Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/08/11 |
|
Rabu, 11 Agustus 2021 Bacaan : 2 SAMUEL 12:1-25 Setahun : Yesaya 52-57 Nas : Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul." (2 Samuel 12:7)
|
|
Apakah reaksi spontan Anda jika ada pemimpin kristiani yang Anda kagumi tepergok jatuh dalam dosa? Biasa-biasa saja karena itu urusan pribadi yang tidak perlu terlalu dipersoalkan dan biasa untuk era sekarang? Atau marah sekali karena dia bersikap munafik? Mungkin Anda berpendapat bahwa dia sangat tidak pantas berperilaku seperti itu? Sedih karena Anda kehilangan figur panutan yang dapat Anda banggakan? Anda turut menanggung malu? Mendengar kisah yang diceritakan Nabi Natan, Raja Daud marah besar kepada sang tokoh cerita. Orang kaya yang memiliki sangat banyak kambing domba dan lembu sapi dalam kisah itu tega menyuguhkan tamunya domba semata wayang milik si miskin. Sikap tamak dan penindasan sangatlah dibenci Daud. Namun reaksi marah berlebihan memperlihatkan bahwa orang seperti Daud pun dapat dibutakan nuraninya oleh dosa. Daud justru marah kepada orang lain dan bukan sedih oleh dosanya sendiri. Betapa tertamparnya Daud ketika Natan menunjuk dirinya sebagai orang kaya tersebut. Daud pun tersadar, mengakui dosanya dan memohon pengampunan (ay. 13). Ketika menyaksikan orang terjatuh dalam dosa, maka yang kita lakukan harusnya adalah melakukan refleksi diri. Adakah kita juga telah berdosa dan belum menyesali serta bertobat di hadapan Tuhan? Setelah itu barulah kita dapat bereaksi secara tepat sesuai kasih Kristus. Entah kita menegur rekan kita yang berdosa, menunjukkan keprihatinan kita, atau menghibur mereka yang tergoncang dan kecewa. Kita dapat melakukannya dengan lebih tepat. --HEM/www.renunganharian.net REFLEKSI DIRI DIPERLUKAN KETIKA MENYAKSIKAN KEJATUHAN ORANG LAIN.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |