KARENA KASIH

Suatu hari sepulang kerja saya menemukan sepiring kue mentega kacang di sudut dapur. Di samping kue-kue lezat itu ada secarik kertas berisi pesan dari Melissa, anak perempuan saya yang berusia 12 tahun. Surat itu ditujukan kepada kakek dan neneknya. "Kakek dan nenek tersayang, saya membuat kue ini untuk kalian. Salam sayang, Melissa."

Tak seorang pun menyuruhnya membuat kue-kue itu. Ia tidak harus berbuat demikian. Namun, ia melakukannya.

Tetapi mengapa? Apakah Melissa melakukannya agar disenangi oleh mereka? Apakah ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa kakek dan neneknya mencintainya? Apakah ia berusaha mendapatkan nilai tambah?

Tidak, ia membuat kue-kue lezat itu untuk menunjukkan bahwa ia mengasihi kakek dan neneknya. Tindakannya itu adalah bukti dari kedekatan hubungan mereka. Melissa melakukannya karena ia adalah cucu mereka, bukan untuk mencari hak menjadi cucu mereka.

Seperti itulah perbuatan-perbuatan baik yang seharusnya kita lakukan sebagai pengikut Kristus. Kita tidak melakukan perbuatan baik untuk mendapatkan tempat di surga. Namun, perbuatan baik kita merupakan bukti keselamatan dan iman kita kepada Kristus.

Yesus telah melakukan segala sesuatu untuk menyediakan keselamatan. Namun, kita juga tetap harus berbuat baik. Mengapa? Bukan agar disenangi Allah, melainkan untuk menunjukkan kasih. Inilah luapan ucapan syukur dari hati kita [JDB]

Keep me faithful, keep me grateful,
This my earnest plea each day!
Keep me serving, keep me telling
Of His love while yet I may! -- Thiesen

MELAYANI KRISTUS KARENA KEHARUSAN ADALAH BEBAN
TETAPI MELAYANI KARENA KASIH ADALAH KESUKAAN