Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2020/07/05 |
|
Minggu, 5 Juli 2020 Bacaan : Ayub 42:1-6 Setahun : Mazmur 60-66 Nas : "Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." (Ayub 42:6)
|
|
Ayub adalah seorang yang saleh dan jujur. Takut akan Allah adalah landasan kesalehannya. Ia memiliki integritas moral dan komitmen sepenuh hati kepada Allah. Ia benar dalam pikiran, perkataan dan tindakannya. Allah sendiri mengakui kesalehan Ayub. Namun kesalehan itu tidak meluputkannya dari pencobaan. Bahkan Allah sendiri yang mengizinkan Iblis datang untuk mencobai Ayub. Allah juga tidak serta-merta membebaskan Ayub dari penderitaan. Ayub dibiarkan jatuh sampai kepada titik nadir kehidupannya. Dalam penderitaannya, Ayub masih saja setia kepada Allah. Ia tetap teguh dalam iman sekalipun harta miliknya habis, semua anak-anaknya mati, tubuhnya ditimpa barah busuk. Bahkan saat istrinya menyuruhnya mengutuki Allah, Ayub masih bisa mengatakan: "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" (Ayb. 2:10). Namun demikian Allah seperti mengabaikan kesalehan itu. Penderitaan Ayub tak segera diambil dari padanya. Ayub beroleh pemulihan setelah ia mau merendahkan diri dalam penyesalan di hadapan Allah. Setelah ia mencabut perkataannya yang merupakan pembelaan diri atas ketidakberdosaannya selama ini. Ya, sesaleh apa pun hidup manusia, di hadapan Allah ia tetap harus mengakui kedaulatan Allah. Sebab oleh karena anugerah Allah saja manusia dimungkinkan menjadi pribadi yang saleh dan benar. Pengakuan ini jugalah yang menjadi tanda keberhasilan Ayub dalam mengalahkan Iblis. Sudahkah kita mengaku dan sungguh-sungguh mengizinkan Allah berdaulat atas hidup kita? --EBL/www.renunganharian.net MENGENAL JATI DIRI MENJAUHKAN KITA DARI KESOMBONGAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |