Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/09/03 |
|
Rabu, 3 September 1997 Bacaan : Yesaya 58:1-12 Setahun : Ratapan 1-5 Nas : "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikan juga?" (Yesaya 58:3)
|
|
Seorang wanita dengan penuh semangat menceritakan kepada beberapa temannya tentang pentingnya mengikuti kursus pertolongan pertama yang telah diikutinya. "Kemarin," katanya, "saya sedang mengendarai mobil melalui Jalan 52, ketika mendengar suara tabrakan itu. Saya segera menginjak rem, berbalik dan menemukan sebuah mobil menabrak tiang telepon. Ketika melihat si pengendara yang terluka, saya merasa sangat ngeri. Lutut saya lemas, dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Tetapi tiba-tiba saya teringat satu hal dari pelajaran pertolongan pertama. Saya segera membungkuk dan menempelkan kepala saya di antara dua lutut, dan berhasil! Saya tidak jatuh pingsan!" Tindakan wanita tersebut bukanlah akhir cerita yang Anda harapkan, bukan? Demikian pula dengan bangsa Israel, telah gagal menangkap pengertian yang lebih luas dari latihan rohani mereka. Nabi Yesaya menegur dengan keras karena mereka hanya mencari keuntungan pribadi dan tidak mengindahkan kebutuhan orang lain. Antusiasme yang mereka tunjukkan kepada Allah tidak lebih dari ritual kosong. Bukti nyata ketidakpedulian mereka yang berdosa adalah masih adanya orang-orang miskin, kelaparan, dan menderita di antara mereka, yang tetap tertindas dan terlantar. Agama yang sejati lebih dari sekadar cinta akan doktrin yang sehat dan ibadah yang benar. Agama yang benar mencakup pertolongan pertama bagi sesama kita. Inilah bukti yang paling nyata bahwa latihan rohani kita tidak diterapkan secara salah [MRD II]
KETIKA TIBA WAKTUNYA BERBUAT SESUATU UNTUK ORANG LAIN
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |