk tinggal serumah dengan dia. Jim, salah seorang yang lantas dianggapnya sebagai "anak rohani", bahkan cukup intens menghabiskan waktu bersama Setiawan. Momen yang dipakai Allah untuk membentuk karakter Jim hingga menjadi semakin dewasa secara rohani dan karakter. Perubahan hidup manusia sejatinya tak berlangsung instan, tetapi memerlukan proses, dengan durasi waktu yang berbeda seorang akan yang lain. Ibarat proses metamorfosis yang akan berantakan ketika waktu perubahan setiap fasenya dipercepat, begitu pula proses yang Allah kerjakan dalam kehidupan orang percaya dapat berantakan ketika setiap prosesnya tidak dijalani. Demikian pula dengan harapan Allah agar setiap orang percaya menjadi "ciptaan baru" dalam Kristus, hal itu tidak berlangsung instan. Proses jatuh bangun dalam kegagalan sangat mungkin, sebelum akhirnya kualitas "manusia baru" itu mulai terlihat. Masalahnya, ketika Allah terlihat cukup sabar dalam menantikan perubahan hidup seseorang, justru kitalah yang kurang sabar menanti. Inilah yang lantas menimbulkan frustrasi, putus asa, hingga kesimpulan terlalu dini: "Orang ini tidak akan berubah!" Ingatlah bahwa perubahan hidup para tokoh Alkitab juga tak berlangsung instan, tetapi menurut waktu Allah yang terbaik. Maukah kita cukup bersabar menantikan perubahan hidup, khususnya dari orang yang kita kasihi? --GHJ/www.renunganharian.net KETEKUNAN DAN KESABARAN MENJALANI PROSES ADALAH KUNCI
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |