Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/07/01 |
|
Selasa, 1 Juli 1997 Bacaan : Yakobus 1:22-27 Setahun : Mazmur 112-114 Nas : Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja (Yakobus 1:22)
|
|
Pelatih bisbol Steven, anak saya, di Little League (Liga Kecil), pastilah orang tersabar yang pernah hidup. "Baik, anak-anak," teriaknya kepada anak-anak didiknya saat mereka siap di posisi masing-masing. "Berapa pukulan yang keluar?" "Satu!" dua dari anak-anak itu menjawab. "Di mana posisi pelari?" "Di pos pertama," satu atau anak menjawab. "Baiklah, jika bola lambung, lemparkan ke pemain kedua," serunya mengingatkan anak-anak berusia 8-9 tahun itu. Lalu, sang pemukul melambungkan bola ke arah penjaga ketiga yang tampak tidak siap. Saat pemain itu hendak melakukan sesuatu, sudah terlambat. Semua pemain sudah masuk. Sekali lagi, para pemain hanya menjadi pendengar, bukan pelaku. Dari waktu ke waktu, sang pelatih mengingatkan apa yang harus mereka lakukan, tetapi mereka selalu melakukan yang lain. Kita cenderung bersikap seperti itu. Allah telah mengatakan apa yang Dia ingin kita lakukan, tetapi kita selalu gagal melakukannya. Sebagai contoh, dalam Yakobus 1:13-16 kita diberitahu bahwa pencobaan dapat membuat kita berbuat dosa dan ada akibat yang harus ditanggung. Namun, sudah berapa kali kita mengabaikan peringatan itu? Yakobus berkata bahwa jika kita menjadi pelaku, kita akan "diberkati" dalam apa yang kita lakukan (Yakobus 1:25). Itulah alasan yang baik untuk menjadi pelaku Firman dan bukan sekadar pendengar [JDB]
JALAN KETAATAN ADALAH JALAN PENUH BERKAT
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |