Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2023/06/26 |
|
Senin, 26 Juni 2023 Bacaan : YAKOBUS 1:19-27 Setahun : Ayub 41-42 Nas : Saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab kemarahan manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. (Yakobus 1:19-20)
|
|
Ada nasihat, "Janganlah mengambil keputusan ketika kamu sedang marah!" Ketika sedang emosional (marah) akan menghalangi seseorang untuk bisa berpikir dengan jernih, akibatnya keputusan yang dihasilkan tidak tepat sasaran, atau bahkan bisa melahirkan persoalan baru. Yakobus terlebih dahulu mengingatkan bahwa hidup kita adalah pemberian Allah. Kesadaran ini akan melahirkan sebuah sikap hidup yang sesuai dengan kehendak Allah. Yakobus menggunakan pengalaman keseharian yang bisa dengan mudah kita pahami, yaitu tentang "cepat mendengar" yang artinya membuka telinga dan pemahaman selebar-lebarnya; "lambat berkata-kata" artinya membuka cakrawala berpikir sedalam-dalamnya; "lambat untuk marah" artinya mengolah emosi. Orang yang cakap mendengar adalah orang yang mampu berpikir, mengelola dan mencerna informasi dengan bijaksana. Dari sana akan terlahir respons yang bijaksana pula. Namun fakta yang terjadi adalah sebaliknya. Kita cenderung tergesa-gesa untuk bertindak, enggan mendengarkan terlebih dahulu dan menggunakan akal budi. Akibatnya, kita menjadi emosional, marah-marah dan mencari kambing hitam atas persoalan yang sedang kita hadapi. Padahal sudah jelas, Yakobus berkata orang yang sedang dirundung amarah adalah orang yang tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Lalu, apakah kita tidak boleh marah? Marah adalah bagian dari hidup manusia, Yakobus menggunakan frasa "lambat untuk marah", artinya sisi kemanusiaan seseorang diberi tempat. Namun janganlah "marah" menjadi prioritas pilihan kita. Prioritas pilihan kita tetap pada yang utama, yaitu "hendaklah cepat untuk mendengar". Oleh karenanya mendengar adalah sebuah sikap batin manusia yang perlu dilatih dalam terang sabda Tuhan. --LBG/www.renunganharian.net MENDENGAR, BERPIKIR, MENGELOLA EMOSI ADALAH TIGA KUNCI
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |