Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2023/08/21 |
|
Senin, 21 Agustus 2023 Bacaan : KELUARAN 20:1-6 Setahun : Yeremia 26-28 Nas : "... sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu ...." (Keluaran 20:5)
|
|
Apa kesan Anda ketika mendengar kata "cemburu"? Bagaimana bila ada yang menyebut Anda sebagai orang yang suka cemburu? Apakah Anda menangkapnya sebagai pujian atau celaan? Pada umumnya, kita menganggap kecemburuan sebagai hal yang negatif. Di sinilah kesulitannya saat kita membaca pernyataan Alkitab bahwa Allah adalah pribadi yang cemburu. Bagaimana seharusnya kita memahami kecemburuan Allah? Sesungguhnya, kecemburuan Allah berbeda jauh dari kecemburuan manusia. Pertama, kecemburuan Allah adalah tanda dari cinta-Nya yang murni dan kuat kepada kita. Perhatikan ayat 2, Allah menyebut diri-Nya sebagai "Allahmu" untuk menunjukkan relasi yang istimewa antara Allah dan umat-Nya yang berdasarkan cinta-Nya kepada mereka. Kedua, kecemburuan Allah justru bagi kebaikan kita. Dia menyatakan diri-Nya sebagai pencemburu dalam konteks perintah pertama dan kedua yang intinya adalah kita harus menyembah Dia saja (ay. 2-5). Sepintas, Allah terkesan narsistik. Namun, perintah ini sebenarnya demi kita. Sebagai ciptaan-Nya, kita akan menemukan kepuasan, kepenuhan, dan kebahagiaan terbesar hanya di dalam Dia. Saat kita berpaling pada ilah-ilah lain maka kita sedang menyengsarakan dan merusak diri sendiri karena menjauh dari Sang Sumber Kehidupan yang sejati. Mari lihat kecemburuan Allah dari kacamata kasih-Nya yang besar kepada kita. Kasih-Nya yang sepenuhnya berpihak bagi kebaikan kita. Kiranya kecemburuan Allah ini membangkitkan rasa syukur dalam diri kita bahwa kita begitu disayangi-Nya. --JIM/www.renunganharian.net KECEMBURUAN ALLAH ADALAH PERINGATAN PENUH CINTA SUPAYA KITA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |