Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2024/08/26 |
|
Senin, 26 Agustus 2024 Bacaan : EFESUS 5:1-20 Setahun : Yeremia 49-50 Nas : Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan kurban yang harum bagi Allah. (Efesus 5:2)
|
|
Seorang juru masak gagal membuat kue (menjadi bantat alias gagal mekar) hanya karena memaksakan diri untuk tetap mengadon meski tubuhnya sudah kelelahan. Seorang anak berkali-kali salah dalam menyalin tulisan dari buku karena ia ingin segera pergi bermain. Kedua kisah ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan dengan terpaksa, sesederhana apa pun itu, tidak akan membuahkan hasil yang baik. Paulus menggugah jemaat Efesus untuk berlaku saleh dengan mengingat kasih Allah melalui pengorbanan Kristus. Sebagaimana Allah melakukan karya-Nya atas dasar kasih, demikian pula semestinya umat dalam menjalani hidup. Kasih Allah menjadikan umat beroleh pembaruan roh dan pikiran sehingga mereka memiliki hidup baru dalam terang. Selayaknya umat mengenakan manusia baru yang penuh kasih untuk menjalani hidup dengan sukacita. Menurut pada kehendak Allah dalam kebenaran dan kekudusan. Belajar hidup dalam Roh. Membaktikan diri menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan. Menghasilkan buah-buah rohani. Menggunakan waktu yang ada dengan bijaksana dan pandai bersyukur. Menghidupi kesalehan hendaknya dilakukan dengan hati yang tulus. Bukan terpaksa, apalagi sekadar mencari keuntungan yang bersifat duniawi. Supaya tampak rohani dan dihormati, misalnya. Sebab, kesalehan kristiani yang sesungguhnya adalah bukti pembaruan hidup yang diterima karena iman di dalam Kristus. Sekaligus, ungkapan syukur kita atas kasih Allah yang telah lebih dulu dicurahkan dengan sempurna, tulus, dan tanpa pamrih. --EBL/www.renunganharian.net JIKA HIDUP SALEH MENJADI BEBAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |