Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/07/20 |
|
Selasa, 20 Juli 2021 Bacaan : BILANGAN 22:1-35 Setahun : Amsal 1-5 Nas : Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan demi imbalan menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena pemberontakan seperti Korah. (Yudas 1:11)
|
|
Akhir-akhir ini tidak asing lagi bagi kita bila mendengar orang yang mengaku sebagai hamba Tuhan berucap, "Saya baru saja mendengar Tuhan berbicara kepada saya ini dan itu, Tuhan memerintahkan ini dan itu." Tetapi yang miris setelahnya, di akhir penyampaian, orang yang mengaku sebagai hamba Tuhan yang baru saja mendengar suara Tuhan tersebut meminta persembahan dengan patokan jumlah tertentu. Bileam juga adalah seorang yang bisa mendengar Tuhan berbicara kepadanya. Tuhan seakan berkomunikasi akrab dengannya. Banyak orang akan mengira bahwa Bileam sangat akrab dengan Allah bak memiliki komunikasi yang mesra seperti komunikasi Allah dengan Musa. Padahal, sesungguhnya Allah berkomunikasi dengan Bileam, karena Dia bermaksud menggagalkan niat busuk Bileam. Allah ingin menggagalkan niat jahat Bileam yang hendak mengutuki bangsa Israel demi upah dari Balak (ay. 12). Bagi Bileam mendengar suara Tuhan adalah ladang bisnisnya. Padahal bagi Allah sendiri hal itu bukanlah sebuah prestasi rohani, melainkan hal yang sangat busuk. Hingga suatu kali Allah pun hendak membunuh Bileam ketika ia hendak pergi kepada Balak dengan mengendarai keledainya (ay. 22). Bileam mengesankan seakan-akan dia akrab dengan Allah demi sebuah upah di belakangnya. Bila umat Allah tidak jeli dan memeriksanya lagi berdasarkan firman Tuhan (Alkitab), umat akan mudah disesatkan dan diperdaya. Hari ini, mari periksa kembali siapa saja orang-orang yang kita dengarkan dalam perkara-perkara rohani, apakah ia adalah seorang seperti Bileam atau ia adalah seorang hamba Tuhan sejati? --GIE/www.renunganharian.net KIRANYA KITA TIDAK MENIRU BILEAM YANG SEOLAH DEKAT DENGAN TUHAN,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |