Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2020/08/06 |
|
Kamis, 6 Agustus 2020 Bacaan : Ayub 2:1-13 Setahun : Yesaya 27-31 Nas : Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9)
|
|
Sosok istri Ayub tiba-tiba diangkat sesaat setelah Ayub benar-benar mengalami kondisi terburuk. Setelah segala yang dimilikinya habis, kini hanya istrinyalah satu-satunya yang masih setia menemaninya. Hanya saja istrinya mendatangi sambil mencacinya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" Karena hanya diungkap sepenggal, banyak dari kita menyimpulkan bahwa istri Ayub itu bukan tipe wanita setia, tidak tahu kondisi suami, bukan wanita bijak, dsb. Mari berpikir bijak dengan tidak buru-buru menghakimi kekesalan istri Ayub. Mengapa? Renungkanlah, seandainya kita ada di posisinya, apa reaksi kita? Kita hidup bersama seorang suami yang begitu saleh dan takut akan Tuhan, sangat diberkati Tuhan, hidup berkelimpahan. Akan tetapi tiba-tiba keadaan berubah! Semua kelimpahan itu lenyap tak bersisa. Kita menyaksikan suami kita tergolek dengan tubuh lemah, tidak berdaya namun masih saja mengucap syukur, berdoa dan menyembah Tuhan. Apa reaksi kita saat menghadapi masalah keluarga seperti Ayub? Baru ditimpa masalah kecil, misalnya penghasilan suami tidak seperti yang kita harapkan pun kita sudah mencercanya dengan kata-kata pedas dan, maaf, kita kerap menghujatnya. Kita sangat mudah marah dan kecewa karena suami tidak lagi bisa memenuhi semua harapan kita. Dari sikap istri Ayub kita belajar: bahwa dalam situasi lemah iman, setiap orang bisa jatuh dan gagal. Tetapi ingatlah bahwa Tuhan tidak membiarkan kita jatuh sampai tergeletak. --SYS/www.renunganharian.net DALAM KONDISI PALING LEMAH, KITA BISA SAJA BERBUAT SALAH.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |