Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/06/23 |
|
Rabu, 23 Juni 2021 Bacaan : MATIUS 19:16-26 Setahun : Ayub 34-37 Nas : Mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab banyak hartanya. (Matius 19:22)
|
|
Seorang pria melepas penat dengan berwisata ke pantai. Di sana, ia menyewa speedboat. Sementara speedboat melaju, ia dengan asyik mengabadikan momen itu menggunakan ponsel pintarnya. Tiba-tiba ponselnya terlepas dari genggaman dan jatuh ke air. Tentu saja ia sangat sedih. Namun apa daya, menyusul terjun ke laut untuk mengambilnya belum tentu membuahkan hasil. Bisa-bisa tindakan itu malah membahayakan nyawanya. Pria itu pun merelakan ponselnya, sembari berkata dalam hati: "Beruntung bukan aku yang terjatuh ke laut!" Seorang muda yang kaya bertanya kepada Yesus mengenai cara supaya ia memperoleh hidup yang kekal. Namun ketika Yesus menjawab bahwa ia harus menjual segala hartanya dan membagikannya kepada orang tak punya, ia pergi dengan hati gelisah karena ia sangat kaya dan tidak mau menjual hartanya. Sikap berat hati melepaskan harta ini pun membuatnya gagal memperoleh hidup yang kekal. Adakalanya kita harus merelakan sesuatu yang kita anggap berharga demi mencapai tujuan hidup dalam keselamatan sejati. Sekalipun terpaksa, belajar untuk rela melepas adalah pilihan terbaik. Tidak membiarkan diri terkungkung perasaan-perasaan negatif yang ditimbulkannya seperti dukacita, rasa kehilangan dan merasa bersalah adalah solusi bijak untuk dapat melanjutkan perjalanan. Bukankah mencapai tujuan dengan selamat adalah hal yang lebih penting? Inilah yang disebut move on. Berbalik dari hal lama yang menjadi kenangan tanpa harus melupakannya, untuk terus berjalan dengan mengarah pada tujuan. --EBL/www.renunganharian.net JANGAN BERLARUT-LARUT PADA RASA BERSALAH DAN DUKACITA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |