Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/07/03 |
|
Kamis, 3 Juli 1997 Bacaan : Mazmur 119:68-80 Setahun : Mazmur 119 Nas : Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu (Mazmur 119:71)
|
|
Apakah Anda pernah mendengar istilah gator aid (pertolongan buaya) yang diberikan kepada sejumlah orang yang mengikuti kamp pelatihan di Florida selama Perang Dunia II? Materi pelatihan yang diberikan kepada para prajurit itu termasuk berlari melewati daerah yang penuh rintangan. Pada akhir tes yang tujuannya menguji daya tahan, mereka harus bergelayut pada seutas tali dan melintasi sebuah kolam yang lebar namun tak terlalu dalam. Di bawah sinar matahari permukaan kolam itu berkilauan, sangat menarik hati sehingga banyak prajurit hanya menyeberang separuh kolam lalu berenang -- sampai seorang letnan yang berani, memasukkan seekor buaya besar ke dalamnya. Sejak itu setiap prajurit yang hendak melompat sudah mengambil ancang-ancang hampir lima meter dari tepi kolam, dan mendarat di seberang dengan bergulingan. Demikian pula sifat kita sebagai orang Kristen, terkadang harus dipacu oleh "dorongan" situasi yang tidak kita harapkan. Tanpa koreksi penuh kasih dari Allah dan disiplin yang sungguh-sungguh, daya tahan rohani dan kemampuan kita untuk menanggung segala sesuatu tak akan pernah bertumbuh. Jika Tuhan tidak mengizinkan kita mengalami keadaan sulit, kita akan segera terjebak dalam perasaan puas diri dan terlalu percaya diri. Jika Anda mengalami kepedihan karena keadaan yang menekan, ingatlah perkataan Daud, "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu" (Mazmur 119:71) [MRDII]
TANTANGAN DALAM HIDUP BUKANLAH UNTUK MENGHANCURKAN KITA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |